Read into your languange

Showing posts with label film indonesia. Show all posts
Showing posts with label film indonesia. Show all posts

Sunday, October 08, 2023

Movie Review: Petualangan Sherina 2 [SPOILER AND PERSONAL OPINION ALERT!]


Hi, everyone!

Last Sunday, I have just seen my all-time favorite Indonesian movie, Petualangan Sherina 2. Yes! It is a sequel to the Petualangan Sherina, a kid movie released in 2000.

It is already 23 years ago, and the main actors have grown up already. It leads to the beautiful storyline in the next sequel. Of course, Petualangan Sherina 2 keeps adopting a musical drama within songs and dance scenes on it. 

Here is my review... 

Nostalgia Petualangan Sherina
Petualangan Sherina 2 Cover / Author's

A man can only make a plan and work on his plan. However, God solves his entire plan if he can go for it or if God saves another best plan for him. 

Sherina and her team are almost done with their presentation for a project in Switzerland. Suddenly, her supervisor arranges another plan for them. Sherina and her team are going to have a work in the Kalimantan’s rainforest. If she refuses her supervisor’s new duty, she might lose her job and she never meets her old friend. 23 years after Sherina and Sadam had a school break together and through a great adventure in Lembang, Bandung, they reunited in Kalimantan Island.


Sadam, Sherina’s ex-old friend, is no longer a spoiled child who always had his parents control his life. Sadam works as a Manager in an animal conservation organization (maybe it is like an NGO?!) in Kalimantan. Once Sherina ran her duty in Kalimantan, the recent organization’s project was to release the mother of the orangutan and her child to the original habitat in the woods. Before, those orangutans were found by a young girl in aside of the woods when there was a fire. Just a few hours later after releasing them to the woods, a group of animal hunters take the young orangutan with them. Just like what we see in Petualangan Sherina 1, Sherina and Sadam should fight together to find the Orangutan and bring her back to her mother in the woods. They used to involve themselves in revealing the boss of the property mafia who would buy the Sadam family’s house and the farm. Now, Sadam and Sherina should reveal who is the boss of the animal hunter who kidnaps the young orangutan.

 

Within the production house, crews and the main actors were similar to the first sequel in 2000, the Petualangan Sherina 2 brings the audience feeling nostalgic. We might love how they build the storyline that inserts some important scenes in the first sequel, and how also they develop Sherina and Sadam's characters—keeping Sherina’s inner child and showing how Sadam gets mature. Of course, I love how they make those main actors and the villains are very lovely. A wealthy spouse who is a villain character in the movie is very related to the wealthy family’s lifestyle in common. They fight each other for pride, reputation, and status. Finally, it leads them to legalize a thing to get what they want.

Oh, I never forget the musical parts! Because it is a musical movie, the main characteristic is to show the difference between the Petualangan Sherina series to other movies in the music and dance scenes. We also think that so many times ago we didn't hear Derby Romero sing. And, he is singing and dancing in the movie! So Beautiful! The songs mostly are re-arranged from the song in the first sequel and have been modified to relate to the storyline. My favorite song is "Nostalgia Bersama" which is composed by Sherina Munaf, Mira Lesmana, and Virania Munaf. That song is a mixed arrangement from the intro “Anak Mami” and “Jagoan”, two well-known songs of Petualangan Sherina 1. I love the conversational lyric parts between Sherina and Derby. It makes the audience feel more nostalgic.

I only have one point that I don't get from the Petualangan Sherina 2. It is how they solve the conflict in the villain’s major event. I think it is too fast to get the villains reported. However, the description character of the villains is awesome! These two villain characters also have a musical part that reflects the first idea of the conflict.


 #blogsocialdiary rating for Petualangan Sherina 2: 9,5 / 10


That is all my insight and honest opinion about the recently released movie, Petualangan Sherina 2. The movie sequel that I have been waiting for almost a couple of years. It is pay me back with a such great nostalgic thing!


The previous post: The Female celebrity got married with men who is younger than them


News: 

Petualangan Sherina 2 original soundtrack - deluxe version had published by Trinity Optima Production - click here 


Nostalgia Bersama Petualangan Sherina
Imaged captured: Instagram/trinityoptima



melihat bintang melihat masa lalu - Petualangan Sherina 2
Imaged captured: Instagram/volixmedia


Mengenang Bintang - Petualangan Sherina 2
Imaged captured: Instagram/volixmedia



Saturday, November 23, 2019

#IGrewUpWiThese - Part 2


Dajia hao!

Kali ini aku masih mau melanjutkan seri #IGrewUpWiThese bagian kedua. Karena seperti yang kutulis dipengantar seri pertama sebelum ini, banyak sekali kenangan masa lalu yang bisa kutuliskan ulang sembari mengenang kejayaan waktu itu. So here it is!

Bagian kedua ini masih serupa (tapi tak sama) dengan bagian pertama, masih berhubungan dengan serial-serial televisi. Hanya saja dibagian kedua ini aku bakal menuliskan ulang drama-drama TV Indonesia alias sinema eletronik alias sinetron dalam negeri sendiri. Oh iya, disclaimer. Aku akan menuliskan hanya sinetron anak-anak saja ya, maksudnya dengan kategori dibawah 17 tahun. Karena kan judulnya, aku besar bersama sinetron-sinetron ini, jadi aku sudah merangkum tontonanku yang sesuai dengan usiaku pada waktu itu. Sinetron anak-anak yang aku yakin sekali kalau para anak kelahiran ‘90an yang mengalami masa remaja diawal 2000-an pasti tidak akan asing dengan judul-judul dibawah ini J


Ayo mulai lagi bernostalgia.


SARAS 008

   Siapa yang lupa tentang Saraswati, seorang anak sekolah menengah pertama yang sayang sekali sama kucingnya. Saking sayangnya dengan kucing hitam putih itu, Saras kemana-mana selalu bersama si kucing diberi nama Ketty. Namun karena sempat mengidap suatu penyakit, Ketty akhirnya mati. Saras sedih setengah mati dan sangat merasa kehilangan kucingnya. Saras sering merasa dihantui arwah Ketty bahkan ia bisa berbicara dengan bahasa manusia. Saras kaget dong. Kata Ketty kepada Saras, pada awalnya kucing punya sembilan nyawa, ketika dia mati hanya satu nyawa yang melayang bersama arwahnya, namun ada delapan nyawa lagi didunia, dan itu dititipkan kepada Saras. Dengan kata lain, sebenarnya Saras memiliki kemampuan diri dapat berubah menjadi superhero menggunakan topeng kucing untuk melawan kejahatan, dengan nama Saras 008.

  Siapa yang lupa dengan musuh utama Saras 008? Ada yang mengingat Mr.Black dan dua asistennya yang kocak, Bil dan Bul, yang kabur dari planetnya dan ingin menguasai  bumi? Aksi Bil dan Bul setiap kali berhadapan dengan Saras pasti membawa kejadian-kejadian lucu, meskipun series ini bukan bergenre komedi. Oh iya, Ketty akan memberitahu Saras jika ada kejahatan disekitarnya, dan saatnya sudah tiba, Saras akan merubah wujud superhero-nya. Tapi, Saras tidak sendiri ketika menghadapi Mr.Black dan anak buahnya, ia bertemu dengan Dewi Andeng-Andeng dan seorang professor yang membantunya dengan berbagai macam peralatan canggih dimasa itu, eh bukan, ceritanya ada peralatan canggih dari masa depan yang diciptakan khusus oleh professor untuk Saras.

  Serial ini termasuk genre superhero action alias aksi pahlawan. Dengan pemanfaatan teknologi yang ada dimasa itu, bisa dibilang teknik pengambilan dan penyuntingan gambar Saras 008 sudah bagus banget. Kemudian dipandukan dengan storyline tetap terfokus pada membela kebajikan (seperti theme song-nya) sehingga tidak mengherankan kalau akhirnya serial ini mendapat tempat sendiri dihati para penonton dari anak-anak hingga remaja, bahkan dewasa muda (mungkin ya…).







BIDADARI


  Ada yang ingat dengan Lala, diperankan oleh Marshanda, dan Bombom yang diperankan oleh Cecep Reza? Keduanya merupakan dua saudara tiri sejak kedua duduk dibangku sekolah dasar yang tidak pernah akur sama sekali, tidak dirumah, dan tidak juga saat disekolah. Bombom adalah anak laki-laki yang dibawa oleh ibu tiri Lala saat menikah dengan ayahnya, seorang duda yang ditinggal istrinya karena ibu kandung Lala sudah meninggal dunia. Karena pengaruh mamanya yang menganggap Lala adalah saingan mendapatkan harta sepenuhnya dari sang suami, Bombom pun jadi ikut-ikutan mengerjai Lala bahkan sampai disekolah pun masih sama. Ada saja yang pasti disalahkan kepada Lala oleh ibu dan kakak tirinya itu. Ibarat cerita Cinderella, Lala pun sering menjadi upik abu dirumahnya sendiri. Dan, bukan sinetron dong namanya kalau tokoh protagonist mengalami penderitaan berkepanjangaan akibat ulah orang-orang sekitarnya. Ketika Lala merenungi jalan hidupnya berubah semenjak kedatangan ibu dan kakak tirinya, disitulah datang seorang ibu peri—dari burung merpati yang telah diselamatkan Lala sebelumnya, membantu Lala memerangi orang yang berniat jahat kepada Lala.

  Bidadari Season 1 ini lebih banyak menceritakan keseharian Lala didalam keluarganya, dimana Lala berusaha tegar setelah ibu kandungnya meninggal dunia, dan bagaimana Lala beradaptasi dengan ibu dan saudara tirinya yang ternyata tidak baik sama sekali. Oh iya, Bidadari ini mulai dari season 1, seperti yang kutuliskan diatas, merupakan Bidadari season 1 dimana Lala dan Bombom masih sama-sama dibangku sekolah dasar. Nah, Bidadari Season 2 kemudian menceritakan Bombom dan Lala sudah mulai bersekolah SMP. Namun kejahilan Bombom tidak pernah usai bahkan sampai mereka berseragam putih biru. Tidak hanya menghadapi Bombom, disekolah pun Lala mendapat ancaman baru kakak kelasnya, Jessica bersama genknya. Masih ingat Jessica diperankan oleh siapa? Hal ini gara-gara Randy, ketua OSIS yang disukai Jessica juga menyukai Lala. Cinta monyet segitiga anak-anak SMP pun berlanjut. Ah iya, pas aku cek ulang kamus Wikipedia Bidadari, aku menemukan Lala punya teman namanya Hellen. Jadi teringat setiap adegan Hellen dan Bombom. Ada kalanya Bombom menjadi baik dan kompak dengan Lala jika ada Hellen, dikarenakan Bombom menyukai Hellen.

   Kalau diceritakan waktu itu, pas kelas pratikum IPA, lagi dan lagi Lala dan Indah, teman sekelas Lala sekaligus termasuk dalam geng Jessica, terlibat keributan, dan Indah menyiramkan air raksa kearah Lala sehingga mengenai wajah lawannya. Indah merupakan teman OSIS Lala, karena iri dengan keaktifan Lala, maka Indah bersekutu dengan Jesicca mengerjai Lala. Karena insiden itulah, Lala diceritakan menjalani operasi akibat setengah wajahnya rusak, maka bergantilah pemeran tokoh Lala dari Marshanda menjadi Angel Karamoy. Setengah jalan season 2 juga ada pergantian pemeran ibu peri yang selalu mendampingi Lala, dari sebelumnya diperankan oleh Ayu Azhari menjadi Marini Zumarnis.

  Sebagai tambahan cerita dalam serial ini, Lala bertemu seorang anak perempuan bernama Putri. Kisah Putri ini hampir sama dengan Lala. Ibu kandung Putri meninggal dunia, dan ayah berencana menikah lagi. Sayangnya ibu tiri Putri dan Ari, kakak kandung Putri, tidak sebaik seperti ibu sendiri. Itulah yang menjadikan kedekatan Lala dan Putri. Karena Putri jadi punya teman berbagi dengan Lala. Dan juga sosok Ratu Ayu, iblis wanita yang ditemukan dan membantu Jessica mencelakai Lala. Jadilah ada pertarungan putih baik (Ibu Peri) versus merah jahat (Ratu Ayu).

  Bisa jadi image jelek ibu tiri yang  jahatnya sampai keubun-ubun terhadap anak dari suaminya sudah diciptakan dari serial ini ya? Kaum 90-an pasti tahu persis dong gimana jahatnya Moudy Wilhelmina kala in-frame terhadap Marshanda? Semua penonton jadi ikut membenci si ibu tiri itu. Sukses besar ya, Tante? Tapi peran Marshanda sebagai Lala hanya sampai season 2 menjelang ending, setelah itu Lala digantikan oleh aktris Angel Karamoy.






KELUARGA CEMARA


  Tahun ini Keluarga Cemara diadaptasi menjadi film layar lebar. Aku tidak tahu perbandingan seperti apa, karena aku tidak sempat ke bioskop saat itu. Namun dari informasi yang diterbangkan angin, Keluarga Cemara versi layar lebar menceritakan masa Keluarga Cemara sebelum adik bungsu Cemara belum lahir. Jadi hanya ada tokoh Abah, Emak, Euis, dan Ara. Tapi, disini aku hanya akan membahas Keluarga Cemara versi sinetron saja, seperti yang kuingat.
 Sampai saat ini, aku bahkan belum menemukan siapa sih namanya, tapi dia ini selalu disebut Abah, ayahnya dari Euis, Ara, dan Agil. Dulunya Abah seorang pengusaha sukses. Masa kecil Euis pun termasuk keluarga berada. Sebenarnya saat Cemara lahir, atau dipanggilnya Ara saja, sempat mengalami masa kejayaan Abah, hanya saja waktu itu Ara masih dalam hitungan bulan. Usaha Abah turun karena ditipu oleh salah seorang relasi bisnis. Abah dan keluarga pindah ke desa di Sukabumi dan kembali mengurus ladang milik keluarganya dulu. Emak, yang juga tidak pernah disebutkan nama aslinya, membantu suaminya dengan membuat dan berjualan opak dengan berkeliling jalan kaki. Sadar akan pelemahan ekonomi keluarga saat ini tak seperti waktu lalu, Euis turut membantu Emak menjajakan opak sepanjang perjalanan berangkat dan pulang sekolah. Terkadang juga menawarkan opak kepada teman-teman disekolahnya.

  Tidak lengkap ya tanpa tokoh antagonis. Di Sukabumi, keluarga Abah bertetanggan dengan keluarga yang lebih mampu dibandingkan keluargnya. Bilang saja keluarga Tante Pressier yang memiliki anak tunggal, namanya Pipin. Anak perempuan Tante Pressier ini sepantaran dengan Ara, dan bersekolah ditempat yang sama dengan Ara. Aku tidak bisa mengingat detail apa konflik pertama Tante Pressier terhadapa keluarga Abah yang baru pindah ke Sukabumi. Bahkan konflik itu sudah mendarahdaging hingga ke anak-anak mereka. Pipin versus Ara/Agil. Berlanjut hingga ke sekolah Ara dan Pipin.

  Terlepas dari perselisihan dengan tetangga mereka, empat anggota keluarga ini selalu saling menguatkan dan menyemangati satu sama lain seolah menekankan dalam keadaan terpuruk sekalipun mereka masih memiliki tempat kembali yang tidak pernah rela menunggu mereka pulang, yaitu keluarga.Serial ini juga mengajarkan kata ikhlas yang sesungguhnya. Ikhlas menerima apapun yang digariskan kepada setiap manusia. Dan mengingatkan rezeki itu bukan hanya sekedar harta dunia saja yang bisa habis, namun cinta keluarga merupakan cinta harta yang tak pernah habis.

  Satu lagi yang paling memorable dari serial ini adalah adanya pergantian tokoh Emak hingga tiga kali, mulai dari Lia Waroka, kemudian dilanjutkan Novia Kolopaking, terakhir diperankan oleh Anneke Putri. Bagusnya adalah peralihan satu aktris ke aktris lainnya, tanpa adanya adegan kecelakaan oleh tokoh Emak, ataupun pernah diputuskan sementara cerita berkaitan tentang Emak. Not at all. Tapi transisi dari Tante Lia Waroka, menjadi Tante Novia Kolopaking, kemudian menjadi Tante Anneke Putri begitu mulus, justru penonton tidak terasa adanya pergantian pemain.






PETUALANGAN SHERINA

  Melipir sedikit dari cerita-cerita sinetron, yang satu ini merupakan sebuah film layar lebar yang juga sangat difavoritkan oleh anak-anak dimasa itu. Katanya film ini pertama lagi setelah perfilman Indonesia mati suri selama hampir 10 tahun. Tahun 2000 muncul film petualangan anak-anak dan berhasil menggebrak trend perfilman Nasional. Satu film anak-anak yang murni menceritakan kisah anak-anak, seperti persahabatan, petualangan (yang mungkin banyak diinginkan banyak anak dimasa itu), perselisihan serta persaingan teman satu kelas. Eits, tapi tunggu,persaingan anak zaman dulu hanya sebatas mengerjain teman sekelas sampai naik kelemari kelas. Tapi semua kembali baik-baik saja ketika guru kelas masuk.

  Film musical Petualangan Sherina, namanya juga musical sudah pasti ada beberapa lagu yang dibawakan sepanjang pemutaran film. Tidak ada lagu berlirik cinta, hanya ada lirik bermakna persahabatan dan pamer kekuasaan, ini juga yang menyanyikannya bukan tokoh anak-anak, melainkan tokoh dewasa yang difilm itu berperan sebagai pengusaha developer gila harta dan kekuasaan.

   Cerita seorang anak kelas lima sekolah dasar (berusia 10 tahun) di Jakarta. Sherina merupakan anak perempuan yang ceria, setia kawan, meskipun terkadang sedikit jahil. Kemudian, suatu sore saat pulang sekolah orang tua Sherina memberitahunya kalau mereka sekeluarga harus pindah ke Bandung, karena ayah Sherina mendapatkan tawaran mengelola sebuah perkebunan milik saudagar kaya di Bandung Utara. Sherina sedih banget saat tahu ia harus pindah rumah dan sekolah, itu artinya ia harus meninggalkan teman-temannya di Jakarta.

  Di Bandung Sherina masuk ke sekolah yang baru dan mendapatkan teman sekelas yang baik kepada dirinya. Sayangnya, dihari pertama kedatangan di sekolah baru, Sherina sudah mendapat “sambutan” dari Saddam dan kelompoknya yang terkenal nakal dan iseng. Bahkan Sherina menjadi salah seorang korban kejahilan Saddam dihari pertama itu. Sherina tidak bisa melihat teman-temannya hanya pasrah begitu saja ketika dijahili Saddam dan dua pengikutnya. Sherina pun membalas. Suatu hari yang menjadi puncak kekesalan Sherina terhadap Saddam ketika anak laki-laki itu menempelkan sisa permen karet dibangku Sherina dan menyatu dengan rok seragamnya.
   “Sherina.M.Darmawan”   “M-nya apa?”   “….”   “Monyeettt…”
  Akhir pekan menjelang. Ayah Sherina mengajak istri dan anak perempuannya mengunjungi perkebunan milik Keluarga Ardiwilaga, dimana tempat ayah Sherina, Pak Darmawan bekerja. Keluarga Ardiwilaga juga memiliki seorang anak seusia Sherina sehingga kedua orang tua itu berharap anak-anak mereka bisa cepat akrab satu sama lain. Betapa kaget begitu Sherina tahu anak laki-laki itu adalah Saddam, teman sekaligus musuhnya dikelas. Sherina lebih kaget saat tahu Saddam begitu dimanjakan oleh sang mama ketika dirumah bahkan memanggil Saddam dengan “Yayang”. Ini menjadi semacam senjata Sherina untuk membalas kenakalan Saddam selama sekolah. Demi menjaga harga diri dan melunturkan cap anak mami yang dilekatkan oleh teman perempuan, Saddam menantang Sherina untuk mencapai sebuah tempat peneroppngan bintang tidak jauh dari area perkebunan. Tidak jauh yang dengan berkendara mobil hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam, namun dengan jalan kaki keduanya harus melewati hutan.

  Yang namanya anak mami, ya apapun pasti dipersiapkan oleh ibu maupun asisten rumah tangganya, berbeda dengan Sherina mempersiapkan segala macam kebutuhannya perjalanan sendiri dan tidak terlalu mengandalkan mamanya. Saddam tertawa jahil melihat bawaan Sherina dengan tas ranselnya, mau apa dikata ternyata yang dipersiapkan mama Saddam lebih banyak daripada yang dibawa Sherina, bahkan mamanya mengutus supir keluarga menemani kedua anak itu. Saddam marah, mungkin tepatnya merasa malu sih (aduh, kalau terbayang adgean itu jadi ikut ketawa lagi :D).
  “Boscha mah deket, jalan kaki sebentar juga sampai,”  “Mempersiapkan segala sesuatu nggak masalah, kan?”
   Hmm… Ini kalau dituliskan ulang cerita lengkapnya bisa panjang banget ya? Mungkin bisa menghabiskan satu halaman sendiri. Jadi aku persingkat saja ya?

  Ditengah perjalanan, tepatnya didalam hutan, Sherina dan Saddam terpisah. Sherina tidak bisa menemukan Saddam dimanapun, disetiap area hutan yang ia lewati. Hingga ia tahu kalau Saddam menjadi korban penculikan oleh sekelompok orang. Sherina berhasil melarikan diri dari tangan orang-orang jahat itu, namun dia berpikir tidak mungkin pulang sendiri tanpa Saddam. Sherina pun menyusup kerumah penculik untuk membebaskan Saddam pada saatnya. Ditengah upaya menyelamatkan Saddam dan juga dirinya, Sherina juga mengetahui aksi, membongkar modus penculikan Saddam, lebih tepatnya. Tujuannya meminta tebusan dalam jumlah besar sehingga memaksa Ayah Ardiwilaga menjual tanah perkebunannya kepada pengusaha Kertarajsa yang memang ingin membeli tanah tersebut demi membangun sebuah taman bermain. Akhirnya karena Sherina membantu dalam sama-sama situasi genting, Saddam dan Sherina pun berbaikan setelah Saddam mencucikan rok Sherina yang terkena permen karet sebelumnya.
  






 Eh, mau tanya dulu nih, ingatkah kalian dengan keempat cerita yang kutuliskan diatas?




JOSHUA, OH JOSHUA

  Cerita yang satu ini juga film layar lebar seperti film. Joshua Oh Joshua rilis kalau tidak salah satu atau dua tahun setelah Petualangan Sherina. Keluarga Cemara, Petualangan Sherina, Joshua Oh Joshua, merupakan nama tokoh utama yang digunakan sekaligus judul filmnya. Jadi sudah pasti dong, Joshua Oh Joshua menceritakan tentang kisah hidup seorang anak bernama Joshua. Sebelum kulanjutin, coba diingat dulu ya bagaimana ceritanya.

  Joshua terpisah dari orang tua kandungnya sejak ia masih berusia 10 bulan. Pas itu sedang di bandara karena sekeluarga baru akan berangkat keluar kota. Kalau dipikir-pikir ini kesalahan Mama Joshua juga, masa nitipin bayi kepada orang yang nggak dikenal? Apes, Joshua bukannya terbawa oleh seorang ibu yang masih mampu secara finansial, ia justru dibawa pergi meninggalkan bandara oleh seorang wanita memiliki kelainan jiwa. Tapi wanita gila itu kemudian tidak sadarkan diri akibat tertabrak mobil setelah mencuri susu untuk anak yang baru ditemukannya. Joshua akhirnya ditemukan dan dibawa pulang oleh pasangan pengumpul kardus bekas usai pulang bekerja. Si suami yang menginginkan seorang anak namun istrinya belum juga hamil pun sangat bahagia ketika menemukan bayi di pos ronda. Bayi itu dibawa pulang ke rumah mereka.

  Sepuluh tahun berlalu bayi itu dipanggil dengan nama Jojo. Ia tumbuh menjadi anak yang pintar, memiliki hobi belajar, sehingga selalu mendapat ranking pertama parallel se-angkatan sekolah. Namun sayang, Jojo tidak begitu diperhatikan oleh ibu angkatnya. Jojo selalu disuruh bekerja dan membantu dirumah, terkadang sampai mengambil waktu belajar Jojo.Beruntungnya Jojo masih mempunyai ayah angkat, Gito, yang baik dan sayang sekali terhadapnya. Jojo juga punya teman perempuan, sepermainan dengannya, tetangga sebelah rumah, dan teman sekelas. Jejen tidak sepandai Jojo, namun Jejen mempunyai rasa kesetiakawanan yang tinggi dan hatinya mulai sekali. Mereka bekerja mulai dari berjualan tas kresek, tukang angkut belanjaan ibu-ibu di pusat perbelanjaan, sampai bersih-bersih mobil pengunjung. Jejen tahu ibu angkat Jojo super duper galak, namun Jejen juga tidak kalah batu. Ia tetap saja membantu Jojo ketika temannya itu dihukum. Jojo dan Jejen sama-sama bekerja serabutan usai sekolah demi bisa menyambung kehidupan sekolah mereka. Momen haru plus kocak hadir ketika ibu Jojo versus ibu Jejen dengan argumen masing-masing.
  “Buk.. Ibuk… ini Jojo, Buk… Jojo kedinginan, Buk..”  “Buk, bukain pintunya, Buk…”
  Suatu hari segerombolan preman pasar menuduh Jojo dan Jejen mencopet dompet seorang ibu di pusat perbelanjaan. Alhasil Jojo dan Jejen diamankan di pos satpam setempat dan kedua orang tua mereka dipanggil untuk mendengarkan pengakuan anak-anak itu. Dari situ diketahui kalau seorang ibu yang melaporkan bahwa dirinya telah kecopetan merupakan istri dari seorang pengusaha, Jeffey, tempat ayah Jojo mengumpulkan kardus bekas setiap harinya secara tidak langsung. Si ibu ini juga seringkali dibantu Jojo dan Jejen membantu bawakan barang belanjaan. Bu Jeffry sangat yakin bukan Jojo dan Jejen yang sengaja mengambil dompet milikknya. Karena kedua anak itu merupakan anak yang jujur dan polos. Berkat Ibu Jeffry, Jojo dan Jejen diizinkan pulang.
  Setelah pertemuan di pos satpam itu Bapak dan Ibu Jeffry mentraktir anak-anak cemilan enak-enak yang mereka jarang makan sebelumnya. Disaat itulah Bu Jeffry merasa seperti melihat anaknya yang dulu pernah hilang usai melihat kalung khusus yang digunakan Jojo.
  “Ibunya Jejen bilang ini ditemukan sepuluh tahun lalu,”
   Selama sepuluh tahun kebelakang Bapak dan Ibu Jeffry tidak pernah putus asa mengiklankan informasi anak hilang dan mencari lewat kantor polisi, hanya saja waktu belum mengizInkan orang tua bertemu kembali dengan anaknya yang telah hilang. Oleh karena itu ketika melihat kemiripan kalung Jojo persis dengan kalung yang dipasangkan pada Joshua sewaktu bayi sebelum hilang. Bapak dan Ibu Jeffry menyetujui saran salah seorang rekan kerja, sekaligus orang kepercayaan Pak Jeffry diperusahaan untuk melakukan tes DNA. Dan Pak Jeffry mempercayakan segala urusannya kepada rekan kerjanya itu.

  Selain permasalahan Jojo dalam keluarga sangat sederhananya, Jojo juga masih punya satu lagi teman perempuan satu kelasnya. Tasya, anak orang kaya dan cantik. Sama seperti Jejen, Tasya juga selalu mendukung Jojo, namun bisa dibilang sih sebenarnya Tasya bisa iri dengan kepandaian Jojo. Dari Jejen juga, Tasya tahu kalau ibu Jojo merupakan seorang ibu yang galak dan pernah tidak mengizinkan Jojo masuk sekolah meskipun dihari itu mereka ada ulangan harian.








Okay. Tiga judul serial TV dan 2 judul layar lebar diatas merupakan drama anak-anak yang mengisi dan menemani hari-hariku dimasa lalu. Eh, bukan hanya aku saja, tapi sudah menmberi kita, anak-anak kelahiran ’90-an tontona asik dan menghibur. Tidak cuma itu, judul cerita diatas juga memberi kita pelajaran kalau kebajikan itu pasti akan menang bagaimanapun kejahatan mengepung ruang gerak kita, dan juga mengingatkan kita aka nada pelangi setelah hujan badai yang menghadang perjalanan kita.

Karena aku masih punya part ketiga dari seri #IGrewUpWiThese ini, jadi part kedua khusus sinetron dan film Indonesia anak-anak ini kuakhiri sampai disini ya?
See on another blogpost tittle!

Ganxie nimen! :) 

New baked post

32 THINGS YOU SHOULD KNOW ABOUT ME | Alika #blogsocialdiary

  Edited by Canva | @blogsocialdiary  Why it should be 32?  It is because I am turning 32 this year. Welcome To 30's Club! Here they are...