Read into your languange

Showing posts with label Kepoin Pebulutangkis. Show all posts
Showing posts with label Kepoin Pebulutangkis. Show all posts

Wednesday, May 12, 2021

Kepoin Figur Publik #GetToKnow - Yonathan Ramlie

 Let’s we see the Indonesian youngster of Men Singles. We could say he is one of four Indonesian Next-Promising-badminton player in men single section. In 2021 he just got promoted to the main group (adult stage). Let’s talk more about him.





As he is still a junior in the national team, not much info I could collect about him. So, I will share some info that I got. You may add some info you have in the comment section below. Let’s discuss!

Yonatan Ramlie was born on January 31st, 2001 (in Jakarta?). Today he is 20 years old. He was coming from Tangkas Badminton Club, a badminton home club of Simon Santoso and Jonatan Christie, as well. Nowadays, Yonathan Ramlie, or we could say him as Jojo Junior proudly known as the top four of next future idol of the Indonesian Men Singles together with Christian Adinata, Bobby Setiabudi, and Syabda Belawa. Both of them starts to get popular since the Badminton Asia Junior Championship in 2019. Even though none of them got the individual title, but as a team, Indonesian Junior players have won first place dramatically against the China National Junior team: 3-2.

 

We are going back to Yonathan Ramlie’s.

He hasn’t won many championship titles, but Indonesian fans believe that he would become an elite badminton player just like his seniors. In 2019, his highest achievement was reaching the final round of Celcom Axiata Malaysia Junior International Challenge U-19, however, he lost to his compatriot, Bobby Setiabudi: 20-22, 16-21. Previously, he reached the semifinal round of BWF Junior Championship 2019 and lost to Kunlavut Vidtisarn (Thailand): 11-21, 10-21.

Not the best result for him, but we think that Victor Malaysia International Series 2019 would be his point. He lost the game to the host country representative who had joined many international tournaments than him, Cheam Jun Wei: 22-24, 9-21.

A year before, in 2018, Yonathan’s highest achievement was being a semifinalist in Celcom Axiata Malaysia International Junior Open, his senior, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay had defeated him: 13-21, 15-21.

Also, lost to his another senior compatriot, Karono in Victor Exist Jakarta Open Junior International Championship 2018 semifinal: 21-18, 12-21, 20-22.

 


In 2021 PBSI promotion and degradation list, we can see Yonathan Ramlie’s name is in the main list name of MS. Yeah, he is just got a promotion to the main stage. We hope he could follow his senior success for the international tournaments.

I will update this page as soon he gets another title champion for him. See you. 



Images credit:

Freepic.com / istockphoto

https://bwfbadminton.com/player/75079/yonathan-ramlie

Thursday, February 18, 2021

Kepoin Figur Publik #GetToKnow - Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow (Part 2)

 


Let I tell you the young man who been Winny Oktavina Kandow’s partner in the court.

His name is Akbar Bintang Cahyono, who was born in Sukoharjo on April 14, 1996. Similar to Winny, he got the chance to join the national team (PBSI) in early 2017 after he won the Djarum Sirkuit Nasional, one of the biggest Indonesian badminton tournament for the Juniors. Akbar BC had won it three times in 2009, 2015, and in the year 2017. In 2017, he won Djarum Sirkuit Nasional in the Men Doubles section and had won third place in Mixed Doubles sections. In the same year, he also won the National Championship and been paired up with Winny Oktavina Kandow.

Alright, I won’t re-write all of his achievements in the Mixed Doubles section paired up with Winny. It is similar to Winny’s, of course.




I will continue to write about his achievement in the Men Double section.


In MD section, Akbar got paired up with Giovany Dicky Oktavan. When he joined the national team in 2017. The best achievement when they had been a runner-up in Singapore International Series 2017. They lost their compatriot, Kenas Adi/Reza Pahlevi. They got the quarterfinal place both in Indonesia International Series and Malaysia International Series 2017.

Then, Akbar had chosen to be paired up with Muhammad Reza Pahlevi. They had been paired up since 2017 until last 2019, before Akbar choose to play in Mixed Double specialization because Winny doesn’t have any partner due to Tontowi Ahmad’s retirement.



Been paired up with Reza Pahlevi, it seemed better than previously. Akbar/Reza got the title champion in Akita Master 2018 after defeated the country-host representative, Hirokatsu Hashimoto/Hiroyuki Saeki, and became a winner in Finnish Open International Challenge 2018.





*Info&Trivia: 

https://www.fokusjateng.com/2017/07/28/anak-tukang-koran-juara-badminton-nasional/

http://www.fokusjateng.com/tag/pb-djarum/

https://pbdjarum.org/profil/berita/a/52c76cbf5bc008d023/akbar-bintang-cahyono#detil

https://bwfbadminton.com/player/87128/akbar-bintang-cahyono#gallery-1

https://pbdjarum.org/berita/turnamen-internasional/1/b2009f4085f6c69f84/kilas-balik-2018-akbar-bintang-cahyono-pemain-serba-bisa 


Friday, May 17, 2019

Kepoin Pemain Bulutangkis: Ruselli Hartawan


Dajia hao!


Kali ini aku datang kembali dengan membawa hasil kepo setelah menjelajahi dunia maya, karena sudah lama aku nggak membukakan jati diri para pemain bulutangkis, kan? Terakhir aku posting tentang Tim Sudirman Cup tahun 2017 dari Taiwan. Buka link ini  dan ini.
Berhenti sesaat kepon pemain-pemain luar Indonesia, ternyata pemain Indonesia pun masih banyak yang sangat layak untuk dibahas sembari kita lihat setiap performa mereka dipelbagai turnamen. Keep supporting Indonesian Team!


Laman kali ini memilih seorang pemain putri Indonesia dari sektor tunggal.


Photo source: Tempo Online


Tahun 2018 lalu, doi masuk dalam daftar skuad Tim Uber Indonesia yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Dia juga turut menyumbang satu angka untuk Tim Indonesia ketika dipercaya turun kontra Tim China. Mukzijat? No! Cewek ini memang pemain yang sementara ini punya mental tanding paling bagus dibandingkan deretan tunggal putri Indonesia lain. (eh? :p) Buktinya, digelaran Piala Uber 2018, Ruselli sukses menggiling pemain se-kelas Olimpiade Rio 2016, Li Xuerui, dengan bermain tiga gim: 15-21, 21-19, 21-18.

Hayuk ah, kita lihat perjalanan bulutangkis Ruselli lainnya.


Check this out~

Tahun 2019 ini Ruselli Hartawan belum berhasil mencatatkan prestasi gemilangnya di BWF World Tour. Kebanyakan langkah Ruselli terhenti dibabak 16 besar alias Round 2. Sampai dengan rilis update informasi untuk artikel ini ditulis, turnamen terakhir yang diikuti Ruselli adalah New Zealand Open Serie 300, dimana sebenarnya turnamen ini merupakan turnamen pertama sebagai bahan perhitungan poin menuju Olimpiade Tokyo 2020. 
Di New Zealand, Ce Li Xuerui berhasil revans dari Ruselli dengan mengalahkannya dua set dibabak kedua, 21-16, 21-13. 
Sebelumnya, di kejuaraan bulutangkis kontinental, Badminton Asia Championship 2019, Ruselli juga harus pulang lebih cepat. Dia hanya mampu bertahan sampai babak 16 besar, setelah pemain Korea Selatan, Kim Ga Eun mengalahkannya: 12-21, 19-21. Sementara, Kakak Senior Ga Eun, Sung Ji Hyun sebelumnya juga memupuskan harapan Ruselli untuk melaju ke babak 8 besar di Singapura.

Kendatipun masih sering kalah dibabak awal, Ruselli juga tak memberi kemenangan mudah sang lawan. Seperti yang terlihat ketika Tur Eropa. Di Spain Master 2019, Ruselli memberikan perlawanan pada Han Yue meskipun akhirnya juga harus mengakui keunggulan pemain China itu: 23-21, 18-21, 15-21. Kemudian, di German Open babak kedua sempat memberikan perlawanan sengit atas wakil Singapura, Yeo Jia Min, meskipun diset kedua pun jauh tertinggal: 20-22, 10-21.

Sebenarnya performa Ruselli dari awal tahun 2019 ini bisa dibilang cukup menjanjikan jika menilik perolehan skor didapat dari tiga turnamen mengawali BWF World Tour 2019: Ketika Thailand Master mencapai babak kedua kontra pemain tuan rumah, Busanan Ongbamruphan: 14-21, 19-21. Kemudian di Malaysia Master terhenti dibabak pertama oleh pemain Hong Kong, Yip Pui Yin: 21-19, 18-21, 17-21. Sementara dirumah sendiri, Indonesia Master pencapaian Ruselli lebih baik dibandingkan pekan sebelumnya di Malaysia, yakni bisa mencapai babak 16 besar setelah pemain muda Tiongkok, Chen Xiaoxin menjegal dipertarungan memasuki babak 8 besar.

Apabila melihat torehan prestasi Ruselli kebelakang, sebelum tahun 2019, sebenarnya ia tak melulu terhenti dibabak awal. Mungkin saja dia memang belum in seratus persen memasuki turnamen level dewasa. Prestasi Ruselli kala junior termasuk gemilang dengan beberapa kali lolos hingga babak semifinal dan menjuarai turnamen level international challenge.
Di Finlandia, Finnish Open 2018, Ruselli sukses mendapat medali perak; dan menjadi semifinalist Syed Modi Badminton International Championship, di India.
Tahun kejayaan Ruselli sebagai junior mungkin bisa dibilang tahun 2017. Sederet gelar level junior berhasil dia dapatkan, seperti: Malaysia Internasional Challenge, Singapore International Series, dan Smiling Fish International Series.

Ruselli pernah bermain secara rangkap, bahkan selain main sebagai tunggal putri, ketika Turnamen Australian U-19 Junior Badminton Championship, dia main juga sebagai ganda campuran bersama Hafiz Faisal dan berakhir sebagai juara pertama, kemudian juga bermain ganda putri bersama Lya Ersalita-yang juga bermain rangkap saat itu. Bersama Lya pun, meraih posisi juara pertama ganda putri. Sementara Lya Ersalita sebagai pemain ganda campuran harus puas hanya mencapai runner-up.


Photo source: BWF Fansite


Oh iya, Ruselli Hartawan yang kelahiran Jakarta 21 tahun lalu, tepatnya ditanggal 27 Desember, berasal dari Klub Jaya Raya Jakarta, dan menjadi pemain Pelatnas PBSI tahun 2013. Sayangnya, karena ada suatu hal, Ruselli sempat dikembalikan keklub dipertengahan tahun 2014. Semasa diklub itu digunakan Ruselli sebagai pembuktian pemain yang dapat berkembang dan selalu belajar. Sekalipun saat Smiling Fish 2016, Ruselli gagal menapaki partai puncak setelah dihentikan rekan senegara sendiri sekaligus seniornya, Dinar Dyah Ayustine, PBSI kembali mempertimbangkan Ruselli untuk masuk tim nasional karena dinilai Ruselli memiliki daya juang tinggi ketika dilapangan. Alhasil, Ruselli mengikuti Seleksi Tunggal Putri PBSI 2016. Dan masih bertahan di Pelatnas PBSI hingga kini.

Berikut kutunjukkan head to head Ruselli kontra beberapa pemain tunggal putri elit dunia:
- Vs  Akane Yamaguchi (Jepang): 0 – 3, terakhir ketemu Turnamen Youth Olympic Games 2014 dimenangkan oleh Akane: 6-21, 21-18, 11-21
- Vs He Bingjao (China): 0 -3 , terakhir ketemu Turnamen Indonesia Master 2015 dimenangkan oleh He Bingjiao: 21-14, 12-21, 17-21
- Vs Li Xuerui (China): 1 – 2, terakhir ketemu Turnamen New Zealand Open Serie 300 dimenangkan oleh Li Xuerui: 16-21, 13-21
- Vs Saina Nehwal (India): 0 -1, terakhir ketemu Turnamen Syed Modi International Badminton Championship 2018 dimenangkan oleh wakil tuan rumah, Saina: 21-12, 7-21, 6-21

Sebagai penutup diakhir postingan ini, sampai dengan update ranking BWF per 1 Mei 2019, Ruselli Hartawan menduduki peringkat ke-40 sector woman single, dan menjadi tunggal putri ketiga secara ranking nasional, dibawah Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani. 

Banyak Badminton Lovers meyakini dengan semangat main Ruselli yang bagus ini, bukan berarti kelak dia bakal naik menjadi tunggal putri kedua bahkan pertama-nya Indonesia, jika kedua rekan diatas tidak menunjukkan progres meningkat. Karena rasanya Ruselli dianggap lebih siap menghadapi peta persaingan sektor tunggal putri dunia masa sekarang. Tapi, siapapun pemainnya tentu BL Indonesia yang solid itu tetap mendukung pemainnya dong ya. (Tolong dicatat, berlaku untuk BL sejati ya, bukan BL karbitan *ups* :p)


Photo source: BWF Fansite

Akhirnya, sudah tuntas keingintahuanku mencari tahu Ruselli lebih dalam. Karena, secara pribadi dari zaman doi junior dulu, memang sudah jadi jagoan WS-ku. Sayang saja, kalau potensi yang Ruselli punya salah poles. Keep it up, Indonesia National Team!


Ganxie nimen. J


***
Thanks for the informations




New baked post

32 THINGS YOU SHOULD KNOW ABOUT ME | Alika #blogsocialdiary

  Edited by Canva | @blogsocialdiary  Why it should be 32?  It is because I am turning 32 this year. Welcome To 30's Club! Here they are...