Haii, para Pembaca... J
Waahh..
lama sekali ya, aku nggak nulis disini. Sebenarnya ada banyak banget yang mau
kusampaikan disini, tapi aku masih kesulitan membagi waktu antara kerja, ngisi
blog, dan nyelesein draft novelku. Huhuhu.
Akhirnya berhubung hari ini adalah
Hari Minggu, maka aku mau bercerita lagi. Dan tulisan itu kali ini belum akan
mereview serial TV Mandarin karena untuk itu aku belum menyelesaikan sebuah
serial TV yang diangkat dari novel Mandarin karya penulis yang sama dengan yang
melahirkan karya Love 020, jadi review versus itu belum siap, namun ditunggu
saja yaa.. J
Kali ini
aku mau menuliskan isi hatiku (ceilaah..) tentang yang kurasakan, yang
kurindukan selama setahun kemarin sempat merantau diibukota. Ya, ini
adalah yang kurindukan dari Jogja, kota tempatku tinggal sekarang, kota yang
telah membantuku menemukan dan membentuk passionku sedemikian jadi. Oh iya,
tentang tulisan ini sudah kubuatkan video slide-show dan aku upload di-youtube
aku. Oh iya, Tulisan ini juga dalam rangka ulang tahun Yogyakarta ke-262 tanggal 7 Oktober lalu.
Dan,
beginilah ceritanya..
Sekitar
Bulan Oktober 2017, Maudy Ayunda ngerilis album baru yang dikasih judul “Oxygen”,
teruuss……. disalah satu single album itu ada lagu yang nyentuh batinku banget
pas nyetel dan ikut nyanyi liriknya. Awalnya biasa saja saat pertama kali dengerin,
namun lama-kelamaan kok ngerasa lagu ini kayak menggambarkan apa gitu, sepeti
aku kangen rumah—saat itu. Aku kangen orang di rumah Jogja, aku kangen
teman-teman mainku, dan….. oh iya, aku kangen teman-teman komunitasku.
Ternyata…… semakin aku pikir, lirik lagu “Home To You” itu menggambarkan perasaan
rinduku kepada teman-teman komunitas membaca.
Yes, I had
missed Klubbaca so badly at that time!
Pasti tau
kan, gimana rasanya, yang terbiasa berkumpul, ngerumpiin suatu bahasan bersama
dan biasanya berakhir ngalor-ngidul tapi tetap penuh keakraban dan kehangatan,
laluu… semua itu tiba-tiba hilang ketika kita memutuskan menjauh untuk suatu
hal yang sedang kita sedang kejar. Hilang, sepi, dan rindu… iya, aku coba cari
kesibukan lain biar sedikit bisa mengobati kerinduan beraktivitas itu, tetep
saja ada yang kurang selain menjalani suatu kegiatan bersama orang-orang yang
memiliki kegemaran dengan kita seperti sebelumnya. Di Jakarta, aku jalan-jalan
mengelilingi kota, ya sekedar untuk menghapal jalan-jalan utama ibukota, kadang
bersama teman, kadang juga sendiri. Tidak masalah, itu seperti quality time
dengan diriku sendiri. Terus, aku mampir ke toko buku-toko buku setiap jalan
yang kulewati. Mencari-cari jenis buku bacaan menarik yang belum pernah dan
ingin kubaca.
Benar.
Sebelum waktu itu aku dan yang lain terbiasa membaca bersama dan membahas
setiap halaman per halaman, per scene yang ada didalamnya. Saat itu aku merasa
suasana membaca berbeda dari sebelumnya.
Good news!
Dapat kabar dari teman-teman disana, mereka pun ingin mengadakan kegiatan itu
kembali karena sudah terlalu lama hilang dari peredaran. Pucuk dicita ulam pun
tiba. Aku berkesempatan pulang ke Jogja sejenak saat libur Hari Raya Natal 2017
kemarin selama dua-tiga hari, kalau tidak salah saat itu. Kumanfaatkan waktu
itu untuk bertemu dengan teman-teman yang punya pemikiran sama denganku. Seneengg
rasanyaa masih ada yang mau bangkitin acara kita lagi. Hehehe. Nggak pakai lama
deh, langsung atur rencana—apa yang mau dibaca dulu sebagai tanda “comeback”,
oh, tentu juga konsep acara kita review juga dong.
Klubbaca
resmi comeback pas Januari 2018. Kita sadar banget kok, klub ini sudah lama
vakum, bisa jadi akan sulit mengumpulkan massa seperti sedia kala—seperti saat
kita sedang mengkampanyekan keikutsertaan kita dalam kompetisi “Gramedia Reading
Community Competition” tahun 2016. Tapi, kita pikir tidak ada salahnya dicoba
kembali, kan? Toh, itu juga bukan buat mereka saja, tapi untuk kita—yang sudah
lama juga merindukan berkumpul dan membaca bersama lagi.
Januari
2018, aku dan teman-teman mengawali kegiatan kita kembali dengan buku dari
Intan Paramaditha yang judulnya Gentayangan. Sebenarnya, dibulan ini aku masih berada
di Jakarta sehingga aku berhalangan datang. Kusayangkan sih… tapi, sementara
waktu nggak apa-apalah, yang penting Klubbaca berjalan kembali dulu-lah, waktu
itu yang menjadi pemikiranku. Kalau dari cerita teman-teman yang ada di Jogja,
meskipun pemirsanya nggaklah sebanyak tahun sebelumnya, tapi respon audience
masih positif, Alhamdulillah. Dengan ini pun kita kembali semangat merancang
acara dibulan berikutnya.
Hingga
Bulan Februari dan Maret 2018, aku yang masih berada di Jakarta terpaksa
melewatkan kegiatan itu. Sedih dan berat hati sebenarnya, tapi kan mau gimana
lagi ya... resiko berteman secara LDR ya begitulah. Hehehe. Tapi aku nggak
menyesali sama sekali kok. Saat itu aku berpikir akan ada waktunya kembali aku
bisa bergabung lagi. Daann, benaarr.. kenyataan buatku berkata lain. Aku
memutuskan kembali pulang di Bulan April kemarin, sekaligus pada bulan itu
kembali mengikuti acara bulanan bersama teman-teman, kebetulan sih pada waktu
itu kita membaca satu karya dari seorang teman kita, Risda Nur Widia dengan
bukunya berjudul Igor.
Hmm. Masih
tidak berubah sih, suasana tetap hangat dengan lokasi yang nomaden, jumlah
pembaca silih berganti membacakan per paragraph bergantian tetap mengasikkan
untuk diikuti. Yes, kusadari dari sekian teman masih ada dikota ini, sekumpulan
orang dengan kegiatan seperti inilah yang paling kurindukan dari Jogja setelah
aku pergi merantau kurang lebih dua belas bulan.
Terima
kasih, Jogja, telah mempertemukanku dengan sekumpulan orang yang selalu bisa
menginspirasiku untuk selalu berkarya.
Selamat
ulang tahun, Jogja.
Here’s a
bit collection of Klubbaca’s: