Read into your languange

Tuesday, January 03, 2017

SpeXial-Simon's Pict-Spammed

Ini merupakan postingan pembuka ditahun 2017. Hehehe. 

Happy New Year 2017 to everyone! Wishing us get all the best what we are going to struggle to get that haven't we got yet in the previous year. Last pending resolutions become the following resolutions :)

Setiap awal tahun para SXF merayakan ulang tahun salah satu personel kesayangannya nih *tepatnya kesayangan Xiao Fei Xia sih :D*. Yes! Si Bos-nya Peter Pan lagi merayakan ulang tahun yang ke-25 tahun lhoo~ sayang oh sayang, Chen Xiang per Desember2016 kemarin sedang vakum dari SpeXial dan pergi mengikuti wajib militer selama dua belas bulan kedepan. (((satu tahun tanpa lihat Chen Xiang hampa banget rasanya))). Chen Xiang, I already miss you boy. Take care over there, okay ;)

Postingan hari ini khusus mau picts-spam kumpulan foto yang pernah diposting Lian Chen Xiang diakun medsosnya. Mulai dari Chen Xiang pertama kali tampil bersama SpeXial OT 7 dan yang paling terbaru (mudah-mudahan tetap bisa update nih...)

Nggak usah pakai cas cus lagi, langsung saja disimak dibawah ini. By the way, harapanku masih simple: semoga semakin banyak lagi yang mulai suka SpeXial. Dan buat siapapun yang baca ini, mau mengenal dan update tentang SpeXial, atau bahkan sama-sama menggosipkan boyband yang satu ini, feel free to ask me if you want join our SXF INA Line group. Welcome. 













































































Kalau yang dibawah ini merupakan adegan music video SpeXial yang diajak featuring bersama sang diva dari Jepang. It is Ayuma Hamasaki within the song called Sayonara (klik tab sebelah untuk lihat  cuplikan penampilan Ayumi Hamasaki feat. SpeXial diacara A-Nation). *kipas angin manaa kipas angin*






The last is about SpeXial's first concert in Taipei Arena year 2016. More picts of it alteady I sent in previous post's SpeXial concert (use the next-to-coloumn to search it). 




Hmmm.. Sebenaranya masih buanyaakkk foto-foto SpeXial, khususnya Chen Xiang yang tersave dilaptop dan hp-ku, hanya saja aku bingung memilih foto terbaik dari yang terbaik untuk nampang disini. Hehehe. Jadi ya segini dulu saja yaa... nanti pict-spam personel SpeXial akan kulanjutkan ketika momen ulang tahun kakak kedua, alias Wayne Huang's day in March, 23 (semoga...)

Alhasil postingan kali ini kusudahi dulu, sembari teman-teman menikmati sajian foto pria ganteng diatas hahaha.. see you on another tittle of posts! 

Ganxie nimen ^^

Thursday, November 17, 2016

Taiwanese Drama Review: Back To 1989

Drama. Drama. Drama..
Tahun ini hidupku penuh dengan drama tapi cukup dengan nontonin drama fiksi aja deh jangan ada pelik-pelik drama dalam kehidupan sesungguhnya hahahahaha..
Kali ini aku mau berbagi ceritain sebuah Drama Taiwan apik banget. Ini ceritanya tentang seseorang yang gak sengaja melakukan perjalanan waktu demi mencari tahu asal usul keluarganya namun akhirnya dia mendapati hasil diluar prakiraannya.
Drama ini dibintangi aktor yang level ganteng-nya sudah mencapai level akut /ganteng banget kuadrat hahahaha/ dan gosip denger gosip si aktor itu akhirnya mengalami cinta lokasi dengan lawan main sendiri. Setelah nonton lebih dari delapan episode aku pun gak heran sih kalo kedua pemeran utama itu terlibat cinta lokasi. Chemistry yang dibangun Marcus Chang dan Ivy Shao memang harus diacungi empat jempol.



Closing song of the drama: Two People / 两个人 , sung by: Alien Huang 



Ceritanya Chen Che (diperankan oleh Marcus Chang) ditahun 2016 adalah seorang Financial Analyst sebuah stock company di Taiwan. Sukses. Iya, doi memang diceritain sebagai tokoh yang rupawan, cerdas, mapan, dan semua sosok lelaki impian ada sama dia.

Ketika Chen Che menjenguk kakeknya dirumah sakit, dia mendengar kakek yang menderita sakit dementia dan mamanya menyebut satu nama lelaki tidak pernah didengar selama 26 tahun dia hidup didunia ini. Chen Che pun menanyakan pada sang mama, Chen Ya Juan, jika benar nama Li Jin Qin yang disebut kakek adalah ayah kandungnya. Chen Ya Juan selalu menyembunyikan identitas ayah kandung Chen Che dan tidak sekalipun membicarakannya. Chen Ya Juan justru mengancam Chen Che tidak akan mengakui sebagai anak kalau dia masih mempertanyakan hal itu lagi.

Sebuah kecelakaan diterowongan membawa Chen Che memasuki era lain. Saat dia bertemu dengan Ye Zhen Zhen (diperankan Ivy Shao), yang ternyata sahabat Chen Ya Juan muda, dia berada ditahun 1989--satu tahun sebelum hari kelahirannya.

Chen Che dibantu Ye Zhen Zhen menjalani hari-hari ditahun 1989 sambil mengawasi setiap langkah yang ditempuh Chen Ya Juan. Chen Ya Juan (diperankan oleh Mini Tsai) merupakan sahabat baik Ye Zhen Zhen sehingga sedikit mudah baginya mengkepoin kehidupan Chen Ya Juan, termasuk mengawasi laki-laki disekitarnya. Dari situ dimulailah hubungan pertemanannya dengan Li Jin Qin (diperankan Yorke Sun), Wang Zhong En, Lin Xiao Long, mereka tergabung dalam Genk Five Golden Treasure bersama Ye Zhen Zhen dan Chen Ya Juan.

Bisa dibilang Chen Che menjadi saksi bahkan dia hampir merubah sejarah keluarganya dengan membantu Chen Ya Juan dan Li Jin Qin bersatu mempertahankan cinta mereka ditengah penolakan neneknya terhadap Li Jin Qin yang dianggap belum mapan untuk menghidupi puterinya.
Kedatangan Chen Che dari tahun 2016, awalnya hanya sang kakek sekaligus ayah Chen Yan Juan, Chen Guo Zhang karena dia berharap lewat kakeknya yang seorang professor bisa membantunya kembali ke tahun 2016. Siapa sangka kehidupan Chen Che ditahun 1989, justru membuat dia jatuh cinta pada gadis lintas era. Chen Che dan Ye Zhen Zhen saling jatuh cinta karena keseringan keduanya bertemu, terlebih sejak awal Chen Che menumpang dirumah Keluarga Ye. Bahkan ketika Chen Guo Zhang memintanya pindah kerumahnya untuk memudahkan membicarakan kemungkinannya kembali, seperti ada suatu hal yang membuat Chen Che tidak bisa mengabulkannya.

Jawaban akan pertanyaan yang selalu dicari Chen Che, siapakah ayahnya sebenarnya mulai menemui titik terang ketika pesta dansa di perayaan Hari Natal, 25 Desember 1989 yang diadakan oleh Xiao Long. Meskipun awalnya dia dan Zhen Zhen mencoba menaruh mata pada Ya Juan pada malam itu, namun akhirnya mereka sempat kehilangan Ya Juan beberapa saat sehingga sebuah kenyataan pahit harus Chen Che ketahui mengenai siapa dirinya.

Wait.. Disini yang kuceritain dari versi Chen Che. Tapi drama ini bisa diceritain dari sudut pandang Zhen Zhen, Ya Juan, bahkan dari sudut pandang Jin Qin sekalipun akan tetap menarik pada satu benang merah cerita seperti yang ditunjukin episode 22.

Oh iya. Bagaimana Chen Che akhirnya kembali ketahun 2016? Dia kembali bersamaan dengan Ya Juan melahirkan Little Chen Che dan memori setiap orang akan dirinya perlahan hilang seiring Little Chen Che tumbuh dewasa. Kecuali bagi Zhen Zhen dan sang kakek.
“Pada akhirnya kau tidak bisa mengubah sejarah, tapi setidaknya kau bisa membuat keluarga ini tetap baik-baik. Terima kasih sudah datang” - Chen Guo Zhang ketika Little Chen Che lahir.

Kalau kataku dan beberapa komentar yang termasuk dikolom komentaer tersedia, drama ini masih mempunyai teka-teki banget pas scene Little Chen Che berusia tiga tahun hampir mendapat kecelakaan namun berhasil diselamatkan Aunty Zhen Zhen. Anehnya, setelah mobil itu menabrak Zhen Zhen hingga jatuh, raga Zhen Zhen benar-benar hilang tak ada sisanya. Little Chen Che menangis dipinggir jalan mencari Zhen Zhen. Kemudian ada yang berkomentar juga, kalau sebenarnya Zhen Zhen sudah meninggal dunia sejak tahun 1989 namun karena dia ditolong Chen Che dan diharuskan menemani Chen Che dilintas eranya, barulah Zhen Zhen hilang dari dunia tahun 1993. Tapi, katanya Zhen Zhen gak meninggal, dia hanya melakukan time travelling seperti yang dilakukan Chen Che ke tahun 1989. Zhen Zhen melakukan perjalanan waktu mengikuti terowongan dengan maksud bisa menemui kembali Chen Che ditahun 2016. Dan katanya Back To 1989 punya drama sekuelnya lhoo berjudul Inggris: My Future Boyfriend. Sepertinya My Future Boyfriend bakal mulai produksi sekitar awal hingga pertengahan 2017, mengingat Marcus Chang saat ini baru disibukkan drama baru lagi (Behind Your Smile). Dan Yorke Sun juga baru terlibat drama baru (V-Focus) bersama Melvin Xia.

ASD Rating for 'Back To 1989': 10 of 10


Anyway, terima kasih sudah menjenguk blog sederhana ini. Semoga review yang aku tulis disini bisa menjadi alternatif kala teman-teman pembaca pengen menonton drama Taiwan. Ganxie! :)

Thursday, November 10, 2016

Taiwanese Drama Review: School Beauty's Personal Bodyguard (2016)

Nimen hao~

Kali ini aku mau review drama yang baru saja kelar kutonton. Sebenernya drama ini sudah tayang sejak Mei-Juli 2016 lalu sih dan aku pernah baca weibo Li Chung Lin, salah satu aktor drama ini saat dia posting satu scene drama ini. Yaa gitu tapi aku belum ngeh waktu itu hahaha.. Aku ngeh beberapa bulan kemudian ketika lagi lihat-lihat judul di viki.com, eh ada nama Li Chung Lin (dia adalah supporting actor Drama Be With You) dan Huang Wei Jin dideretan main actor. Langsung saja kubuka episode pertamanya. Dan aku tambah terkejut ketika mendapati opening soundtrack-nya adalaahh.........


Waah, sudah kedapatan dua lelaki rupawan dalam satu drama ditambah opening soundtracknya gak asing lagi. Yep! That song had sung by SpeXial - 貼身 Love Guardian, yang terdapat dialbum Dangerous (2015). Kurang senang gimana lagi akunya?! Hahahaha. Dan aku punya ekspetasi bagus awalnya sama drama ini.

Yang ini adalah lagu ending drama satu ini. Dibawakan oleh 'Girlband' besutan Comic Entertainment *juga* berjudul Inggris: I am Lonely


**

School Beauty Personal Bodyguard



*Tonton disini ya :D

And, this is the story....

Lin Yi adalah seorang master wushu yang sering disewa pengusaha melindungi aset berharga mereka. Kemampuan bela diri Lin Yi yang didapat dari seorang guru ahli pun tidak diragukan lagi.
Hingga suatu hari asisten pengusaha Chu Peng Zhao mendatanginya dan meminta Lin Yi menjadi personal bodyguard untuk puteri semata wayang bosnya. Gadis yang dimaksud ini memang sesuatu sekali. Ayahnya sudah sering hire bodyguard karena khawatir akan keselamatan puterinya tapi tidak ada yang berhasil bertahan lebih dari tiga bulan, bahkan yang terakhir hanya bekerja selama satu bulan. Chu Meng Yao merasa aman tanpa bodyguard, alhasil dia dan Chen Yu Shu--teman baiknya pun selalu bikin rencana ngerjain Lin Yi. Beruntung Lin Yi sangatlah peka terhadap titik-titik kejahatan (kalau ada yang nggak beres dia bisa langsung tahu dan bertindak).

Misi pertama melindungi Chu Meng Yao paling kelihatan jelas ketika ada peristiwa perampokan di Bank Songshan. Menurut Lin Yi, itu bukan perampokan biasa. Maksudnya perampokan itu hanya modus saja. Dibalika itu mereka ada rencana sendiri, yaitu menyandera Chu Meng Yao. Dan kala itu Lin Yi yang turut dibawa dalam penyekapan berhasil membebaskan diri mereka. Kepada Chu Peng Zhao, Lin Yi melaporkan kecurigaannya dan juga kepada teman lamanya yang bekerja dikepolisian Songshan untuk membantu memberinya informasi dalam penyelidikan, namanya Yang Tou. Karena Lin Yi mencurigai semua itu karena ada yang ingin menjatuhkan perusahaan ayahnya Chu Meng Yao.

Selain Lin Yi dihadapkan dengan musuh-musuh perusahaan saingan ayah Ah Meng, dia juga dipertemukan dengan teman kampusnya yang sedikit aneh. Lin Yi merasa kekuatan yang dimiliki Han Bin sangat besar namun entah kenapa ketika Han Bin dikerjai dia tidak bisa melawan. Lin Yi semakin merasa aneh dengan Han Bin.

Semua jalan cerita kupikir masih masuk akal sampai sebelum Feng Xiao Xiao dan Si Tu Jiong muncul. Memang sih dari awal mereka sudah dimunculin diam-diam dikampus Ah Meng, Xiao Shu, dan Lin Yi tapi belum banyak berdialog (baru sekedar mengamati bodyguard barunya Ah Meng). Nah, menjelang dua episode terakhir jatah scene Feng Xiao Xiao bisa hampir utama seperti Ah Meng, yang tahu-tahu Lin Yi terlibat penyelamatan salah seorang anak partner bisnis Chu Peng Zhao setelah misinya dalam melindungi Ah Meng dinyataka usai. Bahkan dicerita terakhirnya Ah Meng, Xiao Shu, dan Tang Yun--cewek yang diceritain mulai dicemburuin Ah Meng karena dekat dengan Lin Yi, Dan point of view berganti jadi Xiao Xiao dan Han Bin. Sebenarnya, menurutku pribadi, begitu permasalahan Han Bin yang ditonjolin diakhir sih gak jadi pertanyaan besar karena dari awal tokoh Han Bin udah di-set minta diselesaikan oleh Lin Yi. Tapii, gak buat Xiao Xiao yang langsung muncul dengan penyakit dan mulai dekat akhir umur (honestly, aku jadi gak paham sama ceritanya di-empat episode terakhir). Begitu pun diepisode terakhir ditutup dengan Han Bin yang ditangkap dan akan coba direcovery, kemudian....... End. :o

Oh iya. Ngomong-ngomong Tang Yun. Dia ini mahasiswi cantik, kelihatannya juga pinta, sayang keluarganya bukan dari yang berada. Biar begitu Tang Yun sukses bikin Ah Meng cemburu ketika Lin Yi mulai memperhatikan, bahkan membantunya dalam setiap kesulitan. Lin Yi juga yang meminta Ah Meng agar membantu ayah Tang Yun yang mendapat kecelakaan kerja diperusahaan terdahulunya untuk menjalani pengobatan diluar negeri. Ah Meng sadar Tang Yun berarti buat Lin Yi yang sudah banyak membantu dan mendewasakan pikirannya, Ah Meng pun meminta ayahnya untuk membantu Tang Yun dengan catatan ayah Tang Yun akan bekerja diperusahaan ayah Ah Meng begitu beliau sembuh. Tentu, Tang Yun sangat berterimakasih pada Ah Meng dan juga Lin Yi.

Hmm.. Postingan drama review kali ini kosong dulu ya untuk cuplikan-cuplikan fotonya. Akan segera disusulkan pada hari berikutnya. Sekaligus mengakhiri postingan review diatas karena aku sudah bingung mau nulis apa lagi *masih awkward banget dengan endingnya itu tuh -_-

"Saat kamu berusaha melindungi mati-matian orang yang kamu sayangi karena bukan hanya sekedar kewajiban tetapi karena kamu merasa itu adalah keharusan yang kamu lakukan untuk dia" - drama quote had taken from School Beauty's Personal Bodyguard's Lin Yi
.
.
.
P.S.: Nantikan Taiwanese drama review: Back to 1989 dan Swimming Battle :)

Ganxie ^^

Sunday, October 30, 2016

Ada Hal yang Seperti Jodoh



Beasiswa Itu Seperti Jodoh  

Itulah tertulis dalam artikel “Untuk Teman Pejuang Beasiswa. Semangat berjuang, Kawan!” yang ada (klik disini). Aku rasa motivasi setiap orang yang menginginkan beasiswa bermacam-macam. Mungkin ada yang ingin melanjutkan studi kelevel yang lebih tinggi namun mereka keterbatasan biaya apabila menggunakan jalur swadaya ; ada yang mencari beasiswa karena mencari tantangan ketika sedang berjuang didalamnya ; bahkan ada pula yang mencari beasiswa khususnya diluar negeri karena ada niatan ingin belajar dinegara sana sekaligus mempelajari budayanya, serta jalan-jalan dong pastinya. Yah, macam-macam motivasinya dan hasilnya diperoleh: ada yang cepat mendapatkan hasilnya, tetapi ada pula yang membutuhkan waktu beberapa kali memasukkan aplikasi kepenyedia beasiswa.

Well. Aku menulis tentang beasiswa ini bukan karena aku pernah dan sedang mengusahakan beasiswa untukku sendiri. Sebenarnya sih baru tahap mencari beasiswa yang sesuai buat diperdalami. Dan aku mendapatkan apa yang kumau! Yeay!

Oh iya, entah kenapa setiap mendengar kata “beasiswa” aku teringat akan seseorang yang aku rasa dia sangat lucky mendapat kesempatan belajar di Negeri Matahari Terbit. Hmm. Mungkin bukan sekedar lucky ya, tapi kegigihan dalam mengusahakan kesempatan untukknya. Kesempatan memang tak sembarang datang untuk sembarang orang, hanya mungkin bagi yang tetap membuka peluang datangnya kesempatan itu.

Kegigihan. Satu kata yang terdengar sederhana dan sering diucapkan tapi mungkin sering terabaikan juga. Berdasarkan link artlkel diatas sih, aku nggak bisa membantahnya (memang apa yang harus dibantah ya..). Karena poin-poin diatas justru aku setuju. Jika aku bandingin dengan tulisan orang itu dalam blog (yang kutemukan beberapa justru beberapa minggu terakhir) kegigihan dalam mendapatkan kesempatan beasiswa itu semua berawal dari langkah kita ketika mulai mencari informasi beasiswa itu sendiri. Zaman teknologi yang semakin maju ini pun mendukung. Sudah banyak informasi yang bisa didapat lewat internet. Satu keyword yang kita ketikkan, dapat membawa pada hasil yang beragam. Selanjutnya ya tinggal ketangguhan kita untuk membaca setiap informasi beasiswa yang disajikan tentu dibarengi melihat kapasitas diri masing-masing ya.

Ada yang beranggapan kalo English profiency itu nomer satu kalo mau belajar diluar negeri. Well, memang benar sih.. Tapi sejauh aku mencari informasi beasiswa itu sendiri, rasanya nggak semua kampus diluar yang mensyaratkan. Hanya—khususnya kampus-kampus yang memang berada di negara basically dengan Bahasa Inggris, seperti ke negara-negara Benua Eropa, Australia, Amerika Serikat. Sementara di Asia sendiri, nggak semua mensyaratkan English priofiency yang tinggi. Jadi, seperti aku yang punya englih profiency pas-pasan, sejauh aku belum mengambil tes itu lagi, mungkin masih bisa kita sedikit tutupi kelemahan itu dengan motivation letter kita. Dengan motivation letter minta dikoreksi orang terdekat kita, setidaknya untuk melihat apa kata-kata pilihan kita sudah pas.

Apalah arti usaha tanpa doa, maka yang terpenting andalkan doa kepada Yang Maha Kuasa dalam setiap langkah yang kita ambil. Dengan Kuasa-Nya, kalau Dia sudah berkata: Ya, manusia sehebat apapun tidak bisa tidak memberikan kesempatan untuk kita, kan?
Sepanjang itu posting kali ini, aku cuma mau merangkum: language profiency yang selama ini digadang orang menjadi momok besar dalam mengambil beasiswa sebenarnya bisa menjadi bukan hal yang besar. Kalaupun terkendala bahasa, ada banyak cara untuk menambah pengetahuan dan kemampuan bahasa asing kita, misalnya menonton film, drama series dari luar, musik berbahasa asing. Percaya deh, hal-hal kecil itu besar membantu kita mempelajari tingkat bahasa asing kita (kali ini aku sendiri sudah membuktikan :D). Yaa seenggaknya bisa mengurangi tingkat kecemasan kita ketika mengikuti tes language profiency tadi karena merasa sudah memiliki pandangan familiar, in my honest opinion though.

Buat siapapun yang sedang berusaha mendapatkan beasiswa, coba ambil pulpen atau spidol juga boleh-lah, jangan lupa secarik kertas juga disiapin ya, terus catat ini dulu: sama seperti jodoh yang selalu kita tunggu-tunggu dan tidak akan pernah tertukar antar orang, kesempatan beasiswa pun begitu, semua sudah diatur sesuai waktu dan kapasitas tempatnya saja J
Kalau sudah dicatat, dibaca berulang-ulang dan tempel didinding kamar masing-masing biar menjadi pemicu semangat.

Yuk ah, semangat buat perjalanan menuju cita-cita kita semua! J




By the way, dapat salam manis nih dari Mao Ling Ling banzhang-nya Xiao He Laoshi :D  


New baked post

A Book Review "Well, That Was Unexpected!" | #blogsocialdiary

Blurb: Mortified by her mother’s matchmaking. Sharlot Citra agrees to ONE date with George Clooney Tanuwijaya, son of the most famous family...