Dajia hao!
Kali ini aku datang
kembali dengan membawa hasil kepo setelah menjelajahi dunia maya, karena sudah
lama aku nggak membukakan jati diri para pemain bulutangkis, kan? Terakhir aku
posting tentang Tim Sudirman Cup tahun 2017 dari Taiwan. Buka link ini dan ini.
Berhenti sesaat
kepon pemain-pemain luar Indonesia, ternyata pemain Indonesia pun masih banyak
yang sangat layak untuk dibahas sembari kita lihat setiap performa mereka dipelbagai
turnamen. Keep supporting Indonesian Team!
Laman kali ini memilih
seorang pemain putri Indonesia dari sektor tunggal.
Photo source: Tempo Online |
Tahun 2018 lalu, doi masuk
dalam daftar skuad Tim Uber Indonesia yang diselenggarakan di Bangkok,
Thailand. Dia juga turut menyumbang satu angka untuk Tim Indonesia ketika
dipercaya turun kontra Tim China. Mukzijat? No! Cewek ini memang pemain yang
sementara ini punya mental tanding paling bagus dibandingkan deretan tunggal
putri Indonesia lain. (eh? :p) Buktinya, digelaran Piala Uber 2018, Ruselli sukses
menggiling pemain se-kelas Olimpiade Rio 2016, Li Xuerui, dengan bermain tiga
gim: 15-21, 21-19, 21-18.
Hayuk ah, kita lihat
perjalanan bulutangkis Ruselli lainnya.
Check this out~
Tahun 2019 ini Ruselli
Hartawan belum berhasil mencatatkan prestasi gemilangnya di BWF World Tour.
Kebanyakan langkah Ruselli terhenti dibabak 16 besar alias Round 2. Sampai
dengan rilis update informasi untuk artikel ini ditulis, turnamen terakhir yang
diikuti Ruselli adalah New Zealand Open Serie 300, dimana sebenarnya turnamen
ini merupakan turnamen pertama sebagai bahan perhitungan poin menuju Olimpiade
Tokyo 2020.
Di New Zealand, Ce Li Xuerui berhasil revans dari Ruselli dengan
mengalahkannya dua set dibabak kedua, 21-16, 21-13.
Sebelumnya, di kejuaraan
bulutangkis kontinental, Badminton Asia Championship 2019, Ruselli juga harus
pulang lebih cepat. Dia hanya mampu bertahan sampai babak 16 besar, setelah pemain Korea Selatan,
Kim Ga Eun mengalahkannya: 12-21, 19-21. Sementara, Kakak Senior Ga Eun, Sung Ji Hyun
sebelumnya juga memupuskan harapan Ruselli untuk melaju ke babak 8 besar di
Singapura.
Kendatipun masih sering kalah dibabak awal, Ruselli juga tak memberi
kemenangan mudah sang lawan. Seperti yang terlihat ketika Tur Eropa. Di Spain
Master 2019, Ruselli memberikan perlawanan pada Han Yue meskipun akhirnya juga
harus mengakui keunggulan pemain China itu: 23-21, 18-21, 15-21. Kemudian, di
German Open babak kedua sempat memberikan perlawanan sengit atas wakil
Singapura, Yeo Jia Min, meskipun diset kedua pun jauh tertinggal: 20-22, 10-21.
Sebenarnya performa
Ruselli dari awal tahun 2019 ini bisa dibilang cukup menjanjikan jika menilik
perolehan skor didapat dari tiga turnamen mengawali BWF World Tour 2019: Ketika
Thailand Master mencapai babak kedua kontra pemain tuan rumah, Busanan
Ongbamruphan: 14-21, 19-21. Kemudian di Malaysia Master terhenti dibabak
pertama oleh pemain Hong Kong, Yip Pui Yin: 21-19, 18-21, 17-21. Sementara
dirumah sendiri, Indonesia Master pencapaian Ruselli lebih baik dibandingkan pekan sebelumnya di Malaysia, yakni bisa mencapai babak 16 besar setelah
pemain muda Tiongkok, Chen Xiaoxin menjegal dipertarungan memasuki babak 8
besar.
Apabila melihat torehan
prestasi Ruselli kebelakang, sebelum tahun 2019, sebenarnya ia tak melulu
terhenti dibabak awal. Mungkin saja dia memang belum in seratus persen memasuki turnamen level dewasa. Prestasi Ruselli kala junior
termasuk gemilang dengan beberapa kali lolos hingga babak semifinal dan
menjuarai turnamen level international challenge.
Di Finlandia, Finnish Open
2018, Ruselli sukses mendapat medali perak; dan menjadi semifinalist Syed Modi
Badminton International Championship, di India.
Tahun kejayaan Ruselli sebagai
junior mungkin bisa dibilang tahun 2017. Sederet gelar level junior berhasil
dia dapatkan, seperti: Malaysia Internasional Challenge, Singapore
International Series, dan Smiling Fish International Series.
Ruselli pernah
bermain secara rangkap, bahkan selain main sebagai tunggal putri, ketika Turnamen
Australian U-19 Junior Badminton Championship, dia main juga sebagai ganda campuran bersama Hafiz
Faisal dan berakhir sebagai juara pertama, kemudian juga bermain ganda putri
bersama Lya Ersalita-yang juga bermain rangkap saat itu. Bersama Lya pun,
meraih posisi juara pertama ganda putri. Sementara Lya Ersalita sebagai pemain
ganda campuran harus puas hanya mencapai runner-up.
Photo source: BWF Fansite |
Oh iya, Ruselli Hartawan
yang kelahiran Jakarta 21 tahun lalu, tepatnya ditanggal 27 Desember, berasal
dari Klub Jaya Raya Jakarta, dan menjadi pemain Pelatnas PBSI tahun 2013.
Sayangnya, karena ada suatu hal, Ruselli sempat dikembalikan keklub
dipertengahan tahun 2014. Semasa diklub itu digunakan Ruselli sebagai
pembuktian pemain yang dapat berkembang dan selalu belajar. Sekalipun saat
Smiling Fish 2016, Ruselli gagal menapaki partai puncak setelah dihentikan rekan
senegara sendiri sekaligus seniornya, Dinar Dyah Ayustine, PBSI kembali
mempertimbangkan Ruselli untuk masuk tim nasional karena dinilai Ruselli
memiliki daya juang tinggi ketika dilapangan. Alhasil, Ruselli mengikuti Seleksi Tunggal
Putri PBSI 2016. Dan masih bertahan di Pelatnas PBSI hingga kini.
Berikut kutunjukkan head to head Ruselli kontra beberapa
pemain tunggal putri elit dunia:
- Vs Akane
Yamaguchi (Jepang): 0 – 3, terakhir ketemu Turnamen Youth Olympic Games 2014
dimenangkan oleh Akane: 6-21, 21-18, 11-21
- Vs He Bingjao (China): 0 -3 , terakhir ketemu Turnamen
Indonesia Master 2015 dimenangkan oleh He Bingjiao: 21-14, 12-21, 17-21
- Vs Li Xuerui (China): 1 – 2, terakhir ketemu Turnamen
New Zealand Open Serie 300 dimenangkan oleh Li Xuerui: 16-21, 13-21
- Vs Saina Nehwal (India): 0 -1, terakhir ketemu
Turnamen Syed Modi International Badminton Championship 2018 dimenangkan oleh
wakil tuan rumah, Saina: 21-12, 7-21, 6-21
Sebagai penutup diakhir postingan ini, sampai dengan
update ranking BWF per 1 Mei 2019, Ruselli Hartawan menduduki peringkat ke-40
sector woman single, dan menjadi tunggal putri ketiga secara ranking nasional, dibawah Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani.
Banyak Badminton Lovers meyakini dengan semangat main Ruselli yang bagus ini, bukan berarti
kelak dia bakal naik menjadi tunggal putri kedua bahkan pertama-nya Indonesia,
jika kedua rekan diatas tidak menunjukkan progres meningkat. Karena rasanya
Ruselli dianggap lebih siap menghadapi peta persaingan sektor tunggal putri
dunia masa sekarang. Tapi, siapapun pemainnya tentu BL Indonesia yang solid itu
tetap mendukung pemainnya dong ya. (Tolong dicatat, berlaku untuk BL sejati ya,
bukan BL karbitan *ups* :p)
Photo source: BWF Fansite |
Akhirnya, sudah tuntas keingintahuanku mencari tahu
Ruselli lebih dalam. Karena, secara pribadi dari zaman doi junior dulu, memang
sudah jadi jagoan WS-ku. Sayang saja, kalau potensi yang Ruselli punya salah
poles. Keep it up, Indonesia National Team!
Ganxie nimen. J