Read into your languange

Monday, February 14, 2011

Cinta Untuk Cinder-Beby (FF Kepmpong Valentine Day)

Beby Gaulia Putri adalah seorang gadis yang beruntung , Ia memiliki keluarga yang harmonis . Kedua orang tuanya selalu memberikan apa yang ia dan adiknya , Andre , inginkan . Beby juga selalu tampak ceria . Tiada hari tanpa senyuman itulah Beby . Selain keluarga yang harmonis , Beby juga memiliki 4 sahabat yang baik dan setia . Mereka adalah Chacha , Helen , Indra dan Tasya . Persaahabatan mereka terjalin dari zaman bayi hingga kini . Tak ada sesuatu lagi yang dirahasiakan dari mereka . Oh iya , kini Beby dikelas 3 SMA yang bentar lagi siap melaksanakan ujian nasional . Beby dan 4 sahabatnya pun makin giat belajar .

Pagi hari ini , Beby membereskan buku pelajaran yang akan ia bawa ke sekolah . Tak berapa lama kemudian , Andre memanggilnya untuk sarapan bersama . Beby keluar menuju ke meja makan menyusul papa , mama dan Andre yang udah terlebih dahulu sarapan .

“ Pa , hari ini Beby ga usah dianter ke sekolah ya ?! Biar Beby sama temen-temen aja . Udah lama Beby ga bareng sama yang lain “ ucap Beby ditengah-tengah sarapan

“ Kamu yakin , Beb ? Kamu ga bareng sama papa dan Andre ? “ tanya papa memastikan kemauan putri sulungnya itu

“ Iya , pa “ jawab Beby sembari nunjukin senyum manisnya

“ Berarti Andre bisa leluasa dong di mobil .. Yes !! “ ujar Andre girang

“ Tapi , jangan aneh-aneh ya sama barang-barang Kak Beby ! Awas loo !! “ Ancam Beby pada Andre

“ Tenang aja , Beb .. Andre ga akan macam-macam .. “ ucap mama

“ Ma , mama kenapa ? Kok pucat gitu ? Mama sakit ? “ Tanya Beby ketika memperhatikan sang mama yang pucat pasi

“ Nggak apa-apa kok . Mama cuma agak pusing aja . Ntar lagi juga baik kok “ jawab mama , “ udah kamu jangan mikirin mama , Beb . Pikirin aja ujianmu “ nasihat mama . Beby mengangguk dan melanjutkan sarapannya . Chacha dan Helen menjemput Beby . Beby heran , kemana Tasya dan Indra . Kata Chacha , Tasya berangkat daddy-nya dan Indra berangkat diantar bang Dewa-kakaknya yang baru balik dari Amrik . Beby pamit berangkat sekolah ke mama dg mencium tangan sang mama . Dan langsung berangkat .

Di sekolah . Lagi-lagi Beby harus menghadapi duo ‘ratu’ sekolahan yang selalu bikin jengkel mereka . Claudia dan Amanda adalah dua sahabat yang selalu merecoki persahabatan Beby , Chacha , Helen , Tasya , dan Indra . Seolah-olah mereka sirik sama Beby dkk .Kali ini mereka dengan segaja menjegal kaki Beby , hingga Beby hampir jatuh utnung saja dengan sigap Indra menopangnya agar ia tak jatuh . Selain ada Claudia dan Amanda yang bikin pagi Beby berantakan , ada lagi secret admirer-nya Beby yang pagi ini ngasih kue di dalam loker Beby , dg tulisan :

“ My lovely baby, makanlah kue ini . Kue ini kubuat dg sepenuh hatiku agar Beby-ku ga sakit . – Your secret admirer – “

“ Hah ?! Lagi , Beb ? Ini udah yang keberapa ? “ Helen memastikan apa yang ia lihat

“ Ini yang ke-5 . Selama 5 minggu ini . “ ucap Beby masih menatap surat itu , “ Siapa sih secret admirer gw ini ? Bikin penasaran aja .. “ ucap Beby lagi

“ Beb , menurut kamu siapa ? Maksud aku , yang sekarang ini lagi deket sama kamu siapa .. “ tanya Tasya

“ Siapa ya ?! Palingan si Indra .. Tapi , kan ga mungkin diii ... aa ... “ jawaban Beby tiba-tiba terhenti gitu aja

Sementara di lapangan basket , tim basket SMU Bintang lagi latihan pagi . Biasalah . Menjelang turnamen , waktu latihan diperketat lagi , jadi sebelum masuk dan setelah pulang sekolah . Saat sang kapten basket menggiring bola dan bersiap memasukkan bola ke ring , Beby seperti tak bisa berhenti memandanginya . Bola itu masuk . Kemudian cowo itu menoleh ke arah Beby , Beby kaget dan tanpa sadar ia langsung memberikan senyumnya ke cowo itu . Dan senyuman itu dibalas ! Betapa senangnya hati Beby

“ Apa mungkin Virgo yang ngasih ini ke gw ?! Ah , mana mungkin Virgo punya rasa ke gw “ batin Beby sambil melamun

“ Hoi !! “ ujar Chacha membuyarkan lamunan Beby .

“ Kenapa , Cha ?? “ tanya Beby linglung

“ Lo tuh yang kenapa ? Tiba-tiba jadi melamun sendiri . Lo udah tau siapa secret admirer lo ? “ tanya Chacha lagi . Beby menggeleng

“ Ya , biarin ajalah . Gw ga mau buru2 tau . Lagian gw seneng ada secret admirer gw ini , itu tandanya masih ada yang memperhatikan gw diluar kalian “ ucap Beby santai . Bel masuk berbunyi . Semua murid-murid SMU Bintang melangkah masuk ke kelas masing-masing .

Sementara itu di rumah Beby . Sang mama merasakan sakit kepala yang sangat menyiksa dirinya . Ia akan menelpon suaminya ato Beby untuk mengantarnya ke rumah sakit , namun sakit itu tak memberinya kesempatan . Ia tak mampu mencapai sisi tangga . Sehingga mama jatuh dari tangga dan tak sadarkan diri . Kondisi rumah yang sepi , tanpa siapapun membuat tak ada yang tau hal itu . Yang pertama menemukan sang mama dalam keadaan tak sadarkan diri adalah Andre , ketika Andre pulang dari sekolah . Dalam keadaan panik , Andre menghubungi sang papa . Papa yang bertambah panik , segera meninggalkan meeting dan pulang ke rumah . Di sekolah pun , Beby tak lepas dari perasaan gundah . Tiba-tiba Beby terkena lemparan bola basket dari lemparan Indra . Mulai dari itulah , perasaannya mulai tak tenang . Oleh karena itu , seusai jam sekolah , Beby langsung pulang tak pakai mampir sana-sini seperti biasa .

“ Eh , Beby !! “ sapa salah satu tetanggganya , “ di rumah kosong , Beb . ga ada siapa-siapa “ ucapnya lagi

“ ga ada siapa-siapa ?! maksudnya ?! mama kemana ? “ tanya Beby penasaran

“ Lhoo , Beby ga dihubungin Andre ya . Tadi mama Beby pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit “ ujar tetangga itu

“ Apa ?! “ pekik Beby kaget , “ oh gitu yaa .. Makasih ya atas infomarsinya “ ucap Beby . Dan Beby langsung langsung menuju ke RS , dianter Indra yang kebetulan lagi jalan di depan rumahnya .

Sesampainya di RS . Beby dan Indra mendapati papa dan Andre di depan ruang ICU dengan wajah sedih . Perasaan Beby makin ga enak . Dengan perasaan berat , ia menanyakan apa yang terjadi dengan sang mama . Belum mendapatkan jawabannya , ia sudah melihat Andre menangis makin keras . Jawabannya yang didengar dari sang papa adalah sebuah jawaban yang tak ingin ia dapatkan sampai kapanpun .

“ Mama udah nggak ada ,Beb “ ucap papa perlahan

“ Apa ? “ pekik Beby dengan suara melemah , “ Ga mungkin .. Mamaa “ air mata Beby mulai jatuh membasahi kedua pipinya , saking sedihnya mendengar hal itu , Beby langsung duduk lemas dilantai . Tak lama kemudian , akibat shock-nya Beby pingsan di pangkuan Indra yang ada disebelahnya . Papa dan Indra langsung panik , sementara Andre memanggil beberapa perawat . Beby dibawa ke kamar rawat . Setelah mengantar Beby yang tak sadarkan diri ke ruang rawat , papa mengurus administrasi dan pemakaman istrinya , ditemani Andre . Sementara Beby ditungguin Indra . Saat Indra menunggui Beby , Indra ingin mengabari 3 sahabatnya yang lain tentang berita duka itu , tetapi disisi lain , ia takut tindakannya akan menyinggung Beby jika ia sadar nanti . Saat itu Indra dilemma . Tak berapa lama , setelah Indra memutuskan menghubungi 3 sahabatnya , Beby tersadar . Ia membuka matanya perlahan .

“ Ndra , gw dimana ? “ tanya Beby yang belum sepenuhnya sadar

“ Tenang , Beb . Lo lagi di rumah sakit . Tadi lo pingsan ... “ ucap Indra . Beby mem-flashback kejadian sebelum dia pingsan tadi . Tiba2 ia teringat tentang sang mama . Beby pun langsung berteriak histeris memanggil sang mama .

“ Mamaa .. “ teriak Beby langsung bangun dari rebahannya

“ Dimana nyokap gw , Ndra ? Mama baik2 aja kan .. Dia masih ada kan .. “ Beby mencoba memastikannya lewat Indra . Indra yang bingung mau menjawab apa , cuma bisa memandangi Beby sendu . Beby menangis . Air matanya jatuh dengan deras . Kemudian , Beby nekat turun dari tempat tidur untuk berjalan ke tempat sang mama , ia ingin melihat mamanya terakhir kalinya, walaupun badannya masih lemah . Tapi , di dekat kamar sang mama , ia mendengar percakapan papa dan dokter tentang penyakit mama yang sebenarnya – yang disembunyikan dari Beby dan Andre .

“ Apa anak-anak tau tentang penyakitnya ? “ tanya dokter ke Papa Beby

“ Tidak , Dok . Beliau yang minta agar jangan sampai anak-anak tau kalo sebenarnya dia terkena kanker otak stadium akhir “ jawab papa .

“ Jadi , mama sebenarnya sakit , pa ?! “ tanya Beby dari arah belakang papa dengan mimik terkejut , “ Kenapa , pa ?! Kenapa selama ini ga pernah bilang sama Beby ?! Apa Beby gak boleh tau soal ini , pa ?? “ ujar Beby mendesak

“ B .. Bukan gitu , Beb .. Mama kamu cuma ingin ga jadi beban pikiran kamu . Kamu kan mau ujian “ terang sang papa . Namun , Beby tak mau mendengarkan yang lebih panjang , Beby langsung berlari meninggalkan rumah sakit .

Beby berlari menaiki taksi yang parkir di halaman rumah sakit . Beby pulang ke rumah terlebih dahulu daripada yang lain . Ia masuk rumah dan mengunci diri di kamarnya . Chacha , Helen , dan Tasya yang mengetahui Beby yang mungkin pulang duluan dari Indra , mendatangi rumah Beby . Mereka berniat menghibur Beby . Mereka dapat masuk ke rumah Beby , karena rumah tidak dikunci kembali oleh Beby . Tapi , mereka tidak bisa menemui Beby . Beby tidak ingin menemui siapapun , walaupun Helen dan Tasya mencoba membujuk Beby dari luar pintu kamarnya .

“ Ya udah deh , Beb ,, kita tau perasaan kamu sekarang . Karena aku pernah ada di posisi kamu , Beb “ ucap Tasya menyerah dengan keras hati Beby yang masih mengunci diri di kamar . “ Kamu bisa kapan aja kok , kalo kamu mau berbagi duka ini bareng sama kita . Kita selalu ada disamping kamu , Beb “ lanjut Tasya . Tanpa jawaban dari dalam kamar , Tasya menjauh dari pintu kamar , duduk di sofa yang diduduki Chacha sudah terlebih dahulu . Helen masih bertahan di depan pintu .

“ Beb , kalo lo butuh kita , kita masih ada disini buat lo “ ucap Helen . Akhirnya Helen menjauh juga . Beby tetap tak bergeming dari tempat tidurnya . Hanya saja kadang dia duduk , kadang dia berbaring sambil membawa dan memandangi foto sang mama .

“ Ma , kalo aja Beby tau lebih awal penyakit Mama , Beby ga akan ninggalin mama sendiri . Beby pasti akan nemenin mama selalu . Tapi , kenapa mama selalu bilang baik-baik aja sama Beby , padahal mama sakit “ ucap Beby pada foto sang mama sedih

“ Sekarang Beby pasti kesepian , Ma .. Papa sering ke luar kota . Andre sering di luar rumah . Rumah ini sepi tanpa mama . Beby sepi tanpa mama juga . Kenapa mama harus pergi secepat ini , Ma .. “ ujar Beby lagi . Beby tak mau menaruh foto itu . Sampai ia tertidur karena ia banyak menghabiskan tenaga untuk menangis dan shock

( backsound : Bunda , by : Potret )

Malam harinya . Papa dan Andre pulang ke rumah dari rumah sakit . Mereka sengaja tak membawa jasad sang mama ke rumah dulu , untuk membuat perasaan Beby tenang terlebih dahulu . Pemakaman akan dilakukan keesokan harinya . Malam itu tak ada makan malam seperti biasa . Beby masih tak mau keluar kamar . Tak tahan dengan kelakuan sahabatnya itu , Chacha dan Indra sengaja mengintip kamar Beby . Untuk tau apa yang terjadi sama Beby saat itu . Mereka melihat Beby duduk lemas bersandar di tempat tidur . Mereka mengetuk jendelanya .

“ Ngapain kalian ? “ tanya Beby saat melihat kearah jendela

“ Kita cuma mau menghibur lo kok . Kita tau lo pasti lagi perlu tempat berbagi kan , maka dari itu ,, kita inisiatif mau bantuin lo “ ujar Chacha

“ Makasih buat perhatian kalian ke gw “ ucap Beby sambil tersenyum , “ Tapi , gw mohon untuk kali ini . Jangan ganggu gw dulu . Gw lagi pengen sendiri “ ujar Beby lagi

“ Tapi , lo lagi butuh temen disamping lo , Beb “ sanggah Indra . Beby tak menjawab apapun . Ia menutup jendela dan kordennya , hingga Chacha dan Indra tak bisa lagi melihat ke dalam . Bersandar di bingkai jendela . Beby menangis , menyesali sikap cueknya terhadap 2 sahabatnya . Ia tak menyadari kenapa mulutnya berbicara seperti itu , padahal ia sendiri tak mau berbicara seperti itu .

“ Chacha . Indra . Maafin gw . Sebenarnya gw ga maksud seperti itu sama kalian . Hanya saja gw perlu waktu sendiri . Waktu untuk membiasakan diri tanpa nyokap disamping gw lagi “ batin Beby .

***

Matahari pagi ini bersinar dengan sangat bersahabat . Banyak orang berolahraga diluar rumah pagi ini . Beberapa pelayan rumah Beby pun sudah mulai beraktivitas . Seperti membereskan rumah , memasak , dan mempersiapkan keadaan rumah untuk menyambut jasad nyonya rumahnya . Pagi ini , Beby akhirnya keluar kamar . Ia berjalan ke ruang tengah. Karpet-karpet sudah tergelar dengan rapi . Perasaannya menjadi tak enak lagi .

“ Non Beby , mau sarapan apa ? “ tanya salah satu pelayan kepada Beby sambil memberikan segelas susu

“ Nanti aja , Bi . Lagi nggak pengen makan “ ujar Beby

“ Tapi , Non .. Kata tuan , Non Beby harus makan . Kan dari kemarin Non Beby nggak makan . Ntar sakit lho , Non .. “ bujuk sang pelayan dengan sabar

“ Nggak “ ucap Beby keukeuh . Beby berjalan ke arah belakang rumahnya . Ia melamun sedih lagi di ayunan dekat kolam renang sambil membawa gelas susunya tanpa diminum sedikitpun .

***

Sementara itu di rumah lain . Rumahnya yang hanya terpaut satu komplek perumahan dari rumah Beby . Seorang wanita – tepatnya janda yang memiliki 2 anak gadis seusia Beby , lagi bersiap untuk datang melayat ke rumah Beby dengan wajah ceria . Kedua anaknya bingung dengan tampilan ibu mereka yang berubah pagi ini .

“ Mami , mau kemana ? Pagi-pagi kok udah rapi .. “ tanya salah satu anaknya yang bernama Claudia – yang juga temen satu sekolah Beby dkk

“ Iyaa nih , tumben-tumbennyaa ,, Maa .. “ sahut putrinya yang satu lagi , yang bernama Beverly .

“ Sayang , mama mau melayat ke rumah temen mama . Dan abis itu , mama langsung deketin dia . Jadi hidup kita akan berubah , sayang .. “ ujar wanita yang bernama Regina itu

“ Berubah kayak apa , Ma ?! Udah banyak kan temen2 mama yang ngakunya kaya , tapi nyatanyaa ... kaya boongnyaa “ gumam Sonia

“ Eet , Claudia .. Tapi yang ini beda . Kaya-nya dia asli . Perusahaan sukses sekali . Rumah ada dua , dia juga punya villa di kota2 besar . Kali ini kita pasti untung . Percaya deh “ ucap Rere

“ Well , terserah Mama aja deh . Kita cuma mau hasilnya kok , Ma .. “ sahut Beverly .

“ Makanya Claudia , Beverly .. Doain mama ya , sayang .. Mama pergi dulu .

Regina adalah wanita kantoran yang sekaligus relasi bisnis papanya Beby . Regina seorang janda dengan 2 anak . Wanita itu emang terpikat pada semua lelaki kaya . Namun naibnya tak pernah bagus , ketika menjalin hubungan . Namun kali ini , ketika melihat Tio – papa Beby , ia yakin kali ini ia bisa dapatkan . Bagai gayung bersambut . Ia memanfaatkan momen duka itu , untuk lebih mendekati Tio , demi hidupnya terangkat .

Di rumah Beby udah ramai pelayat yg mengantarkan kepergian ibunda tercinta Beby . Tak ketinggalan sahabat2 Beby . Namun , Beby tak nampak diantara mereka . Ini menimbulkan kebingungan lagi diantara Tasya , Chacha , Helen dan Indra . Kata Andre , kakaknya sempat keluar kamar tadi pagi walau hanya sebentar , kemudian masuk kamar lagi dan hingga sekarang belum keluar . 4 sahabat itu ga tahan lagi sama kelakukan Beby , mereka akan memaksa Beby untuk keluar kamar dan menghadapi semua . Pintu kamarnya nggak dikunci . Dan mereka langsung masuk . Mereka melihat Beby yang keliatan lesu dan matanya sembab .

“ Beb , udah terlalu banyak air mata kamu yang keluar . Kalo kamu sedih kayak gini terus , apa itu ga akan memberatkan mama kamu ketika melangkah ke surganya .. “ ucap Tasya sambil menyapu airmata di pipi Beby

“ Iya , Beb . Lo harus bangkit . Lo harus kembali jadi Beby yang dulu , Beby yang ceria dan selalu tersenyum . Anggap aja , sekarang nyokap lo lagi pulang ke rumah orangtuanya dalam jangka waktu yang lama . Biasanya lo tetep gembira kan . “ sahut Helen

“ Tapii .. Ini beda , Len .. Kalo itu , nyokap pasti kembali .. Kalo sekarang ini , nyokap ga akan kembali lagi ke gw , ke papa , dan ke Andre .. “ ujar Beby lirih . Indra duduk dihadapan Beby

“ Beb , lo tau kan ,, kalo nyokap lo sakit ?! Sekarang lo bayangin , andaikan Tuhan nggak manggil nyokap lo di saat dia sakit keras , pasti nyokap lo selalu ngerasa kesakitan . Lo ga mau kan ngeliat nyokap lo sakit terus ?!! “ kata Indra

“ Bener , Beb .. Karena Tuhan sayang sama nyokap lo dan keluarga lo , makanya Dia ‘menyembuhkan’ nyokap lo . Walau dengan cara ini . Tapi , dari surga sana nyokap lo ngeliatin dan menjaga lo dg senyumannya dan dia pasti jd sehat . “ lanjut Chacha .

“ Kak Bebyy !! “ panggil Andre di depan pintu kamar Beby , “ Ada yang nyari kakak “

“ Siapa , Ndre ? “ tanya Beby serak

“ Dia ga nyebut nama , Kak .. Dia nunggu kak Beby di halaman belakang “ jawab Andre

Beby dan 4 sahabatnya saling memandang bingung . Akhirnya Beby keluar menemui orang itu . Di halaman belakang , seseorang berdiri menunggu Beby (sepertinya) . Dengan langkah pelan , Beby mendekatinya . Beby mengenalinya .

“ Virgo ?! “ tanya Beby memastikan , cowo itu berbalik badan .

“ Hei , gw ikut berduka ya . Nih buat elo “ ujar Virgo dengan senyum manisnya sambil memberi buket bunga ke Beby

“ Makasih , Go “ balas Beby semabari menerima buket bunganya . “ Lo ke dalem aja “ suruh Beby

“ Nggak . gw mau disini . Kata mereka , elo dari kemaren menutup diri terus .. jadi gw mau sama elo aja . sampe lo bisa tersenyum lagi kayak kemaren-kemaren . “ ucap Virgo sambil menunjuk Chacha , Helen , Tasya , dan Indra yg ada jauh dibelakang Beby

“ Ayoo dong , senyum lagii .. Elo tuh manis banget loh , kalo lagi senyum apalagi kalo ketawa .. “ lanjut Virgo berusaha menghibur Beby

“ Apaan sih ?!! Gombal tauu !! “ Beby mecubit Virgo gemas , tak disangka kata2 Virgo yg dianggap Beby ‘gombal’ itu mampu membuat Beby tersenyum lagi .

“ Tuh kan ,, manis elo kalo tersenyum .. “ puji Virgo . Wajah Beby memerah . Entah kenapa saat mulai berbicara dg Virgo saat itu , Beby mampu ngelupain kesedihannya , seolah Virgo membawa angin segar untuknya . Akhirnya berkat Virgo pula , ia berani untuk menyambut orang2 yg datang melayat . Ia menyambut semua orang dengan senyum . Bahkan Beby menolak untuk ikut ke pemakaman pun dengan senyuman .

“ Beneran , Beb ,, kamu ga mau ikut ke makam .. “ tanya papa memastikan

“ Nggak , Pa .. Beby takut kalo Beby ikut , ntar Beby ga kuat , terus Beby sedih lagi “ jawab Beby santai

“ Ya udah , kalo itu keputusan kamu . Nggak apa2 .. Berarti kamu uda bisa ngerelain mama kamu . “ ujar papa

Beby tersenyum sembari melirik ke arah Virgo yg ada disebelahnya .

***

Rombongan berangkat menuju pemakaman . Beby mengintip dari jendela . Raut kesedihan masih terlihat samar di wajah Beby . Sesekali ia menghapus air mata yang jatuh dari matanya . Namun , saat ia ingat semua nasihat2 sahabatnya sesaat sebelum Virgo datang , ia menjadi bangkit kembali .

“ Mama sekarang bisa istirahat dengan tenang , Ma . Beby udah relain mama pergi . Dan Beby juga janji , Ma .. Gak akan ada yg bisa gantiin Mama buat Beby , papa atopun Andre . Beby janji , Ma .. “ ucap Beby dalam hati

“ Beb .. “ panggil seseorang dari arah belakang

“ Eh , Virgo . Elo manggil gw ?! Kenapa ? “ Tanya Beby menghapus air matanya

“ Nggak usah malu kalo nangis .. “ ujar Virgo

“ Kan elo yang bilang , gw nggak boleh nangis ... “ ucap Beby

“ Ssstt , siapa yg bilang ga boleh nangis . Nangis itu diizinkan , asal ga berlebihan alias lebay , Bebyy .. “ ucap Virgo memotong perkataan Beby . Mendengar itu , Beby tetap menangis sesaat , kemudian air matanya disapukan , dan ia dapat becanda lagi dengan Virgo .

***

“ Sya , bener kata lo . Beby langsung luluh sama Virgo . Darimana elo dapet idenya ?” tanya Indra ke Tasya sambil merhatiin Beby dan Virgo

“ Hehehe .. Beby kan pernah cerita ke aku , kalo dia tertarik sama Virgo . Jadi , aku pikir kenapa ga Virgo aja yang ngehibur Beby . Lagian cewe mana sih , yang ga luluh kalo udah dinasihatin sama cowo yang disukanya “ terang Tasya

“ Beby suka Virgo , Sya ? “ tanya Helen yang juga ada disitu

“ Aku ga tau pasti sih . Tapi , matanya Beby kayak udah menjawabnya “ ucap Tasya

“ Yang penting sekarang , Beby udah kembali ceria . Itu udah cukup kan .. “ sahut Chacha .

“ Tapi , kalo Beby beneran naksir Virgo ... “ kata – kata Indra tiba – tiba putus ditengah jalan

“ Emang kenapa , Ndra ? “ tanya Chacha , “ Virgo orang yang cocok kan buat Beby “ lanjut Chacha .

Indra teringat sesuatu . Sesuatu yang pernah ia dengar dari curhatan salaha satu temennya yang menaruh hati ke Beby .

***

“ Ndra , itu temen lo ?! “ tanya orang yang bernama Oyon pada Indra sembari menunjuk ke Tasya , Helen , Chacha dan Beby

“ Iya . Kenapa ? “ tanya balik Indra

“ Itu siapa ? “

“ Yang mana ? “

“ Itu yang pake tas merah . “

“ Tas merah ?! Oh , itu Beby . Kenapa ? Lo suka dia ? “ tebak Indra

“ Ngg .. Iyaa .. “ ucap Oyon malu – malu , “ Ndra , bantuan gw ya , deketin dia . Bisa ? “ lanjut Oyon

***

“ Heii , diajak ngomong malah melamun .. “ ujar Helen membuyarkan lamunan Indra

“ Lo belom jawab , kenapa emangnya kalo Beby suka Virgo ?! “ Helen penasaran

“ Ah , nggak apa – apa kok .. “ Indra berbohong

Kurang lebih satu setengah jam kemudian , Oom Tio dan Andre udah pulang . Semua teman Beby pamit pulang , termasuk Virgo . Saat dirumah hanya bertiga , Beby tidak menampakkan sikap kehilangannya . Itu ia lakukan demi papa dan adikny agar tak jadi sedih lagi . Beby bersikap seperti biasa . Hanya saja ia lebih dewasa . Dan Beby tak lagi egois . Kematian sang mama dan nasihat dari Virgo telah membuat sangat berubah . Walaupun terkadang ia menangis sendirian di kamarnya . Namun itu hanya luapan kesepian , dan dapat reda dengan sendirinya .

Keesokan paginya . Pagi hari pertama tanpa sang mama . Tak ada yang berbeda . Seperti biasa , sarapan disiapkan oleh pembantu . Hanya saja tetap ada yang kurang , suasana dimeja makan sepi . Menyadari kesedihannya makin memuncak , Beby izin berangkat sekolah duluan .

Di sekolah , Beby dan Virgo jadi malu-malu untuk saling menyapa . Padahal kemaren mereka saling bercanda . Sahabat-sahabat Beby dan temen-temen yang lain menganggap itu polah orang yang lagi jatuh cinta .

“ Ciee , Beb .. Tuh dia lagi latian .. Semangatin sanaa .. “ sindir Helen ketika mereka ngelewatin lapangan basket luar sekolah . SMU Bintang , memang mempunyai dua lapangan basket . Sebenarnya yang di luar gedung sekolah merupakan lapangan sepakbola, tapi lebih sering digunakan sebagai lapangan basket . Sementara lapangan basket yang di dalam sekolah digunakan untuk lapangan futsal .

“ Apaan sih ?! Biasa aja kalii .. “ ucap Beby dengan wajah yang memerah

“ Kalo biasa aja , ngapain muka lo merah gitu , Beb .. “ sindir Chacha .

“ Halooo , lady princess .. “ sapa seseorang mengagetkan Beby , Chacha , Helen , dan Tasya

“ Eh .. Elo ngapain sih pake ngagetin gitu .. Bikin jantungan tau ga .. “ protes Chacha ke orang itu

“ Gw kan nyapa Bebeh , kenapa lo yang jadi sewot gitu .. “ sahut orang yang bernama Oyon itu .

“ Beh , Oyon ikut berduka ya “ ujar Oyon ke Beby

“ Makasih “ jawab Beby tersenyum .

Tiba – tiba duo cewe yang selalu bikin gara-gara sama Beby dkk mendekat menghampirinya . Awalnya Claudia dan Amanda memngungkapan rasa bela sungkawanya kepada Beby . Tapi , ga pada ujung-ujungnya . Intinya mereka tetep aja bikin Beby sebel . Namun , Beby bisa menghadapinya dengan kepala dingin .

“ Beby ,, kita ikut berduka ya .. Maaf ya , kita ga ke rumah lo kemaren . Kita kan ga bisa bolos sekolah .. Nggak kayak yang seneng bolos .. “ ucap Claudia seraya melirik Chacha , Helen dan Tasya . Merasa tersindir , Chacha mulai terlibat perang mulut dengen keduanya .

“ Eh .. Elo mau berbelasungkawa ke Beby ato mau nyari ribut sama gw ?! “ sahut Chacha ke Claudia yang mulai menunjukan aslinya

“ Eh ,, Cha .. Biasa aja kalii .. Kita kesini dengan tujuan baik-baik kok .. “ ujar Amanda jutek

“ Gw ga ngomong sama lo ya .. Temen lo nih , nyolot juga ke gw .. “ balas Chacha

“ Apaan sih .. Bener kata Amanda kok . Kita kesini baik2 , Cha .. Nyantai dong . “ ujar Claudia . Chacha geregetan sama Claudia , dan hampir adu fisik sama Claudia , tapi Beby , Helen mencegahnya

“ Cha , udah .. Nggak penting juga , kita ladenin mereka . “ nasihat Tasya

“ Iya . Udah yuk , kita cabut aja “ ajak Beby .

“ Makasih atas simpati kalian ke gw “ ucap Beby ke Claudia dan Amanda . Setelah itu , mereka menjauh dari keduannya dan menuju ke kelas masing-masing .

Di dalam kelas , Beby mencoba melupakan semua dukanya yang baru saja dilewati . Ia mencoba fokus dengan pelajarannya , ia bertekad akan membuat sang mama yang ada di surga bangga akan dirinya , dengan ia lulus ujian dengan nilai tertinggi .

Sebulan berlalu dalam hari Beby tanpa sang mama . Kini Beby udah mulai terbiasa dengan keadaannya sekarang . Karean keterbiasaan itulah , Om Tio berani ke luar kota untuk mengurusi urusan kantornya . Meninggalkan Beby dan Andre hanya bersama pembantu mereka di rumah . Disaat sang papa lagi tak dirumah , kedewasaan Beby mulai terlihat labih dalam lagi . Dan ia menjadi tak manja lagi . Selama dua minggu , Om Tio meninggalkan Jakarta . Dan saat kembali , beliau membawa seseorang untuk menjadi calon ibu baru bagi Beby dan Andre . Andre bisa menerimanya , sedangkan Beby , jangankan menerima , bertatap matapun nggak mau. Beby tak ingin ada pengganti sang mama dirumahnya . Walaupun Om Tio , mencoba membujuknya dengan beribu kata-kata manis , tak menggetarkan hati Beby secuilpun .

“ Beb , kalo menurut gw . Lo harus bisa ngasih lampu hijau deh buat bokap lo nikah lagi . Lo ga tau kan , mungkin aja selama ini dia kesepian dan butuh pendamping baru “ nasihat Virgo saat Beby menceritakan masalahnya

“ Tapi , nggak boleh ada yang gantiin nyokap gw di rumah ! “ ujar Beby

“ Kenapa nggak ?! Coba elo liat dari sisi Om Tio dan Andre . Mungkin Andre perlu ibu baru buat menyanyangi dia . Kasih sayang dari ibu manapun sangat diharapkan bagi anak seperti Andre . Beb , cobalah jangan mikirin diri sendiri “ ucap Virgo mencoba membuka hati Beby untuk bisa menerima kehadiran ibu baru dikeluargannya. Beby merenung memikirkan kata – kata Virgo itu . Memang benar apa kata Virgo . Ini bukan saatnya lagi ia mementingkan egonya .

***

“ Ih , ngapain sih Virgo pake deket – deket sama Beby segala ?!! “ ujar Claudia cemburu saat melihat Beby dan Virgo dari kejauhan

“ Wah , kayaknya dia harus dikasih pelajaran tuh .. “ sambung Amanda mengompori Claudia buat ngerjain Beby

“ Iya . Elo bener . Beby harus tau siapa gw .. “ ucap Claudia sambil tersenyum licik

“ Lo mau ngapain ? “ tanya Amanda

“ Tenang aja . Gw udah punya rencana . Liat aja nanti “ ujar Claudia

Sepulang sekolah . Beby ditemani Helen dan Chacha berziarah ke makam mama Beby . Beby ingin meminta izin mamanya untuk memberi tempat dikeluarganya bagi pengganti mama . Sebenarnya , Beby berat untuk melakukan ini . Tapi ia harus lakukan ini . Demi semua . Karena ia berjanji tak akan menjadi egois lagi .

Malam harinya , Beby mengutarakan persetujuannya kepada sang ayah . Om Tio bahagia dan berterimakasih ke Beby atas restunya . Om Tio berjanji akan memperkenalkan calonnya kepada Beby dan Andre besok malam. Agar rencana pernikahan cepat dilaksanakan.

***

“ Wah, ternyata gw ga percaya bakal sodaraan sama cewe manja kayak lo !! “ ujar Claudia saat disekolah berpapasan dengan Beby

“ Hah?! Maksud lo apa? “ tanya Beby tak mengerti

“ Elo ga ngerti maksud gw?! Dodol banget lo ya ternyataa.. “ ucap Claudia ,

“ Lo tau ga, siapa calon nyokap tiri buat lo?! Itu nyokap gw tau!! “ lanjut Claudia.

Beby tekejut dengan apa yang baru didengarnya. Ia tak menyangka dan tak akan pernah menyangka ia akan menjadi sodara cewe yang paling rese’ seantero sekolah.

“ Dan gw bakal bikin lo ga betah dirumah, kalo lo masih berani ngedeketin Virgo. Ngerti “ ancam Claudia

“ What? Apa hubungannya sama Virgo? Masalah keluarga itu, ga ada hubungan sama Virgo tauu!! Lagian lo ga usah takut, gw bakal rebut Virgo dari lo. Karena gw dan Virgo ga ada apa – apa. Ngerti loo!! “ ujar Beby sembari pergi meninggalkan Claudia dilorong sekolah sendiri

“ Belagu amat tuh anak! Liat aja, belom tau siapa gw! Lo bakal nyesel pernah bentak gw “ batin Claudia kesal terhadap Beby

Beby menceritakan apa yang akan ia alami kepada 4 sahabatnya. Semua menjadi tak percaya Beby akan satu rumah dengan orang selalu mencari gara – gara dengan mereka . Namun Beby tak menceritkan soal ancaman Claudia kepada dirinya . Ia takut, sahabatnya – terlebih lagi Chacha dan Indra, akan berbuat nekat ke Claudia kalau tau yang diancamkan Claudia. Lebih baik ia simpan sendiri. Dan Beby pun langsung menghindari Virgo tanpa berkata apapun ke Virgo. Ini jelas membuat Virgo menjadi bingung.

Saat diperkenalkan dengan calon mama barunya, Beby tetap menunjukkan rasa ga sukanya terhadap anak – anak Tante Regina , Claudia dan Beverly . Mereka sangat terlihat arogan . Ditambah dengan ancaman Claudia yang bikin dia geram . Tapi dia sudah ga bisa menarik restu terhadap pernikahan papanya . Suka tidak suka Beby harus menerima keluarga barunya .

Beberapa hari kemudian . Pernikahan itupun dilaksanakan . Om Tio , Tante Regina , Andre , Claudia , dan Beverly tersenyum bahagia saat foto bersama , hanya Beby yang tak tersenyum tulus dari hati . Apalagi kalau berhadapan dengan kedua sodara tirinya . Chacha , Helen , Tasya , dan Indra mencoba menasihati Beby agar menerima semua dengan ikhlas dan tulus . Mereka selalu ada disaat apapun untuk Beby . Virgo mengucapkan selamat ke Beby , namun karena Claudia menatapnya dari kejauhan dengan tatapan sinis , dengan sangat terpaksa ia bersikap dingin kepada cowo yang selama ini ia anggap sebagai pahlawannya itu . Virgo semakin tak mengerti apa mau Beby dengan perlakuan dinginnya .

“ Beb , lo kenapa ? “ tanya Indra saat acara udah selese dan saat membantu membereskan peralatan pesta

“ Kenapa apanya , In ? Gw rasa , gw ga aneh “ ucap Beby tak mengerti

“ Tadi elo bersikap dingin sama Virgo . Kayak bukan Beby yang biasa . Emang elo sama Virgo lagi ada masalah ? “ tebak Indra . Beby terkejut dengan tebakan Indra . Ia bingung harus jawab apa , tak mungkin ia menyatakan kalo dirinya dipelototi Claudia selama pesta berlangsung .

“ Nggak ada apa – apa . Mungkin gw kecapean aja tadi . Lagian ini , heels – nya ketinggian . Kaki gw sakit “ elak Beby . Indra tak percaya . Ia menatap jauh ke bola mata Beby .

“ Elo bohong ya sama gw ? Kenapa sih , lo ga jujur aja .. “ desak Indra

“ Siapa yang bohong .. Gw cuma nahan cape’ pake heels aja kok “ ujar Beby gugup ,

“ Udahlah , kalian pulang aja . Nggak usah bantu – bantu . Kalian kan tamu istimewa gw “ ucap Beby lagi . Indra berbalik mau pulang , karena 3 sahabat yang lain udah didepan pintu . Namun ia sempat berbisik ke Beby ,

“ Gw harap lo bisa cerita ke kita , apa yang lo alami . Karena gw tau , alasan lo itu cuma klise kan “ . Setelah itu Indra pergi , menyusul yang lain .

“ Maafin gw , Ndra . Gw emang terpaksa bohong . Tapi , ini bukan kemauan gw pribadi “ batin Beby sendu . Dan ia pun melanjutkan pekerjaannya .

Malam ini . Malam pertama Beby dengan keluarga barunya . Dan ia harus berbagi kamar dengan 2 sodara barunya . Karena kamar untuk Claudia dan Beverly belum selesai direnovasi . Sebenarnnya Beby malas , tapi apa yang bisa ia lakukan . Sekarang papanya , sudah terpengaruh mama tirinya . Ditambah Claudia dan Beverly paling seneng ngobrol , dan ketawa – ketiwi , sehingga sangat menganggu Beby . Terlebih saat ia sedang belajar . Pernah Beby menegur mereka , tapi mereka justru menyuruh Beby pindah kamar atau berhenti belajarnya . Karena tak mungkin berhenti belajar sebelum waktunya , Beby memilih pindah ke kamar Andre . Ini berlangsung lama .

“ Belajar lo udah selese , anak rajiinn “ sindir Claudia sambil memakai masker wajah

“ Udah “ jawab Beby sambil memasukkan buku ke dalam tasnya

Allright ! Now , you have to do my homework ! It must be done tonight ! “ ucap Beverly memberikan buku pelajarannya dengan kasar ke Beby . Beby terpaksa mengerjakan tugas bahasa Indonesia itu . Maklum Beverly baru balik dari Amrik sekitar 3 bulanan yang lalu , jadi dia ga terlalu ngerti bahasa Indonesia . Butuh waktu lama untuk mengerjakan tugas itu. Karena itu adalah tugas essay . Akhirnya selese juga tugasnya Beverly , walau ia harus sampai larut malam . Karena tak kuat jalan ke tempat tidur , Beby memilih tidur di meja belajar hingga pagi menjelang .

Seperti biasa di pagi hari , mereka semua sarapan bersama . Namun papa mereka tak ada diantara mereka . Beby bertanya ke Tante Regina , kemana papanya . Tante Regina bilang , pagi – pagi sekali Beliau harus terbang ke Kanada untuk ngurus pekerjaan disana . Beby heran , kenapa papa nggak pamit ke dia . Claudia mulai berulah ngerjain Beby saat mau berangkat sekolah . Mobil Beby dinaikinya duluan , dan langsung berangkat tanpa yang punya mobil . Beruntung , teman – temannya belum berangkat . Jadi , ia masih bisa pergi bersama 4 sahabatnya .

“ Jadi , elo diancem nenek sihir itu ?!! Kenapa lo nggak bilang ke kita ?! Biar kita cincang si nenek sihir itu .. “ ujar Chacha saat mendengar Beby bercerita soal Claudia

“ Sstt , Cha .. Jangan gitu .. Ini gw takuti , kalian pasti bakal bales dia . Nanti gw yang jadi susah .. “ ucap Beby

“ Tapi , ini udah kebangetan kalii , Beb .. Orang kayak gitu harus dikasih pelajaran . Kasus pengancaman ini sama intimidasi bisa sampe meja hijau lhoo “ sambung Helen

“ Dan , dia juga udah melarang hak orang untuk mencintai . “ lanjut Tasya

“ Mencintai ? Siapa ? Ke siapa ? “ tanya Beby bingung

“ Ya , kamu lah .. Samaa aaa .... “ belum sempat Tasya menyelesaikan kalimatnya , Chacha menutup mulut Tasya , isyarat jangan dilanjutin .

“ Beby belum saatnya tau itu . Awas , jangan keceplosan lagi .. “ bisik Chacha ke Tasya

“ Sya , maksud lo apa ? “ tanya Beby penasaran

“ Bukan apa – apa . Tadi malem , aku abis nonton FTV . Jadi sekarang kalimatnya itu masih terngiang – ngiang terus .. “ ujar Tasya bohong . Semua langsung diam seribu bahasa . Beby masih mengira ada yang disembunyikan darinya . Tapi , apa ? pikirnya .

Saat jam istirahat , terlihat Indra dan Oyon sedang membagikan beberapa undangan ke murid – murid disekolah . Ternyata undangan ulang tahun Virgo ! Di ulang tahunnya yang ke – 19 , Virgo mengundang teman – temannya untuk hadir . Undangan berlaku untuk 2 orang alias bisa berpasangan !

“ In , itu apa ? “ tanya Helen saat Indra dan Oyon sampai didepannya , Beby , Chacha , dan Tasya

“ Undangan .. Nih . Pada dateng yaa .. Gw didaulat jadi MC lhoo “ ujar Indra bangga sambil membagikan undangan ke Chacha , Tasya dan Helen

“ Virgo ?! Ini undangan ulang tahun Virgo ? Undangan berlaku 2 orang ? “ pekik Tasya . Indra mengangguk .

“ Gw nggak ada . Apa gw nggak diundang ? “ tanya Beby

“ Oh iya . Spesial buat lo , undangannya beda . Nih “ ucap Indra sambil memberi undangan khusus untuk Beby . Beby membuka undangan itu dan membacanya . Ia tak percaya , undangan yang dipegangnya saat ini , undangan yang spesial untuk jadi pasangan Virgo diacaranya . Tentu aja , sebenarnya ia senang . Tapi , ia juga bimbang boleh datang atau nggak , walaupun acara tersebut setelah selesai ujian nasional . Ia takut kalo ia tak diizinin dateng . Selain Beby , Helen juga bingung . Siapa yang akan menemaninya ke acara ulang tahun sekaligus perpisahan itu . Kalo Tasya udah pasti bakal pergi bareng Indra , secara dekatnya melebihi dekatnya dengan sahabat – sahabat yang lain . Sementara , Chacha pasti ngajak Monki , pacar tercinta . Walaupun ia menyukai Oyon , tapi sangat nggak mungkin . Mengingat Oyon pasti bakal ngajak Beby . Helen pun jadi bad mood .

Niat hati mau bertemu Virgo menanyakan perihal undangan khusus itu , Claudia malah mengambil undangan itu dari tangan Beby . Dan mengatakan kalau , Beby nggak pantas buat hadir . Apalagi jadi pasangan Virgo . Beby membela diri , namun justru ia yang makin disalahkan oleh Claudia . Beruntung , Virgo mendengar perdebatan mereka . Dan segera melerai pertengkaran dua sodara itu .

“ Apa – apaan sih kalian ini ? Masih bisa – bisanya berantem nggak jelas gini !! “ Virgo men-stop pertengkaran itu

“ Claudia , kembaliin undangan itu ke Beby sekarang ! “ lanjut Virgo setelah melihat undangan itu di tangan Claudia

“ Kenapa ? Harusnya undangan ini buat gw kan , Virgo ?!! Kenapa harus dia ?! Gw sama lo kan udah dijodohin , itu artinya cuma gw yang boleh jadi pasangan lo dipesta lo itu .. “ ujar Claudia

“ Ini acara gw . Jadi , terserah gw mau milih siapa . Yang jelas bukan elo ! Dan perjodohan itu , udah batal sejak nenek gw meninggal “ jawab Virgo sembari mengambil undangannya itu dengan paksa

“ Lo nggak boleh batalin begitu aja !! Ini nggak fair buat gw ! “ bentak Claudia .

Virgo tak menghiraukan perkataan Claudia yang terakhir . Ia mengembalikan undangan itu ke Beby , dan menjauh dari dua orang cewe yang tiba – tiba menjadi kerumunan massa . beby tak bergeming ditempatnya . Ia masih tak habis pikir , ada seseorang yang bisa membela seperti Virgo lakukan tadi . Claudia menatap Beby dengan benci , kemudian pergi dari hadapannya . Kejadian itulah yang membuat Claudia semakin membenci Beby dari hari ke hari . Di rumah maupun disekolah , Claudia selalu ngerjain Beby dengan cara – cara (kadang - kadang) nggak manusiawi . Namun , Beby mencoba bersabar dengan bantuan moril dari sahabat - sahabatnya .

Tiga bulan kemudian . Ujian akhir nasional dilaksanakan . Semua anak kelas 3 , khususnya di SMA Bintang – sekolah Beby dkk lagi giat – giatnya belajar agar dapat lulus dengan hasil terbaik . Dan agar mereka dapat merayakan pesta perpisahan diacaranya Virgo . Belajar bersamapun mereka jabanin , demi satu tujuan . LULUS ! Ujian digelar selama 5 hari . Selama itu pula , anak – anak kelas 3 menahan dan melawan hawa nafsu (seperti : jalan – jalan, shopping, dan kegiatan ekskul laninnya) dan terkonsentrasi pada ujian tersebut .

Tak terasa 5 hari ujian nasional berjalan dengan baik . Tanpa ada kecurangan apapun di SMA Bintang . Bagi murid yang sudah mempersiapkan diri dengan baik ketika ujian dilaksanakan , sudah menyiapkan mental pemenang . Dan , bagi yang merasa menjawabnya kurang , mereka hanya menggantungkan pada yang namanya keburuntungan . A lucky answer ! Namun , mereka harus menunggu jawaban atas perasaan deg – deg –a n itu selama sebulan . Waktu yang cukup lama !

Kurang dua hari lagi , pesta ulang tahun Virgo diadakan . Semua cewek SMA Bintang yang diundang , udah mulai mempersiapkan gaun – gaun mereka . Tak terkecuali Beby dan Claudia . Claudia menjadi bingung , saat melihat gaunnya udah off to date . Sementara gaun milik Beby , banyak yang masih baru . Malahan Beby masih dapat uang untung membeli yang baru lagi . Khusus untuk acara itu . Claudia makin ilfil . Dengan bantuan adiknya , Beverly , Claudia mengambil gaun baru itu dengan paksa .

“ Denger ya . Kalo gw ga pake gaun baru , nggak ada yang boleh pake gaun yang baru juga tauu !! “ Claudia mengambil gaun itu dari lemari

“ Beverly !! “ ucap Claudia sambil melempar gaun itu ke tangan Beverly yang udah siap dengan gunting ditangannya .

“ Beres ! “ jawab Beverly menangkap gaun itu

“ Hei .. Kalian mau apa ? Balikin gaun gw !! “ ujar Beby

“ Lo nggak denger kata kakak gw . Kalo dia nggak pake gaun baru , berati lo juga nggak boleh pake !! “ ujar Beverly

“ Jangan dirusak .. Kalo lo mau pake gaun itu , pake aja .. Gw nggak masalah . Silahkan “ ucap Beby menyerah , “ Gaun itu . Gw beli dengan tabungan gw sendiri , buat acara itu . Jadi lebih baik lo pake , daripada gw harus lihat gaun itu rusak . Gw mohon jangan dirusak “ pinta Beby

“ Cukup sama semua dongeng lo yang nggak penting itu !! Emang gw mau pake gaun bekas lo ?! Hah ?! Ogah !! Gw bisa kok beli juga . Jadi mending gw rusak aja . Biar sekalian lo ga usah dateng ke acara itu . Dan gw bisa jadi pendamping Virgo .. “ ucap Claudia sambil tertawa sinis . Dalam hitungan menit , gaun indah yang berwarna merah itu , udah menjadi compang – camping . Beby sangat sedih gaun kesayangan menjadi tak berbentuk seperti itu .

***

“ Rasanya gw nggak pengen dateng , guys . Kalo gw dateng , entah apa lagi yang akan dilakuin Claudia ke gw . Dia pasti akan nayri gara – gara lagi ke gw “ curhat Beby ke sahabatnya

“ Lo jangan nyerah gitu dong . Kalo lo nyerah gitu , sama aja lo bikin nenek sihir itu tertawa menang . Dan dia makin seneng nindas lo , Beb “ nasihat Helen

“ Biar aja “ ujar Beby tanpa mengalihkan pandangannya dari bintang yang bersinar diatas sana

“ Apa – apaan ini ?!! Ini bukan Beby yang biasa !! Beby yang gw kenal , nggak pernah dengerin apa kata orang , simpelnya Beby itu adalah orang cuek akan segala sesuatu yang merugikan dia !! “ ucap Chacha tanpa basa – basi .

“ Chacha , tapi itu gw yang dulu . Gw yang sekarang , nggak kayak dulu lagi “ bantah Beby

“ Apa bedanya , Beb ? Buat kita lo masih tetep Beby yang sama . Lo harus inget , lo masih punya keluarga lo dan kita . Satu lagi , lo masih punya seseorang tulus sayang sama lo “ hibur Chacha . Suasana jadi hening . Beby merenungi semua kata – kata Helen dan Chacha yang udah terlontar . Ia pikir , memang ada benarnya semua yang dikatain mereka .

“ Udah . Udah .. Daripada keras – kerasan , mendingan kita nyariin outfit buat Beby besok . Coba kita bongkar aja lemarinya Beby , siapa tau ada yang bisa di mix and match gitu “ ajak Tasya mencairkan suasana yang hening itu

“ Waahh .. Ide bagus tuh , Sya ! Yuk , kita cek lemarinya “ sahut Helen menyetujui . 4 gadis itu langsung berlarian ke kamar Beby . Dan menuju ke lemarinya , mencari baju yang masih dipake ke pesta dengan sedikit sentuhan kreativitas pasti akan jadi gaun yang punya nilai jual tinggi , pikir mereka .

Hari H . Hari untuk berpesta tiba juga . Acaranya mulainya jam 8 , namun para undangan udah berdatangan 1 jam sebelum acara dimulai , kecuali anggota De Rainbow dan Oyon . Sore harinya , Claudia sengaja ngunciin Beby di kamar mandi dan nyembunyiin kunci itu di kamarnya . So , Chacha , Helen , Tasya , dan Indra , serta Oyon nggak bisa pergi tanpa Beby . Mereka harus mencari dimana Claudia menyimpan kuncinya , serta harus berhadapan dengan Beverly , yang mempersulit mereka mendapatkan kunci itu . Setelah memakan waktu lama , akhirnya didapatkan juga kunci itu . Chacha , Tasya , dan Helen membantu Beby bersiap dan ber – make – up agar menjadi princess di pesta itu . Setelah semua kelar , mereka berangkat ke lokasi . Dan sepertinnya untuk mereka semua , undangan 2 orang bakal berlaku . Secara , semua datang membawa pasangan masing – masing . Indra dan Tasya , Chacha dan Monki , Oyon akhirnya mengajak Helen . Beby tentu aja , tamu spesial di pesta itu .

Setiba di kafe tempat terselenggaranya pesta , semua mata hadirin tertuju pada yang baru datang , De Rainbow plus Oyon dan Monki . Virgo sendiri langsung menggandeng Beby , seperti pangeran yang menyambut kehadiran sang putri . Suasana hati Beby langsung berganti bahagia setelah sebelumnya sedikit kesal . Claudia tak terima . Ia mengolok – olok Beby . Kali ini Beby tak tinggal diam .

“ Heii , upik abu !! Lo nggak pantes ada disini ! Tempat asli lo adalah dapur ! So , pergilah dari sini ! “ hardik Claudia . Beby tak bergerak dari tempatnya . Hanya saja ia bersikap acuh ke Claudia

“ Nggak denger yaa .. Gw bilang , tempat lo adalah dapur ! D . A . P. U . R !! Ngapain masih disini ?! “ Claudia bersiap menampar sodara tiri yang sangat dibencinya itu . Namun , Indra mencegahnya

“ Cukup ! Cukup lo mempermaluin diri lo sendiri ! Sebelum lo bilang , orang lain nggak pantes . Mending lo ngaca dulu . Apa lo pantes ada disini dengan ke-enggak-sopan-an lo barusan ! “ bentak Indra menahan tangan Claudia . Claudia makin kesal diperlakuin seperti itu . Ia mendorong Indra dengan tangan satunya hingga Indra terjatuh . Kemudian , ia mendorong Beby hingga jatuh juga . Suasana pesta tersebut menjadi tak terkendali . Virgo naik ke panggung dan mengambil microphone

“ Hentikan !! “ sorak Virgo menghentikan pertengkara dua gadis itu

“ Ini acara gw ! Jangan ada yang menganggu acara gw ! “ lanjutnya , kemudian ia menoleh ke Claudia dan Amanda – yang terlibat juga ,

“ Gw mohon , kalian berdua tinggalin tempat ini sekarang juga . Gw nggak mau ada yang rusuh lagi . “ ujar Virgo

“ Tapi , ini bukan gara – gara kita . Ini semua gara – gara mereka datang kesini ! “ bela Amanda menunjuk ke De Rainbow

“ Oke . Kalo mereka berdua nggak mau keluar , kita sudahi aja acara ini “ ucap Virgo sambil membuang muka dari Claudia dan Amanda . Semua mata menatap kedua cewe itu dengan tatapan sinis , dan seolah menyuruh mereka untuk pergi meninggalkan tempat itu . Dengan wajah memerah , menahan malu , Claudia dan Amanda keluar kafe . Setelah mereka berdua keluar , Virgo turun panggung . Menghampiri Beby yang masih jatuh terduduk dan membantunya untuk berdiri .

“ Maaf “ ucap Virgo ke Beby

“ Hah ?! Apa ? Nggak . Harusnya gw yang minta maaf . Gara – gara gw kesini , acaranya jadi seperti ini . Maaf “ elak Beby merendah

“ Bukan hal itu . Maaf karena gw nggak bisa bantu lo , saat lo terdesak tadi . “ jawab Virgo

“ Dihadapan semua temen – temen kita , dan sahabat – sahabat lo , gw minta, tolong terima perasaan sayang ini , bukan sebagai temen ato sahabat tapi yang lebih dari itu “ Virgo berlutut dihadapan Beby

“ Selama ini mungkin lo nggak pernah tau , siapa yang selalu ngasih hadiah buat lo . Itu dari gw . Saat itu , gw belum berani untuk ngomong langsung . Cuma bisa dari belakang . Sekarang , gw katain semuanya . Kalo gw sayang banget sama lo . “

“ Bangun “ suruh Beby

“ Nggak akan . Sampai lo kasih jawaban ‘ iya ‘ “ ujar Virgo

“ Maksa yaa .. Tapi , gw nggak akan jawab sebelum lo bangun “ sahut Beby . Virgo berdiri tanpa melepas genggaman tangannya ke Beby

“ Gw mau kok “ jawab Beby pelan

“ Serius ? “ Virgo memastikannya sekali lagi . Beby tersenyum dengan senyuman manisnya yang membuat cowo manapun luluh

“ Cieee .. Ehem . Ehem . “ ledek anggota De Rainbow yang lain saat dua sejoli itu berpelukan hangat .

Setelah pangeran menemukan cinderella – nya , pesta ulang tahun sekaligus perpisahan pun kembali dilanjutkan . Kehilangan seseorang yang sangat disayangi Beby , mendekatkannya kepada jodohnya yang sebenarnya sudah sejak lama ia inginkan . Akhirnya , kini mimpi itupun menjadi kenyataan . Beby pun terbangun dari mimpi buruknya setelah di dunia nyata mendapatkan cinta sejati . Atas semua sikap childish – nya , oleh orang tuanya , Claudia dikirim ke Washington DC sebatang kara , maksudnya sendirian , agar lebih dapat hidup secara mandiri seusai lulus dari SMA . Dan seluruh siswa – siswi SMA Bintang , dinyatakan lulus 100% .

Cinta Dunia Maya (cerpen edisi hari kasih sayang)

Sore ini , aula SMA 45 sedang digunakan untuk latihan – tepatnya kegiatan ekskul bulutangkis . Semua murid yang memang hobi di olahraga ini , bersemangat latihan. Baru 10 menit latihan dimulai , keringatpun sudah banyak mengucur di sekujur tubuh para pemainnya . Di pintu aula , terlihat seseorang memperhatikan salah satu pemain bulutangkis sekolah itu . Raut wajahnya menunjukkan rasa kagum yang luar biasa . Salah satu pebulutangkis cowo di aula itu, keluar sejenak mencari angin .

“ Cari siapa ? “ tanya pemain bulutangkis cowo yang bernama Ogi itu pada orang yang sedang melihat kedalam aula

“ Ngg .. Kamu atlet sini juga .. “ tanya orang itu gugup

“ Iya . Kenapa ? “ tanya Ogi lagi

“Ngg .. Hari ini yang namanya Maya latihan nggak ya ?! “ tanya cowo yang bernama Awan itu .

“ Maya ?! Latihan kok . Itu orangnya “ jawab Ogi sambil menunjuk cewe yang sedang minum dari botol minum

“ Mau dipanggilin ? “ tawar Ogi kepada Awan . Secara spontan , Awan mengangguk mendengar pertanyaan dari Ogi . Begitu Ogi memanggil Maya , Awan baru sadar apa yang ia lakukan .

“ Aduh . Aku tadi ngapain sih .. Kesini kan cuma mau liat dia latihan , bukan mau ketemu. Kok jadi kayak gini sih .. “ batin Awan merasa aneh dengan yang ia baru lakukan. Maya keluar . Maya yang memakai t-shirt kuning , celana hitam selutut dan membawa handuk kecil berwarna putih tampak seperti atlet kelas dunia . Namun dimata Awan , Maya tetap aja sebagai cewe SMA yang manis .

“ Ada apa , Gi ? “ tanya Maya ke Ogi ketika di pintu

“ Ada yang nyari kamu tuh “ jawab Ogi , menunjuk ke Awan , “ Ya udah , aku masuk ya “ lanjutnya lagi

“ Ngg .. Ada apa ? “ tanya Maya manis ke Awan

“ Wah , kalo atletnya kayak gini .. Lawannya klepek – klepek nih .. Indonesia bisa menang mudah . Manisss banget .. “ batin Awan terpesona at the first sight pada Maya . Maya lama banget nunggu jawaban Awan , sampai hampir mati bosan nunggunya , akhirnya Awan memberanikan diri untuk mengajak Maya pulang . Maya kaget , tak menyangka cowo itu ternyata cuma ingin mengajak pulang bareng .

“ Oh , cuma mau ngajak pulang aja , bilangnya lama .. “ ujar Maya ,

“ Kebetulan aku udah selese latihan . Aku ganti dulu ya “ lanjut Maya .

“ Oke , silahkan “ sahut Awan

Maya masuk ke aula , mengambil tas dan menuju ke kamar ganti alias toilet sekolah. Selesai ganti dengan seragam putih abu-abu lagi , Maya pulang bareng Awan – cowo populer karena personel band kampus , tiba-tiba ngajak pulang bareng .

“ Ngg.. May.. “ ucap Awan memulai obrolan ketika perjalanan pulang

“ Iya. Kenapa? “ tanya Maya halus

“ Kenapa kamu bisa tertarik olahraga bulutangkis sih? “ tanya Awan ingin tahu

“ Memang kenapa? “ tanya Maya heran

“ Nggak apa-apa sih. Cuma mau tau aja. Nggak boleh. Lagian kan biasanya, cewe itu kan labih tertarik ke cheerleder ato teater. “ terang Awan

“ Aku juga nggak tau kenapa, aku bisa suka bulutangkis. Yang jelas, bulutangkis kayak udah nyatu dalam darahku ” jelas Maya ,

“ Waduh.. Bicaramu berat. “ ujar Awan becanda

“ Berat gimana ? Kamu kan nggak bawa omongan aku “ Maya membalas candaan Awan

“ Hei , kamu lucu juga ya ternyata . Hahaha “ ucap Awan

“ Kamu juga yang mulai “ balas Maya lagi .

30 menit kemudian , sampai rumah Maya . Maya mengucapkan terima kasih ke Awan , kemudian masuk kerumah dengan perasaan yang entah kenapa tiba-tiba menjadi senang . Bahkan Maya nggak sadar kalo ia sampai senyum-senyum sendiri . Orang rumah heran dengan polah Maya sore itu .

Sementara itu dirumah Awan . Awan sedang membongkar gudang rumahnya mencari raket badminton dan shuttlecock-nya . Entah kenapa ia jadi ingin bermain badminton . Padahal , beberapa bulan yang lalu , Awan berpikir tidak lagi ingin bermain olahraga itu . Setelah menemukan yang dicari , Awan kali ini mencari lawannya bisa diajak bermain . Kemudian , ia melihat sepupunya yang tinggal bersamanya di rumahnya di ruang tengah .

“ Heii .. “ sapa Awan pada sepupunya itu . Gadis yang bernama Ecca itu heran dengan penampilan Awan yang tiba-tiba sudah menjelma menjadi penampilan atlet pebulutangkis

“ Kenapa bengong gitu ?! “ tanya Awan ke Ecca

“ Hah ?! Kamu nggak salah , pake pakaian seperti itu ? “ tanya Ecca

“ Keren ya ?!! “ ucap Awan ke-PD-an

“ Nggak ah . Biasa aja tuh .. “ sahut Ecca santai sambil menjulurkan lidahnya

“ Emang ada apa sih , Wan ?! Kok tiba-tiba ... “ tanya Ecca heran

“ Penjelasannya kapan-kapan yaa . Sekarang , kamu temenin aku main dulu . Nih “ ujar Awan sambil memberikan satu raket ke Ecca

“ Ogah . Main aja sama yang lain “ tolak Ecca

“ Aku baru dari salon , masa disuruh olahraga lagi “ lanjut Ecca

“ Idiihh .. Gaya bener si nona satu inii .. Ayolah .. “ pinta Awan sekali lagi

“ Hemm .. Gimana yaa .. “ Ecca berpura – pura mikir . Awan memasang mimik wajah mengharapkan jawaban ‘ya’ dari sepupunya itu

“ Hmm .. Okelah , berhubung aku lagi baik , aku mau “ ujar Ecca berdiri dengan mantap

“ Bener ?! Ayoo .. “ Awan menarik tangan Ecca

“ Eits , ga gratis tau !! “ Ecca menstop Awan

“ Apa lagi ? “ tanya Awan

“ Kamu harus kasih tau aku alasan kamu mau badminton lagi . “ ucap Ecca sambil melipat kedua tangannya di dada

Awan mengacungkan ibu jarinya . Dan menarik Ecca ke halaman belakang rumahnya . Ecca hanya pasrah dipaksa bermain badminton secara tiba-tiba . Sepertinya getaran perasaan in love memang lagi melanda Awan dan Maya . Kalo Awan lagi getol latihan bulutangkis . Sementara Maya sedang asyik curhat di blognya . Keliatan serius sekali Maya mengotak-atik blognya . Ditemani dengan lagu yang mungkin sedang menggambarkan suasana hatinya .

( Backsound : Cuma Kamu Cuma Aku , by : Mytha Lestari )

“ Awan itu sebenarnya siapa yaa . Kenapa hari ini dia bisa datang ke aku dan bisa membuat aku begitu nyaman dan senang ? Rasanya dia yang bisa bikin aku lupa rasa lelahku selesei latihan “ batin Maya , sembari membayangkan kejadian di sore hari tadi bersama Awan dan tak sadar ia sambil senyum – senyum sendiri . Ia bangkit dari tempat tidurnya , berjalan ke arah jendela , menatap ke luar jendela tanpa sedetikpun melupakan senyuman dan candaan Awan . Lama – lama ia tersadar , apa yang ia bayangkan . Segera ia melupakan semua lamunannya itu .

***

“ Hohoho .. Jadi intinya lagi falling in love ya “ komentar Ecca setelah mendengar cerita Awan

“ Iyaa gitu deh .. “ jawab Awan malu – malu

“ Sama siapa ? Atlet bulutangkis sekolah ? Yang mana ? “ tanya Ecca . Ecca emang satu sekolah sama Awan dan Maya

“ Maya ?! “ tebal Ecca . Awan secara malu – malu mengakuinya .

“ Ya sudah , selamat berjuang deh . Ga gampang banget dapet hatinya Maya , orang itu harus paham banget sama bulutangkis . Itu sih yang aku denger dari kebanyakan orang “ ujar Ecca mengakhiri pembicaraan dengan Awan dan masuk ke rumah

“ Mau kemana ? “ tanya Awan

“ Mandi . Panas tauu !! “ jawab Ecca

Awan merenungkan hal yang barusan dikasih tau Ecca soal Maya . Ia berpikir keras , bagaimana caranya ia mempelajari seluk – beluk bulutangkis dalam waktu yang singkat , secara ia nggak tau sama sekali soal olahraga yang satu itu . Kemudian terbesit dalam otaknya untuk langsung bertanya ke ‘om google’ . Ia langsung masuk ke kamarnya dan membuka laptopnya untuk mendapat semua pengetahuan tentang bulutangkis .

( backsound : Jadi Yang Kuinginkan , by : Vierra )

Keesokan harinya . Maya heran ketika dari jendela kamarnya sudah ada sebuat sepeda motor lengkap dengan dua helmnya . Ketika dia memasuki ruang tamu , ternyata pemilik sepeda motor itu adalah Awan . Awan terlihat lagi asyik menikmati secangkir teh hangat yang disajikan . Maya meminum segelas susunya terlebih dahulu , dan langung mengajak Awan berangkat . Selesai ujian tengah semester adalah saat yang paling ditunggu – tunggu oleh Maya . Karena ia diturunkan untuk membela sekolah mereka dalam turnamen bulutangkis se – DKI Jakarta . Oleh karena itu , jam istirahatpun ia gunakan untuk mengejar pelajaran yang tertinggal karena terlalu sibuk dengan latihannya . Sementara pulang sekolah sampe sore , ia habiskan untuk latihan lagi . Awan sedikit bingung dengan jadwal Maya . Bingung untuk mencari waktu yang tepat untuk mengajak gadis itu jalan .

***

“ May , lusa ada latian ga ? “ tanya Awan malu – malu saat jam istirahat

“ Lusa ? Kenapa ? Kayaknya ga bisa deh .. Aku baru punya waktu kosong hari sabtu “ jawab Maya

“ Hari sabtu ?! “ Awan mengulang kata – kata Maya ,

Oh , nice .. Saturday is the prettiest day for make a date “ lanjutnya dalam hati

“ Iya . Kenapa ? “ tanya Maya penasaran . Awan terlihat gugup , mencoba memberanikan diri ngajak Maya jalan , nge – date maksudnya

“ Hmm .. Tunggu . Tungguu .. Sepertinya hari sabtu , aku juga ga bisa “ ujar Maya sebelum Awan sempet ngomong , setelah melihat selembaran yang berisi pelatihan bulutangkis khusus dengan atlet nasional . Awan ikut membaca , karena rasa penasarannya .

“ Haa ?! Seminar dan latihan bulutangkis dengan atlet nasional ?! Hari sabtu ?! ... Gagal lagi deh . Pasti Maya nggak mau diajak kemana – mana , kecuali kesini “ batin Awan

“ Aku mau cari Kak Wita dulu ya . Mau daftar ini “ Maya meninggalkan Awan sendiri di lobi sekolah , tanpa tau maksud hati cowo itu . Maya pergi dengan semangat . Membuat Awan ikut tersenyum sendiri . Ecca menghampiri Awan lagi berlagak seperti orang gila , senyam – senyum sendiri .

“ Heii .. Obatnya abis yaa .. Senyum – senyum sendiri ..” sindir Ecca

“ Ah , nggak ada apa – apa . Cuma gara – gara ini nih , jadi gagal semua rencanaku “ curhat Awan sambil nunjuk ke selembaran itu .

“ Oh “ ucap Ecca sambil menyeruput minumannya

“ Ogi juga bersemangat banget pas baca ini . Langsung deh , dia daftar . Nggak perduli biayanya “ lanjutnya

“ Ogi ?! Ehem . Ada apa nih ? Jangan – jangan ada special something tentang dia yaa .. “ gantian Awan yang nyindir Ecca . Muka Ecca memerah .

“ Sial . Kenapa gw bisa keceplosan gini soal Ogi . Awan pasti curiga ke gw sekarang “ batin Ecca kesal ke dirinya sendiri . “ Spesial apaan sih .. Nasi goreng kalii .. Udah ah , gw ke perpus dulu .. “ Ecca mengalihkan pembicaraan . Ia langsung nagcir ke tempat yang menjadi tujuannya .

Selesai mendaftarkan diri untuk acara pelatihan khusus itu . Maya semakin giat latihan . Agar ia dapat menunjukkan permainan cantiknya didepan atlet kesayangannya . Akhirnya Awan ikut mendaftarkan . Selain ingin mendalami ‘dunia baru’ nya , agar ia menjadi tambah dekat dengan gadis pujaannya . Bahkan Awan rela bolos suatu mata pelajaran , demi membaca buku olahraga tentang bulutangkis di perpus sekolah . Walau pernah tertangkap basah oleh guru , ia tak menjadi jera . It’s anything for love , is it ?

Hari sabtu tiba . Hari yang paling ditunggu – tunggu Maya dan Ogi . Seminar dan pelatihan itu memang mulai jam 9 pagi , namun mereka udah tiba dilokasi dari jam 7 . Sementara orang yang juga ‘berniat’ kesana , masih tertidur pulas di tempat tidurnya ditemanin beberapa bukunya . Ya , kalo saja Ecca nggak membangunkannya , pasti Awan akan terlewat acara itu . Ia tiba dilokasi 30 menit setelah pembukaan . Selama acara , Awan mangantuk . Dan sempat terkantuk – kantuk dalam acara itu . Fortunatelly , tempat duduknya agak sedikit jauh tempat duduknya Maya . Jadi , ia tak perlu sungkan kalo harus menguap . Dengan sisa kadar kesadaran yang tersisa , Awan berusaha mengikuti talkshow tersebut .

( Backsound : Jadi Yang Kuinginkan , by : Vierra )

***

“ Maya “ panggil seseorang dari belakang usai seminar

“ Awan ?! “ pekik Maya tak menyangka ada orang yang mampu membuat hatinya berbunga – bunga selalu .

“ Hmm .. Kamu ikut ini juga ? “ tanya Maya ke Awan

“ Ngg .. Nggak kok . Mau jemput kamu aja . “ jawab Awan berbohong

“ Jemput aku ? Tapi , aku belum selese , Wan . Habis ini masih ada latihan bareng atlet . Justru ini yang aku tunggu . Aku mau nunjukkin permainanku ke idola aku . “ terang Maya

“ Silahkan . Biar aku tunggu aja . Sekalian mau lihat kamu main . “ ujar Awan

“ Serius mau nungguin ?! Kalo lama gimana ? “ tanya Maya tak enak hati

No problem “ jawab Awan ringan

“ Oke . It’s up to you . Kalo lama nunggu , pulang aja ya . Aku masuk dulu “ ujar Maya . Setelah itu , gadis itu menghilang ditengah kerumunan para pecinta bulutangkis . Awan memilih menunggu di warung terdekat dengan GOR . 30 menit menunggu di warung , akhirnya Awan memutuskan untuk melihat jalannya latihan bersama itu . Ia melihat pemandangan di dalam GOR itu dari pintu masuk yang sengaja dibuka . Ia melihat Maya sedang main melawan pebulutangkis nasional tunggal putri , Adrianty Firdasari . Terlihat sekali , wajah Maya yang bahagia . Selanjutnya , ia melempar penglihatannya ke sosok cowo yang ia kenal . Ogi . Ogi sedang main berpasangan dengan salah satu atlet ganda putra terbaik yang dimiliki Indonesia , Hendra Setiawan , berhadapan dengan Markis Kido dan seseorang yang sepertinya dari sekolah lain . Selesai latihan , Maya sempat bercakap – cakap dengan partner mainnnya , Firdasari .

“ Main kamu bagus . Berapa kali latihan dalam seminggu ? “ tanya Firda

“ Makasih . Latihannya ga tentu . Bisa 2 kali seminggu , kalo lagi semangat , maksudnya kalo ga lagi down , bisa 5 kali “ ujar Maya tersipu malu

“ Tapi , kamu punya potensi kuat buat jadi pemain nasional . Kamu lebih senang memancing lawan main rally dengan loop panjang dan diakhiri dengan smash tajam. Itu sangat membantu , kalo kamu dapat lawan yang permainannya nggak sabaran . “ terang atlet ternama angkatan ’90-an , Susy Susanti

“ Kak Susy ?! Pemain nasional ? Wah , itu masih jauh buat amatiran kayak aku gini “ elak Maya

“ Kenapa nggak ?! Justru Indonesia butuh banyak pemain muda yang punya semangat tinggi seperti kamu . Kamu ikut turnamen ?! Itu bagus buat kamu “ lanjut Susy

“ Iya bener . Dengan sering ikut turnamen seperti itu sangat bagus untuk pembentukan mentalitas seorang atlet “ sambung Firda

“ Wah , makasih atas masukannya . Sangat berharga buat aku “ ujar Maya dengan wajah berseri – seri

“ Semangat ya . Waktu latihan ditambah lagi , tapi jangan terlalu memforsir tenaga kamu buat latihan “ ujar Firda

Maya pamit ke Firda dan Susy . Dan keluar GOR dengan wajah berseri bahagia . Tiba – tiba ia jadi kepikiran untuk bertemu Ogi terlebih dahulu . Pucuk dicinta ulam pun tiba . Ogi pun sedang mencari Maya juga . Ogi menawarkan ke Maya , agar mereka bermain ganda untuk turnamen yang akan datang . Tawaran yang persis ada di kepala Maya yang akan ditawarkan ke Ogi juga . Akhirnnya mereka sepakat untuk bermain dalam nomor ganda campuran ( mixed double ) . Saat sedang membahas tentang turnamen , Awan menghampiri mereka . Maya sangat tak menyangka , Awan benar – benar menunggunya . Padahal ia latihan di GOR selama kurang lebih hampir 2,5 jam . Tapi , ia senang juga .

“ Aku nggak nyangka lho . Kamu bener – bener nungguin aku , Wan . Kirain udah pulang “ ujar Maya saat perjalanan menuju rumahnya

“ Kalo aku udah janji , aku pasti akan nepati kok . Aku bukan orang ingkar “ jawab Awan santai , “ Oh iya , malam ini ada acara nggak ? “ tanyanya lagi

“ Nggak ada . Kenapa ? “ ucap Maya tanpa pikir panjang

“ Aku mau ngajak kamu jalan aja . Mau ? “ ajak Awan ragu – ragu kalo ajakan ditolak

“ Hmm .. Boleh . Kebetulan aku nggak ada apa – apa nanti malam “ ujar Maya mengiyakan

“ Baiklah , nanti aku jemput jam setengah 8 ya “ perasaan bahagia Awan tak terbendung lagi . Andaikan ia nggak gengsi di depan Maya , saat itu juga ia pasti udah teriak kegirangan. Sementara Maya hanya tersenyum dengan senyuman manisnya .

( Backsound : Bila Dia Yang Meminta , by : Mytha )

Sesampainya dirumah . Maya langsung membongkar isi wardrobe – nya , mencari baju yang bagus . Yang akan dipakenya malam ini . Menurutnya , ini hanya jalan – jalan biasa . Namun , entah kenapa ia ingin tampil menarik di hadapan Awan nanti . Apakah ini yang namanya orang yang sedang jatuh cinta ? Pikirnya . Jam 7:30 p.m , sesuai janji , Awan menjemput Maya dirumahnya . Terpesona . Satu kata yang pantas untuk menggambarkan reaksi Awan saat melihat atletnya super cantik dan manis itu . Malam itu , Awan mengajak Maya ke tempat yang kurang disukai oleh gadis itu , pameran lukisan . Kesukaan Maya dan Awan memang berseberangan . Yang satu cinta seni , dan yang satu lagi penggila olahraga bulutangkis . Walaupun kurang suka dengan tempatnya , Maya tetap berusaha menikmati malam itu . Ada satu yang mengganjal dihatinya , mengapa Awan mengajaknya ke tempat itu ? Apa Awan ingin agar ia bisa menyukai hobinya itu juga ? Awan tak menyatakannya segala langsung , melainkan lewat ucapannya . Bahasa tubuhnya mengatakan , Maya harus mengerti tentang lukisan , minimal tahu tentang pelukis terkenal di dunia . Seperti Awan yang belajar mengetahui pemain bulutangkis tingkat dunia .

“ Aku nggak tau apa – apa tentang ini . Mendingan aku nggak usah banyak omong deh . Dari pada malu di depan Awan . Dia kan fasih sekali tentang beginian “ batin Maya saat masih berada di pameran lukisan itu .

“ Maya “ ucap Awan membuyarkan lamunan kosong Maya

“ Ha ?! Iya ?! Manggil ya ? “ ujar Maya linglung

“ Kamu kenapa sih ? Dari tadi bengong aja “ tanya Awan ketawa kecil

“ Iyaa nih , terpesona aja . Lukisan bagus – bagus “ ujar Maya

“ Bukannya yang bagus , yang ngajak kamu kesini “ canda Awan

“ Iiihh .. Apaan sih .. Nggak lucu tau !! “ ujar Maya sembari tersenyum

“ Makan yuk .. Laperr nih .. “ ajak Awan . Maya mengangguk

Mereka berdua pergi ke suatu restoran masakan Cina . Saat makan malam berlangsung tak ada obrolan serius yang terjadi . Keduanya hanya mengobrol hal – hal biasa . Sebenarnya Maya ingin menanyakan sesuatu tentang lukisan – lukisan yang tadi dilihatnya , namun hatinya begitu berat untuk bertanya . Selesai makan , mereka pun pulang . Maya jadi berpikir , untuk menjauhi Awan . Karena ia merasa tak mampu mengikuti hobi Awan . Ia takut , Awan kecewa kalo ia memaksakan diri terlalu dalam mempelajari tentang lukisan sedetail – detailnya . Lebih baik ia mundur aja . Ia tak akan mendekati Awan lagi . Ia akan mencoba menghapus semua rasa yang pernah ia miliki untuk Awan , dengan memfokuskan diri untuk turnamen nasional .

( Backsound : Tanpa Rasa , by : Cokelat )

Hari demi hari pun dilalui Maya dengan latihan secara kontinyu demi mencapai tujuan dan cita – citanya . Dan agar ia dapat melupakan Awan beserta kesukaannya yang membuat Maya tersiksa . Di sekolah pun , Maya selalu menjauhi Awan . Ada orang yang ngomongin Awan , ia meminta orang itu untuk menyudahi pembicaraannya . Tanpa ia sadari , ia merasa tersiksa sendiri dalam melakukan hal itu . Ia sudah biasa dengan kehadiran dan semangat yang sering diberikan Awan , namun sekarang ia sering merasakan kalo ia nggak sanggup . Di sisi lain , Awan masih dengan berusaha terus untuk mendekati Maya dengan pengetahuan bulutangkis – nya . Awan sadar , Maya memang sedang menjauhinya . Namun itu tak membuat Awan menyerah untuk memperjuangkan rasanya kepada Maya . Awan meminta Ecca untuk mencari tahu tentang apa yang dipikirkan Maya . Karena Ecca juga nggak terlalu dekat sama Maya , ia memutuskan untuk bertanya melalui Ogi , yang lumayan dekat sama Maya .

“ Jadi , kamu tau apa sebabnya Maya tiba – tiba ngejauhin Awan ? “ tanya Ecca ke Ogi

“ Aku nggak tau . Setiap aku mau tanya soal Awan , dia selalu mengalihkan pembicaraan ke yang lain . Memang ada apa ? “ ujar Ogi

“ Kasian Awan . Dia merasa Maya menjauhinya tanpa ada sebabnya . Aku lama tinggal di rumahnya , tapi baru kali ini aku liat sedih seperti ini karena cintanya kepada seseorang “ cerita Ecca

“ Maya selalu marah kalo ada yang nyebut Awan di dekatnya . Tapi , ada hal yang beda juga dari dia . Semenjak ia menjauhi Awan , ia seperti kurang semangat saat latihan . Padahal , turnamen tinggal menghitung hari , sedangkan aku sama dia belum bisa kompak “ ujar Ogi sambil menghela nafas . Maya tak sengaja dengar perbincangan Ecca dan Ogi yang membawa – bawa namanya .

“ Kalian ngomongin aku ?! Nggak usah dibelakangku . Coba ngomong aja sekarang didepanku . Asal jangan tentang dia “ ujar Maya muncul tiba – tiba

“ May , bisa bicara sebentar . Secara cewe . Berdua aja . Aku janji , nggak bakal ada nama dia “ pinta Ecca . Maya mengangguk . Ecca menyuruh Ogi menjauh dari mereka .

***

“ Elo tau apa rasanya kehilangan orang yang lo suka ? “ tanya Ecca pelan sambil menatap mata Maya yang masih terlihat cuek

“ Aku tau rasanya . Sakit , sedih semua jadi satu “ jawab Maya masih cuek

“ Kalo gitu , kenapa kamu harus menjauh dari Awan ? Kamu tau , dia jatuh cinta banget sama kamu . Tapi , kenapa kamu bisa ngancurin perasaannya . Dia sekarang , bener – bener jadi bukan Awan yang dulu . May , maaf kalo aku ikut campur soal ini . Aku tau ini cuma masalah kalian aja , tapi sebagai sodara yang tinggal serumah sama dia , rasanya aneh tinggal sama orang yang seperti nggak punya semangat pandangan luas kayak dia sekarang , tanpa kamu . Bisa kamu bilang , apa alasannya kamu sampai menjauhi dia ? “ ucap Maya

“ Mungkin aku memang nggak bisa nyimpen persoalan ini seorang diri , karena cuma akan menganggu konsentrasi aku menghadapi turnamen nasional “ ujar Maya pelan ,

“ Aku menangkap sinyal dari Awan , kalo aku harus mau mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan lukisan . Sementara aku nggak tertarik sama sekali dengan seni lukis . Jujur , sebelum memutuskan untuk menjauhinya , aku dilemma . Aku nggak mungkin bisa melanggar prinsipku sendiri , tapi disisi lain , aku juga nggak bisa tanpa dia . Dia udah terlalu sering mengisi hati dan hidupku . Itu yang buat aku bingung “ terang Maya

“ Jadi , soal hobi ?! May , perlu kamu tau . Saat Awan tau hobi kamu , dia langsung mati – matian mengerti bulutangkis . Itu semua demi kamu . Biar kamu bisa punya hati ke dia . “ cerita Ecca

“ Tapi , aku nggak pernah pasang target apapun ke dia . Apalagi , dia harus mengerti dan mau mencoba bulutangkis “ elak Maya

“ Itu pikiran kamu . Pikiran dia beda , May . Dia merasa ada yang kurang , kalo belum bisa jadi yang sama seperti kamu “ lanjut Ecca . Maya jadi diam seribu bahasa , ia merenungkan kata – kata Ecca tadi .

“ Kamu udah ngerti kan semuanya . Jadi , aku mohon . Kamu bisa ngasih kesempatan Awan untuk kedua kalinya ini . Sungguh , aku nggak tega liat dia murung terus “ pinta Ecca memecahkan suasana hening .

“ Ca , suruh dia dateng ke turnamen itu ya . Aku perlu kehadirannya “ ujar Maya , sembari berdiri dari duduknya ,

“ Kehadirannya akan memberi semangat buat aku “ lanjut Maya , setelah itu ia beranjak pergi . Memang sudah saatnya , ia memberikan kesempatan lagi untuk seseorang yang mampu membuatnya semangat .

3 hari kemudian . Hari Sabtu . Hari pertama turnamen nasional bulutangkis tingkat Sekolah Mengengan Atas . Maya sudah berada dilokasi dari jam 8 pagi , ia dapat waktu bertanding jam 10 . Seleasi melakukan pemanasan , ia bercakap – cakap dahulu dengan pemain dari sekolah lain , sekedar obrolan ringan .

“ May , kayaknya kamu harus tampil perfect hari ini “ ujar Ogi yang baru dari luar

“ Memang kan ?! Ini kan demi sekolah, Gi “ jawab Maya enteng

“ Bukan itu aja kalii .. Di luar , di tribun penoton ada Awan ! “ jelas Ogi . Maya terkejut . Memang ia yang meminta Awan hadir , tapi ia tak pernah menyangka , Awan akan hadir beneran , melihat ia bertanding membawa nama sekolah .

“ Yang bener ? “ pekik Maya sembari bangkit dari duduknya . Maya kemudian keluar untuk menengok ke tribun penonton . Benar . Awan datang bersama Ecca . Dari arah seberang , Awan melihat Maya juga di pintu sebelah court 1 . Menyadari hal itu , Maya langsung berbalik masuk ke dalam . Saat ini , ia tak ingin dulu bertemu Awan , berhadapan langsung . Namun , sebelum sempat masuk , Awan sudah menyetop langkahnya dari belakang .

“ Awan “ ucap Maya perlahan , wajahnya pun memerah

“ Aku nggak akan ganggu konsentrasi kamu dulu . Aku tau ini penting banget buat kamu “ ujar Awan

“ Aku cuma mau bilang , semangat berjuang . Sukses demi sekolah kita “ lanjut Awan

“ Tentu . Makasih “ ucap Maya singkat , “ Aku ke dalam dulu ya “ pamit Maya .

“ Tunggu “ Awan menyetopnya lagi , kemudian Awan mencium kening Maya ,

“ Aku sayang kamu “ ujarnya pelan . Maya tersenyum . Kemudian berjalan masuk . Awan kembali ke tribun penonton .

Pertandingan di sektor ganda campuran bagi Maya dan Ogi dimulai . Keduanya berdoa sebelum pertandingan . Lawan mereka yang pertama pada hari itu adalah Angel dan Marco dari SMA 25 . Mungkin pada saat awal pertandingan , Maya belum merasa fit , ia banyak melakukan kesalahan sendiri selama awal pertandingan . Bahkan , saat arah pukulan dari Angel banyak yang miss begitu saja , hasilnya poin untuk SMA 25 terus – menerus bertambah . Saat break sebentar pada skor 9 – 11 untuk SMA 25 , Ogi menunjuk ke arah penonton , yang artinya Ogi menunjukkan ke Maya kalau Awan sedang menonton dan memberinya dukungan .

“ Aku ngerti , Gi . Aku nggak akan ngecewain semua “ ujar Maya sambil berjalan masuk kembali ke lapangan

“ Nah , gitu dong . Semangat ! “ sahut Ogi ,

“ Kamu di daerah depan ya , biar aku yang dibelakang “ lanjut Ogi memberi strategi .

Pertandingan dimulai lagi . Perlahan tapi pasti pasangan ganda 45 ini bisa bangkit , dan menyusul perolehan skor pasangan ganda 25 . Di saat – saat penentuan , poin – poin genting , SMA 25 masih memimpin dengan skor 20 – 18 . Namun , Maya berhasil membalikkan keadaan melalui pukulan smash – nya . Sehingga SMA 45 , berhasil merebut set pertama dengan skor 22 – 20 . Begitupun dengan set kedua , Maya dan Ogi mampu bermain dengan cantik . Kali ini tidak ada kesalahan sendiri yang mereka buat . Semua poin mereka dapat karena usaha keras mereka dan smash tajam Maya . Diakhir permainan , terlihat sekali stamina Ogi sudah mulai terkuras habis , untuk meladeni permainan loop Marco pun sering gagal , akibatnya terjadi beberapa kali poin kembar . Fortunatelly , mereka masih mampu bertahan hingga memenangkan set kedua dengan 21 – 18 . Semua pendukung SMA 45 , bersuka cita . Awan dan Ecca langsung ke belakang court , untuk memberi semangat kepada wakil sekolah mereka itu . Dan Awan pun langsung memeluk Maya yang masih memakai kostum olahraga dan berhanduk kecil itu .

“ Awan , aku kan masih keringetan “ ujar Maya berusaha melepaskan pelukan itu

“ Nggak apa – apa . Ini tanda kebahagiaan dan betapa bangganya aku sama kamu “ jawab Awan sumringah

“ Tapi , ini keterlaluan . Lepas . Aku nggak bisa nafas tau !! “ ujar Maya

“ Maaf “ ujar Awan melepas pelukannya tapi masih memegang erat tangan gadis itu

“ May , aku udah tau semua alasan kamu menghindar dari aku . Aku benar – benar minta maaf sama kamu kalo aku terlalu maksa keinginan aku “ ucap Awan mulai serius

“ Sssttt.. Nggak apa – apa . Harusnya aku yang minta maaf . Maaf kalo dari sikap aku ada yang bikin kamu berubah . Jujur , aku nggak pernah maksud meminta kamu mendalami dunia aku ini . Aku dan kamu kan punya dunia sendiri . Nggak semudah itu untuk setiap orang mendalami dunia yang berbeda dari yang sebelumnya . “ ujar Maya sedikit merasa bersalah

“ Aku ngelakuin itu ikhlas kok . Kalo kamu nggak mau masuk ke seni , aku nggak apa – apa . Asal , kamu bisa nerima aku apa ada , seperti ini “ ucap Awan

“ Pernyataan itu ... “ ujar Maya pelan untuk lebih memastikan lebih dalam lagi. Awan mengerti maksudnya dan mengangguk pasti

“ Kasih aku kesempatan untuk menyempurnakan hidupmu yang indah itu “ ucap Awan

Of course . I’ll give you the chance “ jawab Maya disertai senyuman khas manisnya

Oh really ?! Thank you , dear . I love you “ ujar Awan bahagia

I love you too “ balas Maya tersenyum

( Backsound : Jadi Yang Kuinginkan , by : Vierra )

T H E E N D



Friday, December 24, 2010

FF spesial Hari Ibu " Selalu Di Hatiku"

"Hahayy.. Akhirnyaa kelar jugaa FF ini.. Oh iya kenapa aku sebut FanFict bukan Cerpen, karena ini castnya dari Idol. Makanya FanFict (FF). Okee. Kalo gitu silahkan bacaa.."

- Selalu Di Hatiku -

Mona (20) mungkin termasuk gadis beruntung . Biarpun berasal dari keluarga sederhana . Tapi , ia termasuk salah seorang diva di kampusnya . Ia cantik dan super pinter hingga ia selalu mendapatkan beasiswa . Selain itu , keluarganya termasuk keluarga yang harmonis . Orang tua sangat menyanyanginya dan adik satu2nya yang bernama Dea . Dea (17) masih SMA . Biarpun ga secantik kakaknya , namun kepandaiannya sama . Dea selalu mendapatkan peringkat 2 besar di sekolah maupun di kelasnya . Mona juga memiliki seorang kekasihnya yang super baik dan setia banget dengan dirinya . Namanya Dirly (22) . Kapten basket dan atlet renang di kampus mereka (Mona dan Dirly) .

Pagi ini , Mona udah bersiap pergi ke kampus . Ia menunggu jemputan Dirly di teras rumahnya . Kegiatan yang paling menyebalkan untuk semua cewe adalah ‘menunggu’ . Itu juga yang lagi disebalkan Mona . Ia paling malas kalo udah disuruh nunggu kayak gini . Bukan pertama kali , ia menunggu jemputan Dirly kayak gini . Tapi , rasa sebal tak bisa hilang begitu saja .

“ Hai , udah nunggu dari tadi ya ?! Maaf ya .. Jalanan macet “ ucap Dirly saat sampai rumah Mona

“ Macet lagi yang jadi alasan .. “ Mona menghela nafas

“ Tapi , beneran kok .. Mana mungkin aku boong sama kamu “ ujar Dirly menggombal

“ Terserahlah . Yuk , berangkat .. “ ajak Mona menyerah dengan alasan Dirly

Tiba2 , Dea menyetop mereka . Dan Dea minta diantar juga sampe sekolahnya . Mona sempet menolaknya , karena waktunya udah deket banget sama jam kuliahnya . Namun , Dirly memperbolehkannya . Akhirnya mereka mengantar Dea dahulu ke sekolahnya , setelah itu baru menuju kampus .

“ Nanti bisa jemput lagi , kan ?! “ Tanya Dea ke Dirly dan Mona saat mobil udah di depan sekolahnya

“ Hah ?! Kamu kenapa sih ? Tumben2nya minta antar jemput gini .. Biasanya kamu kan malu kalo dianter siapapun , termasuk Dirly .. “ Tanya Mona heran

“ Mona , udahlah ga apa2 kok .. Iya , nanti aku jemput . Jam berapa ? “ ucap Dirly

“ Yey .. Aku pulang jam 1 . Ga telat ya “ sahut Dea manja . Selesai bicara itu , Dea langsung turun mobil , memasuki lingkungan sekolah . Mona memperhatikan tingkah adiknya jadi berubah banget dengan menggeleng2 kepala

“ Anak itu jadi aneh sekali “ gumam Mona

“ Semua kan bisa berubah . Lagian kan ga masalah kalo dia berubah . Mungkin lagi pencarian jati dirinya “ ucap Dirly dengan begitu bijak

“ Iya . Tapi , kamu ga seharusnya juga manjain dia kayak tadi . Dia itu emang harus dilatih mandiri “ ujar Mona

“ Manjain adik sendiri ga apa2 kan ?! “ ucap Dirly asal menyambar

“ Adik ? Oh , jadi kamu udah anggap adik sendiri ? pantes .. “ gumam Mona lagi

“ Iya . Adik ipar “ sahut Dirly dibarengin senyum manisnya .

Mereka melanjutkan perjalanan ke kampus mereka . Oh iya , sekedar cerita aja , awal ketemunya Mona dan Dirly . Dirly dulu merupakan kakak kelas Mona di SMP dan SMA . Saat SMP mereka deket , tapi hanya sebatas temen . Saat SMA , Mona sempat naksir Dirly selama setahun . Setelah Dirly lulus SMA , rasa sayang yang ada pada diri Mona memudar kembali . Takdir mempertemukan mereka lagi di universitas dan jurusan yang sama , awalnya sebagai kakak dan adik junior . Yang akhirnya menjadi sepasang kekasih .

“ Monaa !! “ panggil Winda – temen baiknya di kampus , ketika Mona baru keluar dari mobil

“ Haii , Win .. “ sapa Mona , “ Dir , aku duluan ya . Kamu ada kelas kan sekarang ?! “ tanya Mona ke Dirly

“ Iya . Nanti kalo uda kamu uda selese , kasih tau aku ya “ ucap Dirly . Mona mengangguk, setelah itu Dirly bergabung bersama temen-temen cowonya . Mona dan Winda berjalan menuju kelas mereka .

“ Eh , bulan depan kan Desember . Berarti bentar lagi kan hari ibu . “ ujar Winda membuka obrolan ketika sampai di kelas

“ Iya , terus kenapa ? “ tanya Mona

“ Yaa , lo ga mau ngasih surprise apa gitu buat nyokap lo ?!! “ terang Winda

“ Hmm .. Mau sih , tapi gw belom kepikiran mau ngasih apa buat nyokap gw . Lo mau ngasih apa ? “ tanya Mona balik

“ Hmm , gw sih pengen ngasih kue tart yang gw beli dari tabungan gw sendiri . Selama ini kan nyokap gw , taunya gw sebagai anak yang paling boros diantara kakak-kakak gw , momen ini pengen gw jadiin , pembuktiian ke nyokap gw , kalo gw juga bisa nyisihin uang gw “ ujar Winda

“ Hebaatt !! Saahabat gw ini , bisa kepikirian sejauh itu sekarang !! Salutt .. “ Mona memberi appreciate kepada Winda

“ Lo muji gw ato nyindir gw ?!! “ Winda merasa Mona menyindirnya

“ Kok elo jadi tersinggung ?! Gw kan ga maksud .. “ balas Mona , kemudian dosen mereka memasuki kelas . Semua mahasiswa langung masuk kelas dan duduk di tempat yang telah dipilh masing – masing .

Sementara itu , rencana surprise hari ibu pun juga terdengar kencang di lingkungan sekolah Dea . Sampai OSIS-nya pun ingin mengadakan acara perlombaan yang dapat memperat hubungan antara ibu dan anak . Dan kepala sekolahpun menyetujui . Setelah kepanitiaan terbentuk , mereka langsung bekerja sesuai tugas masing – masing dengan cepat , karena waktu untuk mempersiapkan semua , hanya 4 minggu kurang dua hari .

“ Hei , sayang .. “ sapa Dea pada cowo yang telah menjadi kekasihnya sejak 3 bulan yang lalu , yang juga sang ketua OSIS dan ketua panitianya

“ Hem “ sahut cowo yang bernama Gilang itu tanpa melihat ke Dea , namun asyik dengan kertas – kertasnya

“ Iih .. Kamu gitu yaa .. Kalo lagi punya kerjaan baru , aku pasti dicuekkin “ ujar Dea manyun

“ Nggak gitu , say .. Aku kan harus kerja keras dan cepat buat acara tanggal 22 desember nanti . Dan harus professional juga . Kamu maklumin aku yaa “ jawab Gilang sambil menghibur Dea yang cemberut

“ ... “

“ Deaa .. Please yaa .. Ngertiin aku .. “ pinta Gilang , namun tak digubris Dea

“ Hemm , gini deh .. Biar kamu nggak cemberutin aku lagi . Nanti malem kita dinner deh . Gimana ? Mau ? “ ajak Gilang

“ Paling lupa lagi “ samber Dea cuek

“ Kali ini nggak deh . Aku jemput kamu jam 7 ya “ Gilang meyakinkan Dea sekali lagi .

“ Kesempatan terakhir . Kalo ini ga kamu tepati , kita sampai disini aja . oke “ tawar Dea

“ Oke . Aku janji , aku nggak bakal nyia-nyiain ini “ jawab Gilang yakin

“ Kamu harus pegang janji itu , Gilang . Karena aku nggak mau kehilangan kamu . Cuma kamu yang aku sayang , Gilang “ ucap Dea dalam hati sambil mandangin Gilang

“ Aku janji . Aku akan nepatin janji aku nanti malam , karena aku nggak mau kehilangan kamu , Dea “ batin Gilang , dan tanpa disadari ia menggenggam tangan Dea erat sekali .

***

“ Yaah .. Masa kamu ga bisa sih nemenin aku nyari hadiah buat hari ibu besok ?! “ ujar Mona kecewa pada kekasih hatinya

“ Iyaa . Maaf ya . Bulan depan aku harus ke Surabaya , ngunjungi keluarga disana “ terang Dirly

“ Hmm . Nggak apa – apa deh . Kan masih ada Dea dan Winda . Aku bisa minta temenin mereka aja “ ujar Mona pasrah setelah menghela nafas

“ Sayang , jangan pasrah gitu dong . Aku kan jadinya ga enak sama kamu . Ato aku nggak usah ikut ke Surabaya aja ya “ ucap Dirly tak tahan dengan pasrahan Mona

“ Eh , jangan dong . Masa kamu nggak mau ketemu sama sodara-sodara kamu . Aku nggak apa-apa kok “ ujar Mona

“ Beneran ? “ tanya Dirly mengetes

“ Iya “ jawab Mona . Dirly sedikit lega mendengar jawaban itu . Walaupun ia masih sedikit merasa tak enak dengan Mona .

Sesampainya dirumah , Mona terkejut kamarnya menjadi super berantakan . Padahal ia ingat banget kalo sebelum ke berangkat ke kampus udah diberesin . Mona khawatir . Ia takut ada maling masuk . Pelan – pelan ia berjalan masuk ke kamarnya . Saat dikamarnya , Mona kaget siapa yang ada di dalam . Dea . Ya , Dea sedang mencoba berbagai gaun milik Mona . Dea pun sempat terkejut juga , saat sang kakak masuk

“ Ampuunn Deaa .. Kamu ngapain dikamar kakak ? “ tanya Mona heran

“ Eh , kakak udah pulang yaa . “ ujar Dea cengengesan , “ Kak , aku mau pinjem gaun kakak dong .. Tapi , saking banyaknya jadi bingung mau yang mana .. “ ucap Dea to the point

“ Nggak bisa yaa , tunggu sampe kakak pulang ?! Kenapa harus kayak gini ?! Kamu tau kan , kakak paling benci kalo ada orang masuk dan berantakin kamar kakak kayak maling gini .. “ omel Mona

“ Maaf . Abis aku nggak tau , kakak mau pulang jam berapa . Sementara , aku perlu baju buat dinner nanti malam “ terang Dea merasa bersalah

“ Udah . Sekarang bawa aja , baju yang mau kamu pake . Dan ganti di kamar kamu sendiri “ ucap Mona .

Dea keluar kamar Mona dengan membawa beberapa gaun berwarna terang milik kakaknya , masuk ke kamarnya sendiri . Mona membereskan baju – baju yang berantakan dengan rasa malas . Ia tak habis pikir , sekarang adik satu – satunya berani lancang seperti ini kepadanya .

Tepat pukul 7 malam . Ada sebuah mobil yang khusus menjemput Dea . Jika ini zaman cinderella , Dea dijemput oleh kereta kuda lengkap dengan pengawal dan kusirnya. Tapi , ini yang ada hanya sopir , tidak ada pengawalan . Dengan perasaan bahagia dan tak menyangka kekasihnya bisa melakukan hal se-romantis ini , Dea menaiki mobil yang akan membawa ke tempat sang pangeran berada .

Di sebuah kafe . Gilang sedang mempersiapkan dinner ‘pembuktian’ untuk his beloved girl . Segalanya ia persiapkan secara sempurna . Tak ada satupun yang terlewatkan . Gilang ingin mempersembahkan yang terbaik untuk Dea . 30 menit kemudian , Dea tiba di lokasi . Saat pertama kali turunpun , Dea takjub dengan lingkungan sekitar . Ia terbengong sendiri dengan suasana malam itu yang super romantis . Lampu – lampu hias menghiasi sepanjang jalan setapak yang dilewati Dea ketika menuju ke tempat sang pangeran .

Welcome , my princess “ ucap Gilang saat Dea sampai dihadapannya , seperti pelayan yang memberi hormat kepada tuan putri-nya .

“ Apa ini nggak terlalu mewah buat kita berdua ?! “ tanya Dea tak percaya dengan apa yang dipersiapkan untuknya

No problem . Ini udah sepantasnnya di dapat oleh seorang gadis yang mempesona “ ujar Gilang sambil memegang tangan Dea erat . Dea terlihat speechless

“ Gue sengaja banget mempersiapkan ini semua buat lo . Biar lo nggak marah lagi sama gue hanya karena masalah sepele seperti tadi siang . Harus lo tau , elo selalu ada dihati gue sampai kapanpun, selamanya “ terang Gilang menatap jauh ke dalam mata Dea . Membuat Dea tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya

“ Iya . Gue percaya sama lo . Karena di hati gue cuma lo seorang “ sahut Dea . Mereka berpelukan dan saling mengatakan ‘ I love you ‘ dan ‘ My heart is always belong to you ‘ . Sembari menunggu makan malam , mereka berdua berdansa diiringi oleh lagu mellow yang menggambarkan kehangatan mereka sebagai sepasang kekasih .

( backsound : Karena Ku Cinta Kau , oleh : Bunga Citra Lestari )

Hari Minggu pagi , keesokan harinya . Mona meminta Dea menemaninya ke mall untuk mencari hadiah yang tepat bagi mama mereka yang akan diberikan tepat tanggal 22 Desember nanti . Sebenarnya Dea masih ngantuk dan malas pergi , karena semalem ia pulang larut banget . Tapi , menurut Dea , ini adalah saat yang tepat menebus kesalahannya kemarin kepada sang kakak .

Setelah beberapa jam memuteri seluruh pelosok mall , akhirnya kedua kakak-adik ini dapat kado untuk mama mereka yang masih ada di luar kota . Sebelum pulang , mereka bermaksud untuk makan siang dulu di kafe sekitar mall tersebut . Mereka memilih jalan dari mall menuju kafe tersebut , karena jaraknya tak begitu jauh . Saat berjalan di trotoar , lonceng hiasan yang dibeli Dea terjatuh dan menggelinding ke jalan . Dea mengejar lonceng kecil itu , walaupun Mona menyuruhnya untuk balik , Dea tetap nekat menyebrang jalan untuk mengejar lonceng itu . Di tengah jalan , Dea berhasil mendapatkan kembali lonceng yang mungkin akan diberikannya kepada Gilang . Saat itu , sebuah mobil melaju di jalanan yang sepi itu dengan kencang . Mona berteriak , agar Dea segera menepi mengingat mobil itu sangat cepat . Namun Dea terlalu santai memandangi lonceng itu di tengah jalan . Mobil itu memberikan isyarat klakson kepada Dea , agar menepi , Dea hanya menoleh santai , begitu tersadar ia berteriak ketakutan . Mona meletakkan tas belanjaan dengan keras ke trotoar dan berlari ke arah Dea , kemudian mendorong Dea ke pinggir , bruukk ..

Dea yang terjatuh karena di dorong Mona tadi , begitu shock melihat tubuh kakaknya tergeletak di tengah jalan tanpa sadarkan diri , dengan darah yang mengalir deras dari pelipis kepalanya . Dea langsung menghampiri Mona , dan ia sangat terlihat panik . Dea berteriak meminta bantuan . Orang – orang yang ada di sekitar langsung berduyun – duyun menghampiri Mona . Dan segera melarikan Mona ke rumah sakit terdekat , Dea yang selalu ada disebelah Mona , tak bisa menutupi rasa takut dan bersalahnya selama perjalanan ke rumah sakit . Dea panik saat Mona sedang diperiksa di ruang UGD rumah sakit terdekat dari lokasi . Dalam keadaan sepanik itu , Dea memberanikan diri menghubungi Gilang untuk menemaninnya . Awalnya ia ingin menghubungi sang mama yang lagi berada di Semarang . Namun , ia tak ingin mengganggu urusan pekerjaan mama mereka . Saat itu juga , HP Mona berdering . Dirly menelpon ! Oh God !! Dea bener – bener nggak tau harus ngomong apa !! Bohong ato jujur ?! Gilang menyuruhnya mengatakan sejujurnya , menurut Gilang , ini hanya sebuah kecelakaan , cepat atau lambat Dirly akan tau juga .

“ H .. Ha .. Haloo .. “ ucap Dea terbata – bata karena takut ketika mengangkat telepon itu

“ Halo . Dea ?! Kenapa bisa kamu yang ngangkat ? Mona mana ? “ tanya Dirly penasaran . Dea menelan ludah , bersiap memberitahu kejadian buruk itu

“ Kak , kak Mona dapat kecelakaan . Kak Mona tertabrak mobil , Kak “ ujar Dea pelan

“ Apa ?! Terus gimana keadaannya ? Sekarang dimana ? “ ujar Dirly kaget

Sambil menahana isak tangisnya , Dea menjelaskan awal mula kecelakaan itu . Walau ia tau , penyebabnya adalah dirinya sendiri . Dirly – pun langsung panik juga . Malam itu juga Dirly langsung balik ke Jakarta untuk melihat keadaan Mona dengan mata kepalanya sendiri .

Sementara itu dirumah , sang mama yang baru pulang dari Semarang , kebingungan mencari kedua putrinya yang tidak ada dirumah . Beliau tanya ke pelayan yang ada dirumah . Pelayan itu mengatakan Mona dan Dea sedang jalan-jalan ke mall berdua . Mendengar pernyataan itu . Mama menghubungi HP Dea untuk memberi tahu kedatangannya . Namun , saat mendengar suara serak Dea ketika mengangkat telepon , mama udah merasakan ada yang sedang terjadi . Benar saja . Mama langsung shock saat mengetahui Mona mengalami kecelakaan . Secepat mungkin mama langsung meluncur ke rumah sakit dengan dianter sopir . Dalam perjalanan ke rumah sakit , mobil mama terjebak kemacetan . Karena udah sangking paniknya , mama nekat turun dijalan kemudian mencari ojek dan langsung ke rumah sakit .

Di rumah sakit , Dea terduduk lemas dan terlihat menunduk sedih dikursi depan ruang UGD tempat dimana Mona masih mengalami pemeriksaan . Dea merasa selalu di-nomor-sekian-kan jika dibandingkan dengan sang kakak . Sebagai contoh : saat mendengar Mona mendapat kecelakaan Dirly dan sang mama – pun langsung menanyakan keadaannya . Ditambah sang mama , yang tak menanyakan soal dirinya terluka atau tidak padahal ditelepon , Dea menceritakan juga kronologis kejadian itu .

“ Kamu kenapa ? “ tanya Gilang sembari duduk di kursi sebelah Dea

“ Kak Mona memang lebih cantik dan lebih pintar dari aku . Tapi , apa itu alasan untuk tidak menganggapku ada ?! Aku pengen sekali bisa dapat perhatian yang lebih seperti Kak Mona .. “ ucap Dea merendah

“ Kamu jangan sedih gitu dong .. Kamu harus maklumin kondisi Kak Mona kan sekarang sedang gawat , apa salahnya kalo mereka mempriotaskan dia dulu .. Kamu jangan egois gitu yaa .. “ hibur Gilang

“ Untuk yang kesekian kalinya , aku harus ngalah sama kakak sendiri ?! Nggak salah ?! Bukannya yang harus ngalah itu kakak ke adiknyaa ?!! “ emosi Dea meluap

“ Aku nggak ngomong gitu , sayang .. Aku cuma bilang , kamu harus memahami situasi gawat seperti ini ! “ ujar Gilang

“ Aah .. Bodolah .. Kamu emang ga mau ngerti aku !! “ ucap Dea sambil berlari menjauh dari Gilang . Gilang tak mengejarnya , ia memberikan waktu untuk Dea sendiri dan berpikir .

Setengah jam kemudian . Tante Martha – mama Mona dan Dea sampai di rumah sakit . Beliau langsung bertanya ke bagian recepsionis ruangan Mona . Bagian recepsionis memberitahu kalau Mona udah dipindah dari ruang UGD ke ruang ICU beberapa menit yang lalu . Tante Martha menuju ke ruang ICU yang ada dilantai 2 . DI depan ruang ICU hanya ada Gilang yang duduk dikursi luar .

“ Gilang “ panggil Tante Martha . Gilang menoleh ke sumber suara .

“ Tante .. “ ucapnya

“ Dea mana ? “ tanya Tante Martha

“ Ngg .. Dea .. Dea lagi dikantin , katanya dia lapar tadi “ ucap Gilang bohong dan terdengar gugup , “ Kalo begitu , saya panggil dia dulu ya , tan .. Permisi “ Gilang hendak pergi

“ Nggak . Nanti dia juga kesini sendiri . Nggak usah dipanggil “ Tante Martha menghentikan langkah Gilang , “ Gilang , gimana keadaan Mona ? “ lanjut Tante Martha

“ Kak Mona belum sadar . Kata dokter , dia masih kritis . Jantungnya sangat lemah “ terang Gilang

“ Tante boleh masuk ? “ tanya Tante Martha

“ Silahkan aja , Tante “ ujar Gilang mempersilahkan

***

“ Tuh kan ! Emang ga ada yang mau ngertiin aku .. Termasuk cowo aku sendiri .. Kalo dia perduli sama aku , harusnya dia ngejar aku sampai sini .. Memang aku lebih buruk dari Kak Mona !! “ batin Dea kesal sambil membanting tubuhnya terduduk di kursi halaman rumah sakit sambil manyun .

“ Aku ga akan jadi seperti kak Mona yang jadi cewe luar biasa . Aku cuma mau jadi diri sendiri dan semuanya bisa menghargai aku !! “ batinnya lagi .

***

Mona masih terbaring lemas tak sadarkan diri di ruang ICU . Ia harus kehilangan penglihatannya , karena retina matanya rusak akibat kecelakaan itu . Tante Martha setia menunggui putri sulungnya dengan rasa kasihan dan iba . Namun , ia bertekad , ia takkan menunjukkan rasa itu saat Mona sadar kelak . Sementara Dea sampai saat sang mama datang pun , belum kembali ke ruang rawat sang kakak . Ia masih terpaku melamun di halaman rumah sakit . Ia merasa nggak sanggup berada disana . Kalo ia disana , hanya akan menambah rasa iri dirinya saja . Itu pikiran Dea .

Malam harinya . Dirly tiba kembali di Jakarta . Ia jemput oleh sopirnya . Dan langsung meminta untuk diantar ke rumah sakit tanpa pulang ke rumah dahulu . Setibanya dirumah sakit , Dirly langsung menuju keruangan Mona . Ia tak percaya dengan apa yang ia lihat di ruangan itu . Tubuh Mona terbaring lemah dengan perban menutupi kedua matanya . Beberapa jam kemudian , Mona mulai sadar . Dimulai dengan gerakan kepala dan tangan . Saat kesadaran udah 100% , Mona mempertanyakan kenapa disekelilinginya menjadi gelap . Tante Martha sangat sedih melihat kenyataan itu . Terlebih ketika Mona menebak sendiri kalo ia mengalami kebutaan . Mona shock berat sehingga berteriak histeris . Dokter memberikan suntikan penenang . Dan memeriksa keadaannya . Dokter mengatakan kondisi Mona udah stabil dan bisa dipindahkan ke ruanga rawat biasa . Perbannya akan dibuka saat Mona udah siap menerima keadaannya sekarang .

“ Dok, bisa dibuka sekarang perbannya ? Kapanpun dibukanya , nggak aka merubah keadaannya kan .. Makanya nggak usah ditunda lagi . Saya udah siap , Dok . “ ujar Mona saat Dokter menanyakan kesiapannya

“ Baiklah , Mona . Kalo kamu memang sudah siap . Kita mulai aja “ ujar dokter . Pembukaan perban itupun dimulai . Disaksikan sang mama , Dea , Dirly dan Gilang . Mona diam seribu bahasa ketika perban itu sudah terlepas dari kepalanya yang menutupi kedua matanya . Hanya air mata yang menetes jatuh dari mata itu . Mama langsung memeluk Mona , menenangkannya .

“ Sayang , kamu harus sabar yaa menghadapi semua ini . Kamu harus percaya semua akan baik – baik aja dan tentunya akan datang hari yang indah untuk kamu , sayang “ hibur Tante Martha mencium kening Mona dengan sayang

“ Kak , maafin aku . Gara – gara aku , kakak jadi seperti ini “ ujar Dea merasa sangat bersalah

“ Dea .. Kamu minta maaf buat apa sih . Ini bukan salah kamu . Ini cuma kecelakaan , sayang .. Kamu jangan merasa bersalah lagi ya .. Kakak nggak mau denger kamu ngomong seperti tadi “ ucap Mona

“ Ma , ada Dirly disini ? “ tanya Mona . Semua pandangan langsung tertuju pada seorang cowo yang dari tadi mengamati Dea dengan sinis

“ Ada . Kamu mau bicara ya .. Ya udah kita nunggu diluar ya “

***

“ Ada apa ? “ tanya Dirly sembari duduk dipinggir tempat tidur rumah sakit

“ Kamu kok udah ke Jakarta lagi ?! Bukannya kamu di Surabaya ? “ tanya balika Mona

“ Tadi siang , aku telepon kamu . Tapi , Dea yang ngangkat dan dia cerita semua . Makanya aku langsung buru – buru kesini . Nggak mungkin kan aku ninggalin kamu disaat kamu seperti ini “ ujar Dirly . Mona memeluk Dirly erat dan menangis terharu dengan pegorbanan yang dilakukan kekasihnya itu

“ Tapi , harusnya kita pisah aja . Kamu nggak akan bahagia lagi dengan kondisi aku yang seperti ini . Kamu bisa cari yang lain .. “ ucap Mona

“ Ssstt .. Kamu ngomong apa , sayang .. Aku nggak akan pernah ninggalin sampai kapanpun . Denger . Aku adalah orang paling bodoh kalo aku ninggalin kamu hanya karena ini . “ ujar Dirly sembari mengelus pipi Mona

“ Kamu nggak boleh ngomong gitu lagi yaa .. Aku selalu ada buat kamu “ lanjutnya lagi . Mereka saling berpelukan lagi .

***

“ Benda ini bikin perkara aja .. Lebih baik dibuang aja .. “ ucap Dea memandangi lonceng barunya , “ Gara – gara ini Kak Mona jadi kayak gini .. Kalo aku nggak beli ini , lonceng ini pasti nggak akan jatuh , dan Kak Mona akan jadi seperti ini .. “ ujar Dea menyesali

“ Oh .. Jadi bener gara – gara kamu .. Baguss .. Kamu udah ngancurin mimpi kakakmu sendiri .. “ ujar Dirly sinis dengan tiba – tiba hadir diantara Dea dan Gilang

“ Aku nggak pernah maksud , Kak .. Aku nggak pernah tau kejadian akan sampai kayak gini .. “ ucap Dea membela diri

“ Bilang aja , kamu sengaja kan . Karena kamu iri sama semua yang dimiliki Mona . Asal kamu tau , gara – gara hal ini kita hampir putus tau !! “ bentak Dirly emosi ke Dea

“ Eh , ngomongnya dijaga bisa kali yaa .. Jangan nggak sopan gitu sama perempuan .. “ Gilang ikut angkat bicara

“ Apaa ?!! Mendingan lo diem aja deh .. Gw pengen ada pertumpahan darah disini . Ini urusan gw dan diaa !! “ ucap Dirly sambil menunjuk Dea

“ Ini urusan gw juga !! Karena dia cewe gw !! Nggak ada yang bisa bentak – bentak dia sembarangan !! “ ujar Gilang tegas

Perkelahian antara Dirly dan Gilang pun tak dapat dihindari . Keduanya terlibat aksi pukul – memukul . Dea terlihat panik , dan mencoba untuk melerainya , tapi tak berhasil . Justru semakin parah . Kali ini Dea nekat masuk ke dalam ‘area berbahaya’ itu untuk melerai , namun tak sengaja Dirly mendorong Dea hingga jatuh terbentur dinding rumah sakit . Tante Martha yang melihat pertengkaran itu dan Dea yang sudah jatuh pingsan , penyakit jantungnya kumat dan mulai sesak napas . Dirly menghampiri Tante Martha , sementara Gilang menghampiri Dea . Keduanya langsung dibawa ke ruang periksa . Sayangnya , Tante Martha nggak bisa diselamatin lagi . Detak jantungnya berhenti . Tapi , ia sempat menyampaikan sesuatu ke Dirly untuk Mona . Dea belum siuman dari pingsannya , Dirly sudah memberitahu berita ini ke Gilang . Dan memintanya jangan buru – buru memberitahu pacar – pacar mereka . Lebih baik menunggu Mona sehat kembali . Gilang setuju .

Sudah sebulan berlalu . Hari tepat tanggal 22 Desember , Hari untuk para ibu di seluruh dunia . Mona – yang udah dapat melihat kembali , dan Dea hingga saat ini belum tau kemana mama mereka sebenarnya , karena Dirly dan Gilang merahasiakannya , dengan mengatakannya , Tante Martha harus balik ke Semarang karena suatu urusan . Pada siang harinya , kedua kakak – adik itu berencana untuk menyiapkan makan siang untuk mama mereka . Ketika semua telah siap , Gilang yang siang itu datang , mengatakan semuanya . Kalau Tante Martha telah tiada sejak sebulan yang lalu . Mona nggak percaya . Dirly membenarkannya dan menambahkan kalo retina yang disumbangin ke Mona adalah retina Tante Martha . Mona dan Dea langsung menangis tak percaya , dan meminta pacar mereka mengantarkan mereka ke makam .

“ Ma , lebih baik Mona nggak bisa lihat untuk selamanya .. Daripada mama yang harus pergi selamanya ninggalin kita berdua .. Ma , mama belum lihat kan ,, hadiah hari ibu yang udah kita siapin buat mama .. Tapi , kenapa mama nggak mau lihat hadiah dari Mona “ ujar Mona sedih merasa sangat kehilangan satu – satunya orang tua yang masih tersisa

“ Ma , selamat jalan .. Maaf kalo Dea banyak bikin mama kecewa . Maaf Dea belum bisa bikin mama bahagia . Maaf karena di waktu terakhir , mama mendapat sesuatu yang terburuk . Dea – kita sayang banget sama mama . We love you , mom !! Happy Mother’s Day !! “ ucap Dea sambil bersandar kepala di papan nama sang mama . Nggak mau melihat Dea dan Mona sedih berkepanjangan saat itu , kedua cowo itu mengajak mereka pulang . Dari kejauhan , Mona dan Dea menatap sedih pusaran makam sang mama .

“ You’re always in our heart and our mind , Mom ! “ ucap Mona dan Dea barengan

( backsound : Bunda , by : Potret )

The End


"Would you mind if you give a comment. Thank you"

New baked post

A Book Review "Well, That Was Unexpected!" | #blogsocialdiary

Blurb: Mortified by her mother’s matchmaking. Sharlot Citra agrees to ONE date with George Clooney Tanuwijaya, son of the most famous family...