Langit
Berbicara pada langit.
Saat tak ada kawan untuk berbicara,
Langit-Nya menjadi kawan terbaik.
Langit tak pernah mengeluh tentang curhatan manusia,
Langit mendengarkannya.
Langit memberi pertanda untuk seluruh manusia.
Saat sedang merindu,
Kutumpahkan semua pada langit, termasuk air mata.
Berharap langit mengganti airmata ini dengan airnya
yang turun ke bumi,
Perasaan rindu ini akan tertutupi rintik hujan dibumi.
Perasaan rindu yang tak terbalas.
Pada langit, kutitipkan salam untukmu.
Biarkan langit menggantikanku melihat diseberang
negeri sana.
Biarkan langit mengantarkan kehangatan untukmu oleh
sinar matahari,
Saat pelukanku tak sampai ditubuhmu.
Kamu tak perlu tahu, siapa yang menitipkan salam lewat
angin bertiup dilangit.
Kamu tak perlu tahu, siapa yang ingin memberikan
kehangatan pelukan untukmu.
Tapi,
Kau harus tahu, kalau aku selalu untukmu.
Kau harus tahu, saat kau butuh tempat berteduh dari
hujan yang turun, aku selalu siap menjadi tempatmu.
Disaat kau merasa kepanasan, aku siap menyejukkanmu
dengan rasa sayangku.
Disaat kau dihantarkan petir menggelegar, aku selalu
siap melindungimu.
Melihatmu selamat merupakan hal membahagiakan untukku.
Selalu.
Langit, pintaku hanya satu.
Jaga orang yang kusayangi.
Beri aku pertanda bahwa ia baik-baik saja,
Ia akan kembali padaku.
Tolong aku, Langit.
- Untukmu, kesayanganku – Malika Gustiari