Skip to main content

FF spesial Hari Ibu " Selalu Di Hatiku"

"Hahayy.. Akhirnyaa kelar jugaa FF ini.. Oh iya kenapa aku sebut FanFict bukan Cerpen, karena ini castnya dari Idol. Makanya FanFict (FF). Okee. Kalo gitu silahkan bacaa.."

- Selalu Di Hatiku -

Mona (20) mungkin termasuk gadis beruntung . Biarpun berasal dari keluarga sederhana . Tapi , ia termasuk salah seorang diva di kampusnya . Ia cantik dan super pinter hingga ia selalu mendapatkan beasiswa . Selain itu , keluarganya termasuk keluarga yang harmonis . Orang tua sangat menyanyanginya dan adik satu2nya yang bernama Dea . Dea (17) masih SMA . Biarpun ga secantik kakaknya , namun kepandaiannya sama . Dea selalu mendapatkan peringkat 2 besar di sekolah maupun di kelasnya . Mona juga memiliki seorang kekasihnya yang super baik dan setia banget dengan dirinya . Namanya Dirly (22) . Kapten basket dan atlet renang di kampus mereka (Mona dan Dirly) .

Pagi ini , Mona udah bersiap pergi ke kampus . Ia menunggu jemputan Dirly di teras rumahnya . Kegiatan yang paling menyebalkan untuk semua cewe adalah ‘menunggu’ . Itu juga yang lagi disebalkan Mona . Ia paling malas kalo udah disuruh nunggu kayak gini . Bukan pertama kali , ia menunggu jemputan Dirly kayak gini . Tapi , rasa sebal tak bisa hilang begitu saja .

“ Hai , udah nunggu dari tadi ya ?! Maaf ya .. Jalanan macet “ ucap Dirly saat sampai rumah Mona

“ Macet lagi yang jadi alasan .. “ Mona menghela nafas

“ Tapi , beneran kok .. Mana mungkin aku boong sama kamu “ ujar Dirly menggombal

“ Terserahlah . Yuk , berangkat .. “ ajak Mona menyerah dengan alasan Dirly

Tiba2 , Dea menyetop mereka . Dan Dea minta diantar juga sampe sekolahnya . Mona sempet menolaknya , karena waktunya udah deket banget sama jam kuliahnya . Namun , Dirly memperbolehkannya . Akhirnya mereka mengantar Dea dahulu ke sekolahnya , setelah itu baru menuju kampus .

“ Nanti bisa jemput lagi , kan ?! “ Tanya Dea ke Dirly dan Mona saat mobil udah di depan sekolahnya

“ Hah ?! Kamu kenapa sih ? Tumben2nya minta antar jemput gini .. Biasanya kamu kan malu kalo dianter siapapun , termasuk Dirly .. “ Tanya Mona heran

“ Mona , udahlah ga apa2 kok .. Iya , nanti aku jemput . Jam berapa ? “ ucap Dirly

“ Yey .. Aku pulang jam 1 . Ga telat ya “ sahut Dea manja . Selesai bicara itu , Dea langsung turun mobil , memasuki lingkungan sekolah . Mona memperhatikan tingkah adiknya jadi berubah banget dengan menggeleng2 kepala

“ Anak itu jadi aneh sekali “ gumam Mona

“ Semua kan bisa berubah . Lagian kan ga masalah kalo dia berubah . Mungkin lagi pencarian jati dirinya “ ucap Dirly dengan begitu bijak

“ Iya . Tapi , kamu ga seharusnya juga manjain dia kayak tadi . Dia itu emang harus dilatih mandiri “ ujar Mona

“ Manjain adik sendiri ga apa2 kan ?! “ ucap Dirly asal menyambar

“ Adik ? Oh , jadi kamu udah anggap adik sendiri ? pantes .. “ gumam Mona lagi

“ Iya . Adik ipar “ sahut Dirly dibarengin senyum manisnya .

Mereka melanjutkan perjalanan ke kampus mereka . Oh iya , sekedar cerita aja , awal ketemunya Mona dan Dirly . Dirly dulu merupakan kakak kelas Mona di SMP dan SMA . Saat SMP mereka deket , tapi hanya sebatas temen . Saat SMA , Mona sempat naksir Dirly selama setahun . Setelah Dirly lulus SMA , rasa sayang yang ada pada diri Mona memudar kembali . Takdir mempertemukan mereka lagi di universitas dan jurusan yang sama , awalnya sebagai kakak dan adik junior . Yang akhirnya menjadi sepasang kekasih .

“ Monaa !! “ panggil Winda – temen baiknya di kampus , ketika Mona baru keluar dari mobil

“ Haii , Win .. “ sapa Mona , “ Dir , aku duluan ya . Kamu ada kelas kan sekarang ?! “ tanya Mona ke Dirly

“ Iya . Nanti kalo uda kamu uda selese , kasih tau aku ya “ ucap Dirly . Mona mengangguk, setelah itu Dirly bergabung bersama temen-temen cowonya . Mona dan Winda berjalan menuju kelas mereka .

“ Eh , bulan depan kan Desember . Berarti bentar lagi kan hari ibu . “ ujar Winda membuka obrolan ketika sampai di kelas

“ Iya , terus kenapa ? “ tanya Mona

“ Yaa , lo ga mau ngasih surprise apa gitu buat nyokap lo ?!! “ terang Winda

“ Hmm .. Mau sih , tapi gw belom kepikiran mau ngasih apa buat nyokap gw . Lo mau ngasih apa ? “ tanya Mona balik

“ Hmm , gw sih pengen ngasih kue tart yang gw beli dari tabungan gw sendiri . Selama ini kan nyokap gw , taunya gw sebagai anak yang paling boros diantara kakak-kakak gw , momen ini pengen gw jadiin , pembuktiian ke nyokap gw , kalo gw juga bisa nyisihin uang gw “ ujar Winda

“ Hebaatt !! Saahabat gw ini , bisa kepikirian sejauh itu sekarang !! Salutt .. “ Mona memberi appreciate kepada Winda

“ Lo muji gw ato nyindir gw ?!! “ Winda merasa Mona menyindirnya

“ Kok elo jadi tersinggung ?! Gw kan ga maksud .. “ balas Mona , kemudian dosen mereka memasuki kelas . Semua mahasiswa langung masuk kelas dan duduk di tempat yang telah dipilh masing – masing .

Sementara itu , rencana surprise hari ibu pun juga terdengar kencang di lingkungan sekolah Dea . Sampai OSIS-nya pun ingin mengadakan acara perlombaan yang dapat memperat hubungan antara ibu dan anak . Dan kepala sekolahpun menyetujui . Setelah kepanitiaan terbentuk , mereka langsung bekerja sesuai tugas masing – masing dengan cepat , karena waktu untuk mempersiapkan semua , hanya 4 minggu kurang dua hari .

“ Hei , sayang .. “ sapa Dea pada cowo yang telah menjadi kekasihnya sejak 3 bulan yang lalu , yang juga sang ketua OSIS dan ketua panitianya

“ Hem “ sahut cowo yang bernama Gilang itu tanpa melihat ke Dea , namun asyik dengan kertas – kertasnya

“ Iih .. Kamu gitu yaa .. Kalo lagi punya kerjaan baru , aku pasti dicuekkin “ ujar Dea manyun

“ Nggak gitu , say .. Aku kan harus kerja keras dan cepat buat acara tanggal 22 desember nanti . Dan harus professional juga . Kamu maklumin aku yaa “ jawab Gilang sambil menghibur Dea yang cemberut

“ ... “

“ Deaa .. Please yaa .. Ngertiin aku .. “ pinta Gilang , namun tak digubris Dea

“ Hemm , gini deh .. Biar kamu nggak cemberutin aku lagi . Nanti malem kita dinner deh . Gimana ? Mau ? “ ajak Gilang

“ Paling lupa lagi “ samber Dea cuek

“ Kali ini nggak deh . Aku jemput kamu jam 7 ya “ Gilang meyakinkan Dea sekali lagi .

“ Kesempatan terakhir . Kalo ini ga kamu tepati , kita sampai disini aja . oke “ tawar Dea

“ Oke . Aku janji , aku nggak bakal nyia-nyiain ini “ jawab Gilang yakin

“ Kamu harus pegang janji itu , Gilang . Karena aku nggak mau kehilangan kamu . Cuma kamu yang aku sayang , Gilang “ ucap Dea dalam hati sambil mandangin Gilang

“ Aku janji . Aku akan nepatin janji aku nanti malam , karena aku nggak mau kehilangan kamu , Dea “ batin Gilang , dan tanpa disadari ia menggenggam tangan Dea erat sekali .

***

“ Yaah .. Masa kamu ga bisa sih nemenin aku nyari hadiah buat hari ibu besok ?! “ ujar Mona kecewa pada kekasih hatinya

“ Iyaa . Maaf ya . Bulan depan aku harus ke Surabaya , ngunjungi keluarga disana “ terang Dirly

“ Hmm . Nggak apa – apa deh . Kan masih ada Dea dan Winda . Aku bisa minta temenin mereka aja “ ujar Mona pasrah setelah menghela nafas

“ Sayang , jangan pasrah gitu dong . Aku kan jadinya ga enak sama kamu . Ato aku nggak usah ikut ke Surabaya aja ya “ ucap Dirly tak tahan dengan pasrahan Mona

“ Eh , jangan dong . Masa kamu nggak mau ketemu sama sodara-sodara kamu . Aku nggak apa-apa kok “ ujar Mona

“ Beneran ? “ tanya Dirly mengetes

“ Iya “ jawab Mona . Dirly sedikit lega mendengar jawaban itu . Walaupun ia masih sedikit merasa tak enak dengan Mona .

Sesampainya dirumah , Mona terkejut kamarnya menjadi super berantakan . Padahal ia ingat banget kalo sebelum ke berangkat ke kampus udah diberesin . Mona khawatir . Ia takut ada maling masuk . Pelan – pelan ia berjalan masuk ke kamarnya . Saat dikamarnya , Mona kaget siapa yang ada di dalam . Dea . Ya , Dea sedang mencoba berbagai gaun milik Mona . Dea pun sempat terkejut juga , saat sang kakak masuk

“ Ampuunn Deaa .. Kamu ngapain dikamar kakak ? “ tanya Mona heran

“ Eh , kakak udah pulang yaa . “ ujar Dea cengengesan , “ Kak , aku mau pinjem gaun kakak dong .. Tapi , saking banyaknya jadi bingung mau yang mana .. “ ucap Dea to the point

“ Nggak bisa yaa , tunggu sampe kakak pulang ?! Kenapa harus kayak gini ?! Kamu tau kan , kakak paling benci kalo ada orang masuk dan berantakin kamar kakak kayak maling gini .. “ omel Mona

“ Maaf . Abis aku nggak tau , kakak mau pulang jam berapa . Sementara , aku perlu baju buat dinner nanti malam “ terang Dea merasa bersalah

“ Udah . Sekarang bawa aja , baju yang mau kamu pake . Dan ganti di kamar kamu sendiri “ ucap Mona .

Dea keluar kamar Mona dengan membawa beberapa gaun berwarna terang milik kakaknya , masuk ke kamarnya sendiri . Mona membereskan baju – baju yang berantakan dengan rasa malas . Ia tak habis pikir , sekarang adik satu – satunya berani lancang seperti ini kepadanya .

Tepat pukul 7 malam . Ada sebuah mobil yang khusus menjemput Dea . Jika ini zaman cinderella , Dea dijemput oleh kereta kuda lengkap dengan pengawal dan kusirnya. Tapi , ini yang ada hanya sopir , tidak ada pengawalan . Dengan perasaan bahagia dan tak menyangka kekasihnya bisa melakukan hal se-romantis ini , Dea menaiki mobil yang akan membawa ke tempat sang pangeran berada .

Di sebuah kafe . Gilang sedang mempersiapkan dinner ‘pembuktian’ untuk his beloved girl . Segalanya ia persiapkan secara sempurna . Tak ada satupun yang terlewatkan . Gilang ingin mempersembahkan yang terbaik untuk Dea . 30 menit kemudian , Dea tiba di lokasi . Saat pertama kali turunpun , Dea takjub dengan lingkungan sekitar . Ia terbengong sendiri dengan suasana malam itu yang super romantis . Lampu – lampu hias menghiasi sepanjang jalan setapak yang dilewati Dea ketika menuju ke tempat sang pangeran .

Welcome , my princess “ ucap Gilang saat Dea sampai dihadapannya , seperti pelayan yang memberi hormat kepada tuan putri-nya .

“ Apa ini nggak terlalu mewah buat kita berdua ?! “ tanya Dea tak percaya dengan apa yang dipersiapkan untuknya

No problem . Ini udah sepantasnnya di dapat oleh seorang gadis yang mempesona “ ujar Gilang sambil memegang tangan Dea erat . Dea terlihat speechless

“ Gue sengaja banget mempersiapkan ini semua buat lo . Biar lo nggak marah lagi sama gue hanya karena masalah sepele seperti tadi siang . Harus lo tau , elo selalu ada dihati gue sampai kapanpun, selamanya “ terang Gilang menatap jauh ke dalam mata Dea . Membuat Dea tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya

“ Iya . Gue percaya sama lo . Karena di hati gue cuma lo seorang “ sahut Dea . Mereka berpelukan dan saling mengatakan ‘ I love you ‘ dan ‘ My heart is always belong to you ‘ . Sembari menunggu makan malam , mereka berdua berdansa diiringi oleh lagu mellow yang menggambarkan kehangatan mereka sebagai sepasang kekasih .

( backsound : Karena Ku Cinta Kau , oleh : Bunga Citra Lestari )

Hari Minggu pagi , keesokan harinya . Mona meminta Dea menemaninya ke mall untuk mencari hadiah yang tepat bagi mama mereka yang akan diberikan tepat tanggal 22 Desember nanti . Sebenarnya Dea masih ngantuk dan malas pergi , karena semalem ia pulang larut banget . Tapi , menurut Dea , ini adalah saat yang tepat menebus kesalahannya kemarin kepada sang kakak .

Setelah beberapa jam memuteri seluruh pelosok mall , akhirnya kedua kakak-adik ini dapat kado untuk mama mereka yang masih ada di luar kota . Sebelum pulang , mereka bermaksud untuk makan siang dulu di kafe sekitar mall tersebut . Mereka memilih jalan dari mall menuju kafe tersebut , karena jaraknya tak begitu jauh . Saat berjalan di trotoar , lonceng hiasan yang dibeli Dea terjatuh dan menggelinding ke jalan . Dea mengejar lonceng kecil itu , walaupun Mona menyuruhnya untuk balik , Dea tetap nekat menyebrang jalan untuk mengejar lonceng itu . Di tengah jalan , Dea berhasil mendapatkan kembali lonceng yang mungkin akan diberikannya kepada Gilang . Saat itu , sebuah mobil melaju di jalanan yang sepi itu dengan kencang . Mona berteriak , agar Dea segera menepi mengingat mobil itu sangat cepat . Namun Dea terlalu santai memandangi lonceng itu di tengah jalan . Mobil itu memberikan isyarat klakson kepada Dea , agar menepi , Dea hanya menoleh santai , begitu tersadar ia berteriak ketakutan . Mona meletakkan tas belanjaan dengan keras ke trotoar dan berlari ke arah Dea , kemudian mendorong Dea ke pinggir , bruukk ..

Dea yang terjatuh karena di dorong Mona tadi , begitu shock melihat tubuh kakaknya tergeletak di tengah jalan tanpa sadarkan diri , dengan darah yang mengalir deras dari pelipis kepalanya . Dea langsung menghampiri Mona , dan ia sangat terlihat panik . Dea berteriak meminta bantuan . Orang – orang yang ada di sekitar langsung berduyun – duyun menghampiri Mona . Dan segera melarikan Mona ke rumah sakit terdekat , Dea yang selalu ada disebelah Mona , tak bisa menutupi rasa takut dan bersalahnya selama perjalanan ke rumah sakit . Dea panik saat Mona sedang diperiksa di ruang UGD rumah sakit terdekat dari lokasi . Dalam keadaan sepanik itu , Dea memberanikan diri menghubungi Gilang untuk menemaninnya . Awalnya ia ingin menghubungi sang mama yang lagi berada di Semarang . Namun , ia tak ingin mengganggu urusan pekerjaan mama mereka . Saat itu juga , HP Mona berdering . Dirly menelpon ! Oh God !! Dea bener – bener nggak tau harus ngomong apa !! Bohong ato jujur ?! Gilang menyuruhnya mengatakan sejujurnya , menurut Gilang , ini hanya sebuah kecelakaan , cepat atau lambat Dirly akan tau juga .

“ H .. Ha .. Haloo .. “ ucap Dea terbata – bata karena takut ketika mengangkat telepon itu

“ Halo . Dea ?! Kenapa bisa kamu yang ngangkat ? Mona mana ? “ tanya Dirly penasaran . Dea menelan ludah , bersiap memberitahu kejadian buruk itu

“ Kak , kak Mona dapat kecelakaan . Kak Mona tertabrak mobil , Kak “ ujar Dea pelan

“ Apa ?! Terus gimana keadaannya ? Sekarang dimana ? “ ujar Dirly kaget

Sambil menahana isak tangisnya , Dea menjelaskan awal mula kecelakaan itu . Walau ia tau , penyebabnya adalah dirinya sendiri . Dirly – pun langsung panik juga . Malam itu juga Dirly langsung balik ke Jakarta untuk melihat keadaan Mona dengan mata kepalanya sendiri .

Sementara itu dirumah , sang mama yang baru pulang dari Semarang , kebingungan mencari kedua putrinya yang tidak ada dirumah . Beliau tanya ke pelayan yang ada dirumah . Pelayan itu mengatakan Mona dan Dea sedang jalan-jalan ke mall berdua . Mendengar pernyataan itu . Mama menghubungi HP Dea untuk memberi tahu kedatangannya . Namun , saat mendengar suara serak Dea ketika mengangkat telepon , mama udah merasakan ada yang sedang terjadi . Benar saja . Mama langsung shock saat mengetahui Mona mengalami kecelakaan . Secepat mungkin mama langsung meluncur ke rumah sakit dengan dianter sopir . Dalam perjalanan ke rumah sakit , mobil mama terjebak kemacetan . Karena udah sangking paniknya , mama nekat turun dijalan kemudian mencari ojek dan langsung ke rumah sakit .

Di rumah sakit , Dea terduduk lemas dan terlihat menunduk sedih dikursi depan ruang UGD tempat dimana Mona masih mengalami pemeriksaan . Dea merasa selalu di-nomor-sekian-kan jika dibandingkan dengan sang kakak . Sebagai contoh : saat mendengar Mona mendapat kecelakaan Dirly dan sang mama – pun langsung menanyakan keadaannya . Ditambah sang mama , yang tak menanyakan soal dirinya terluka atau tidak padahal ditelepon , Dea menceritakan juga kronologis kejadian itu .

“ Kamu kenapa ? “ tanya Gilang sembari duduk di kursi sebelah Dea

“ Kak Mona memang lebih cantik dan lebih pintar dari aku . Tapi , apa itu alasan untuk tidak menganggapku ada ?! Aku pengen sekali bisa dapat perhatian yang lebih seperti Kak Mona .. “ ucap Dea merendah

“ Kamu jangan sedih gitu dong .. Kamu harus maklumin kondisi Kak Mona kan sekarang sedang gawat , apa salahnya kalo mereka mempriotaskan dia dulu .. Kamu jangan egois gitu yaa .. “ hibur Gilang

“ Untuk yang kesekian kalinya , aku harus ngalah sama kakak sendiri ?! Nggak salah ?! Bukannya yang harus ngalah itu kakak ke adiknyaa ?!! “ emosi Dea meluap

“ Aku nggak ngomong gitu , sayang .. Aku cuma bilang , kamu harus memahami situasi gawat seperti ini ! “ ujar Gilang

“ Aah .. Bodolah .. Kamu emang ga mau ngerti aku !! “ ucap Dea sambil berlari menjauh dari Gilang . Gilang tak mengejarnya , ia memberikan waktu untuk Dea sendiri dan berpikir .

Setengah jam kemudian . Tante Martha – mama Mona dan Dea sampai di rumah sakit . Beliau langsung bertanya ke bagian recepsionis ruangan Mona . Bagian recepsionis memberitahu kalau Mona udah dipindah dari ruang UGD ke ruang ICU beberapa menit yang lalu . Tante Martha menuju ke ruang ICU yang ada dilantai 2 . DI depan ruang ICU hanya ada Gilang yang duduk dikursi luar .

“ Gilang “ panggil Tante Martha . Gilang menoleh ke sumber suara .

“ Tante .. “ ucapnya

“ Dea mana ? “ tanya Tante Martha

“ Ngg .. Dea .. Dea lagi dikantin , katanya dia lapar tadi “ ucap Gilang bohong dan terdengar gugup , “ Kalo begitu , saya panggil dia dulu ya , tan .. Permisi “ Gilang hendak pergi

“ Nggak . Nanti dia juga kesini sendiri . Nggak usah dipanggil “ Tante Martha menghentikan langkah Gilang , “ Gilang , gimana keadaan Mona ? “ lanjut Tante Martha

“ Kak Mona belum sadar . Kata dokter , dia masih kritis . Jantungnya sangat lemah “ terang Gilang

“ Tante boleh masuk ? “ tanya Tante Martha

“ Silahkan aja , Tante “ ujar Gilang mempersilahkan

***

“ Tuh kan ! Emang ga ada yang mau ngertiin aku .. Termasuk cowo aku sendiri .. Kalo dia perduli sama aku , harusnya dia ngejar aku sampai sini .. Memang aku lebih buruk dari Kak Mona !! “ batin Dea kesal sambil membanting tubuhnya terduduk di kursi halaman rumah sakit sambil manyun .

“ Aku ga akan jadi seperti kak Mona yang jadi cewe luar biasa . Aku cuma mau jadi diri sendiri dan semuanya bisa menghargai aku !! “ batinnya lagi .

***

Mona masih terbaring lemas tak sadarkan diri di ruang ICU . Ia harus kehilangan penglihatannya , karena retina matanya rusak akibat kecelakaan itu . Tante Martha setia menunggui putri sulungnya dengan rasa kasihan dan iba . Namun , ia bertekad , ia takkan menunjukkan rasa itu saat Mona sadar kelak . Sementara Dea sampai saat sang mama datang pun , belum kembali ke ruang rawat sang kakak . Ia masih terpaku melamun di halaman rumah sakit . Ia merasa nggak sanggup berada disana . Kalo ia disana , hanya akan menambah rasa iri dirinya saja . Itu pikiran Dea .

Malam harinya . Dirly tiba kembali di Jakarta . Ia jemput oleh sopirnya . Dan langsung meminta untuk diantar ke rumah sakit tanpa pulang ke rumah dahulu . Setibanya dirumah sakit , Dirly langsung menuju keruangan Mona . Ia tak percaya dengan apa yang ia lihat di ruangan itu . Tubuh Mona terbaring lemah dengan perban menutupi kedua matanya . Beberapa jam kemudian , Mona mulai sadar . Dimulai dengan gerakan kepala dan tangan . Saat kesadaran udah 100% , Mona mempertanyakan kenapa disekelilinginya menjadi gelap . Tante Martha sangat sedih melihat kenyataan itu . Terlebih ketika Mona menebak sendiri kalo ia mengalami kebutaan . Mona shock berat sehingga berteriak histeris . Dokter memberikan suntikan penenang . Dan memeriksa keadaannya . Dokter mengatakan kondisi Mona udah stabil dan bisa dipindahkan ke ruanga rawat biasa . Perbannya akan dibuka saat Mona udah siap menerima keadaannya sekarang .

“ Dok, bisa dibuka sekarang perbannya ? Kapanpun dibukanya , nggak aka merubah keadaannya kan .. Makanya nggak usah ditunda lagi . Saya udah siap , Dok . “ ujar Mona saat Dokter menanyakan kesiapannya

“ Baiklah , Mona . Kalo kamu memang sudah siap . Kita mulai aja “ ujar dokter . Pembukaan perban itupun dimulai . Disaksikan sang mama , Dea , Dirly dan Gilang . Mona diam seribu bahasa ketika perban itu sudah terlepas dari kepalanya yang menutupi kedua matanya . Hanya air mata yang menetes jatuh dari mata itu . Mama langsung memeluk Mona , menenangkannya .

“ Sayang , kamu harus sabar yaa menghadapi semua ini . Kamu harus percaya semua akan baik – baik aja dan tentunya akan datang hari yang indah untuk kamu , sayang “ hibur Tante Martha mencium kening Mona dengan sayang

“ Kak , maafin aku . Gara – gara aku , kakak jadi seperti ini “ ujar Dea merasa sangat bersalah

“ Dea .. Kamu minta maaf buat apa sih . Ini bukan salah kamu . Ini cuma kecelakaan , sayang .. Kamu jangan merasa bersalah lagi ya .. Kakak nggak mau denger kamu ngomong seperti tadi “ ucap Mona

“ Ma , ada Dirly disini ? “ tanya Mona . Semua pandangan langsung tertuju pada seorang cowo yang dari tadi mengamati Dea dengan sinis

“ Ada . Kamu mau bicara ya .. Ya udah kita nunggu diluar ya “

***

“ Ada apa ? “ tanya Dirly sembari duduk dipinggir tempat tidur rumah sakit

“ Kamu kok udah ke Jakarta lagi ?! Bukannya kamu di Surabaya ? “ tanya balika Mona

“ Tadi siang , aku telepon kamu . Tapi , Dea yang ngangkat dan dia cerita semua . Makanya aku langsung buru – buru kesini . Nggak mungkin kan aku ninggalin kamu disaat kamu seperti ini “ ujar Dirly . Mona memeluk Dirly erat dan menangis terharu dengan pegorbanan yang dilakukan kekasihnya itu

“ Tapi , harusnya kita pisah aja . Kamu nggak akan bahagia lagi dengan kondisi aku yang seperti ini . Kamu bisa cari yang lain .. “ ucap Mona

“ Ssstt .. Kamu ngomong apa , sayang .. Aku nggak akan pernah ninggalin sampai kapanpun . Denger . Aku adalah orang paling bodoh kalo aku ninggalin kamu hanya karena ini . “ ujar Dirly sembari mengelus pipi Mona

“ Kamu nggak boleh ngomong gitu lagi yaa .. Aku selalu ada buat kamu “ lanjutnya lagi . Mereka saling berpelukan lagi .

***

“ Benda ini bikin perkara aja .. Lebih baik dibuang aja .. “ ucap Dea memandangi lonceng barunya , “ Gara – gara ini Kak Mona jadi kayak gini .. Kalo aku nggak beli ini , lonceng ini pasti nggak akan jatuh , dan Kak Mona akan jadi seperti ini .. “ ujar Dea menyesali

“ Oh .. Jadi bener gara – gara kamu .. Baguss .. Kamu udah ngancurin mimpi kakakmu sendiri .. “ ujar Dirly sinis dengan tiba – tiba hadir diantara Dea dan Gilang

“ Aku nggak pernah maksud , Kak .. Aku nggak pernah tau kejadian akan sampai kayak gini .. “ ucap Dea membela diri

“ Bilang aja , kamu sengaja kan . Karena kamu iri sama semua yang dimiliki Mona . Asal kamu tau , gara – gara hal ini kita hampir putus tau !! “ bentak Dirly emosi ke Dea

“ Eh , ngomongnya dijaga bisa kali yaa .. Jangan nggak sopan gitu sama perempuan .. “ Gilang ikut angkat bicara

“ Apaa ?!! Mendingan lo diem aja deh .. Gw pengen ada pertumpahan darah disini . Ini urusan gw dan diaa !! “ ucap Dirly sambil menunjuk Dea

“ Ini urusan gw juga !! Karena dia cewe gw !! Nggak ada yang bisa bentak – bentak dia sembarangan !! “ ujar Gilang tegas

Perkelahian antara Dirly dan Gilang pun tak dapat dihindari . Keduanya terlibat aksi pukul – memukul . Dea terlihat panik , dan mencoba untuk melerainya , tapi tak berhasil . Justru semakin parah . Kali ini Dea nekat masuk ke dalam ‘area berbahaya’ itu untuk melerai , namun tak sengaja Dirly mendorong Dea hingga jatuh terbentur dinding rumah sakit . Tante Martha yang melihat pertengkaran itu dan Dea yang sudah jatuh pingsan , penyakit jantungnya kumat dan mulai sesak napas . Dirly menghampiri Tante Martha , sementara Gilang menghampiri Dea . Keduanya langsung dibawa ke ruang periksa . Sayangnya , Tante Martha nggak bisa diselamatin lagi . Detak jantungnya berhenti . Tapi , ia sempat menyampaikan sesuatu ke Dirly untuk Mona . Dea belum siuman dari pingsannya , Dirly sudah memberitahu berita ini ke Gilang . Dan memintanya jangan buru – buru memberitahu pacar – pacar mereka . Lebih baik menunggu Mona sehat kembali . Gilang setuju .

Sudah sebulan berlalu . Hari tepat tanggal 22 Desember , Hari untuk para ibu di seluruh dunia . Mona – yang udah dapat melihat kembali , dan Dea hingga saat ini belum tau kemana mama mereka sebenarnya , karena Dirly dan Gilang merahasiakannya , dengan mengatakannya , Tante Martha harus balik ke Semarang karena suatu urusan . Pada siang harinya , kedua kakak – adik itu berencana untuk menyiapkan makan siang untuk mama mereka . Ketika semua telah siap , Gilang yang siang itu datang , mengatakan semuanya . Kalau Tante Martha telah tiada sejak sebulan yang lalu . Mona nggak percaya . Dirly membenarkannya dan menambahkan kalo retina yang disumbangin ke Mona adalah retina Tante Martha . Mona dan Dea langsung menangis tak percaya , dan meminta pacar mereka mengantarkan mereka ke makam .

“ Ma , lebih baik Mona nggak bisa lihat untuk selamanya .. Daripada mama yang harus pergi selamanya ninggalin kita berdua .. Ma , mama belum lihat kan ,, hadiah hari ibu yang udah kita siapin buat mama .. Tapi , kenapa mama nggak mau lihat hadiah dari Mona “ ujar Mona sedih merasa sangat kehilangan satu – satunya orang tua yang masih tersisa

“ Ma , selamat jalan .. Maaf kalo Dea banyak bikin mama kecewa . Maaf Dea belum bisa bikin mama bahagia . Maaf karena di waktu terakhir , mama mendapat sesuatu yang terburuk . Dea – kita sayang banget sama mama . We love you , mom !! Happy Mother’s Day !! “ ucap Dea sambil bersandar kepala di papan nama sang mama . Nggak mau melihat Dea dan Mona sedih berkepanjangan saat itu , kedua cowo itu mengajak mereka pulang . Dari kejauhan , Mona dan Dea menatap sedih pusaran makam sang mama .

“ You’re always in our heart and our mind , Mom ! “ ucap Mona dan Dea barengan

( backsound : Bunda , by : Potret )

The End


"Would you mind if you give a comment. Thank you"

Comments

Popular posts from this blog

Top 7 The Most Handsome Male-Badminton Players + 2019's Highlights version of Alika's Social Diary

Dajia hao!  Hello, everyone! Before you guys read my first blogpost in 2020, I suggest you   to re-read this one [ click the link ]. Y ou should re-read it first, then I am sure that you are going to familiar with what I have posted here. DISCLAIMER: The badminton players who are in the nominees’ list, had taken from BWF ranking update in December of17 th , 2019, which three days after final day of BWF World Tour Final 2019 was held. It can say the players in the list are the players with good-looking appearances and have great performances in 2019. Hereby, I could write as my subjective insight, but also I kept my eye to online badminton lovers’ insights. Shall we go on? First of all, I started to choose the players nominees are in the great 20 of men singles and mixed doubles’ world ranking. While for men doubles scction, I had taken them among the great 16 (if we calculated the great 16 of men doubles is equals to 20 men singles in combine with 20 male players of mixe

Top 7 The Most Beautiful Badminton-Female Players

Dajia hao! Sekian lama nggak bikin topik badminton, kali ini tangan sudah bergetar untuk menambahkan tulisan ini dan melengkapi tulisan yang pada waktu itu sempat diposting, “ The Most Handsome Badminton-Male Players ”. Pemain muda dari Taiwan, Wang Tzu Wei berhasil mencuri pandangan dan perhatian secara berlebih, akhirnya doi menjadi pemilik nomor satu! Nah, itu adalah “Prince”-nya, sekarang aku mau mencari siapa yang menjadi “Princess”-nya. Apakah si Putri akan berasal dari negara yang sama dengan sang Pangeran? Okay, simak yukk.. Aku mulai dengan memilih nominasi dari masing-masing sektor dulu deh ya? Mulai dari Women Singles, Women Doubles, dan pastinya cewek-cewek dari Mixed Double juga diperhitungkan dong... *DISCLAIMER : Pilihan nominasi ini kuambil berdasarkan 25 ranking BWF masing-masing sektor WS, WD, XD tanggal 1 April 2019 (BWF last update: 28 Maret 2019) . TOP 5 beautiful player badminton Women Singles : 1. Nitchaon Jindapol [Thailand] 2.   Aya

3 Pasangan Beda Usia Paling Favorit - Opini #blogsocialdiary

  Aku mau sedikit saja mencurahkan opini, pendapat, perasaanku disini, oke? Karena hal ini sedikit banyak (sekali) mengganggu otakku bekerja secara normal, bahkan sampai kebawa mimpi. Bukan bermaksud lebay, tapi, ya begitulah. Selanjutnya, biar T2 yang menjelaskan inti postingan berikut lewat salah satu lagu mereka, Bronis: Sebelumnya aku sekalian mau menyapa Para Penikmat musik C-pop (Chinese-pop) di Indonesia nih. Teman-teman Pecinta C-pop pasti kenal dong ya, sama boysgroup asal Tiongkok beranggotakan tiga  cowok muda dan super duper manis, TF Boys? Pasti pernah dengar dong, masa nggak? Hehehe. Iya, yang salah seorang personelnya, Yang Yi Qianxi atau Jackson Yee pernah datang ke Jakarta. Tepatnya saat penutupan event Asian Games 2018. Sayangnya, dua rekan Yi Qianxi itu, Wang Junkai dan Wang Yuan tidak ikut hadir karena kabarnya saat itu nasib grup TF Boys memang sedang terombang-ambing dan ditepi jurang perpisahan.  Eits, kali ini bukan soal Group TF Boys yang mau kutulis dihalaman