Read into your languange

Showing posts with label sharing. Show all posts
Showing posts with label sharing. Show all posts

Wednesday, November 30, 2022

Job Switching

Hello, everyone! I have not posted something here in a long time. This month I have just started with another Indonesian-English lyric song translation. You can scroll down the page later to find it. I'll post a story in my native language, Indonesian. For foreigners, please turn on the translate tool in your browser.


Also, Read: Why you should keep your job? #2022Insight


Job Switching experience
My experience with job switching

Aku mau cerita sedikit soal job switching atau kata lainnya berpindah "haluan" pekerjaan (begitu nggak sih?! Hehe). Karena kebetulan tahun ini akupun memulai pekerjaan baru, jadi aku sekalian cerita saja persiapanku dalam menghadapi tantangan baru dipekerjaan baru ini. Siapa tahu, kan, ada yang sedang mengalaminya juga atau berpikir untuk pindah pekerjaan yang notabene pekerjaan itu sangat baru untuk kita semua.

 

Berdasarkan cerita yang kudengar dari sekelilingku maupun tulisan-tulisan kubaca dimedia daring, job switching atau berganti pekerjaan berbeda dari menjadi pekerjaan dibidang baru bagi kita. Pergeseran deskripsi pekerjaan ini bisa dipengaruhi oleh berbagai latar belakang. Bisa karena tuntutan pekerjaan sebelumnya diperusahaan. Misalnya, seorang Sales yang berpindah posisi sebagai Public Relation (PR) karena bagian PR tersebut sedang kekurangan orang; atau pimpinan ingin mengajarkan ilmu baru kepada Sales yang bersangkutan; bisa juga seorang Staf IT yang ingin mempelajari bagian Purchasing karena pasion yang berubah ditengah perjalanan karirnya. Jujur, aku pernah bahkan masih mengalami contoh kasus yang kedua. Posisi terakhirku dalam bekerja tahun lalu adalah Staf Keuangan karena aku berpikir terlalu idealis, seperti aku ingin berkarir sesuai dengan jurusan kupilih sewaktu kuliah dulu. Padahal aku tahu kok kenyataan tidak bisa berjalan se-lurus itu. Ada gelombang arus kehidupan yang harus kita ikuti demi membentuk pribadi kita menjadi lebih kuat. 

Sekarang aku mendapatkan pelajaran manajemen yang lebih kompleks dibandingkan tugas-tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) sewaktu kuliah dulu justru pada akhirnya membuatku semakin serius memperdalam ilmu personalia demi menjadi seorang Professional HR dimasa akan datang. Tujuanku saat itu (bahkan sampai saat ini) adalah aku tidak mau teman-teman baru ditempat kerjaku mengalami keterlambatan surat pengangkatan karyawan tetap maupun surat perpanjangan kontrak mereka seperti yang dialami teman-teman periode sebelumnya, pun mereka mendapatkan informasi pasti mengenai hak cuti mereka. That is very simple, isn't? And, I am satisfied enough to see them get it without any complain


Job switching experience
Image source: shuttertstock

 

Aku sadar untuk berpindah posisi atau pekerjaan tentu sangat perlu mempelajari kemampuan khusus yang dibutuhkan disetiap bidang baru yang akan kita tekuni selanjutnya. Maka dari itu, sebelum aku resmi selangkah lebih maju menjadi personel HR, aku mulai mencari info webinar maupun training kepersonaliaan supaya aku tidak terlalu buta ketika kelak teman-teman baru menanyakan perihal kepersonaliaan kepadaku. Tentunya aku sesuaikan juga dengan aturan main dan budaya perusahaan.

Dan, inilah beberapa hal yang aku lakukan untuk persiapkan diri dalam beralih pekerjaan:

- Mencari buku bacaan yang relevan dengan bidang baru akan kita geluti

Menurutku, ini merupakan hal paling dasar jika kita akan mempelajari ilmu baru. Sama seperti materi dibangku sekolah dahulu, referensi dari buku cetak pasti akan menjadi acuan pertama buat kita belajar awalnya. Karena dari setiap halaman buku yang kita baca, setidaknya kita sedikit dapat pemahaman baru mengenai bidang baru yang akan kita geluti. Ada dua judul buku tengah kubaca saat ini. Aku bermaksud membuat resume kedua dan aku bagikan di-blog ini ya?! Stay tune!

 

- Aktif mengikuti webinar atau pelatihan dibidang baru

Cara yang kedua ini juga bisa banget menambah pengetahuan tentang industri yang akan kita masuki berikutnya. Bagi yang kurang akrab dengan kata-kata didalam buku, sering mengikuti seminar luring maupun boothcamp pelatihan juga bisa membantu tambah pengetahuan kita. Dari webinar maupun boothcamp yang bisa kita temui banyak dimedia sosial (sesuaikan saja dengan waktu dan buget teman-teman, jika masih dibiayai sendiri), kita bakal dapat insight pelajaran dari ahlinya bahkan berdiskusi dengan peserta lain disesi diskusi maupun tanya jawab. Salah satu kelas maupun webinar yang bisa teman-teman ikuti bisa dilihat dilaman Glint – Expert Class. Ada satu-dua webinar mengenai HRM dari sana. Sekedar testimoni dari aku, event tersebut sangat menginspirasi untuk perbaikan karirku kedepannya karena pembicaranya dari kalangan professional sehingga pembahasannya sangat relate dengan keseharian kita. Try it on, gangs!

Job switching and online learning
Image source: Shutterstock


- Berdiskusi dengan teman yang se-pengalaman

Kalau teman-teman belum memiliki tema disekitar kalian memiliki pengalaman serupa dengan pekerjaan baru kalian, lewat poin nomor dua tadi kita bisa mendapatkannya. Kalau secara online, mungkin akan lebih sulit untuk bertukar kontak dibandingkan seminar dan workshop luring yang bebas saling bertukar pendapat bahkan usai acara tersebut. Maka, kita bisa manfaatkan sesi tanya jawab maupun diskusi antar peserta diforum. Kalau aku menambahinya dengan menyimak thread mengenai HR di-Twitter. Ya, sesekali bisa nimbrung. Lumayan juga untuk menambah insight kita  akan bidang baru yang akan kita masuki.

 

- Practice Makes Perfect

Tidak ada cara lebih cepat untuk membuat kita memahami dunia kerja yang baru selain praktik langsung pada tempatnya. Ya, dengan terjun langsung kedalam bidang baru tersebut, kita menjadi terbiasa dengan deskripsi pekerjaan itu sendiri nantinya. Memang tidak ada suatu hal baru yang dihasilkan langsung sempurna, pasti kita akan temukan lubang ketidaksempuranaan diakhirnya. Namun lubang itulah yang nanti akan membuat kita melihat celah bagaimana harus “menambalnya” hingga menjadi bagus kembali. 


Read here: A leader who you look for 


That's all I want to share with you about job switching. Hopefully, those things could inspire you.  See you in another blog post!

Thank you for visiting #blogsocialdiary! ☺


Monday, May 09, 2022

Pelajaran Yang Bisa Dipetik Setelah Libur Lebaran 2022

Hello, everyone!

It seems I haven't posted anything for quite a long time. Sorry, I just couldn't arrange my time well since I had a freelance project before. However, it is over now. And, I am ready to share something with you all again here. Therefore, here is my recent story. 

I am going to post in my native language, Indonesian. If you don't speak Indonesian, you may activate the translate tool on your page. :)


Pertanyaan basa-basi saat kumpul keluarga
Graphic made by Canva / #blogsocialdiary

Momen libur lebaran tahun 2022 ini bisa dibilang musim lebaran paling sibuk dan paling ditunggu oleh semua umat Muslim se-Indonesia Raya. Sudah jelas, kan, akibat situasi pandemi covid-19 yang melanda sejak dua tahun lalu, pemerintah Indonesia mengambil kebuakan melarang warganya untuk melakukan perjalanan pulang kampung atau mudik seperti rutinitas tahun-tahun sebelumnya. Tapi, sebenarnya dibalik pelarangan itu, tegakah kita membawa sebuah virus memasuki rumah keluarga kita sendiri? Secara, selama dua tahun kebelakang kita pun sedang berjuang melawan virus corona ini, baik untuk diri sendiri maupun keluarga terdekat kita. 


jamuan lebaran
Photo: koleksi pribadi / #blogsocialdiary


Hidangan lebaran
Photo: koleksi pribadi / #blogsocialdiary


Aku pribadi yang tahun-tahun sebelumnya selalu merasakan berkumpul dengan para saudara sepupu-pun merasa lebaran tahun ini akan berbeda dengan lebaran tiga tahun lalu. Karena, pastinya saudara kita juga tumbuh seperti halnya kita, kan? Akan ada, bahkan banyak cerita yang bisa kita saling bagi dengan saudara lainnya. Tapi, seharusnya yang perlu diingat saat momen kumpul keluarga seperti ketika lebaran Idul Fitri adalah berbasa-basilah sewajarnya, jangan sampai pertanyaan basa-basi kalian menyinggung perasaan saudara sendiri. Situasi yang seharusnya terasa hangat didalam keluarga besar justru menjadi dingin karena kalian tidak pandai dalam menanyakan pertanyaan basa-basi seperti:

"Kapan lulus sekolah/kuliah? Cepatan lulus, terus kerja biar merasakan bagaimana mencari uang sendiri."

 "Kemana pacarnya, kok nggak dibawa?"

"Kapan kakak menikah? Kalau kamu menikah, nanti aku bisa menyusul. Masa aku mau ngelangkahi kakak?"

"Kapan punya anak? Memang dirumah kalian nggak sepi?"

Berhenti menanyakan pertanyaan semacam ini pada saudara maupun dikeluarga besar kalian jika kalian tidak ingin pertanyaan-pertanyaan kalian didapatkan dikemudian hari. Trust me, you will get what you do later, guys!


Foto sepupu
Photo: koleksi pribadi / #blogsocialdiary

Okay, aku bisa menyombongkan diri sedikit saja ya? Lucky, aku dan saudara-saudari sepupuku nggak lagi mengalami pertanyaan basa-basi seperti diatas baik yang terlontar dari para orang tua maupun dari sesama anak. Kenapa?  Karena masing-masing anak dari orang tua-orang tua itu memiliki masing-masing permasalahan dari setiap pertanyaan basa-basi diatas. So, mungkin daripada anak mereka yang dicecar pertanyaan seperti itu, lebih baik nggak memulai, kan? Thanks God! 


Baca juga: Why you should keep your current job position?


Disini aku mau berbagi ke teman-teman semua daripada kalian sibuk membandingkan diri dengan saudara-saudara kalian dan merusak mood kalian dihari raya, lebih baik kalian gali mendalam cerita-cerita mereka selama kalian tidak saling bertema. Yakin deh, pasti ada cerita baik yang bisa kalian adaptasi dihidup kalian. Sini aku berikan contohnya: 

- Kakak sepupu sudah melalui banyak cerita dalam pekerjaannya 

Teman-teman yang sedang mengerjakan tugas akhur, skripsi, maupun berjuang dengan kelulusan dari universitas relate nih. Sebab, teman-teman pasti perlu mendiskusikan bagaiman kehidupan pasca lulus dari universitas/sekolah. Cerita memasuki dunia kerja bisa dikulik dari kakak-kakak sepupu kalian yang sudah lebih dulu mengalaminya. Kesalahan-kesalahan yang mungkin kakak-kakak kalian alami bisa kalian jadikan pelajaran gratis, jadi jangann lakukan itu ketika kalian memasuki dunia baru itu ya? 

Sebaliknya, apa yang sukses kakak-kakak lakuikan, itulah yang harus kalian tiru nantinya. Tidak ada yang tidak ingin memberikan kesan baik dipandangan pertama, kan? Nah, minta kakak-kakak kalian untuk berbagi tips bagaimana etika bekerja profesional bagi para lulusan baru. 


- Semua orang memiliki timing-nya masing-masing

Jodoh itu tidak melulu soal pasangan hidup. Dan rezeki itu tidak melulu soal materi. Pasangan yang baik merupakan rezeki orang baik, sementara mendapatkan pekerjaan baik beserta bos yang peduli dengan karyawannya bisa dibilang kita berjodoh dengan takdir baik. Kesemua itu jatuh pada seseorang tidak dalam waktu yang sama. Ada yang prosesnya satu bulan, enam  bulan, satu tahun, tiga tahun, bahkan delapan tahun sekalipun. Jadi, jangan bandingkan proses perjalanan setiap orang ya? ^^


- Perjalanan membawa kita lebih mengenal sepupu sendiri

Berdasarkan pengalaman pribadi, ada seseorang yang lebih dekat dengan kita selain kekasih hati belum halal dan sahabat kita, yaitu sepupu sendiri. Masih ingatkah teman-teman jika dari kita masih anak-anak, orang tua dan para om dan tante kita sudah sering mengajak kita bermain dengan anak-anak mereka? Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengenalkan dan mendekatkan kita dengan sepupu kita. Sehingga, saat kita beranjak dewasa nanti kita akan selalu ingat akan saudara kita. 

Disaat tidak ada teman dan sahabat untuk saling berbagi cerita lagi, juga untuk mendukung setiap langkah yang kita ambil, selalu ingat kita memiliki sepupu untuk berbagi jua.

Ini merupakan hal yang paling aku lakuin sama sepupu-sepupuku ketika kita sedang kumpul dalam acara apapun, jalan-jalan. Semakin jauh jarak perjalanan yang kita tempuh, semakin banyak obrolan yang terjadi didalam mobil. Itulah yang membuat kita merasa dekat satu sama lain. 


Baca disini untuk Saluran Youtube rekomendasi Ally #blogsocialdiary 


Baiklah, sekian cerita yang bisa kubagikan ke teman-teman yang menyempatkan untuk meng-klik #blogsocialdiary gustiarilika.blogspot.com. Semoga tidak lagi ada pertanyaan basa-basi yang bisa menganggu keharmonisan kumpul keluarga disaat hari raya apapun itu ya? Bagi teman-teman yang mau memberikan pandangan lain, dipersilakan tinggalkan jejak dikolom komentar dibawah ya?! ;) 

Dibawah ini merupakan photostream milik pribadi kala momen libur lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah/ Masehi 2022. 


Regards, 

Ally #blogsocialdiary


Kumpul keluarga
Photo: koleksi pribadi / #blogsocialdiary

Kumpul keluarga saat lebaran
Photo: koleksi pribadi / #blogsocialdiary

Hidangan saat momen Hari Raya Idul Fitri 2022M/1443H
Photo: koleksi pribadi / #blogsocialdiary


Location tagged:  Jurnalrisa Coffee Braga, Bandung
Photo: koleksi pribadi / #blogsocialdiary

Location tagged: Braga, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Photo: koleksi pribadi / #blogsocialdiary

Location tagged: Kebuh Teh Riung Gunung Pangalengan (PTPN VIII)
Photo: koleksi pribadi / #blogsocialdiary

Location tagged: Riung Gunung Tea Plantation, Pangalengan
Photo: koleksi pribadi / #blogsocialdiary


***

What I have posted before: 
Indonesian-English lyric translation: Aku Bukan Jodohnya (Tri Suaka)

Sunday, October 21, 2018

What I've Missed From Jogja


Haii, para Pembaca... J

Waahh.. lama sekali ya, aku nggak nulis disini. Sebenarnya ada banyak banget yang mau kusampaikan disini, tapi aku masih kesulitan membagi waktu antara kerja, ngisi blog, dan nyelesein draft novelku. Huhuhu.
Akhirnya berhubung hari ini adalah Hari Minggu, maka aku mau bercerita lagi. Dan tulisan itu kali ini belum akan mereview serial TV Mandarin karena untuk itu aku belum menyelesaikan sebuah serial TV yang diangkat dari novel Mandarin karya penulis yang sama dengan yang melahirkan karya Love 020, jadi review versus itu belum siap, namun ditunggu saja yaa.. J

Kali ini aku mau menuliskan isi hatiku (ceilaah..) tentang yang kurasakan, yang kurindukan selama setahun kemarin sempat merantau diibukota. Ya, ini adalah yang kurindukan dari Jogja, kota tempatku tinggal sekarang, kota yang telah membantuku menemukan dan membentuk passionku sedemikian jadi. Oh iya, tentang tulisan ini sudah kubuatkan video slide-show dan aku upload di-youtube aku. Oh iya, Tulisan ini juga dalam rangka ulang tahun Yogyakarta ke-262 tanggal 7 Oktober lalu.




Dan, beginilah ceritanya..

Sekitar Bulan Oktober 2017, Maudy Ayunda ngerilis album baru yang dikasih judul “Oxygen”, teruuss……. disalah satu single album itu ada lagu yang nyentuh batinku banget pas nyetel dan ikut nyanyi liriknya. Awalnya biasa saja saat pertama kali dengerin, namun lama-kelamaan kok ngerasa lagu ini kayak menggambarkan apa gitu, sepeti aku kangen rumah—saat itu. Aku kangen orang di rumah Jogja, aku kangen teman-teman mainku, dan….. oh iya, aku kangen teman-teman komunitasku. Ternyata…… semakin aku pikir, lirik lagu “Home To You” itu menggambarkan perasaan rinduku kepada teman-teman komunitas membaca.

Yes, I had missed Klubbaca so badly at that time!

Pasti tau kan, gimana rasanya, yang terbiasa berkumpul, ngerumpiin suatu bahasan bersama dan biasanya berakhir ngalor-ngidul tapi tetap penuh keakraban dan kehangatan, laluu… semua itu tiba-tiba hilang ketika kita memutuskan menjauh untuk suatu hal yang sedang kita sedang kejar. Hilang, sepi, dan rindu… iya, aku coba cari kesibukan lain biar sedikit bisa mengobati kerinduan beraktivitas itu, tetep saja ada yang kurang selain menjalani suatu kegiatan bersama orang-orang yang memiliki kegemaran dengan kita seperti sebelumnya. Di Jakarta, aku jalan-jalan mengelilingi kota, ya sekedar untuk menghapal jalan-jalan utama ibukota, kadang bersama teman, kadang juga sendiri. Tidak masalah, itu seperti quality time dengan diriku sendiri. Terus, aku mampir ke toko buku-toko buku setiap jalan yang kulewati. Mencari-cari jenis buku bacaan menarik yang belum pernah dan ingin kubaca.

Benar. Sebelum waktu itu aku dan yang lain terbiasa membaca bersama dan membahas setiap halaman per halaman, per scene yang ada didalamnya. Saat itu aku merasa suasana membaca berbeda dari sebelumnya.

Good news! Dapat kabar dari teman-teman disana, mereka pun ingin mengadakan kegiatan itu kembali karena sudah terlalu lama hilang dari peredaran. Pucuk dicita ulam pun tiba. Aku berkesempatan pulang ke Jogja sejenak saat libur Hari Raya Natal 2017 kemarin selama dua-tiga hari, kalau tidak salah saat itu. Kumanfaatkan waktu itu untuk bertemu dengan teman-teman yang punya pemikiran sama denganku. Seneengg rasanyaa masih ada yang mau bangkitin acara kita lagi. Hehehe. Nggak pakai lama deh, langsung atur rencana—apa yang mau dibaca dulu sebagai tanda “comeback”, oh, tentu juga konsep acara kita review juga dong.

Klubbaca resmi comeback pas Januari 2018. Kita sadar banget kok, klub ini sudah lama vakum, bisa jadi akan sulit mengumpulkan massa seperti sedia kala—seperti saat kita sedang mengkampanyekan keikutsertaan kita dalam kompetisi “Gramedia Reading Community Competition” tahun 2016. Tapi, kita pikir tidak ada salahnya dicoba kembali, kan? Toh, itu juga bukan buat mereka saja, tapi untuk kita—yang sudah lama juga merindukan berkumpul dan membaca bersama lagi.
Januari 2018, aku dan teman-teman mengawali kegiatan kita kembali dengan buku dari Intan Paramaditha yang judulnya Gentayangan. Sebenarnya, dibulan ini aku masih berada di Jakarta sehingga aku berhalangan datang. Kusayangkan sih… tapi, sementara waktu nggak apa-apalah, yang penting Klubbaca berjalan kembali dulu-lah, waktu itu yang menjadi pemikiranku. Kalau dari cerita teman-teman yang ada di Jogja, meskipun pemirsanya nggaklah sebanyak tahun sebelumnya, tapi respon audience masih positif, Alhamdulillah. Dengan ini pun kita kembali semangat merancang acara dibulan berikutnya.

Hingga Bulan Februari dan Maret 2018, aku yang masih berada di Jakarta terpaksa melewatkan kegiatan itu. Sedih dan berat hati sebenarnya, tapi kan mau gimana lagi ya... resiko berteman secara LDR ya begitulah. Hehehe. Tapi aku nggak menyesali sama sekali kok. Saat itu aku berpikir akan ada waktunya kembali aku bisa bergabung lagi. Daann, benaarr.. kenyataan buatku berkata lain. Aku memutuskan kembali pulang di Bulan April kemarin, sekaligus pada bulan itu kembali mengikuti acara bulanan bersama teman-teman, kebetulan sih pada waktu itu kita membaca satu karya dari seorang teman kita, Risda Nur Widia dengan bukunya berjudul Igor.
Hmm. Masih tidak berubah sih, suasana tetap hangat dengan lokasi yang nomaden, jumlah pembaca silih berganti membacakan per paragraph bergantian tetap mengasikkan untuk diikuti. Yes, kusadari dari sekian teman masih ada dikota ini, sekumpulan orang dengan kegiatan seperti inilah yang paling kurindukan dari Jogja setelah aku pergi merantau kurang lebih dua belas bulan.
Terima kasih, Jogja, telah mempertemukanku dengan sekumpulan orang yang selalu bisa menginspirasiku untuk selalu berkarya.
Selamat ulang tahun, Jogja.

Here’s a bit collection of Klubbaca’s:









 Akhir kata, terima kasih sudah menyempatkan sedikit curhatanku tentang kerinduanku akan Jogja setahun lalu. Ikuti kegiatan-kegiatan Klubbaca dengan follow akun instagram @klubbaca. Kalian juga bisa masuk kegrup whatsapp dengan klik link langsung dibio. Mari berkumpul dan bercerita bersama Pecinta Literasi Indonesia.

Ganxie nimen-you! :)

Tuesday, July 01, 2014

Throwback Memory

Hai! Hari ini cuma pengeng sharing soal ini aja sih. Enjoy my story! :)

Wah, gak terasa banget udah menginjak bulan ke-7 dari 12 bulan ditahun 2014 ini. Waktu itu jalannya cepat banget yah. Jadi semakin berpikir, selama setengah tahun kemarin aku sudah melakukan apa-apa aja ya yang berguna untukku dimasa datang nantinya. Pernah juga berpikir tahun ini udah duapuluh sekian tahun, rasanya baru kemarin main-main ayunan, peluncuran, dihalaman TK, rasanya baru kemarin pembagian rapot SD, rasanya baru kemarin lulus SMP dan diterima di SMA. Eh, sekarang udah akrab dengan kehidupan kampus sebagai anak kuliahan. Time runs so fast.

Aku rasa pendewasaan pikiranku baru benar-benar matang  dua tahun yang lalu. Bulan Juli tahun 2012, dimana aku mulai bertemu dengan orang-orang yang lebih senior dari aku, tepatnya sebagai kakak angkatanku, 2009 dan sebelumnya. Disana aku mulai belajar cara pikir layaknya anak kuliah yang mendekati semester akhir, yang udah mikir tugas akhir, masa pengabdian masyarakat, lanjutan studi, sampai mulai cari-cari kerja, tersirat juga nih, ada yang udah kepikiran berumah tangga juga. Hihhi. Hal yang lumrah ya, kan?

Bulan demi bulan, tahun demi tahun berganti. Datanglah tahun 2013. Diawal tahun ini, tepatnya Maret 2013, aku bertemu lagi dengan kakak-kakaknya yang lebih senior dari aku. Aku semakin akrab dengan cara pikir orang dewasa. Pendewasaan pikiran dan sikap pelan-pelan aku pelajari dan tanam hingga saat ini. Disini juga aku belajar realistis, membedakan yang menjadi kenyataan dan yang masih berada diujung mimpiku, yang memintaku untuk menjemputnya.

Tahun-tahun berganti. Orang-orang disekitarku pun ikut hilang dan berganti yang baru. Sekian banyak yang mampir dihidup, mencoba memasuki hari yang sedang kosong, tapi tersadar hati yang ingin dimiliki itu, sudah hilang. Hilang dengan bekas yang begitu menyakitkan. Sebuah hati yang sudah tercuri sejak dua tahun yang lalu. Dan pencuri hati itu tidak mengembalikannya, bahkan ia membawa pergi ketempat yang sangat jauh. Kurasa mungkin sudah terjatuh didasar samudera pasifik. Maka kini menjadi dingin, cenderung beku.

Yang kubutuhkan hanya pencuri itu mengembalikan hati itu kembali dengan pasangan yang ada dirinya. Atau hati lain yang dengan perasaan yang masih baru tanpa bayang-bayang hati yang lama itu :)

"Buka hati dan pikiran, katakan pada diri yang baik, dan energi positif akan datang kedalam hatimu, mengalir keseluruh tubuh, dan memasukan energi positf untuk diri sendiri" - Malika Gustiari

Saturday, June 07, 2014

Don't Be Fanatic! Don't Be Fanatic! Don't Be Fanatic!

Heeyy!
Hari ini pengen sharing soal ini. Entah kenapa aku ngerasa risih aja kalo masih ada fan yang menomer-satukan idolanya. Fans tugasnya memang mendukung setiap karya idola, membela idolanya saat ter-bully. Aku paham soal itu. Ya, karena aku seorang fan juga buat beberapa artis favorit aku. Tapi tolonglah, jangan sampai terlalu mencampuri urusan pribadi idolanya, mereka juga butuh space untuk dirinya sendiri. Sama kaya si penggemar itu. Kita - sebagai penggemar, pasti gak suka kan kalo terlalu dikepo orang lain. Sebel. Mungkin itu yang dirasa artis-artis idola kita saat kita terlalu ingin tau soal doi. Jangan mentang-mentang ingin selalu mendapatkan info terbaru dan 'duluan' kita sampai lupa batasan kepo itu. Kalo kata Cak Lontong, MIKIR!

Aku pernah sharing disini kalo aku SMASHBLAST (SB) and I'm proud of that. Gak cuma bangga karena prestasi dan award yang dihasilkan SM*SH selama 4 tahun berkarya diblantika musik Indonesia, mereka juga bikin SB bangga ketika harus ditingga oleh satu membernya, 6 personel yang lain masih terus bertahan dan bisa tersenyum didepan semua SB. Lebay sih keliatannya tulisan ini. Tapi aku ngerasa ini kenyataannya. Bahkan saat mereka - yang sebenarnya udah habis kontraknya secara ber-6, mereka masih tetep ingin sama-sama, sebagai SM*SH. Itu kenapa SB gak pengen ninggalin SM*SH. Karena biarpun kaya kata cocoh Rafael, biarpun kontrak ber-6 udah habis, tapi mereka masih ingin tampil sebagai SM*SH untuk mnghibur SB.

SM*SH juga gak luput dari bully-an para Antis (Anti SM*SH). Mungkin yang paling sering terlihat ada di twitter, perang tagar (hashtag). Beribu komen negatif dan pasti menjelekkan personel-personel SM*SH. Tapi apa SB ngebalas dengan tweet-tweetnya juga? Nggak. Kak Bisma, Reza, Ilham, Kak Rangga, cocoh Rafa, Dicky bilang hal-hal itu gak perlu dibales, cuma ngabisin tenaga kalian. Makanya SB gak pernah keliatan ngebalas apapun. Just let it flow. Pas SM*SH tampil disalah satu  konser TV swasta, pernah kan SM*SH dilemparin botol minuman sama penonton - mungkin itu fans grup lain. Personel SM*SH balas? Nggak. Mereka biarin pihak penyelenggara itu. Nggak tau kalo mereka yang lapor. Tapi intinya didepan SB mereka gak nunjukin sikap membalas kejahilan haters. You always make us proud, brothers! Love you all :*

Sekarang aku nggak akan bahas SB dan SM*SH itu. Aku lebih pengen sharing gimana rasanya aku - yang multifandom, harus berhadapan dengan fans-fans yang saling berseberangan. Antis itu justru datangnya dari fans sesama boysband. Heran yah, padahal sama-sama suka boysband, tapi kenapa malah menjelekkan? :| Honestly aku juga suka boysband selain SM*SH loh. Untungnya, fans boysband yang aku lagi suka sekarang termasuk fans yang akur sama SB. Nggak seperti yang dulu-dulu. zaman boysband menjamur. Diakhir postingan aku akan posting, beberapa fandom yang aku masukin, sebagai bukti aku gak hanya terpaku sama satu grup, meskipun masih sesama Indonesian fans-groups.

Aku juga pernah baca persyaratan salah satu fanbase yang mengkhususkan admin barunya tidak sedang memegang akun fanbase lain. Maksudnya biar tetep fokus di fanbase itu? Kalo misal calon adminnya itu bisa menyeimbangkan dan tau batasan mana bisa menimbulkan fan-war dan menghindarinya, kalo menurutku why not? Justru itu bagus kan, buat mendamaikan antar fans-group.

Menurutku, multifandom itu gak salah banget. Yaa, asalkan tau batasan-batasanya, jangan sampai melukai perasaan fans difandom lain. Kalo ditwitter, itu gunanya admin fanbase - gak cuma memberi update idola aja, tapi juga saling menjaga teman-temannya biar gak kena fan-war. Kalo didunia nyata, itu pentinga kru fandom.

Aku juga multifandom. Aku tau rasanya saat satu grup kesukaanku diledekin, diremehin. So, aku gak akan melakukan itu ke fandom lain. Aku lebih memilih diam saat itu terjadi.

Ini aku tulis grup-grup yang aku suka. Dan kalo ada yang termasuk didalam, bolehlah greet disosmed :D
Sengaja gak aku kasih nomer, biar keliatan fair ;)

*Indonesian Boysgroups
SM*SH
S4
(respect)
S9B
Max 5

*Indonesian Girlsgroups
S.O.S
7ICONS
(respect)
JKT48

*Indonesian Groupband (s)
Vierratale

*Indonesian Soloists
Maudy Ayunda
Cakra Khan
Alika
(respect)
All Indonesian male-female soloists

*Indonesian Actor-Actreess
Jessica Mila

*Asian Boysgroups
Fahrenheit*
(starting)
JPM

*Asian Girlsgroup
(respect)
S.H.E
Popu Lady

*Asian Groupband (s)
Mayday

*Asian Soloists
Rainie Yang
Cyndi Wang
Show Luo
Guang Liang

Akhirnya, sekian dan terima kasih :)

Wednesday, June 04, 2014

Get Your Everlasting-Well-Friend #PhotosStream

Wah, tumben bingits aku nulis blog ini pada saat matahari masih berada diatas. Hihihi. Akibatnya gak ada kerjaan nih :p 
Entah kenapa aku lagi kepikiran soal ini, jadi aku posting aja disini. Semoga bisa jadi pencerahan buat semua yang baca :) 

Katanya nyari teman sejati itu susah-susah gampang. Well, aku setuju sama yang itu. 
Katanya temen itu akan mempengaruhi segala sesuatu yang ada di kita. Contoh, temen yang buruk (tabiatnya), bisa buatku jadi jelek juga (tabiat), kalo temennya baik-baik aja, kita inshaAllah akan kebawa baik. Yep! Aku setuju banget sama yang ini.
Cari temen sejati gak susah sih sebenernya ya, katanya tinggal lihat saat kita jatuh dan gagal. Dia ada atau gak disamping kita. Nemenin kita lewatin masa-masa susah kita. Kalau dia ada disaat itu, itulah temen sejati kita. Temen yang gak perduli siapapun kita, dia selalu ada mendukung kita, membawa kita dalam kebaikan pastinya. Tapi kalo dia menghilang disaat kita sedang jatuh, artinya dia mungkin belum siap menerima apa yang ada dalam diri kita. Itu teman? I am not sure for that. Teman sejati itu harus tetap ada saat yang lainnya butuh atau gak dibutuhkan. Jangan pernah datang ke teman kamu saat kamu butuh dia aja. Itu nama manfaatin ;) 

Honestly, mungkin aku belum bisa melihat mana yang termasuk teman sejati buat aku sendiri. Tapi aku sudah sangat bersyukur menadapat teman-teman yang bisa berdampak positif sama aku. Orang-orang ini mengajarkan aku gimana cari teman gak harus berdasarkan materi yang kita, yang masih dari orang tua, mesti kngkow ditempat kongkow gaul dan mahal-mahal untuk makanan, ngajarin aku gimana caranya jadi orang produktif dalam menciptkan karya, ngajarin untuk terus melangkah maju. I am happy with them! :) 

Cuma mau bilang aja nih, sekedar mengingatkan juga. Kalau sudah menemukan teman sejati kalian, jaga dia baik-baik. Jangan tercerai-berai apapun yang terjadi. Kalau naksir orang yang sama kaya temen kita, prioritasin temen. Jangan gebetan. Gebetan bisa aja pergi kalau dia bukan untuk kita, tapi temen sejati gak akan pernah pergi mesti untuk alasan gebetan. Klise sih keliatannya, tapi masih banyak yang ninggalin temennya untuk gebetan atau pacarnya. 

Selanjutnya aku mau photos stream bareng temen-temen yang berdampak super duper positif (sebagian) buat aku :) 



















Friday, May 23, 2014

Sebuah Ungkapan

Langit

Berbicara pada langit.
Saat tak ada kawan untuk berbicara,
Langit-Nya menjadi kawan terbaik.
Langit tak pernah mengeluh tentang curhatan manusia,
Langit mendengarkannya.
Langit memberi pertanda untuk seluruh manusia.
Saat sedang merindu,
Kutumpahkan semua pada langit, termasuk air mata.
Berharap langit mengganti airmata ini dengan airnya yang turun ke bumi,
Perasaan rindu ini akan tertutupi rintik hujan dibumi.
Perasaan rindu yang tak terbalas.
Pada langit, kutitipkan salam untukmu.
Biarkan langit menggantikanku melihat diseberang negeri sana.
Biarkan langit mengantarkan kehangatan untukmu oleh sinar matahari,
Saat pelukanku tak sampai ditubuhmu.
Kamu tak perlu tahu, siapa yang menitipkan salam lewat angin bertiup dilangit.
Kamu tak perlu tahu, siapa yang ingin memberikan kehangatan pelukan untukmu.
Tapi,
Kau harus tahu, kalau aku selalu untukmu.
Kau harus tahu, saat kau butuh tempat berteduh dari hujan yang turun, aku selalu siap menjadi tempatmu.
Disaat kau merasa kepanasan, aku siap menyejukkanmu dengan rasa sayangku.
Disaat kau dihantarkan petir menggelegar, aku selalu siap melindungimu.
Melihatmu selamat merupakan hal membahagiakan untukku. Selalu.
Langit, pintaku hanya satu.
Jaga orang yang kusayangi.
Beri aku pertanda bahwa ia baik-baik saja,
Ia akan kembali padaku.

Tolong aku, Langit. 

- Untukmu, kesayanganku – Malika Gustiari 

Tuesday, May 20, 2014

Klub Baca Buku Jogja - Tanding Buku

Holaaa..
Kali ini gak bakal galau lagi nih.. Udah gak zaman galau lagi dong yaa.. Sekarang zamannya menggapai impian. Hihihi. Inget kata motivator Pak Mario Teguh, "sukses bukan karena jodoh. Jodoh itu ngikutin sukses". Jadi aku milih sukses terhadap cita-citaku dulu. Ntar kan, doi bisa lihat aku sendirinya. Hohoho *hopefully more than that*

Sekarang aku mau sedikit review aja nih tentang acara yang termasuk baru yang diadain di Jogja. Acara ini membahas buku-buku yang dibaca seantero masyarakat. Namanya Klub Baca Buku Jogja (KKBJ). Berhubung aku selama ini sibuk fokus dengan urusan ujian komprehensif, sempat ketinggalan beberapa acara diskusi buku itu. Padahal yang terlewatkan itu yang dibahas bukunya bagus-bagus. Huhuhu :(
Alhamdulillah, Rabu lalu (14 Mei 2014) aku berkesempatan datang ke acaranya. Judulnya Tanding Buku. Yang dibandingkan buku dari mbak Rachmania berjudul "Koma" yang diwakili oleh editornya mba Noni dari penerbit Bentang Pustaka, karena penulisnya sendiri sedang di Paris dan bukunya Bernard Batubara "Surat Untuk Ruth". Bertempat di Legend Cafe Kotabaru, Jogja, acara ini rame banget. Banyak yang datang. Seru!

Disana diceritain banyak hal tentang dunia cerita dari 2 buku itu. Kesamaan 2 buku dari yang aku tangkap adalah tokoh didalam 2 novel itu meninggal. Aku belum selesai baca novelnya, so belum bisa bilang detailnya dari perspektif aku. Juga Bara jelasin tentang cerita-ceritanya dan yang dimaksud plot bolong (soalnya ini ada yang nanyain). Menurut Bara, plot bolong itu plot yang gak full. Maksudnya, ada perkenalan, klimaks, dan penyelesaian. Ya seperti apa plot yang efektif itulah. Selain Bara yang menjawab plot bolong, mba Rahchmania (via telepon) mengungkit juga soal writers block. Ternyata penulis besar sekalipun pernah yang ngalamin yang namanya writers block. Oh iya, writers block itu semacam kebuntuan cerita yang dialami oleh penulis. Sering kan penulis alami hal itu. Saat kita diharuskan menuliskan sesuatu, tetapi ide belum mampir dikepala kita, makanya kita gak tau apa yang harus ditulis. Dan ternyata mba Rachmania mengalami writers block untuk waktu yang lama :o. Yaa akhirnya ia berhasil keluar dari zona itu dan berhasl menuliskan novel 'Koma'-nya. Terus, Bara juga bilang kepada yang suka nulis, untuk mulai nulis novel mulai dulu dengan bikin (semacam) kerangka/outline. Karena itu akan membantu banget dalam penulisan novel *aku pun mulai menerapkan, eh selalu menerapkan itu. Hasilnya, yang memang sangat berguna.

Mmmm.. Karena acara ini udah lewat hampir seminggu, aku sedikit lupa apa-apa lagi yang dibahas. Kurang lebih bahasannya berkutat disitu-situ aja. Permasalahan penulis yang sering diungkit itu, jadi ya muter-muternya itu aja.
Udahan yaa. Udah malam banget. It is time to relax.
Tanggal 21 Mei besok ada acara KBBJ lagi. Semoga aku sempat mengikuti dan menceritkannya kembali disini :)

Biarpun telat, tapi gak masalah,
Selamat Hari Buku Nasional!
Kalau buku adalah jendela dunia, maka bacalah banyak buku. Jendela-jendelamu akan terbuka untuk melihat luasnya dunia. - Malika Gustiari

New baked post

32 THINGS YOU SHOULD KNOW ABOUT ME | Alika #blogsocialdiary

  Edited by Canva | @blogsocialdiary  Why it should be 32?  It is because I am turning 32 this year. Welcome To 30's Club! Here they are...