Skip to main content

Ada Hal yang Seperti Jodoh



Beasiswa Itu Seperti Jodoh  

Itulah tertulis dalam artikel “Untuk Teman Pejuang Beasiswa. Semangat berjuang, Kawan!” yang ada (klik disini). Aku rasa motivasi setiap orang yang menginginkan beasiswa bermacam-macam. Mungkin ada yang ingin melanjutkan studi kelevel yang lebih tinggi namun mereka keterbatasan biaya apabila menggunakan jalur swadaya ; ada yang mencari beasiswa karena mencari tantangan ketika sedang berjuang didalamnya ; bahkan ada pula yang mencari beasiswa khususnya diluar negeri karena ada niatan ingin belajar dinegara sana sekaligus mempelajari budayanya, serta jalan-jalan dong pastinya. Yah, macam-macam motivasinya dan hasilnya diperoleh: ada yang cepat mendapatkan hasilnya, tetapi ada pula yang membutuhkan waktu beberapa kali memasukkan aplikasi kepenyedia beasiswa.

Well. Aku menulis tentang beasiswa ini bukan karena aku pernah dan sedang mengusahakan beasiswa untukku sendiri. Sebenarnya sih baru tahap mencari beasiswa yang sesuai buat diperdalami. Dan aku mendapatkan apa yang kumau! Yeay!

Oh iya, entah kenapa setiap mendengar kata “beasiswa” aku teringat akan seseorang yang aku rasa dia sangat lucky mendapat kesempatan belajar di Negeri Matahari Terbit. Hmm. Mungkin bukan sekedar lucky ya, tapi kegigihan dalam mengusahakan kesempatan untukknya. Kesempatan memang tak sembarang datang untuk sembarang orang, hanya mungkin bagi yang tetap membuka peluang datangnya kesempatan itu.

Kegigihan. Satu kata yang terdengar sederhana dan sering diucapkan tapi mungkin sering terabaikan juga. Berdasarkan link artlkel diatas sih, aku nggak bisa membantahnya (memang apa yang harus dibantah ya..). Karena poin-poin diatas justru aku setuju. Jika aku bandingin dengan tulisan orang itu dalam blog (yang kutemukan beberapa justru beberapa minggu terakhir) kegigihan dalam mendapatkan kesempatan beasiswa itu semua berawal dari langkah kita ketika mulai mencari informasi beasiswa itu sendiri. Zaman teknologi yang semakin maju ini pun mendukung. Sudah banyak informasi yang bisa didapat lewat internet. Satu keyword yang kita ketikkan, dapat membawa pada hasil yang beragam. Selanjutnya ya tinggal ketangguhan kita untuk membaca setiap informasi beasiswa yang disajikan tentu dibarengi melihat kapasitas diri masing-masing ya.

Ada yang beranggapan kalo English profiency itu nomer satu kalo mau belajar diluar negeri. Well, memang benar sih.. Tapi sejauh aku mencari informasi beasiswa itu sendiri, rasanya nggak semua kampus diluar yang mensyaratkan. Hanya—khususnya kampus-kampus yang memang berada di negara basically dengan Bahasa Inggris, seperti ke negara-negara Benua Eropa, Australia, Amerika Serikat. Sementara di Asia sendiri, nggak semua mensyaratkan English priofiency yang tinggi. Jadi, seperti aku yang punya englih profiency pas-pasan, sejauh aku belum mengambil tes itu lagi, mungkin masih bisa kita sedikit tutupi kelemahan itu dengan motivation letter kita. Dengan motivation letter minta dikoreksi orang terdekat kita, setidaknya untuk melihat apa kata-kata pilihan kita sudah pas.

Apalah arti usaha tanpa doa, maka yang terpenting andalkan doa kepada Yang Maha Kuasa dalam setiap langkah yang kita ambil. Dengan Kuasa-Nya, kalau Dia sudah berkata: Ya, manusia sehebat apapun tidak bisa tidak memberikan kesempatan untuk kita, kan?
Sepanjang itu posting kali ini, aku cuma mau merangkum: language profiency yang selama ini digadang orang menjadi momok besar dalam mengambil beasiswa sebenarnya bisa menjadi bukan hal yang besar. Kalaupun terkendala bahasa, ada banyak cara untuk menambah pengetahuan dan kemampuan bahasa asing kita, misalnya menonton film, drama series dari luar, musik berbahasa asing. Percaya deh, hal-hal kecil itu besar membantu kita mempelajari tingkat bahasa asing kita (kali ini aku sendiri sudah membuktikan :D). Yaa seenggaknya bisa mengurangi tingkat kecemasan kita ketika mengikuti tes language profiency tadi karena merasa sudah memiliki pandangan familiar, in my honest opinion though.

Buat siapapun yang sedang berusaha mendapatkan beasiswa, coba ambil pulpen atau spidol juga boleh-lah, jangan lupa secarik kertas juga disiapin ya, terus catat ini dulu: sama seperti jodoh yang selalu kita tunggu-tunggu dan tidak akan pernah tertukar antar orang, kesempatan beasiswa pun begitu, semua sudah diatur sesuai waktu dan kapasitas tempatnya saja J
Kalau sudah dicatat, dibaca berulang-ulang dan tempel didinding kamar masing-masing biar menjadi pemicu semangat.

Yuk ah, semangat buat perjalanan menuju cita-cita kita semua! J




By the way, dapat salam manis nih dari Mao Ling Ling banzhang-nya Xiao He Laoshi :D  


Comments

Popular posts from this blog

Top 7 The Most Handsome Male-Badminton Players + 2019's Highlights version of Alika's Social Diary

Dajia hao!  Hello, everyone! Before you guys read my first blogpost in 2020, I suggest you   to re-read this one [ click the link ]. Y ou should re-read it first, then I am sure that you are going to familiar with what I have posted here. DISCLAIMER: The badminton players who are in the nominees’ list, had taken from BWF ranking update in December of17 th , 2019, which three days after final day of BWF World Tour Final 2019 was held. It can say the players in the list are the players with good-looking appearances and have great performances in 2019. Hereby, I could write as my subjective insight, but also I kept my eye to online badminton lovers’ insights. Shall we go on? First of all, I started to choose the players nominees are in the great 20 of men singles and mixed doubles’ world ranking. While for men doubles scction, I had taken them among the great 16 (if we calculated the great 16 of men doubles is equals to 20 men singles in combine with 20 male players of mixe

Top 7 The Most Beautiful Badminton-Female Players

Dajia hao! Sekian lama nggak bikin topik badminton, kali ini tangan sudah bergetar untuk menambahkan tulisan ini dan melengkapi tulisan yang pada waktu itu sempat diposting, “ The Most Handsome Badminton-Male Players ”. Pemain muda dari Taiwan, Wang Tzu Wei berhasil mencuri pandangan dan perhatian secara berlebih, akhirnya doi menjadi pemilik nomor satu! Nah, itu adalah “Prince”-nya, sekarang aku mau mencari siapa yang menjadi “Princess”-nya. Apakah si Putri akan berasal dari negara yang sama dengan sang Pangeran? Okay, simak yukk.. Aku mulai dengan memilih nominasi dari masing-masing sektor dulu deh ya? Mulai dari Women Singles, Women Doubles, dan pastinya cewek-cewek dari Mixed Double juga diperhitungkan dong... *DISCLAIMER : Pilihan nominasi ini kuambil berdasarkan 25 ranking BWF masing-masing sektor WS, WD, XD tanggal 1 April 2019 (BWF last update: 28 Maret 2019) . TOP 5 beautiful player badminton Women Singles : 1. Nitchaon Jindapol [Thailand] 2.   Aya

3 Pasangan Beda Usia Paling Favorit - Opini #blogsocialdiary

  Aku mau sedikit saja mencurahkan opini, pendapat, perasaanku disini, oke? Karena hal ini sedikit banyak (sekali) mengganggu otakku bekerja secara normal, bahkan sampai kebawa mimpi. Bukan bermaksud lebay, tapi, ya begitulah. Selanjutnya, biar T2 yang menjelaskan inti postingan berikut lewat salah satu lagu mereka, Bronis: Sebelumnya aku sekalian mau menyapa Para Penikmat musik C-pop (Chinese-pop) di Indonesia nih. Teman-teman Pecinta C-pop pasti kenal dong ya, sama boysgroup asal Tiongkok beranggotakan tiga  cowok muda dan super duper manis, TF Boys? Pasti pernah dengar dong, masa nggak? Hehehe. Iya, yang salah seorang personelnya, Yang Yi Qianxi atau Jackson Yee pernah datang ke Jakarta. Tepatnya saat penutupan event Asian Games 2018. Sayangnya, dua rekan Yi Qianxi itu, Wang Junkai dan Wang Yuan tidak ikut hadir karena kabarnya saat itu nasib grup TF Boys memang sedang terombang-ambing dan ditepi jurang perpisahan.  Eits, kali ini bukan soal Group TF Boys yang mau kutulis dihalaman