Skip to main content

Gadget-Addict Era

Hai, guys!

Memang gak bisa dipungkirin ya, zaman sekarang ini teknologi yang udah maju banget. Jangankan dibandingkan dengan tahun 1990-an atau sebelumnya, dibandingkan dengan awal 2000-an aja udah berbeda banget. Kalo dulu waktu aku SD, anak-anak disekolah ya mainan seperti peluncuran, ayunan (karena sekolahku juga ada TK-nya) masih 'laku' buat dimainin, terus kalo pas jam istirahat,  suka ngobrol/main-main di seluruh lingkungan sekolah - ya kita memanfaatkan setiap celah yg ada disekolah buat ngumpul :D. Pasti itu udah gak berlaku buat anak-anak SD zaman 2005 keatas - dimana handphone-handphone udah masuk ke SD. Ayunan, peluncuran mungkin udah lumutan saking gak pernah dilirik lagi. Anak-anak lebih tertarik dengan aplikasi games yang ada di hape masing-masing. Gak heran juga, anak-anak yang pake kacamata sekarang jadi lebih banyak. Zaman 2000 di sekolahku anak yang udah pake kacamata minus paling hanya beberapa anak. Gak sebanyak sekarang ini. Gak maksud nyombong ato apalah, that's the fact :)

Aku gak mau bahas perkembangan gadget itu sih. Mungkin udah banyak orang (atau ada yang lebih pantas dari aku) membahasnya. Aku cuma pengen sharing aja. Jujur nih, aku paling sebel sama orang yg udah sibuk sama gadget-nya dalam situasi yang seharusnya gak megang gadget sekalipun. Contohnya nih pas lagi ngobrol kalo lawan bicara sibuk sama hapenya, otomatis dia gak bakal fokus sama apa yang sedang diobrolin, (kamu ngomong aku ato sama hape kamu sih..). Sama aja kayak orang itu gak menghargai lawan bicara. Mungkin bisa dianggap gak ada kali ya. Bisa sih. Terus, pas dikelas. Aku juga terganggu banget kalo pas kuliah orang disebelahku nyalain hape. Aku yakin, apa yang sedang dipelajari gak akan masuk. Dulu memang aku pernah kayak gitu. Pas aku dapat mata kuliah yang susah dan dosen yang gak ngenakin, I was trying to focus without my cellphones. Dan hasilnya, materi yang disampaikan masih berbekas sampai seminggu kemudian (sampai hari lain mata kuliah itu). Aku terapin buat mata kuliah yang lain, hasil juga seperti itu. Hasilnya positif. Makanya sampai sekarang kalo udah masuk area kampus atau tempat kursus, hape selalu aku off--in profilenya. Jadi gak ada getar-getar yang mengganggu, sampai aku pengen membuka hapeku. Ada lagi. Pas lagi makan bareng, ada 3 orang. Biarpun yang 2 misalnya, gak mainan hape, suasananya akan tetap aneh karena seorang lagi sibuk sama gadget-nya. Dan aku sebel banget sama yang ini. "Kenapa gak sekalian dikasi saus terus kamu makan itu hape." :p
Padahal kalo diluar negeri udah gak ada lagi tuh kebiasaan-kebiasaan seperti ini. Mereka kalo makan bareng ya akan fokus sama apa yang ada dimeja makan. Ngobrol-pun hanya sesaat sebelum makanan tersaji. Kalo udah ada makanan, ya makan aja. Di Australia (mungkin juga di negara-negara yang lain) juga nggak ada tuh kebiasaan motret-motret makanan yang mau dimakan. There is no gadgets while they having a meal.
Satu kebiasaan dengan hape yang SANGAT AKU SEBELIN adalah ketika pengendara motor/mobil sambil sms ato teleponan. Hellooo, kalo lo mau teleponan, kenapa harus nyetir sendiri? Kenapa gak naik taksi? Lumayan kan amal juga supir taksinya... Mungkin kalo berkaca sama sinetron-sinetron beradegan seperti ini keliatan lebay ya (namanya juga sinetron), but that's true guys. Berkomunikasi sambil berkendara itu taruhannya nyawa loh. Ingat nyawa manusia itu cuma 1, masa mau hilang sia-sia karena kesalahan bodoh? Think smart dear!

Mending kurangin deh kebiasaan-kebiasaan diatas (atau semacamnya) kalo gak mau dibilang orang autis. Itu semua cuma bikin kepekaan sosial hilang. Padahal kita ini kodratnya mahluk sosial loh. Kebiasaan yang terakhir itu menurutku juga paling fatal. Karena kesempatan hidup didunia ini cuma kali ini aja, nggak akan ada kehidupan lain - kecuali kehidupan kekal dialam akhirat.

"Gadget is inovated for make our daily life to be simple. Don't be addicted. Use your gadgets wisely - in the right time and in the right place" - Malika Gustiari

Comments

Popular posts from this blog

Top 7 The Most Handsome Male-Badminton Players + 2019's Highlights version of Alika's Social Diary

Dajia hao!  Hello, everyone! Before you guys read my first blogpost in 2020, I suggest you   to re-read this one [ click the link ]. Y ou should re-read it first, then I am sure that you are going to familiar with what I have posted here. DISCLAIMER: The badminton players who are in the nominees’ list, had taken from BWF ranking update in December of17 th , 2019, which three days after final day of BWF World Tour Final 2019 was held. It can say the players in the list are the players with good-looking appearances and have great performances in 2019. Hereby, I could write as my subjective insight, but also I kept my eye to online badminton lovers’ insights. Shall we go on? First of all, I started to choose the players nominees are in the great 20 of men singles and mixed doubles’ world ranking. While for men doubles scction, I had taken them among the great 16 (if we calculated the great 16 of men doubles is equals to 20 men singles in combine with 20 male players of mixe

Top 7 The Most Beautiful Badminton-Female Players

Dajia hao! Sekian lama nggak bikin topik badminton, kali ini tangan sudah bergetar untuk menambahkan tulisan ini dan melengkapi tulisan yang pada waktu itu sempat diposting, “ The Most Handsome Badminton-Male Players ”. Pemain muda dari Taiwan, Wang Tzu Wei berhasil mencuri pandangan dan perhatian secara berlebih, akhirnya doi menjadi pemilik nomor satu! Nah, itu adalah “Prince”-nya, sekarang aku mau mencari siapa yang menjadi “Princess”-nya. Apakah si Putri akan berasal dari negara yang sama dengan sang Pangeran? Okay, simak yukk.. Aku mulai dengan memilih nominasi dari masing-masing sektor dulu deh ya? Mulai dari Women Singles, Women Doubles, dan pastinya cewek-cewek dari Mixed Double juga diperhitungkan dong... *DISCLAIMER : Pilihan nominasi ini kuambil berdasarkan 25 ranking BWF masing-masing sektor WS, WD, XD tanggal 1 April 2019 (BWF last update: 28 Maret 2019) . TOP 5 beautiful player badminton Women Singles : 1. Nitchaon Jindapol [Thailand] 2.   Aya

3 Pasangan Beda Usia Paling Favorit - Opini #blogsocialdiary

  Aku mau sedikit saja mencurahkan opini, pendapat, perasaanku disini, oke? Karena hal ini sedikit banyak (sekali) mengganggu otakku bekerja secara normal, bahkan sampai kebawa mimpi. Bukan bermaksud lebay, tapi, ya begitulah. Selanjutnya, biar T2 yang menjelaskan inti postingan berikut lewat salah satu lagu mereka, Bronis: Sebelumnya aku sekalian mau menyapa Para Penikmat musik C-pop (Chinese-pop) di Indonesia nih. Teman-teman Pecinta C-pop pasti kenal dong ya, sama boysgroup asal Tiongkok beranggotakan tiga  cowok muda dan super duper manis, TF Boys? Pasti pernah dengar dong, masa nggak? Hehehe. Iya, yang salah seorang personelnya, Yang Yi Qianxi atau Jackson Yee pernah datang ke Jakarta. Tepatnya saat penutupan event Asian Games 2018. Sayangnya, dua rekan Yi Qianxi itu, Wang Junkai dan Wang Yuan tidak ikut hadir karena kabarnya saat itu nasib grup TF Boys memang sedang terombang-ambing dan ditepi jurang perpisahan.  Eits, kali ini bukan soal Group TF Boys yang mau kutulis dihalaman