Skip to main content

Cinta Dunia Maya (cerpen edisi hari kasih sayang)

Sore ini , aula SMA 45 sedang digunakan untuk latihan – tepatnya kegiatan ekskul bulutangkis . Semua murid yang memang hobi di olahraga ini , bersemangat latihan. Baru 10 menit latihan dimulai , keringatpun sudah banyak mengucur di sekujur tubuh para pemainnya . Di pintu aula , terlihat seseorang memperhatikan salah satu pemain bulutangkis sekolah itu . Raut wajahnya menunjukkan rasa kagum yang luar biasa . Salah satu pebulutangkis cowo di aula itu, keluar sejenak mencari angin .

“ Cari siapa ? “ tanya pemain bulutangkis cowo yang bernama Ogi itu pada orang yang sedang melihat kedalam aula

“ Ngg .. Kamu atlet sini juga .. “ tanya orang itu gugup

“ Iya . Kenapa ? “ tanya Ogi lagi

“Ngg .. Hari ini yang namanya Maya latihan nggak ya ?! “ tanya cowo yang bernama Awan itu .

“ Maya ?! Latihan kok . Itu orangnya “ jawab Ogi sambil menunjuk cewe yang sedang minum dari botol minum

“ Mau dipanggilin ? “ tawar Ogi kepada Awan . Secara spontan , Awan mengangguk mendengar pertanyaan dari Ogi . Begitu Ogi memanggil Maya , Awan baru sadar apa yang ia lakukan .

“ Aduh . Aku tadi ngapain sih .. Kesini kan cuma mau liat dia latihan , bukan mau ketemu. Kok jadi kayak gini sih .. “ batin Awan merasa aneh dengan yang ia baru lakukan. Maya keluar . Maya yang memakai t-shirt kuning , celana hitam selutut dan membawa handuk kecil berwarna putih tampak seperti atlet kelas dunia . Namun dimata Awan , Maya tetap aja sebagai cewe SMA yang manis .

“ Ada apa , Gi ? “ tanya Maya ke Ogi ketika di pintu

“ Ada yang nyari kamu tuh “ jawab Ogi , menunjuk ke Awan , “ Ya udah , aku masuk ya “ lanjutnya lagi

“ Ngg .. Ada apa ? “ tanya Maya manis ke Awan

“ Wah , kalo atletnya kayak gini .. Lawannya klepek – klepek nih .. Indonesia bisa menang mudah . Manisss banget .. “ batin Awan terpesona at the first sight pada Maya . Maya lama banget nunggu jawaban Awan , sampai hampir mati bosan nunggunya , akhirnya Awan memberanikan diri untuk mengajak Maya pulang . Maya kaget , tak menyangka cowo itu ternyata cuma ingin mengajak pulang bareng .

“ Oh , cuma mau ngajak pulang aja , bilangnya lama .. “ ujar Maya ,

“ Kebetulan aku udah selese latihan . Aku ganti dulu ya “ lanjut Maya .

“ Oke , silahkan “ sahut Awan

Maya masuk ke aula , mengambil tas dan menuju ke kamar ganti alias toilet sekolah. Selesai ganti dengan seragam putih abu-abu lagi , Maya pulang bareng Awan – cowo populer karena personel band kampus , tiba-tiba ngajak pulang bareng .

“ Ngg.. May.. “ ucap Awan memulai obrolan ketika perjalanan pulang

“ Iya. Kenapa? “ tanya Maya halus

“ Kenapa kamu bisa tertarik olahraga bulutangkis sih? “ tanya Awan ingin tahu

“ Memang kenapa? “ tanya Maya heran

“ Nggak apa-apa sih. Cuma mau tau aja. Nggak boleh. Lagian kan biasanya, cewe itu kan labih tertarik ke cheerleder ato teater. “ terang Awan

“ Aku juga nggak tau kenapa, aku bisa suka bulutangkis. Yang jelas, bulutangkis kayak udah nyatu dalam darahku ” jelas Maya ,

“ Waduh.. Bicaramu berat. “ ujar Awan becanda

“ Berat gimana ? Kamu kan nggak bawa omongan aku “ Maya membalas candaan Awan

“ Hei , kamu lucu juga ya ternyata . Hahaha “ ucap Awan

“ Kamu juga yang mulai “ balas Maya lagi .

30 menit kemudian , sampai rumah Maya . Maya mengucapkan terima kasih ke Awan , kemudian masuk kerumah dengan perasaan yang entah kenapa tiba-tiba menjadi senang . Bahkan Maya nggak sadar kalo ia sampai senyum-senyum sendiri . Orang rumah heran dengan polah Maya sore itu .

Sementara itu dirumah Awan . Awan sedang membongkar gudang rumahnya mencari raket badminton dan shuttlecock-nya . Entah kenapa ia jadi ingin bermain badminton . Padahal , beberapa bulan yang lalu , Awan berpikir tidak lagi ingin bermain olahraga itu . Setelah menemukan yang dicari , Awan kali ini mencari lawannya bisa diajak bermain . Kemudian , ia melihat sepupunya yang tinggal bersamanya di rumahnya di ruang tengah .

“ Heii .. “ sapa Awan pada sepupunya itu . Gadis yang bernama Ecca itu heran dengan penampilan Awan yang tiba-tiba sudah menjelma menjadi penampilan atlet pebulutangkis

“ Kenapa bengong gitu ?! “ tanya Awan ke Ecca

“ Hah ?! Kamu nggak salah , pake pakaian seperti itu ? “ tanya Ecca

“ Keren ya ?!! “ ucap Awan ke-PD-an

“ Nggak ah . Biasa aja tuh .. “ sahut Ecca santai sambil menjulurkan lidahnya

“ Emang ada apa sih , Wan ?! Kok tiba-tiba ... “ tanya Ecca heran

“ Penjelasannya kapan-kapan yaa . Sekarang , kamu temenin aku main dulu . Nih “ ujar Awan sambil memberikan satu raket ke Ecca

“ Ogah . Main aja sama yang lain “ tolak Ecca

“ Aku baru dari salon , masa disuruh olahraga lagi “ lanjut Ecca

“ Idiihh .. Gaya bener si nona satu inii .. Ayolah .. “ pinta Awan sekali lagi

“ Hemm .. Gimana yaa .. “ Ecca berpura – pura mikir . Awan memasang mimik wajah mengharapkan jawaban ‘ya’ dari sepupunya itu

“ Hmm .. Okelah , berhubung aku lagi baik , aku mau “ ujar Ecca berdiri dengan mantap

“ Bener ?! Ayoo .. “ Awan menarik tangan Ecca

“ Eits , ga gratis tau !! “ Ecca menstop Awan

“ Apa lagi ? “ tanya Awan

“ Kamu harus kasih tau aku alasan kamu mau badminton lagi . “ ucap Ecca sambil melipat kedua tangannya di dada

Awan mengacungkan ibu jarinya . Dan menarik Ecca ke halaman belakang rumahnya . Ecca hanya pasrah dipaksa bermain badminton secara tiba-tiba . Sepertinya getaran perasaan in love memang lagi melanda Awan dan Maya . Kalo Awan lagi getol latihan bulutangkis . Sementara Maya sedang asyik curhat di blognya . Keliatan serius sekali Maya mengotak-atik blognya . Ditemani dengan lagu yang mungkin sedang menggambarkan suasana hatinya .

( Backsound : Cuma Kamu Cuma Aku , by : Mytha Lestari )

“ Awan itu sebenarnya siapa yaa . Kenapa hari ini dia bisa datang ke aku dan bisa membuat aku begitu nyaman dan senang ? Rasanya dia yang bisa bikin aku lupa rasa lelahku selesei latihan “ batin Maya , sembari membayangkan kejadian di sore hari tadi bersama Awan dan tak sadar ia sambil senyum – senyum sendiri . Ia bangkit dari tempat tidurnya , berjalan ke arah jendela , menatap ke luar jendela tanpa sedetikpun melupakan senyuman dan candaan Awan . Lama – lama ia tersadar , apa yang ia bayangkan . Segera ia melupakan semua lamunannya itu .

***

“ Hohoho .. Jadi intinya lagi falling in love ya “ komentar Ecca setelah mendengar cerita Awan

“ Iyaa gitu deh .. “ jawab Awan malu – malu

“ Sama siapa ? Atlet bulutangkis sekolah ? Yang mana ? “ tanya Ecca . Ecca emang satu sekolah sama Awan dan Maya

“ Maya ?! “ tebal Ecca . Awan secara malu – malu mengakuinya .

“ Ya sudah , selamat berjuang deh . Ga gampang banget dapet hatinya Maya , orang itu harus paham banget sama bulutangkis . Itu sih yang aku denger dari kebanyakan orang “ ujar Ecca mengakhiri pembicaraan dengan Awan dan masuk ke rumah

“ Mau kemana ? “ tanya Awan

“ Mandi . Panas tauu !! “ jawab Ecca

Awan merenungkan hal yang barusan dikasih tau Ecca soal Maya . Ia berpikir keras , bagaimana caranya ia mempelajari seluk – beluk bulutangkis dalam waktu yang singkat , secara ia nggak tau sama sekali soal olahraga yang satu itu . Kemudian terbesit dalam otaknya untuk langsung bertanya ke ‘om google’ . Ia langsung masuk ke kamarnya dan membuka laptopnya untuk mendapat semua pengetahuan tentang bulutangkis .

( backsound : Jadi Yang Kuinginkan , by : Vierra )

Keesokan harinya . Maya heran ketika dari jendela kamarnya sudah ada sebuat sepeda motor lengkap dengan dua helmnya . Ketika dia memasuki ruang tamu , ternyata pemilik sepeda motor itu adalah Awan . Awan terlihat lagi asyik menikmati secangkir teh hangat yang disajikan . Maya meminum segelas susunya terlebih dahulu , dan langung mengajak Awan berangkat . Selesai ujian tengah semester adalah saat yang paling ditunggu – tunggu oleh Maya . Karena ia diturunkan untuk membela sekolah mereka dalam turnamen bulutangkis se – DKI Jakarta . Oleh karena itu , jam istirahatpun ia gunakan untuk mengejar pelajaran yang tertinggal karena terlalu sibuk dengan latihannya . Sementara pulang sekolah sampe sore , ia habiskan untuk latihan lagi . Awan sedikit bingung dengan jadwal Maya . Bingung untuk mencari waktu yang tepat untuk mengajak gadis itu jalan .

***

“ May , lusa ada latian ga ? “ tanya Awan malu – malu saat jam istirahat

“ Lusa ? Kenapa ? Kayaknya ga bisa deh .. Aku baru punya waktu kosong hari sabtu “ jawab Maya

“ Hari sabtu ?! “ Awan mengulang kata – kata Maya ,

Oh , nice .. Saturday is the prettiest day for make a date “ lanjutnya dalam hati

“ Iya . Kenapa ? “ tanya Maya penasaran . Awan terlihat gugup , mencoba memberanikan diri ngajak Maya jalan , nge – date maksudnya

“ Hmm .. Tunggu . Tungguu .. Sepertinya hari sabtu , aku juga ga bisa “ ujar Maya sebelum Awan sempet ngomong , setelah melihat selembaran yang berisi pelatihan bulutangkis khusus dengan atlet nasional . Awan ikut membaca , karena rasa penasarannya .

“ Haa ?! Seminar dan latihan bulutangkis dengan atlet nasional ?! Hari sabtu ?! ... Gagal lagi deh . Pasti Maya nggak mau diajak kemana – mana , kecuali kesini “ batin Awan

“ Aku mau cari Kak Wita dulu ya . Mau daftar ini “ Maya meninggalkan Awan sendiri di lobi sekolah , tanpa tau maksud hati cowo itu . Maya pergi dengan semangat . Membuat Awan ikut tersenyum sendiri . Ecca menghampiri Awan lagi berlagak seperti orang gila , senyam – senyum sendiri .

“ Heii .. Obatnya abis yaa .. Senyum – senyum sendiri ..” sindir Ecca

“ Ah , nggak ada apa – apa . Cuma gara – gara ini nih , jadi gagal semua rencanaku “ curhat Awan sambil nunjuk ke selembaran itu .

“ Oh “ ucap Ecca sambil menyeruput minumannya

“ Ogi juga bersemangat banget pas baca ini . Langsung deh , dia daftar . Nggak perduli biayanya “ lanjutnya

“ Ogi ?! Ehem . Ada apa nih ? Jangan – jangan ada special something tentang dia yaa .. “ gantian Awan yang nyindir Ecca . Muka Ecca memerah .

“ Sial . Kenapa gw bisa keceplosan gini soal Ogi . Awan pasti curiga ke gw sekarang “ batin Ecca kesal ke dirinya sendiri . “ Spesial apaan sih .. Nasi goreng kalii .. Udah ah , gw ke perpus dulu .. “ Ecca mengalihkan pembicaraan . Ia langsung nagcir ke tempat yang menjadi tujuannya .

Selesai mendaftarkan diri untuk acara pelatihan khusus itu . Maya semakin giat latihan . Agar ia dapat menunjukkan permainan cantiknya didepan atlet kesayangannya . Akhirnya Awan ikut mendaftarkan . Selain ingin mendalami ‘dunia baru’ nya , agar ia menjadi tambah dekat dengan gadis pujaannya . Bahkan Awan rela bolos suatu mata pelajaran , demi membaca buku olahraga tentang bulutangkis di perpus sekolah . Walau pernah tertangkap basah oleh guru , ia tak menjadi jera . It’s anything for love , is it ?

Hari sabtu tiba . Hari yang paling ditunggu – tunggu Maya dan Ogi . Seminar dan pelatihan itu memang mulai jam 9 pagi , namun mereka udah tiba dilokasi dari jam 7 . Sementara orang yang juga ‘berniat’ kesana , masih tertidur pulas di tempat tidurnya ditemanin beberapa bukunya . Ya , kalo saja Ecca nggak membangunkannya , pasti Awan akan terlewat acara itu . Ia tiba dilokasi 30 menit setelah pembukaan . Selama acara , Awan mangantuk . Dan sempat terkantuk – kantuk dalam acara itu . Fortunatelly , tempat duduknya agak sedikit jauh tempat duduknya Maya . Jadi , ia tak perlu sungkan kalo harus menguap . Dengan sisa kadar kesadaran yang tersisa , Awan berusaha mengikuti talkshow tersebut .

( Backsound : Jadi Yang Kuinginkan , by : Vierra )

***

“ Maya “ panggil seseorang dari belakang usai seminar

“ Awan ?! “ pekik Maya tak menyangka ada orang yang mampu membuat hatinya berbunga – bunga selalu .

“ Hmm .. Kamu ikut ini juga ? “ tanya Maya ke Awan

“ Ngg .. Nggak kok . Mau jemput kamu aja . “ jawab Awan berbohong

“ Jemput aku ? Tapi , aku belum selese , Wan . Habis ini masih ada latihan bareng atlet . Justru ini yang aku tunggu . Aku mau nunjukkin permainanku ke idola aku . “ terang Maya

“ Silahkan . Biar aku tunggu aja . Sekalian mau lihat kamu main . “ ujar Awan

“ Serius mau nungguin ?! Kalo lama gimana ? “ tanya Maya tak enak hati

No problem “ jawab Awan ringan

“ Oke . It’s up to you . Kalo lama nunggu , pulang aja ya . Aku masuk dulu “ ujar Maya . Setelah itu , gadis itu menghilang ditengah kerumunan para pecinta bulutangkis . Awan memilih menunggu di warung terdekat dengan GOR . 30 menit menunggu di warung , akhirnya Awan memutuskan untuk melihat jalannya latihan bersama itu . Ia melihat pemandangan di dalam GOR itu dari pintu masuk yang sengaja dibuka . Ia melihat Maya sedang main melawan pebulutangkis nasional tunggal putri , Adrianty Firdasari . Terlihat sekali , wajah Maya yang bahagia . Selanjutnya , ia melempar penglihatannya ke sosok cowo yang ia kenal . Ogi . Ogi sedang main berpasangan dengan salah satu atlet ganda putra terbaik yang dimiliki Indonesia , Hendra Setiawan , berhadapan dengan Markis Kido dan seseorang yang sepertinya dari sekolah lain . Selesai latihan , Maya sempat bercakap – cakap dengan partner mainnnya , Firdasari .

“ Main kamu bagus . Berapa kali latihan dalam seminggu ? “ tanya Firda

“ Makasih . Latihannya ga tentu . Bisa 2 kali seminggu , kalo lagi semangat , maksudnya kalo ga lagi down , bisa 5 kali “ ujar Maya tersipu malu

“ Tapi , kamu punya potensi kuat buat jadi pemain nasional . Kamu lebih senang memancing lawan main rally dengan loop panjang dan diakhiri dengan smash tajam. Itu sangat membantu , kalo kamu dapat lawan yang permainannya nggak sabaran . “ terang atlet ternama angkatan ’90-an , Susy Susanti

“ Kak Susy ?! Pemain nasional ? Wah , itu masih jauh buat amatiran kayak aku gini “ elak Maya

“ Kenapa nggak ?! Justru Indonesia butuh banyak pemain muda yang punya semangat tinggi seperti kamu . Kamu ikut turnamen ?! Itu bagus buat kamu “ lanjut Susy

“ Iya bener . Dengan sering ikut turnamen seperti itu sangat bagus untuk pembentukan mentalitas seorang atlet “ sambung Firda

“ Wah , makasih atas masukannya . Sangat berharga buat aku “ ujar Maya dengan wajah berseri – seri

“ Semangat ya . Waktu latihan ditambah lagi , tapi jangan terlalu memforsir tenaga kamu buat latihan “ ujar Firda

Maya pamit ke Firda dan Susy . Dan keluar GOR dengan wajah berseri bahagia . Tiba – tiba ia jadi kepikiran untuk bertemu Ogi terlebih dahulu . Pucuk dicinta ulam pun tiba . Ogi pun sedang mencari Maya juga . Ogi menawarkan ke Maya , agar mereka bermain ganda untuk turnamen yang akan datang . Tawaran yang persis ada di kepala Maya yang akan ditawarkan ke Ogi juga . Akhirnnya mereka sepakat untuk bermain dalam nomor ganda campuran ( mixed double ) . Saat sedang membahas tentang turnamen , Awan menghampiri mereka . Maya sangat tak menyangka , Awan benar – benar menunggunya . Padahal ia latihan di GOR selama kurang lebih hampir 2,5 jam . Tapi , ia senang juga .

“ Aku nggak nyangka lho . Kamu bener – bener nungguin aku , Wan . Kirain udah pulang “ ujar Maya saat perjalanan menuju rumahnya

“ Kalo aku udah janji , aku pasti akan nepati kok . Aku bukan orang ingkar “ jawab Awan santai , “ Oh iya , malam ini ada acara nggak ? “ tanyanya lagi

“ Nggak ada . Kenapa ? “ ucap Maya tanpa pikir panjang

“ Aku mau ngajak kamu jalan aja . Mau ? “ ajak Awan ragu – ragu kalo ajakan ditolak

“ Hmm .. Boleh . Kebetulan aku nggak ada apa – apa nanti malam “ ujar Maya mengiyakan

“ Baiklah , nanti aku jemput jam setengah 8 ya “ perasaan bahagia Awan tak terbendung lagi . Andaikan ia nggak gengsi di depan Maya , saat itu juga ia pasti udah teriak kegirangan. Sementara Maya hanya tersenyum dengan senyuman manisnya .

( Backsound : Bila Dia Yang Meminta , by : Mytha )

Sesampainya dirumah . Maya langsung membongkar isi wardrobe – nya , mencari baju yang bagus . Yang akan dipakenya malam ini . Menurutnya , ini hanya jalan – jalan biasa . Namun , entah kenapa ia ingin tampil menarik di hadapan Awan nanti . Apakah ini yang namanya orang yang sedang jatuh cinta ? Pikirnya . Jam 7:30 p.m , sesuai janji , Awan menjemput Maya dirumahnya . Terpesona . Satu kata yang pantas untuk menggambarkan reaksi Awan saat melihat atletnya super cantik dan manis itu . Malam itu , Awan mengajak Maya ke tempat yang kurang disukai oleh gadis itu , pameran lukisan . Kesukaan Maya dan Awan memang berseberangan . Yang satu cinta seni , dan yang satu lagi penggila olahraga bulutangkis . Walaupun kurang suka dengan tempatnya , Maya tetap berusaha menikmati malam itu . Ada satu yang mengganjal dihatinya , mengapa Awan mengajaknya ke tempat itu ? Apa Awan ingin agar ia bisa menyukai hobinya itu juga ? Awan tak menyatakannya segala langsung , melainkan lewat ucapannya . Bahasa tubuhnya mengatakan , Maya harus mengerti tentang lukisan , minimal tahu tentang pelukis terkenal di dunia . Seperti Awan yang belajar mengetahui pemain bulutangkis tingkat dunia .

“ Aku nggak tau apa – apa tentang ini . Mendingan aku nggak usah banyak omong deh . Dari pada malu di depan Awan . Dia kan fasih sekali tentang beginian “ batin Maya saat masih berada di pameran lukisan itu .

“ Maya “ ucap Awan membuyarkan lamunan kosong Maya

“ Ha ?! Iya ?! Manggil ya ? “ ujar Maya linglung

“ Kamu kenapa sih ? Dari tadi bengong aja “ tanya Awan ketawa kecil

“ Iyaa nih , terpesona aja . Lukisan bagus – bagus “ ujar Maya

“ Bukannya yang bagus , yang ngajak kamu kesini “ canda Awan

“ Iiihh .. Apaan sih .. Nggak lucu tau !! “ ujar Maya sembari tersenyum

“ Makan yuk .. Laperr nih .. “ ajak Awan . Maya mengangguk

Mereka berdua pergi ke suatu restoran masakan Cina . Saat makan malam berlangsung tak ada obrolan serius yang terjadi . Keduanya hanya mengobrol hal – hal biasa . Sebenarnya Maya ingin menanyakan sesuatu tentang lukisan – lukisan yang tadi dilihatnya , namun hatinya begitu berat untuk bertanya . Selesai makan , mereka pun pulang . Maya jadi berpikir , untuk menjauhi Awan . Karena ia merasa tak mampu mengikuti hobi Awan . Ia takut , Awan kecewa kalo ia memaksakan diri terlalu dalam mempelajari tentang lukisan sedetail – detailnya . Lebih baik ia mundur aja . Ia tak akan mendekati Awan lagi . Ia akan mencoba menghapus semua rasa yang pernah ia miliki untuk Awan , dengan memfokuskan diri untuk turnamen nasional .

( Backsound : Tanpa Rasa , by : Cokelat )

Hari demi hari pun dilalui Maya dengan latihan secara kontinyu demi mencapai tujuan dan cita – citanya . Dan agar ia dapat melupakan Awan beserta kesukaannya yang membuat Maya tersiksa . Di sekolah pun , Maya selalu menjauhi Awan . Ada orang yang ngomongin Awan , ia meminta orang itu untuk menyudahi pembicaraannya . Tanpa ia sadari , ia merasa tersiksa sendiri dalam melakukan hal itu . Ia sudah biasa dengan kehadiran dan semangat yang sering diberikan Awan , namun sekarang ia sering merasakan kalo ia nggak sanggup . Di sisi lain , Awan masih dengan berusaha terus untuk mendekati Maya dengan pengetahuan bulutangkis – nya . Awan sadar , Maya memang sedang menjauhinya . Namun itu tak membuat Awan menyerah untuk memperjuangkan rasanya kepada Maya . Awan meminta Ecca untuk mencari tahu tentang apa yang dipikirkan Maya . Karena Ecca juga nggak terlalu dekat sama Maya , ia memutuskan untuk bertanya melalui Ogi , yang lumayan dekat sama Maya .

“ Jadi , kamu tau apa sebabnya Maya tiba – tiba ngejauhin Awan ? “ tanya Ecca ke Ogi

“ Aku nggak tau . Setiap aku mau tanya soal Awan , dia selalu mengalihkan pembicaraan ke yang lain . Memang ada apa ? “ ujar Ogi

“ Kasian Awan . Dia merasa Maya menjauhinya tanpa ada sebabnya . Aku lama tinggal di rumahnya , tapi baru kali ini aku liat sedih seperti ini karena cintanya kepada seseorang “ cerita Ecca

“ Maya selalu marah kalo ada yang nyebut Awan di dekatnya . Tapi , ada hal yang beda juga dari dia . Semenjak ia menjauhi Awan , ia seperti kurang semangat saat latihan . Padahal , turnamen tinggal menghitung hari , sedangkan aku sama dia belum bisa kompak “ ujar Ogi sambil menghela nafas . Maya tak sengaja dengar perbincangan Ecca dan Ogi yang membawa – bawa namanya .

“ Kalian ngomongin aku ?! Nggak usah dibelakangku . Coba ngomong aja sekarang didepanku . Asal jangan tentang dia “ ujar Maya muncul tiba – tiba

“ May , bisa bicara sebentar . Secara cewe . Berdua aja . Aku janji , nggak bakal ada nama dia “ pinta Ecca . Maya mengangguk . Ecca menyuruh Ogi menjauh dari mereka .

***

“ Elo tau apa rasanya kehilangan orang yang lo suka ? “ tanya Ecca pelan sambil menatap mata Maya yang masih terlihat cuek

“ Aku tau rasanya . Sakit , sedih semua jadi satu “ jawab Maya masih cuek

“ Kalo gitu , kenapa kamu harus menjauh dari Awan ? Kamu tau , dia jatuh cinta banget sama kamu . Tapi , kenapa kamu bisa ngancurin perasaannya . Dia sekarang , bener – bener jadi bukan Awan yang dulu . May , maaf kalo aku ikut campur soal ini . Aku tau ini cuma masalah kalian aja , tapi sebagai sodara yang tinggal serumah sama dia , rasanya aneh tinggal sama orang yang seperti nggak punya semangat pandangan luas kayak dia sekarang , tanpa kamu . Bisa kamu bilang , apa alasannya kamu sampai menjauhi dia ? “ ucap Maya

“ Mungkin aku memang nggak bisa nyimpen persoalan ini seorang diri , karena cuma akan menganggu konsentrasi aku menghadapi turnamen nasional “ ujar Maya pelan ,

“ Aku menangkap sinyal dari Awan , kalo aku harus mau mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan lukisan . Sementara aku nggak tertarik sama sekali dengan seni lukis . Jujur , sebelum memutuskan untuk menjauhinya , aku dilemma . Aku nggak mungkin bisa melanggar prinsipku sendiri , tapi disisi lain , aku juga nggak bisa tanpa dia . Dia udah terlalu sering mengisi hati dan hidupku . Itu yang buat aku bingung “ terang Maya

“ Jadi , soal hobi ?! May , perlu kamu tau . Saat Awan tau hobi kamu , dia langsung mati – matian mengerti bulutangkis . Itu semua demi kamu . Biar kamu bisa punya hati ke dia . “ cerita Ecca

“ Tapi , aku nggak pernah pasang target apapun ke dia . Apalagi , dia harus mengerti dan mau mencoba bulutangkis “ elak Maya

“ Itu pikiran kamu . Pikiran dia beda , May . Dia merasa ada yang kurang , kalo belum bisa jadi yang sama seperti kamu “ lanjut Ecca . Maya jadi diam seribu bahasa , ia merenungkan kata – kata Ecca tadi .

“ Kamu udah ngerti kan semuanya . Jadi , aku mohon . Kamu bisa ngasih kesempatan Awan untuk kedua kalinya ini . Sungguh , aku nggak tega liat dia murung terus “ pinta Ecca memecahkan suasana hening .

“ Ca , suruh dia dateng ke turnamen itu ya . Aku perlu kehadirannya “ ujar Maya , sembari berdiri dari duduknya ,

“ Kehadirannya akan memberi semangat buat aku “ lanjut Maya , setelah itu ia beranjak pergi . Memang sudah saatnya , ia memberikan kesempatan lagi untuk seseorang yang mampu membuatnya semangat .

3 hari kemudian . Hari Sabtu . Hari pertama turnamen nasional bulutangkis tingkat Sekolah Mengengan Atas . Maya sudah berada dilokasi dari jam 8 pagi , ia dapat waktu bertanding jam 10 . Seleasi melakukan pemanasan , ia bercakap – cakap dahulu dengan pemain dari sekolah lain , sekedar obrolan ringan .

“ May , kayaknya kamu harus tampil perfect hari ini “ ujar Ogi yang baru dari luar

“ Memang kan ?! Ini kan demi sekolah, Gi “ jawab Maya enteng

“ Bukan itu aja kalii .. Di luar , di tribun penoton ada Awan ! “ jelas Ogi . Maya terkejut . Memang ia yang meminta Awan hadir , tapi ia tak pernah menyangka , Awan akan hadir beneran , melihat ia bertanding membawa nama sekolah .

“ Yang bener ? “ pekik Maya sembari bangkit dari duduknya . Maya kemudian keluar untuk menengok ke tribun penonton . Benar . Awan datang bersama Ecca . Dari arah seberang , Awan melihat Maya juga di pintu sebelah court 1 . Menyadari hal itu , Maya langsung berbalik masuk ke dalam . Saat ini , ia tak ingin dulu bertemu Awan , berhadapan langsung . Namun , sebelum sempat masuk , Awan sudah menyetop langkahnya dari belakang .

“ Awan “ ucap Maya perlahan , wajahnya pun memerah

“ Aku nggak akan ganggu konsentrasi kamu dulu . Aku tau ini penting banget buat kamu “ ujar Awan

“ Aku cuma mau bilang , semangat berjuang . Sukses demi sekolah kita “ lanjut Awan

“ Tentu . Makasih “ ucap Maya singkat , “ Aku ke dalam dulu ya “ pamit Maya .

“ Tunggu “ Awan menyetopnya lagi , kemudian Awan mencium kening Maya ,

“ Aku sayang kamu “ ujarnya pelan . Maya tersenyum . Kemudian berjalan masuk . Awan kembali ke tribun penonton .

Pertandingan di sektor ganda campuran bagi Maya dan Ogi dimulai . Keduanya berdoa sebelum pertandingan . Lawan mereka yang pertama pada hari itu adalah Angel dan Marco dari SMA 25 . Mungkin pada saat awal pertandingan , Maya belum merasa fit , ia banyak melakukan kesalahan sendiri selama awal pertandingan . Bahkan , saat arah pukulan dari Angel banyak yang miss begitu saja , hasilnya poin untuk SMA 25 terus – menerus bertambah . Saat break sebentar pada skor 9 – 11 untuk SMA 25 , Ogi menunjuk ke arah penonton , yang artinya Ogi menunjukkan ke Maya kalau Awan sedang menonton dan memberinya dukungan .

“ Aku ngerti , Gi . Aku nggak akan ngecewain semua “ ujar Maya sambil berjalan masuk kembali ke lapangan

“ Nah , gitu dong . Semangat ! “ sahut Ogi ,

“ Kamu di daerah depan ya , biar aku yang dibelakang “ lanjut Ogi memberi strategi .

Pertandingan dimulai lagi . Perlahan tapi pasti pasangan ganda 45 ini bisa bangkit , dan menyusul perolehan skor pasangan ganda 25 . Di saat – saat penentuan , poin – poin genting , SMA 25 masih memimpin dengan skor 20 – 18 . Namun , Maya berhasil membalikkan keadaan melalui pukulan smash – nya . Sehingga SMA 45 , berhasil merebut set pertama dengan skor 22 – 20 . Begitupun dengan set kedua , Maya dan Ogi mampu bermain dengan cantik . Kali ini tidak ada kesalahan sendiri yang mereka buat . Semua poin mereka dapat karena usaha keras mereka dan smash tajam Maya . Diakhir permainan , terlihat sekali stamina Ogi sudah mulai terkuras habis , untuk meladeni permainan loop Marco pun sering gagal , akibatnya terjadi beberapa kali poin kembar . Fortunatelly , mereka masih mampu bertahan hingga memenangkan set kedua dengan 21 – 18 . Semua pendukung SMA 45 , bersuka cita . Awan dan Ecca langsung ke belakang court , untuk memberi semangat kepada wakil sekolah mereka itu . Dan Awan pun langsung memeluk Maya yang masih memakai kostum olahraga dan berhanduk kecil itu .

“ Awan , aku kan masih keringetan “ ujar Maya berusaha melepaskan pelukan itu

“ Nggak apa – apa . Ini tanda kebahagiaan dan betapa bangganya aku sama kamu “ jawab Awan sumringah

“ Tapi , ini keterlaluan . Lepas . Aku nggak bisa nafas tau !! “ ujar Maya

“ Maaf “ ujar Awan melepas pelukannya tapi masih memegang erat tangan gadis itu

“ May , aku udah tau semua alasan kamu menghindar dari aku . Aku benar – benar minta maaf sama kamu kalo aku terlalu maksa keinginan aku “ ucap Awan mulai serius

“ Sssttt.. Nggak apa – apa . Harusnya aku yang minta maaf . Maaf kalo dari sikap aku ada yang bikin kamu berubah . Jujur , aku nggak pernah maksud meminta kamu mendalami dunia aku ini . Aku dan kamu kan punya dunia sendiri . Nggak semudah itu untuk setiap orang mendalami dunia yang berbeda dari yang sebelumnya . “ ujar Maya sedikit merasa bersalah

“ Aku ngelakuin itu ikhlas kok . Kalo kamu nggak mau masuk ke seni , aku nggak apa – apa . Asal , kamu bisa nerima aku apa ada , seperti ini “ ucap Awan

“ Pernyataan itu ... “ ujar Maya pelan untuk lebih memastikan lebih dalam lagi. Awan mengerti maksudnya dan mengangguk pasti

“ Kasih aku kesempatan untuk menyempurnakan hidupmu yang indah itu “ ucap Awan

Of course . I’ll give you the chance “ jawab Maya disertai senyuman khas manisnya

Oh really ?! Thank you , dear . I love you “ ujar Awan bahagia

I love you too “ balas Maya tersenyum

( Backsound : Jadi Yang Kuinginkan , by : Vierra )

T H E E N D



Comments

Popular posts from this blog

Top 7 The Most Handsome Male-Badminton Players + 2019's Highlights version of Alika's Social Diary

Dajia hao!  Hello, everyone! Before you guys read my first blogpost in 2020, I suggest you   to re-read this one [ click the link ]. Y ou should re-read it first, then I am sure that you are going to familiar with what I have posted here. DISCLAIMER: The badminton players who are in the nominees’ list, had taken from BWF ranking update in December of17 th , 2019, which three days after final day of BWF World Tour Final 2019 was held. It can say the players in the list are the players with good-looking appearances and have great performances in 2019. Hereby, I could write as my subjective insight, but also I kept my eye to online badminton lovers’ insights. Shall we go on? First of all, I started to choose the players nominees are in the great 20 of men singles and mixed doubles’ world ranking. While for men doubles scction, I had taken them among the great 16 (if we calculated the great 16 of men doubles is equals to 20 men singles in combine with 20 male players of mixe

Top 7 The Most Beautiful Badminton-Female Players

Dajia hao! Sekian lama nggak bikin topik badminton, kali ini tangan sudah bergetar untuk menambahkan tulisan ini dan melengkapi tulisan yang pada waktu itu sempat diposting, “ The Most Handsome Badminton-Male Players ”. Pemain muda dari Taiwan, Wang Tzu Wei berhasil mencuri pandangan dan perhatian secara berlebih, akhirnya doi menjadi pemilik nomor satu! Nah, itu adalah “Prince”-nya, sekarang aku mau mencari siapa yang menjadi “Princess”-nya. Apakah si Putri akan berasal dari negara yang sama dengan sang Pangeran? Okay, simak yukk.. Aku mulai dengan memilih nominasi dari masing-masing sektor dulu deh ya? Mulai dari Women Singles, Women Doubles, dan pastinya cewek-cewek dari Mixed Double juga diperhitungkan dong... *DISCLAIMER : Pilihan nominasi ini kuambil berdasarkan 25 ranking BWF masing-masing sektor WS, WD, XD tanggal 1 April 2019 (BWF last update: 28 Maret 2019) . TOP 5 beautiful player badminton Women Singles : 1. Nitchaon Jindapol [Thailand] 2.   Aya

3 Pasangan Beda Usia Paling Favorit - Opini #blogsocialdiary

  Aku mau sedikit saja mencurahkan opini, pendapat, perasaanku disini, oke? Karena hal ini sedikit banyak (sekali) mengganggu otakku bekerja secara normal, bahkan sampai kebawa mimpi. Bukan bermaksud lebay, tapi, ya begitulah. Selanjutnya, biar T2 yang menjelaskan inti postingan berikut lewat salah satu lagu mereka, Bronis: Sebelumnya aku sekalian mau menyapa Para Penikmat musik C-pop (Chinese-pop) di Indonesia nih. Teman-teman Pecinta C-pop pasti kenal dong ya, sama boysgroup asal Tiongkok beranggotakan tiga  cowok muda dan super duper manis, TF Boys? Pasti pernah dengar dong, masa nggak? Hehehe. Iya, yang salah seorang personelnya, Yang Yi Qianxi atau Jackson Yee pernah datang ke Jakarta. Tepatnya saat penutupan event Asian Games 2018. Sayangnya, dua rekan Yi Qianxi itu, Wang Junkai dan Wang Yuan tidak ikut hadir karena kabarnya saat itu nasib grup TF Boys memang sedang terombang-ambing dan ditepi jurang perpisahan.  Eits, kali ini bukan soal Group TF Boys yang mau kutulis dihalaman