Skip to main content

Klub Baca Buku Jogja - Tanding Buku

Holaaa..
Kali ini gak bakal galau lagi nih.. Udah gak zaman galau lagi dong yaa.. Sekarang zamannya menggapai impian. Hihihi. Inget kata motivator Pak Mario Teguh, "sukses bukan karena jodoh. Jodoh itu ngikutin sukses". Jadi aku milih sukses terhadap cita-citaku dulu. Ntar kan, doi bisa lihat aku sendirinya. Hohoho *hopefully more than that*

Sekarang aku mau sedikit review aja nih tentang acara yang termasuk baru yang diadain di Jogja. Acara ini membahas buku-buku yang dibaca seantero masyarakat. Namanya Klub Baca Buku Jogja (KKBJ). Berhubung aku selama ini sibuk fokus dengan urusan ujian komprehensif, sempat ketinggalan beberapa acara diskusi buku itu. Padahal yang terlewatkan itu yang dibahas bukunya bagus-bagus. Huhuhu :(
Alhamdulillah, Rabu lalu (14 Mei 2014) aku berkesempatan datang ke acaranya. Judulnya Tanding Buku. Yang dibandingkan buku dari mbak Rachmania berjudul "Koma" yang diwakili oleh editornya mba Noni dari penerbit Bentang Pustaka, karena penulisnya sendiri sedang di Paris dan bukunya Bernard Batubara "Surat Untuk Ruth". Bertempat di Legend Cafe Kotabaru, Jogja, acara ini rame banget. Banyak yang datang. Seru!

Disana diceritain banyak hal tentang dunia cerita dari 2 buku itu. Kesamaan 2 buku dari yang aku tangkap adalah tokoh didalam 2 novel itu meninggal. Aku belum selesai baca novelnya, so belum bisa bilang detailnya dari perspektif aku. Juga Bara jelasin tentang cerita-ceritanya dan yang dimaksud plot bolong (soalnya ini ada yang nanyain). Menurut Bara, plot bolong itu plot yang gak full. Maksudnya, ada perkenalan, klimaks, dan penyelesaian. Ya seperti apa plot yang efektif itulah. Selain Bara yang menjawab plot bolong, mba Rahchmania (via telepon) mengungkit juga soal writers block. Ternyata penulis besar sekalipun pernah yang ngalamin yang namanya writers block. Oh iya, writers block itu semacam kebuntuan cerita yang dialami oleh penulis. Sering kan penulis alami hal itu. Saat kita diharuskan menuliskan sesuatu, tetapi ide belum mampir dikepala kita, makanya kita gak tau apa yang harus ditulis. Dan ternyata mba Rachmania mengalami writers block untuk waktu yang lama :o. Yaa akhirnya ia berhasil keluar dari zona itu dan berhasl menuliskan novel 'Koma'-nya. Terus, Bara juga bilang kepada yang suka nulis, untuk mulai nulis novel mulai dulu dengan bikin (semacam) kerangka/outline. Karena itu akan membantu banget dalam penulisan novel *aku pun mulai menerapkan, eh selalu menerapkan itu. Hasilnya, yang memang sangat berguna.

Mmmm.. Karena acara ini udah lewat hampir seminggu, aku sedikit lupa apa-apa lagi yang dibahas. Kurang lebih bahasannya berkutat disitu-situ aja. Permasalahan penulis yang sering diungkit itu, jadi ya muter-muternya itu aja.
Udahan yaa. Udah malam banget. It is time to relax.
Tanggal 21 Mei besok ada acara KBBJ lagi. Semoga aku sempat mengikuti dan menceritkannya kembali disini :)

Biarpun telat, tapi gak masalah,
Selamat Hari Buku Nasional!
Kalau buku adalah jendela dunia, maka bacalah banyak buku. Jendela-jendelamu akan terbuka untuk melihat luasnya dunia. - Malika Gustiari

Comments

Popular posts from this blog

Top 7 The Most Handsome Male-Badminton Players + 2019's Highlights version of Alika's Social Diary

Dajia hao!  Hello, everyone! Before you guys read my first blogpost in 2020, I suggest you   to re-read this one [ click the link ]. Y ou should re-read it first, then I am sure that you are going to familiar with what I have posted here. DISCLAIMER: The badminton players who are in the nominees’ list, had taken from BWF ranking update in December of17 th , 2019, which three days after final day of BWF World Tour Final 2019 was held. It can say the players in the list are the players with good-looking appearances and have great performances in 2019. Hereby, I could write as my subjective insight, but also I kept my eye to online badminton lovers’ insights. Shall we go on? First of all, I started to choose the players nominees are in the great 20 of men singles and mixed doubles’ world ranking. While for men doubles scction, I had taken them among the great 16 (if we calculated the great 16 of men doubles is equals to 20 men singles in combine with 20 male players of mixe

Top 7 The Most Beautiful Badminton-Female Players

Dajia hao! Sekian lama nggak bikin topik badminton, kali ini tangan sudah bergetar untuk menambahkan tulisan ini dan melengkapi tulisan yang pada waktu itu sempat diposting, “ The Most Handsome Badminton-Male Players ”. Pemain muda dari Taiwan, Wang Tzu Wei berhasil mencuri pandangan dan perhatian secara berlebih, akhirnya doi menjadi pemilik nomor satu! Nah, itu adalah “Prince”-nya, sekarang aku mau mencari siapa yang menjadi “Princess”-nya. Apakah si Putri akan berasal dari negara yang sama dengan sang Pangeran? Okay, simak yukk.. Aku mulai dengan memilih nominasi dari masing-masing sektor dulu deh ya? Mulai dari Women Singles, Women Doubles, dan pastinya cewek-cewek dari Mixed Double juga diperhitungkan dong... *DISCLAIMER : Pilihan nominasi ini kuambil berdasarkan 25 ranking BWF masing-masing sektor WS, WD, XD tanggal 1 April 2019 (BWF last update: 28 Maret 2019) . TOP 5 beautiful player badminton Women Singles : 1. Nitchaon Jindapol [Thailand] 2.   Aya

3 Pasangan Beda Usia Paling Favorit - Opini #blogsocialdiary

  Aku mau sedikit saja mencurahkan opini, pendapat, perasaanku disini, oke? Karena hal ini sedikit banyak (sekali) mengganggu otakku bekerja secara normal, bahkan sampai kebawa mimpi. Bukan bermaksud lebay, tapi, ya begitulah. Selanjutnya, biar T2 yang menjelaskan inti postingan berikut lewat salah satu lagu mereka, Bronis: Sebelumnya aku sekalian mau menyapa Para Penikmat musik C-pop (Chinese-pop) di Indonesia nih. Teman-teman Pecinta C-pop pasti kenal dong ya, sama boysgroup asal Tiongkok beranggotakan tiga  cowok muda dan super duper manis, TF Boys? Pasti pernah dengar dong, masa nggak? Hehehe. Iya, yang salah seorang personelnya, Yang Yi Qianxi atau Jackson Yee pernah datang ke Jakarta. Tepatnya saat penutupan event Asian Games 2018. Sayangnya, dua rekan Yi Qianxi itu, Wang Junkai dan Wang Yuan tidak ikut hadir karena kabarnya saat itu nasib grup TF Boys memang sedang terombang-ambing dan ditepi jurang perpisahan.  Eits, kali ini bukan soal Group TF Boys yang mau kutulis dihalaman