Amaya Jasmine Koesmoyo tak pernah menduga, satu minggu bisa mengubah seluruh jalan hidupnya.Tujuh hari. Seratus lima puluh empat jam. Dan bum! Semua masa depan yang telah Amaya rancang bersama Caleb buyar begitu saja.Setelah enam tahun berselang, pertemuannya kembali dengan Dirgantara Hidayat, teman satu gerejanya dulu, ternyata mampu membangkitkan kembali kisah lama diantara mereka, kisah yang dulu diakhiri bahkan sebelum sempat dimulai.Dan kini kisah itu menuntut haknya kembali.Satu minggu business trip di Singapura.Pertemuan tak sengaja dengan Dirga yang berlanjut dengan pertemuan-pertemuan berikutnya, dan semua kenangan di antara mereka mendesak keluar tanpa ampun.Beranikah Amaya mempertaruhkan masa depannya demi masa lalu yang belum tuntas? Meninggalkan tunangan yang mencintainya dan rencana pernikahan yang telah disusun begitu rapi hanya demi memberikan kesempatan bagi satu minggu itu untuk menjadi selamanya?
Read into your languange
Monday, February 14, 2022
Quotes From Book - A Week to Forever (by: Stephanie Zen)
Saturday, July 10, 2021
Book Review: Mimpi Padma, by: Ayu Dipta Kirana (2020)
MIMPI PADMA (THE DREAM OF PADMA)
Author: Ayu Dipta Kirana
Editor: Anindya Larasati
Publisher:Elex Media Komputindo
Year of Publishing: 2020
ISBN No: 978 623 00 2150 3
Blurb:
Rania Padmadewi is a student
university who should take a lecture “An Ancient of Hindu-Budha” for the third
time. She had D-score twice. Mrs.Ajeng, the lecturer of the course
is like has something t Padma. However, in the next semester, the course
isn’t lectured by Mrs.Ajeng and will be lectured by her assistant, Haga. Of
course, this state makes Padma is happy: she won’t be lectured by Mrs.Ajeng,
and being lectured by the handsome man, Haga. Rapidly, Haga becomes the
favorite man in his department.
A gold chance comes true for Padma
when Mr. Jarwo, the other lecturer, asks her to help him to do the documentation for
his team’s proceed excavation. In fact, Haga becomes her partner for her duty.
Padma has a reason to meet Haga more often. Besides that, Padma also has
something to distract her mind from her bad dream recently.
However, the figure of Haga keep a
mystery, and it relates to her bad dream.
Plot:
Padma has a dream—an odd dream. She meets her dad who
still in a coma after got a work accident. Her dad gives her some words as the
last message from him—or, a will to ask her to become stronger and make her mom
and her sister are always safe. After her dad already said his last words, then
he leaves the Padma and his family forever. This kind of dream appears often
whenever Padma feels down. His dad’s encouragement to her keep replay in her
mind and make her misses her dad so much.
Padma gets a similar dream when
she got faint on the campus field trip in Prambanan Temple. She got Haga, her
lecturer assistant who works together with Padma in a project of excavation
documentation, as a knight, but in ancient Javanese custom with his two guards.
She saw Haga and his guards on the horses tried to escape from some people who caught them.
She got another insight, just like
her previous dream when she got unconscious on the campus field trip. Padma sees
the other soul of Haga against with The Black Spirit and he had won it. The
Black Spirit is gone away. Padma woke up again. Later, she is sure that it
can’t be just a dream. She is pretty sure that Haga against The Black Spirit
is real. However, Haga denies it. He keeps worried about Padma’s health since she
has just got well at the day. Padma insists provokes him to claim it. Haga
denies. But, after all the debate conversation, Haga says it honestly. He
remembered that Padma may have “that” strength: to see another soul come out
from the body. It is like what Padma told him when she met her dad before passing away. So, Haga believes that the girl will understand his
circumstance.
"Mimpi belum tentu tidak masuk akal. Ada kalanya mimpi bisa jadi pesan tersembunyi dari alam untuk kita. (A dream cannot say it doesn't make sense. Some times a dream can be a hidden message from the nature for us.) - Haga
Listen to Haga’s old story of
his life and what she had experienced a few times ago. Padma understands it.
Haga Bandawasa’s life story is related to the Javanese ancient story about the
build of the Prambanan Temple and the girl who had been cursed become a stone. Now,
we know it as the Roro Jonggrang statue. But, Haga has another story about
Princess Roro Jonggrang. Also, now Padma knows it. Padma aids Haga to get
avenged for his past mistake.
"Cerita rakyat diturunkan berdasarkan tradisi lisan dari generasi ke generasi. Cerita yang diwariskan dengan cara ini bisa jadi benar adanya. Namun, karena dongeng merupakan warisan budaya lisan, maka seiring dengan perjalanan waktu cerita itu diberi bumbu tambahan berupa drama. (A folkfore is to be continued by verbal through the older generation to the another generation. The story which inherited with this method could be real. However, as the time go on, because of a fairytale is a verbal legacy it made the story was added by some dramas.)"
Again, when Padma in the process to
help Haga, Pada got unconscious because she is frightening. She meets her dad. He
gives advice to Padma not to give up in the way. Padma should remember for
getting stronger for her mother and her sister. Padma understands it. She
wakes up and continues her journey to help Haga get his apology revenge.
Something that never Padma expect comes up. When she helps Haga back to the ancient period, it means she would change Haga’s fate in the future.
For someone who likes historical
things, just like me, it is highly recommended to be read. Mimpi Padma isn’t only
about romance stuff, but also the author describes us another fact about
Prambanan and Boko Temple in Yogyakarta. She is smart to mix the legend story,
the actual explanation, and the romantic things. You can get all of them when
you read it.
And, thank you for visiting #blogsocialdiary. Don't forget to grab the book in the bookstore in your area.
See you.
Tuesday, February 19, 2019
Kenalan Lebih Dalam Sisi Dunia Lain | Book Review: Gerbang Dialog Danur? (Risa Saraswati)
Judul buku: Gerbang Dialog Danur?
Penulis: Risa Saraswati
Tahun terbit: 2015
~cetakan kedua: 2018
Editor: Syafial Rustama
Penerbit: Bukune
ISBN: 602-220-150-0
Check this out..
Iyes, kurang lebih yang diceritakan kembali oleh sejoli Edwin dan Lidya pada masa itu hanya sebatas merencanakan, beberapa jam menyelenggarakan hari bahagia keduanya, lantas semua berubah tidak indah lagi—cenderung duka. Namun yang menarik adalah bisa dilihat dari tulisan Edwin dalam suratnya bagaimana ia menjaga perasaan tulusnya kepada (hanya untuk) Lidya meskipun disekitar gadis itu banyak sekali lelaki yang juga mendekati Lidya.
Bagi orang Jogja pasti sudah tahu, kan pernah bioskop besar dan terkenal pada masanya dulu yang setelahnya habis terbakar? Dan, ternyata Ardiah merupakan korban dari musibah itu. Ardiah berada didalam bioskop itu bersama pacarnya ketika kejadian mengerikan itu terjadi. Dalam cerita itu, Ardiah meminta Teh Risa untuk membantunya untuk menemukan pacarnya dimanapun itu.
Wednesday, May 24, 2017
Book Review: Badminton Freak (Stephanie Zen)
Sembari aku ngumpulin materi buat ngisi Kepoin Figur Publik #3, aku mau sharing dulu yang satu ini. Sepertinya ini tema baru disini. Jadi aku kan sempat jadi penggiat sebuah klub baca buku di Jogja, gak afdol rasanya sebagai bookworm tapi gak ada postingan tentang review buku (setidaknya ada satu atau dua gitulah ya :D).
Buku yang mau kureview ini merupakan sebuah novel fiksi--aku tertarik karena apa yang ditulis didalamnya. Sebenarnya aku tahu buku ini ada sejak lama (sekitar tahun 2015), pengen beli waktu itu tapi isi dompet lagi banyak bawang merahnya :(, giliran pas mau dibeli, eh stoknya buku udah gak ada ditoko buku kebanyakan. Huhuhu. Alhamdulillah berkat kegigihan tanpa patah arang mencari buku ini, akhirnya aku mendapatkannya. Yeay! Gak pengen menyesal lagi, langsung bungkus aja deh buku itu.
Genre: Teenlit
Judul Buku: Badminton Freak
Penulis: Stephanie Zen
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun: (1) 2010 ; (2) 2016
Cobalah tanya pada Fraya Aloysa Iskandar siapakah cinta pertama dalam hidupnya? Jawabannya gak akan menempatkan Albert, pacarnya sendiri diurutan pertama. Karena Fraya sudah terlanjur jatuh cinta dengan BULUTANGKIS sejak ia kecil karena para tantenya yang menularkan virus itu padanya. Saking cintanya Fraya terhadap bulutangkis, Fraya pernah bercita-cita menjadi pemain bulutangkis profesional yang main diklub kemudian dilirik oleh pelatnas. Siapa sih gak mau yang terakhir itu? Hehehe. Semua itu gagal diwujudkan karena ada kesalahan komunikasi dengan sang mama yang sebelumnya Fraya gak pernah berani secara langsung menanyakan kepada mamanya alasan ia tidak boleh main bulutangkis secara profesional.
Demi menuntaskan hutang mimpinya menjadi atlet bulutangkis nasional yang memiliki kesempatan mengibarkan merah putih dan mendendangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya diluar negeri, Fraya akhirnya hanya bisa bergabung dengan ekskul bulutangkis disekolahnya. Sayangnya, pacarnya gak pernah suka Fraya main bulutangkis. Albert lebih suka melihat Fraya dilapangan memegang pompom dipinggir lapangan dan menyemangati ketika Albert tengah bertanding basket. Iya. Cowo basket dan cewe cheerleader tentu akan jadi pasangan yang cocok kan? Begitupun pikiran Albert, namun Fraya merasa menjadi anggota cheerleader bukanlah menjadi dirinya sendiri. Fraya dan Albert gak pernah cocok karena hal ini.
Puncaknya ketika ada gelaran Thomas dan Uber Cup 2008 dan Indonesia terpilih sebagai tuan rumah. BL mana sih, gak niat bener nonton langsung di Istora setiap ada turnamen internasional bergengsi, seperti TUC ini contohnya... Fraya pun. Ia sampai rela-relain bohongin Albert, bilang sakit kek, demi bolos menonton Albert tanding basket dan mlipir ke Istora (orang mah kalau udah cinta, segala cara oke aja ya..). Albert pun akhirnya tahu karena kesalahan Fraya sendiri. Sepandai-pandai menyembunyikan bangkai, akhirnya tercium juga. Yah, itu peribahasa paling tepat buat Fraya. Albert menghukum Fraya tidak boleh lagi nonton langsung di Istora selama gelaran TUC, padahal sudah memasuki babak perempat final Thomas Cup, semifinal Uber Cup, hingga puncaknya final Uber dan Thomas Cup. Coba bayangin gimana Fraya gak sedih? Albert sudah seperti satpam selama beberapa hari dirumah Fraya agar ia tidak melarikan diri diam-diam pergi ke Istora.
Lama-lama Fraya nggak tahan dengan sikap Albert yang dikira sama sekali ngga mendukung kecintaannya. Fraya dan Albert putus. Bukan hanya menjadi masalah bagi Fraya seorang bahkan adiknya yang terlanjur dekat dengan Albert, Lio selalu menanyakan Albert ketika lama gak main kerumah mereka. Anak kecil seperti Lio memang harus dikasih pengertian yang paling sederhana untuk dijelaskan apa itu "putus cinta" hingga akhirnya mungkin Lio mengerti setelah datang pengganti Albert kerumah dan membawakan virus bulutangkis padanya, bahkan Lio langsung ingin terjun dalam dunia bulutangkis. Siapakah orang itu?
Orang itu adalah Edgar Satria, seorang pemain ganda putera andalan Indonesia (sewaktu membacanya, aku langsung membayangkan Edgar Satria seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo :D). Perkenalan kedua Edgar dan Fraya lucu banget deh.. waktu itu Fraya salah mengira yang mengirimi SMS padanya adalah orang usil, ternyata itu Edgar. Malu bangetlah Fraya pada saat itu. Itu merupakan saat awal Edgar menunjukkan ketertarikannya pada Fraya yang memiliki pengetahuan bulutangkis diatas rata-rata, sangat berbeda dari gadis-gadis yang pernah ditemui Edgar.
Fraya Aloysa Iskandar, mungkin kamu sudah tidak bisa lagi mewujudkan cita-citamu untuk menjadi atlet bulutangkis , tapi punya pacar atlet bulutangkis bukan ide yang buruk, kan? - Edgar Satria (p: 233)
Quote diatas membuatku berkhayal ketika Jonatan Christie yang bilang padaku--didepan wajahku. Aw! Heehehe
Biar kutebak, mungkin si penulisnya alias Mba Stephanie Zen seorang Badminton Lover atau salah satu penonton setia setiap pertandingan tim bulutangkis Indonesia. Gaya berceritanya enak dibaca. I'm really really enjoy every words in every pages. Seperti ikut merasakan yang dirasakan Fraya (tapi yang ini aku memang seperti berkaca pada seorang Fraya). Meskipun ketika membaca, aku berasa jadi dedengkot fans bulutangkis karena hampir semua atlet nasional maupun luar negeri yang disebut didalam buku ini aku tahu era mereka. Okelah, karena mereka semua adalah pemain top dunia pada waktu itu.
Pokoknya kalau ngaku BL, baca deh "Badminton Freak" ini, aku berani jamin 1000% bahkan lebih, akan semakin freak sama bulutangkis. Karena penulisnya pinter menggiring imajinasi pembaca kearah kegilaan itu. Pas membaca ini, aku benar-benar bisa jungkir balik dikasur atau sofa sakling menikmatinya. Lebay? Tapi memang begitu :D
By the way, postingan book review ini kutulis bersamaan dengan momen Sudirman Cup 2017 dan sebuah sejarah tercipta pada 24 Mei 2017. Untuk pertama kali sepanjang sejarah perhelatan Sudirman Cup sejak 1989, Tim Indonesia harus menyudahi perlawanan mereka dengan tidak sampai babak perdelapan final grup 1 :(
Tetap semangat para pemain bulutangkis Indonesia. Terima kasih atas perjuangan luar biasa-nya, tim! Anggaplah hanya soal waktu saja yang belum mengizinkan kalian menjemput si piala kembali kerumahnya. Dukungan penuh seluruh pecinta bulutangkis selalu untuk para pahlwan olahraga ini :)
Akhirnya aku tutup postingan ini dengan perasaan masih campur aduk (belum move on). Terima kasih pada kalian yang sudah menyempatkan mampir keblog sederhana ini.
Ganxie nimen! :)
New baked post
32 THINGS YOU SHOULD KNOW ABOUT ME | Alika #blogsocialdiary
Edited by Canva | @blogsocialdiary Why it should be 32? It is because I am turning 32 this year. Welcome To 30's Club! Here they are...
-
Dajia hao! Hello, everyone! Before you guys read my first blogpost in 2020, I suggest you to re-read this one [ click the link ]. Y ...
-
Dajia hao! Sekian lama nggak bikin topik badminton, kali ini tangan sudah bergetar untuk menambahkan tulisan ini dan melengkapi tulisa...
-
pada tau kaan sinetron Arti Sahabat yg lagi tayang di indosiar jam 5 sore .. itu loh yg maen kevin julio . cut meryiska , steven william , ...