Read into your languange

Thursday, January 05, 2012

FFS - Akhir Cerita Cinta (Chapter 6)


Part 6 - It's You

Selesai mengantri tiket, Rangga mengajak Widy keluar bioskop dengan alasan makan siang, padahal Rangga ingin menghindari Dicky. Sebenarnya bukan menghindarinya adiknya, tetapi orang yang bersama Dicky, yaitu GC. Ia merasa kalo GC melihatnya pasti ia akan ditanya berbagai macam hal. Itulah yang belum mau ia jawab. Namun, telat. Dicky sudah melihat mereka. Dan ia menyapa Rangga yang beranjak keluar dari bioskop. Rangga terkejut dengan kehadiran mereka. Biarpun begitu, Rangga mengenalkan Widy pada Dicky dan pada GC juga.

“ Ternyata dia lebih manis dari yang diceritain Morgan “ ucap Dicky

“ Ah masa?! Jadi malu “ sambung Widy malu-malu

“ Jangan macam-macam kamu. Oh iya, besok malem Widy mau kerumah. Aku mau ngenalin dia ke papa “ ujar Rangga sembari menggandeng Widy. Widy terkejut dengan ucapan Rangga. Sebelumnya ia tak diberitahu apa-apa soal perkenalan itu. Apalagi besok malam.

“ Oh begitu. Nanti, aku yang nyiapin jamuannya deh “ ujar Dicky

“ Ngomong-ngomong, dia siapa? Pacar kamu? “ tanya Widy menunjuk GC

“ Bukan kok. Dia teman lamaku. Dia GC. Cinta, ini Widy. Dia calon kakak ipar aku “ ucap Dicky. Mendengar itu wajah Widy memerah, kemudian GC dan Widy saling berjabat tangan. GC terkejut mendengar status Widy yang dikatakan Dicky. Kakak ipar. GC nggak bisa mempercayai itu. Kemudian, Dicky dan GC pamit pulang kepada Rangga dan Widy. Beberapa menit kemudian selepas Dicky dan GC pergi, Rangga bersama Widy memasuki studio bioskop. Tanpa mereka sadari, mereka duduk dibarisan yang sama dengan Angel, Bani, Ifan, dan Natly. Rangga baru menyadari kalo disebelahnya adalah Angel saat ia akan menaruh botol minumannya dibawah kursi. Saat itu, Angel juga tengah menunduk melakukan hal yang sama. Mereka berpandangan sejenak ditengah suasana gelap. Saat film berakhir, barulah Widy menyadari siapa orang-orang yang ada disekitarnya. Disaat itu pula, Widy menepati janjinya pada Natly untuk selangkah lebih maju mengenalkan Rangga ke keluarga. Sebelum pulang, mereka mampir dulu disuatu restoran seafood. Mereka makan siang bersama. Sepanjang waktu, Angel tak bisa mengalihkan pandangannya dari Rangga. Bahkan saat Rangga dan Widy bersuap-suapan, Angel terlihat cemburu. Beberapa kali Natly memberikan isyarat hati-hati pada Angel, namun hal itu diacuhkan. Sampai kemudian, Bani sendiri yang menegurnya. Angel tetap berlagak tak terjadi apa-apa. Sementara itu, Rangga berusaha menutupi alergi terhadap kerang agar mengacaukan ingatan Angel terhadap dirinya. Usahanya itu sempat hampir gagal, karena kedua matanya mulai berair. Angel yang memperhatikan gelagat aneh Rangga merasa ada yang tidak beres dengannya. Untuk menghapus kecurigaan Angel, Rangga pergi toilet dan dia memuntahkan semua kerang yang dimakannya. Setelah dikira agak baikan, ia kembali ke meja. Tetapi Angel tetap yakin akan pikirannya. Ia terus memperhatikan Rangga.

“ Angel “ panggil Widy saat selesai makan membuyarkan lamunan Angel

“ Ah iyaa.. Ada apa, Wid? “ tanya Angel linglung

“ Kenapa? Kenapa jadi melamun sendiri? “ tanya Widy. Rangga memperhatikannya, tepat saat Angel menoleh ke Rangga, sehingga ia menjadi salah tingkah.

“ Nggak ada apa-apa kok “ jawab Angel. Widy sedikit merasa ada yang aneh dengan Angel. Ia yakin kalo dari tadi Angel memperhatikan kekasihnya yang ada disebelahnya. Namun, Angel tak mau menunjukkan itu kepada siapapun. Menyadari kecurigaan Widy, Ifan memanggil waiter dan meminta bon. Akhirnya mereka pun pulang masing-masing. Ifan mengajak Widy pulang bareng. Namun, Widy menolaknya. Ia lebih memilih pulang bareng sang kekasih. Karena ia masih ingin lebih lama bersama Rangga. Sepanjang perjalanan pulang mengantar Angel, Bani tak banyak bicara. Walaupun Angel mengajaknya bicara panjang lebar, namun tetap saja Bani tak menanggapinya, sesekali menanggapinya yang dirasa penting saja. Jadilah sepanjang perjalanan hingga sampai rumah Angel, keduanya hanya berdiam-diaman. Yang dialami Bani, juga dialami oleh Widy. Widy merasa curiga pada Rangga yang keliatan selama makan siang bersama, ia bermain mata dengan Angel. Saat Widy menanyakannya, Rangga mengatakan kalo Angel nggak asing baginya. Karena mereka beberapa kali sempat berpapasan. Widy semakin menjadi curiga, jangan-jangan ada apa-apa diantara mereka.

Morgan terkejut saat dirumahnya ada GC yang membantu Dicky membereskan rumah. Dicky membereskan rumah, hal ini sangat jarang terjadi. Biasanya Dicky malas untuk membereskan rumah, semuanya diserahkan pada pembantu saja. Tapi, hari ini tidak. Saat Morgan menanyakan sebabnya, Dicky secara langsung menyampaikan perintah Rangga agar merapikan rumah. Walaupun Rangga akan mengenalkan Widy baru keesokan harinya, namun ia mau rumah sudah rapi pada hari ini. Soal Dicky yang tak menyuruh pembantu mereka, karena ia ingin menyambut calon kakak iparnya dengan cara tersebut. Setelah mendengar cerita Dicky tentang rencana perkenalan oleh Rangga, seperti biasa Morgan memberi laporan pada Kevin lewat telepon. Saat menerima telepon dari Morgan, Kevin sedang membujuk Natly dan Ifan untuk membantu rencana mereka. Tugas Natly nggak susah, hanya membuat Widy mau membawa Rangga ke rumah dan meyakinkan pilihan yang terbaik buat dia. Kebetulan di saat itu Widy baru pulang. Natly menanyakan jawabannya Widy yang kemarin. Tentang perkenalan itu.

“ Gimana, Wid? “ tanya Natly ketika sudah berdiri di depan kamar Widy. Widy terkejut dengan kehadiran Lala didepan kamarnya.

“ Gimana apanya? “ tanya Widy tak mengerti

“ Jangan pura-pura lupa. Kamu janji kan mau ngenalin yang namanya Rangga itu ke kita. Wid, aku nggak pernah maksa kamu. Kalo kamu memang belum siap, bilang aja. Tapi, orang tua dan kakak-kakakmu pengen tau cowo kamu. Aku bisa paham keinginan mereka, karena kamu satu-satunya putri disini, mereka berhak tau siapa pangeran baru yang akan masuk dalam rumah ini “ nasihat Natly. Widy terdiam. Merenungi semua perkataan Natly. Natly menarik tangan Widy menuju ruang tengah lantai 1. Disana ada Tante Risa, Raka, dan Mezty. Mereka sedang mengobrol dan keliatan akrab sekali.

“ Setelah melihat itu, kamu masih bisa bilang mama kamu seorang yang pemilih?! Tante Risa bukan pemilih, dia cuma perlu waktu buat mengenal calon anaknya. Maksud aku, kalo kamu nggak memperlihatkan Rangga ke dia, gimana caranya dia tau pacar kamu itu “ lanjut Natly. Disela-sela sedang bicara dengan Natly, Widy menyadari ada yang menguping pembicaraan mereka dari tangga.

“ Kak Ifan, Kevin.. Kalo mau dengerin, nggak usah sembunyi-sembunyi. Sini aja “ ucap Widy sedikit menoleh ke arah tangga bawah. Keduanya kaget, karena ketauan menguping pembicaraan itu. Akhirnya mereka memperlihatkan diri mereka. Widy melanjutkan obrolannya.

“ Besok Rangga ngajak aku ke rumahnya, dikenalin sama papanya. Entah kapan aku siap membawa dia kesini. Tapi, aku menerima tawaran kakak waktu itu. Aku ingin semua bertahap “ ucap Widy

“ Kalo begitu, kamu bawa dia ke acara pensi kampus kita. Kita ketemu disana. Gimana? “ ujar Natly sambil menoleh ke Ifan yang duduk disebelahnya. Widy mengangguk tandanya ia menyetujui usulan itu.

“ Nah, gitu dong.. Berani ambil keputusan.. “ ujar Kevin sambil mengacak-acak rambut Widy. Widy hanya tersenyum sambil merapikan rambutnya. Kemudian berjalan ke kamarnya. Kevin senang karena rencananya mengubah jalan pikiran Widy menjadi lebih dewasa, mulai membuahkan hasil.

Sementara itu, Om Romi yang sudah mendengar kalo Rangga akan mengenalkan gadisnya pada keesokan malamnya, menanyakan kembali keseriusan Rangga dalam hubungannya ini. Tentunya Rangga menjawab, serius. Karena ia telah menemukan sosok wanita yang dicarinya selama ini. Walaupun sedikit ceroboh, namun Widy mempunyai sifat yang membuat Rangga sudah tak dapat berpindah ke lain hati lagi. Yaitu sifat ketegarannya saat menghadapi masalahnya., dan selalu senyum meskipun dalam keadaan sakit.

“ Baiklah. Kalo memang keputusan kamu sudah bulat dan kamu merasa gadis itu yang terbaik. Papa nggak bisa melarang kamu “ ucap Om Romi sembari mengambil koran yang hari ini.

“ Papa ada waktu besok malam? “ tanya Rangga memastikan

“ Tentu. Buat calon anggota baru, papa selalu menyempatkan waktu. Morgan, kamu hubungi keluarga dari mama, dan suruh datang kesini juga besok malam. Dicky, kabari hal yang sama pada keluarga papa ya?! “ ujar Om Romi. Kata-kata itu membuat Rangga, Morgan, dan Dicky saling berpandangan tak mengerti

“ Maksud papa apa? Rangga cuma mau ngenalin dia ke papa dulu. Bukan pada keluarga yang lain “ protes Rangga.

“ Mama kalian kan sudah tidak ada, Jadi sebagai wakil dari mama, papa juga ingin keluarga mama tau tentang kamu sekarang “ ujar papa. Rangga terdiam mendengar jawaban sang papa. Ia membiarkan sang papa melakukan apapun yang menurutnya baik. Walau ia masih segan mempertemukan kekasihnya pada keluarga besarnya.

Keesokan harinya. Widy akhirnya mengetahui asmara sahabat-sahabatnya. PJ dan Reza, Linzy dan Rafael. Ketika ia melewati lapangan basket depan, kedua sahabatnya itu sedang bersama dua atlet basket kampus itu. Saat PJ dan Reza, Widy merasa aneh dengan perasaannya sendiri. Ia seperti merasa kehilangan Reza. Entah kehilangan seorang teman baik atau kehilangan orang yang sempat disukanya. Disaat itu, Linzy menagih janji Widy untuk memperkenalkan Rangga pada mereka.

“ Memang gue pernah janji ya ke kalian? Kok gue nggak inget? “ canda Widy

“ Pernah kalii, Wid.. “ ujar PJ

“ Udah.. Udah.. Nggak penting lo inget ato nggak. Yang penting, sekarang kita mau tau cowo lo yang sekarang itu! “ ucap Linzy memaksa

“ Iya iyaa.. Nanti siang, gue bawa dia ke tempat nongkrong biasa deh. Asal kalian nanti juga ikut ya “ ujar Widy ke Reza dan Rafael juga.

“ Janji? “ PJ memastikannya

“ Gue janji “ jawab Widy mengacungkan jari kelingkingnya

Sementara itu, Bisma dan Tryan juga menagih janji Rangga untuk memperkenalkan cewenya pada mereka. Karena selama ini, Rangga cuma menceritakan soal Widy pada kedua temannya itu, tanpa mempertemukannya atau sekedar menunjukkan fotonya. Saat Rangga bingung menjawab permintaan Bisma dan Tryan, Widy meneleponnya menanyakan kesediaannya untuk bertemu teman-teman Widy. Akhirnya ia mendapatkn alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Bisma dan Tryan. Mereka sepakat bertemu di Sweet Cake. Salah satu kafe favorit Widy dan tempat nongkrong Widy, PJ, dan Linzy.

Siang harinya menjadi hari yang lumayan membuat jantung Widy berdetak kencang. Meskipun hanya memperkenalkan Rangga pada teman-temannya, namun Widy tetap merasa ada yang tak biasa dengan hatinya. Ini adalah pertama kalinya, Rangga bertemu dengan orang yang dulu sempat disukainya, Reza. Ia memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, seandainya ia tak dapat bersikap biasa di depan keduanya. Tenyata, Reza, Rafael, dan PJ sedikit sudah mengenal Bisma dan Tryan melalui sparing tim basket mereka. Rangga bertanya-tanya kenapa hanya ia tak tahu tentang ketiga teman Widy itu. Bisma menjelaskan, saat tim mereka sparing melawan tim Reza, Rangga tidak mengikuti pertandingan itu. Dan digantikan oleh pemain lain. Rangga baru mengerti, kalo saat itu ia memang sedang merencanakan cara untuk menembak Widy. Dengan sudah saling mengenal, perkenalan tidak terlalu memakan waktu lama. Kegiatan selanjutnya hanya diisi dengan berbagai macam obrolan dan canda tawa. Waktu menunjukkan pukul 4 sore. Widy pamit pulang, karena ingin mempersiapkan diri untuk bertemu keluarga Rangga. Rangga mengantar Widy pulang. Dan berjanji akan menjemputnya pukul 7 malam.

Dicky dan GC semakin dekat. Mereka semakin sering bersama. Namun, tak ada rasa yang tumbuh diantara mereka, selain persahabatan yang sempat terputus karena Dicky yang dulu tinggal di luar Jakarta. Kini mereka kembali menjadi sahabat. Sore ini Angel dan GC sampai rumah pada waktu yang hampir bersamaan. Angel terkejut. Karena GC diantar oleh Dicky. Angel masih sangat mengingat Dicky. Dicky berbisik pada GC, jangan berkata apapun tentang Rangga kepada Angel. Semua butuh waktu. Dan bukan saat ini.

“ GC, kamu udah berapa kali ketemu Dicky? Dan kapan pertama ketemu? “ tanya Angel saat memasuki rumah mereka

“ Aku udah mulai sering main bareng lagi sih. Pertama ketemu waktu itu, pas aku belajar dirumah Ilham, ternyata ada Dicky dan Kak Morgan “ jawab GC

“ Morgan? Mereka semua udah balik ke sini? “ Tanya Angel ingin tahu kelanjutannya. Sebelum menjawab pertanyaan kakaknya, GC teringat permintaan Morgan ketika mereka pertama bertemu.

“ Tolong kamu jangan bilang ini ke Angel ato siapapun ya “ ucap Morgan,

“ Aku rasa belum saatnya dia tau soal ini “ lanjutnya lagi

“ Iya. Mereka memang sekarang ada di Jakarta. Tapi, hanya mereka berdua. Sementara Kak Dewa, masih tinggal di Sydney “ ujar GC setelah diam beberapa saat. Angel tak sepenuhnya percaya dengan semua yang dikatakan GC. Ia merasa GC menyembunyikan sesuatu darinya. Akhirnya ia memutuskan esok harinya untuk mencari jawaban atas rasa penasarannya. Angel akan mengikuti GC esok hari mulai dari sekolahnya hingga ke tempat yang mungkin akan jadi tempat bertemu adiknya dan Dicky.

Jam menunjukkan pukul 18.45. Widy sudah siap dengan dandanannya. Ia tampak begitu anggun dengan gaun berwarna putih. Mezty telah membantunya berdandan hingga ia tampil seperti putri malam ini. Jantung Widy tak bisa berhenti berdetak. Ia merasa takut dan khawatir juga untuk betemu keluarga Rangga. Cowo itu menjemput Widy pukul 18.50.

“ Hah? Bukan dirumah kamu? Terus, dimana? “ tanya Widy saat Rangga memberitahu tempat perkenalannya bukan dirumahnya

“ Di kediaman keluarga almarhumah mama aku. Aku juga nggak ngerti maksud papa apa, kenapa untuk saat ini keluarga yang lain harus tau sekarang “ ujar Rangga

“ Nggak apa-apa. Bukannya semakin cepat, semakin baik. Memang ini kan yang kita target, mereka semua tau tentang kita. Aku siap kok “ jawab Widy bijak. Sebenarnya hati Widy semakin tak karuan, namun ia tak menunjukkannya pada Rangga, sehingga ia memikirkan kata-kata lain untuk membuat Rangga tenang.

( Backsound: Deg-Degan, Vierra )

Akhirnya sampai juga Widy di kediaman keluarga besar Rangga. Rangga menggandeng Widy memasuki rumah. Kini perasaan Widy bercampur aduk tak karuan. Morgan membukakan pintu rumah bagi pasangan itu. Tak butuh waktu lama untuk berkenalan dengan semua anggota keluarga, Widy sudah bisa akrab dengan semua. Pembawaan Widy yang ceria, enerjik, dan mudah akrab dengan orang membuat semua anggota keluarga cepat menerimanya. Bahkan dengan sepupu-sepupu Rangga yang sebaya dengannya ia dapat berbaur dan bercanda bersama. Ini diluar dugaan Rangga. Akhirnya waktu juga yang harus menyudahi acara perkenalan itu. Widy pamit pulang diantar oleh Rangga. Sementara kedua adik Rangga, memilih menginap disana.

“ Gimana perasaanmu sekarang? “ tanya Rangga sebelum Widy turun dari mobil di depan rumahnya

“ Baik. Keluargamu menyenangkan “ jawab Widy tersenyum

“ Karena kamu juga menyenangkan “ balas Rangga mengenggam tangan Widy erat

“ Aku boleh tanya? “ tanya Widy kemudian. Rangga mengangguk.

“ Sebelumnya maaf kalo aku nanyain soal ini. Sejak kapan mama kamu nggak ada? “ tanya Widy

“ Nggak apa-apa kok. Mungkin kamu memang harus tau. Mama meninggal waktu aku berusia 16. Dan masih tinggal di Jogja. Mungkin Kevin tau soal itu. Karena dia termasuk dekat dengan keluargaku. Seperti adikku sendiri “ ucap Rangga

“ Setelah itu? Apa masih tinggal disana? Kapan kamu mulai di Sydney? “ tanya Widy lagi. Kali ini Widy ingin tau lebih banyak tentang kekasihnya itu.

“ 3 hari setelah mama meninggal. Kita langsung ikut papa pindah ke Bali. Di Bali, kita tinggal selama 2 tahun. Kemudian, ada tante yang nawarin tinggal dan sekolah di Sydney. Akhirnya aku dan Morgan mutusin tinggal disana, dan papa menyuruh agar kita membawa Dicky juga. Akhirnya kita bertiga tinggal di Sydney. Selama 3 tahun, kemudian balik ke Jakarta. Karena aku rasa aku udah dewasa, dan mungkin bisa menjaga adik-adikku sendiri disini. Kita juga nggak mau terlalu lama merepotkan keluarga sana “ kenang Rangga. Mendengar cerita Rangga, Widy merasa kagum atas perjalanan hidup Rangga yang penuh liku. Ia sampai terbengong mendengar cerita itu.

“ Kenapa? Udah masuk sana. Udah larut malam juga “ suruh Rangga, menyadarkan kekaguman Widy

“ Lusa kamu ke rumah ya?! Aku mau ngenalin kamu ke orang tua aku “ pinta Widy

“ Kamu yakin? Waktu itu kamu bilang .... “ Widy menyetop ucapan Rangga

“ Aku yakin. Kalo kamu yakin, kenapa aku nggak bisa?! “ ujar Widy yakin

“ Ya udah, aku masuk ya.. See you tomorrow “ ucap Widy mencium pipi Rangga hangat. Rangga terkejut dengan kecupan itu, namun senang. Widy berlalu masuk rumah. Suasana hati Widy menjadi baik. Ia menyapa semua orang yang dirumah. Bahkan menyiuminya satu per satu. Tak terkecuali Kevin, padahal biasanya mereka nggak akur.

( Backsound: Ada Cinta, by: SM*SH )

Keesokan harinya. Angel menawari diri mengantar GC ke sekolah. Namun, GC menolak. Karena ia sudah berjanji akan berangkat bareng Dicky. Saat GC bersama Dicky berangkat. Angel mulai mengikuti mereka. Ia ingin tau semua kenyataan yang sepertinya sembunyi darinya. Dicky yang berhasil membujuk sang papa untuk membelikan mobil, kini memang sering berangkat ke sekolah bareng GC dan Ilham. Tiga sahabat masa kecil itupun kembali bersatu dalam satu gedung sekolah. Hari itu, Angel sampai meninggalkan kuliahnya hanya untuk menunggui GC dan Dicky sampai mereka selesai sekolah. Sementara itu, Bani kebingungan mencari Angel dikampus. Ia menelpon Angel, namun tak ada jawaban. Maka Bani semakin mengkhawatirkan kekasihnya itu. GC melihat mobil Angel terparkir di depan sekolahnya. Ia merasa kalo kakaknya sedang mengikutinya. Ia memberitahu hal itu pada Dicky.

“ Lo pernah cerita kalo gue dan kakak-kakak gue di Jakarta? “ tanya Dicky setelah mendengar cerita GC kalo ada kemungkinan Angel memang mengikuti mereka.

“ Ya. Gue cerita ke Kak Angel. Tapi, gue cuma bilang yang tinggal disini cuma lo dan Kak Morgan “ jawab GC

“ Pasti dia curiga soal Rangga “ gumam Dicky sambil mengambil HP dari sakunya. Dicky menelepon Rangga dan memberitahu kecurigaannya terhadap Angel yang sedang mengikutinya. Setelah berpikir sejenak, akhirnya Rangga memutuskan untuk muncul dihadapan Angel dalam sosok yang sekarang. Bukan sosok di masa lalu sebagai Dewa.

“ Gimana? Kak Rangga bilang apa? “ tanya GC setelah Dicky menutup teleponnya

“ Anggap aja kita belum tau kalo Angel ngikutin kita. Dia minta, gue nanti ke makam nyokap. Dan buat supaya Angel mengikutinya hingga ke pemakaman “

“ Pemakaman? Buat apa? “ tanya GC

“ Entahlah “ jawab Dicky

Rangga merasa Angel memang sudah saatnya tau tentang dirinya. Ia sadar tak mungkin akan selamanya ia bersembunyi dalam dirinya yang sekarang. Menyembunyikan masa lalunya tak mungkin lagi ia lakukan. Lagipula, kini ia sudah memiliki hati yang lain. Yang tak akan lagi ia tinggalkan. Siang ini, Widy meminta Rangga agar membawanya ke makam mama Rangga. Ia ingin berziarah, setelah semua anggota keluarga Rangga dapat menerimanya. Ia ingin mama Rangga juga dapat merestuinya. Kesempatan itulah yang digunakan Rangga untuk menunjukkan diri sebagai Dewa kepada Angel. Itulah sebabnya ia menyuruh Dicky agar ia jalan ke arah makam. Agar GC mengikutinya hingga kesana. Dan benar saja, saat mobil Dicky berjalan menuju ke arah makam, Angel mengikutinya. Tentunya Angel merasa tidak asing dengan jalanannya. Karena sebenarnya secara diam-diam Angel sering berziarah ke makam mama Rangga dan Dicky. Angel melihat Rangga dan Widy sedang berada di pusaran mamanya Rangga. Ia tak lantas segera menghampiri mereka. Ia menunggu sampai saatnya tepat. Ia menunggu di depan mobil Rangga. Tibalah saat sepasang kekasih itu kembali ke mobil. Airmata Angel tak bisa ditahannya lagi saat melihat Rangga. Widy merasa heran dan tak mengerti dengan situasinya.

“ Jadi, elo ... “ Angel mencoba memastikan bahwa Rangga adalah Dewa, cinta monyet yang dulu telah pergi

“ Maaf. Kalo gue harus nyembunyiin identitas gue dari lo. Gue cuma nggak mau lo sakit hati gara-gara gue sekarang “ ujar Rangga pelan

“ Kenapa? Kenapa lo harus bohongin gue seperti ini? Lo bilang, lo nggak mau bikin gue sakit hati. Tapi, lo sekarang bikin gue sakit!! Lo pasti punya alasannya kan?! Sekarang, jelasin apa alasan lo bohongin gue kayak gini?? “ ujar Angel terisak tangis. Rangga menarik tangan Widy dan mengatakan kalo Widy-lah alasannya. Angel melihat ke arah Widy dengan sinis. Entah kenapa Angel merasa Widy telah merebut seseorang darinya.

“ Gue harap lo nggak marah atau menaruh dendam sama Widy. Lo kenal gue kan?! Kalo gue sudah memilih sesuatu, gue nggak akan pernah melepasnya lagi. Dan sekarang gue memilih Widy disamping gue “ ucap Rangga. Airmata Angel makin tak terbendung. Ia pun menangis, entah apa yang ditangisi. Kejujuran yang baru diucapkan Rangga atau menangisi Rangga karena telah memilih yang lain. Di saat yang sama, Bani datang menyusul Angel. Bani mengetahui dimana Angel dari GC. Setelah beberapa kali gagal menghubungi Angel, Bani mencoba menelepon GC. Cinta pun memberitahu dimana Angel saat itu. Saat melihat Angel menangis, Bani dapat menduga kalo Angel telah mengetahui semua. Ia memeluk Angel. Membiarkan kekasihnya tenang dalam dekapannya.

“ Jadi, sekarang kamu udah tau semua? “ tanya Bani memastikan semua persoalannya

“ Apa jangan-jangan kamu udah tau soal ini juga?!! “ tebak Angel,

“ Kaliaann?!! Kenapa kalian sekongkol untuk membohongi gue?!! Kenapa gue nggak boleh tau kebenaran inii?! Kaliaaannn keterlaluaann!! “ umpat Angel pada Bani, GC, dan Dicky

“ Maaf. Mereka begitu karena gue yang menyuruh. Karena gue takut, lo nggak bisa menerimanya “ ujar Rangga

“ Kenapa? “ tanya Angel

“ Bukan karena apa-apa. Gue permisi “ ucap Rangga sambil berjalan mendekati mobilnya. Widy berjalan menyusul. Saat Widy melewati Angel, ia merasakan Angel menatapnya dengan rasa tak suka. Ia tetap berlalu dengan cuek. Walaupun ia tak nyaman dengan tatapan Angel itu. Sementara mobil Rangga melaju meninggalkan area pemakaman, Angel masih berdiri ditempat yang sama dengan kesedihannya.

“ Kita pulang yuk “ ajak Bani pada Angel. Gadis itu tak menjawab apapun, Angel segera memeluk Bani dan menumpahkan semua airmatanya. Bani membiarkan hal itu untuk beberapa saat.

“ Aku mau ceritain semua yang kamu tau tentang ini ke aku sekarang “ pinta Angel pada Bani

“ Oke. Tapi, nggak disini. Kita cari tempat lain aja ya “ ujar Bani

“ Grace, kamu bawa mobil kakak ya. Kakak pulang sama Bani aja “ ujar Angel pada GC sambil menyerahkan kunci mobilnya. Sebelum mengambil kunci itu, GC menoleh pada Dicky dan Dicky memberi isyarat agar menuruti kemauan Angel. GC pun mengambil kunci itu. Selanjutnya Angel dan Bani pergi. GC dan Dicky pun pulang masing-masing.

Sementara itu dalam perjalanan, Widy menanyakan yang terjadi di pemakaman tadi. Karena ia sama sekali tak mengerti yang mengerti yg terjadi. Rangga menjawab semua kenyataan yang ditanya oleh Widy. Namun, Rangga mengatakan kalo Angel hanyalah teman masa kecil tanpa ada apapun yang terjadi. Widy tak percaya sepenuhnya.

“ Kamu bohong kan? Aku tau, kamu sama Angel bukan cuma sekedar temen masa kecil “ ujar Widy mengutarakan argumennya

“ Kita sahabat dekat “ jawab Rangga

“ Kamu udah bohongin Angel, sekarang mau bohongin aku lagi?? Mau kamu apaa?? Kenapa sih kamu nggak bilang aja, kalo kalian emang pernah pacaran?!! “ protes Widy

“ Gimana kamu tau tentang itu? “ tanya Rangga kaget dengan perkataan Widy

“ Bener kan? “ ucap Widy. Rangga terdiam.

“ Jelas bener. Karena Morgan udah cerita semua ke aku “ ucap Widy santai. Rangga menghentikan laju mobilnya disebuah taman. Kemudian ia turun. Widy pun ikut turun. Saat itulah, Rangga menjelaskan semua tentang dirinya yang harus rela membohongi orang lain.

“ Awalnya aku kembali kesini memang karena dia. Karena aku ingin meminta maaf, udah sangat lama aku nggak ngasi kabar ke dia. Dan mungkin bisa memperbaiki hubungan yang dulu lagi. Tapi, ceritanya jadi beda saat pertama kali ketemu kamu di bandara. Aku seperti lupa akan semua tujuanku datang kesini. Makanya aku mengganti nama. Supaya Angel nggak gampang menemukanku disini. Ternyata, Dicky dan adiknya malah satu sekolah “ terang Rangga. Widy terkejut dengan pengakuan Rangga barusan.

“ Ternyata memang aku penyebabnya “ ujar Widy pelan

“ Bukan “ bantah Rangga menatap Widy

“ Kamu bisa bilang, bukan aku penyebabnya “ lanjut Widy sambil memalingkan wajah dari Rangga, “ Tapi perasaan perempuan nggak pernah bisa dibohongi. Kamu bilang bukan, tapi Angel pasti akan menganggap seperti itu “ ucapnya lagi

“ Jangan khawatir. Dia hanya masa lalu. Walaupun aku datang kesini awalnya memang karena dia, tapi saat itu perasaan ini masih abu-abu. Sekarang, aku udah menemukan kamu. Dan aku janji, kamu akan jadi yang terakhir selamanya “ ucap Rangga

“ Tapi, kamu juga harus meminta maaf ke Angel dan jelasin yang tadi kamu jelasin ke aku “ pinta Widy

“ Ya. Aku janji “ balas Rangga. Keduanya pun berpelukan dengan hangat.

Malam harinya. Rangga menempati janjinya untuk datang ke rumah Widy dan berkenalan dengan seluruh anggota keluarga Widy secara resmi. Rangga cepat akrab dengan Ifan, Raka, dan Kevin. Saat berhadapan dengan kedua orang tua Widy pun, Rangga menunjukkan keseriusan dengan Widy. Sehingga orang tua Widy pun luluh dan mengizinkan putrinya melanjutkan hubungannya. Namun, pada malam itu Widy menunjukkan wajah yang tidak mengenakkan pada Rangga. Natly merasakan hawa tak enak terhadap pasangan itu. Hal itu ia ceritakan pada Ifan. Sehingga Ifan menanyakan langsung akan hal yang telah terjadi antara Rangga dan adiknya.

“ Ada masalah sama Widy? “ tanya Ifan tiba-tiba menghampiri Rangga yang sedang duduk sendiri di ruang tamu

“ Nggak ada apa-apa kok “ jawab Rangga santai

“ Yakin nggak ada apa-apa?! “ Ifan mencoba meyakinkannya. Rangga tetap menjawab tak ada apapun antara ia dan Widy. Tetapi Ifan juga yakin memang ada masalah antara mereka berdua.

“ Baik. Kalo kamu memang tak ingin bilang. Nggak masalah. Aku cuma ingin bilang, sekedar mewakili anggota keluarga yang lain. Terima kasih kamu telah membuat Widy menjadi lebih dewasa. Nggak terburu-buru lagi dalam mengambil suatu keputusan hidupnya. Ada satu pesan dari kita yang harus kamu selalu lakuin demi Widy. Jangan pernah bikin dia sedih dan kembali menjadi Widy yang dahulu lagi. Bikin dia menjadi semakin dewasa dan selalu ceria seperti saat dia bersama kamu “ ujar Ifan

“ Apa ini artinya aku diterima dalam keluarga ini? “ tanya Rangga

“ Kamu bisa menjawabnya sendiri “ ucap Ifan.

Rangga menelaah semua perkataan Ifan beberapa saat yang lalu. Ia juga menyimpulkan kalo ia telah diterima didalam keluarga itu. Ia merasa diberi tanggung jawab yang besar untuk menjaga Widy kapanpun dan dimanapun. Ia pun mantap memacari Widy secara serius. Namun, ia juga seperti dikejar janjinya pada Widy untuk meminta maaf langsung pada Angel. Karena Widy tak ingin ada yang tersakiti. Namun, Rangga masih ragu untuk melakukannya. Ia masih merasa belum siap melihat wajah marah dan kecewa Angel.

Angel sangat merasa sedih dengan semua kenyataan yang baru saja diketahuinya. Ia merasa semua orang telah membohonginya selama ini, termasuk Bani, sang kekasih dan adiknya sendiri, GC. Angel mengunci diri dikamarnya. GC merasa kesulitan untuk bicara dengan kakaknya. Akhirnya GC meminta bantuan Vanilla untuk bicara dengan Angel.

“ Harusnya kamu bersyukur kamu tau soal ini sekarang. Artinya kamu nggak harus jadi bodoh yang terlalu lama “ ucap Vanilla menasihati Angel dari luar pintu. Nggak ada jawaban dari Angel. Ternyata pintu nggak dikunci. Sehingga Vanilla dan GC bisa masuk ke kamar Angel.

“ Kak, aku minta maaf kalo aku harus nyembunyiin yang aku tau dari kakak. Kakak harus tau, saat itu posisi aku udah janji sama Kak Morgan “ ucap GC

“ Udahlah. Nggak usah minta maaf. Semuanya nggak akan kembali jadi seperti dulu lagi. Memang kalo kamu minta maaf, bisa bikin Dewa, maksudnya Rangga kembali ke aku?! Jalan kita memang sudah beda. Dia udah milih yang lain. “ ujar Angel bijak

“ Kakak bangga sama kamu. Sekarang kamu udah bisa berpikir sejauh itu. Kakak yakin, Bani memang pilihan jodoh terbaik buat kamu “ ucap Vanilla membelai rambut Angel. Sebenarnya dalam hati Angel masih ada sedikit benci dan dendam terhadap Widy. Karena telah membuat Rangga berubah hatinya.

- TO BE CONTINUED -

Thursday, December 15, 2011

FFS - Akhir Cerita Cinta (Chapter 5)


- C H A P T E R 5 : MISSCOMMUNICATION

Keesokan harinya. Di pagi hari sudah diguyur hujan lebat. Membuat semua orang malas beranjak. Bani, yang sudah dirumah Angel untuk menjemput Angel, terjebak hujan ketika akan berangkat ke kampus. Terpaksalah mereka menunggu sampai hujannya sedikit reda. Angel mengajak Bani menunggu di ruang tengah. Bani merasa gelagat Angel tak seperti biasa. Angel lebih banyak diam. Bicarapun hanya seperlunya. Bahkan terhadap kakak dan adiknya. Saat Bani menanyakan sebabnya, Angel tak mau menjawabnya. Bani terus mendesaknya agar mau bicara. Sementara itu GC mengamati keduanya.

“ Ngel, please.. Jangan buat aku bingung. Sebenarnya ada apa? Kenapa kamu jadi diem? “ Bani terus mengajak Angel bicara, agar mau terbuka padanya

“ Nggak apa-apa kok. Udahlah nggak perlu khawatir gitu.. “ ucap Angel menatap Bani

“ Bohong “ ucap Bani memegang tangan Angel dan memandanginya. Angel tak dapat meneruskan matanya untuk terus melihat kedalam mata sang kekasih. Ia menunduk. Bani semakin yakin memang ada apa-apa dengan Angel.

“ Baik. Kalo kamu nggak mau cerita sekarang, nggak apa-apa. Aku akan tunggu sampai kamu mau cerita semua ke aku. Tapi, tolong jangan buat aku seperti pacaran dengan patung “ ujar Bani menyerah dengan keadaan saat itu.

“ Udah yuk, berangkat. Hujannya udah reda. Aku ambil tas dulu ya dikamar “ ujar Angel mengalihkan pembicaraan, kemudian berdiri dari sofa dan berjalan ke kamarnya. Sepeninggal Angel ke kamarnya, GC menghampiri Bani. GC mengatakan kalo Bani mau tau kenapa kakaknya jadi diam seperti itu, penyebabnya cuma satu, Rangga. Bani pun berjanji pada dirinya, akan mencari semua informasi tentang Rangga, orang yang telah menyebabkan cewe yang disayanginya berubah.

( Backsound: Hidup Matiku, by: Vierra )

Hari ini Widy malas beranjak dari tempat tidurnya. Masih berada ditempat tidur, barang pertama yang ia ambil saat baru membuka mata adalah handphone. Ia mencoba lagi untuk menghubungi Rangga. Selama beberapa menit, tak diangkat. Namun, Widy terus mencoba menghubungi Rangga. Setelah beberapa kali, panggilan itu ada yang mengangkatnya. Tapi, itu bukan suara Rangga. Itu suara adiknya, Dicky. Dicky mengatakan kalo Rangga sedang berada dikamar mandi dan Hpnya ada diruang tamu. Entah kenapa, Widy tak percaya dengan kata-kata Dicky. Ia merasa Dicky berbohong, atau sengaja disuruh berbohong oleh Rangga. Yang jelas, kesedihan diwajah Widy semakin jelas. Pintu kamarnya diketuk. Kevin mengajaknya berangkat bareng. Widy menolak. Ia masih malas untuk keluar kamar. Mendengar jawaban Widy itu, Kevin semakin yakin rencananya sudah mulai berjalan lancar. Dan sebentar lagi Widy pasti berubah tabiatnya. Akhirnya Kevin berangkat kuliah sendiri.

Sementara itu dikampus, Raka yang baru tiba bersama Mezty melihat Reza sedang berduaan dengan salah seorang sahabat Widy, PJ. Mereka berdua kelihatan tak seperti teman biasa lagi. Raka menjadi curiga, jangan-jangan mereka udah jadian. Ia memutuskan mendekati pasangan itu.

“ Reza “ panggil Raka pelan. Reza sedikit terkejut dengan kehadiran Raka

“ Apa maksudnya ini? Kalian jadian? “ tanya Raka ingin memastikan apa yang dilihatnya. Keduanya tak menjawab. Baik Reza atau PJ hanya terdiam. Emosi terlihat diwajah Raka. Sebelum emosi kekasihnya itu memuncak, PJ yang menjawabnya.

“ Mereka memang sudah jadian. Tapi, kamu jangan marah dulu ya. Denger penjelasan mereka “ ucap Mezty. Raka menoleh ke Mezty, kemudian melihat ke Reza dan PJ. Mereka berdua menundukkan kepala.

“ Gue nggak masalah sama hal ini. Tapi, lo masih inget apa tugas lo kan? “ ujar Raka dingin membuat Reza sedikit takut

“ Tenang aja. Ini nggak akan ganggu tugas yang kalian kasih ke gue. “ ujar Reza santai

“ Gue juga pasti bantuin kok “ ujar PJ yang nggak mau Reza dipojokkan terus-menerus

“ Gue harap, rencana ini masih bisa berjalan lancar. Dan satu lagi, jangan sampai Widy curigar soal rencana ini “ Raka memperingati. Setelah itu pergi meninggalkan mereka semua.

“ Kalian nggak usah khawatir. Dia nggak bener-bener marah kok. Lanjutnya biar gue yang ngomong “ ujar Mezty pada Reza dan PJ. Kemudian Mezty menyusul Raka. Mezty mencoba bicara pada Raka soal PJ dan Reza. Benih-benih cinta yang sedang dirasakan Reza dan PJ, sedang dirasakan juga oleh sahabat Widy yang lain, Linzy. Kini Linzy telah resmi telah resmi bersama cowo pujaannya, Rafael. PJ telah berjasa menyomblangin Linzy dan Rafael. Awalnya karena Linzy yang sering cerita pada PJ, bahwa dirinya merasa tertarik pada Rafael. Oleh sebab itu, Linzy pula yang memaksa agar PJ menerima tawaran tim basket agar menjadi manajernya. Dengan begitu ada alasa kuat baginya untuk datang saat tim tersebut sedang latihan. Rafael pun menjawab sinyal suka dari Linzy. Gayung bersambut, jadianlah mereka, tepat 3 hari setelah Reza dan PJ resmi pacaran.

“ Kamu nggak bisa marah gitu dong sama mereka. Mereka juga punya hati dan perasaan, wajar kan kalo saling diisi. Lagipula, rencana kalian ini nggak akan selamanya kan?! Itu artinya belum tentu juga akhirnya Widy memilih Reza juga. Jadi, biarinlah mereka bersama “ ujar Mezty saat membujuk Raka

“ Aku nggak marah sama mereka. Tapi, aku nggak suka cara Reza. Kalo dia memang mau mengutarakan perasaannya ke cewe lain, kenapa nggak dirundingin ke aku ato Kevin? Ya seenggaknya dia bisa bilang Morgan?? “ ujar Raka masih terlihat emosi

“ Aduh, kamu jangan jadiin Reza kayak anak kecil dong.. Dikit-dikit laporan. Dia udah dewasa, dia pasti bisa prioritasin mana yang harus duluan. Sekali lagi, ini soal hati “ nasihat Mezty

“ Kenapa kamu belain mereka? “ tanya Raka penasaran

“ Karena kali ini kamu udah kelewatan. Kalo kamu masih mempersalahkan status mereka lagi, aku akan bongkar semua ke Widy. Kamu tau kan, apa reaksi Widy kalo dia dibohongi seperti ini?! “ ancam Mezty. Raka terkejut dengan kata-kata Mezty barusan. Namun ia hanya diam, karena tak mau berdebat banyak dengan Mezty.

Untuk yang kesekian kalinya, Angel bertemu dengan Rangga. Kali ini mereka bertemu di suatu restoran saat Rangga sedang sarapan sendirian. Angel duduk dimeja sebelah meja Rangga. Sesekali Angel mencuri pandangan ke Rangga. Sadara ada orang yang mengamati dirnya, Rangga menoleh pada Angel. Dan menyapa Angel.

“ Sepertinya kita pernah ketemu ya? “ tanya Rangga basa-basi pada Angel. Angel pun tak menyangka Rangga bicara padanya. Ia pun sempat terbengong.

“ Iya. Waktu itu kita pernah mau ambil buku yang sama di toko buku. Kamu temennya Widy ya? “ ucap Angel. Rangga mengangguk. Kemudian menjulurkan tangannya sebagai tanda berkenalan. Angel membalasnya. Mulailah mereka bercakap-cakap dengan asyiknya. Ditengah percakapan mereka. Angel mencoba meyakinkan kalo Rangga sebenarnya adalah Dewa kecil. Angel menceritakan semua kenangannya dulu. Sebenarnya Rangga sudah ingat kalo gadis yang duduk disampingnya itu adalah gadis dari masa lalunya. Namun, ia tak mau mengakuinya. Didepan Angel, ia mengarang semua cerita tentang dirinya. Meski begitu, Angel tetap yakin kalo cowo itu adalah kenangan masa lalunya.

Widy dan Linzy berjalan melewati depan restoran-tempat Rangga dan Angel tak sengaja bertemu. Kemudian Linzy mengajaknya masuk ke restoran tersebut. Sebelum masuk, dari jendela, Widy melihat Rangga bersama dengan cewe lain. Hatinya panas karena percikan api cemburu yang timbul. Ia mengajak Linzy mencari tempat makan yang lain. Tanpa menanyakan sebabnya, Linzy mengiyakan ajakan Widy. Di tempat makan yang baru, Widy pun jadi tak ingin makan lagi. Hatinya menjadi kacau melihat pemandangan yang tadi.

“ Ada apa, Wid? Sejak restoran sebelum ini kita datangi, lo jadi nggak mood gitu.. “ tanya Linzy saat memperhatikan Widy tak memakan makanananya

“ Gue lagi BT.. “ jawab Widy

“ Kenapa? “ tanya Linzy lagi

“ Sepertinya Rangga balas gue deh. Kemarin, gue liat mobil dia di puncak. Dan gue rasa dia pasti liat gue pas bareng Reza. Hari ini malah dia yang sama cewe lain. Dan gue tau siapa cewe itu “ ucap Widy kesal

“ Hah? Siapa cewe itu? “ tanya Linzy

“ Pacar temennya Kak Ifan “ jawab Widy singkat

“ Nggak usah cemburu gitu, Wid.. Mungkin aja, ternyata mereka saling kenal. Teman lama mungkin “ ucap Linzy

“ Semoga “ ujar Widy pasrah

Saat Angel keluar dari restoran , ia bertemu dengan Natly. Lala juga melihat Angel keluar bareng Rangga, bahkan Natly melihat mereka begitu akrab. Natly menghampiri mereka, dan mengajak Angel untuk bicara. Setelah Angel pamit ke Rangga, Natly mengajaknya ke taman dekat restoran itu.

“ Tadi itu siapa, Ngel? “ tanya Natly saat membuka pembicaraan

“ Kenapa? Aku nggak ada apa-apa kok sama dia. Jangan aduin ke siapapun ya, apalagi ke Bani. Aku takut dia cemburu sama Rangga “ ujar Angel memohon

“ Kamu tau siapa dia? “ tanya Natly sedikit serius. Angel bertanya-tanya apa maksudnya

“ Dia adalah pacarnya Widy. Jadi, kamu jangan masuk diantara mereka ya. Apalagi saat ini mereka sedang mengalami krisis dalam hubungan mereka. Tolong jangan dibikin runyam lagi “ pinta Natly pada Angel. Angel menjadi bingun saat Lala meminta hal itu.

“ Aku nggak akan jadi orang ketiga. Gue deketin Rangga karena gue cuma ingin tau apa dia itu orang yang dulu gue kenal. Cuma sebatas itu. Apa salah? “ curhat Angel

“ Yang penting lo inget ya, lo sama dia udah ada yang punya. Jadi jangan sampai diantara mereka dan lo ada yang tersakiti “ ingat Natly

Sementara itu Raka menceritakan semua tentang Reza ke Kevin dan Morgan. Ternyata Kevin nggak menganggap itu masalah besar. Karena menurutnya, taktik pertama mereka sudah bikin Widy dilema sudah sedikit berhasil. Jadi, kemungkinan Reza untuk yang selanjutnya tak akan banyak bagiannya. Karena Widy sudah hampir bimbang, maka bisa dikatakan tugas Reza dapat berkurang. Kini, hanya tinggal menunggu Widy dapat menentukan pilihan yang terbaik untuknya dan menepati janji Raka untuk membawa Rangga kepada Tante Risa.

Rangga sudah didepan kampus Widy. Sengaja ia tak memberitahu Widy kalo ia akan menjemput Widy. Karena ingin memberika surprise untuk kekasihnya itu. Rangga menanyakan lokasi Widy berada hanya kepada Linzy. Dan memang hari itu, Widy nongkrong dikampus dahulu setelah kelas berakhir. Baru setelah sampai didepan kampusnya, Rangga menelepon Widy. Widy bahagia mendapat telepon itu. Segera saja ia pamit pulang duluan kepada dua sahabatnya. Selepas kepergian Widy, Kevin dan Morgan menghampiri PJ dan Linzy. Mereka menanyakan, kemana Widy pergi. Karena Widy terlihat ceria. Tentu Linzy mengatakan yang sebenarnya, Widy bersama Rangga, namun entah kemana. Mendengar itu, Kevin dan Morgan pergi kembali. Sambil berjalan, mereka memikirkan rencana selanjutnya.

Sementara itu dalam perjalanan pulang, Rangga menanyakan kesiapan Widy untuk bertemu dengan sang papa. Sebenarnya, Widy masih merasa ragu, pasalnya hubungan mereka masih seumur jagung. Ia merasa ini sangat terburu-buru. Rangga terus meyakinkannya, dengan keluarga tau hubungan mereka, masalah tak akan sering berdatangan. Disaat bimbang, Widy teringat perkataan Natly.

“ Kalo kamu memang belum siap ngenalin Rangga ke orang tua kamu, bisa kamu kenalin dia ke aku dan Ifan? Seenggaknya ada kakakmu yang udah mengenalnya terlebih dahulu “

“ Kapan aku bisa ketemu sama papa kamu? “ ucap Widy. Rangga terkejut mendengar jawaban Widy. Ia tak menyangka, Widy dapat berubah keputusan secepat itu.

“ Kamu serius? Bukan karena terpaksa kan? “ Rangga mencoba memastikannya kembali

“ Aku serius. Ini memang kemauan aku. Tapi, setelah aku kenal sama keluarga kamu, kamu juga harus kenal sama keluarga aku. Mungkin nggak langsung ke orang tua aku, karena aku masih merasa takut. Jadi, lebih baik melalu kakakku aja “ ujar Widy

“ Aku terima keputusan kamu. Dan aku akan selalu nunggu, sampai kamu siap bilang semuanya ke orang tua kamu, sayang “ jawab Rangga sembari membelai rambut Widy.

***

“ Vin, sepertinya kita harus buka lahan kerja sama baru. Untuk membuat Rangga kerumah “ ucap Raka saat bersama Kevin dan Morgan dalam perjalanan menuju parkir mobil

“ Maksudnya? Kita harus nambah personel? Siapa? Lagian, kalo cuma buat bikin Widy ngenalin Rangga ke keluarga, gue bisa. Semakin sedikit orang yang tau rencana ini, akan semakin bagus “ tanya Kevin

“ Lo yakin bisa ngerubah keputusan Widy? Lo kan kenal dia, paling susah ngerubah keputusan yang udah dia buat. Kalo gue pikir, cuma satu orang yang bisa mengetuk pintu hatinya, agar mau terbuka “ ucapan Raka tersebut mengundang rasa penasaran Kevin dan Morgan

“ Siapa? “ tanya Kevin sambil bersandar ke kap mesin mobil berwarna silver-mobil Raka

“ Natly. Mungkin karena sesama cewe, mereka bisa klop. Dan Natly sering ngasi masukan untuk Widy “ jawab Raka santai sambil membuka pintu mobilnya. Kevin berpikir sejenak, memikirkan usulan Raka barusan.

“ Okelah. Gue nggak keberatan sama ide lo. Bolehlah, dilaksanain “ ucap Kevin sesaat kemudian, “ Menurut gue, mereka pasti sedang mikirin rencana perkenalan keluarga juga. Maka dari itu, cari info ya kapan hal itu terjadi “ lanjut Kevin ke Morgan

“ Gue kira bakal cepat. Rangga pernah bilang waktu dia awal jadian, kalo bokap ke Jakarta, Widy secepatnya dikenalin sama bokap. Dan sekarang bokap lagi di Jakarta “ ujar Morgan. Kevin dan Raka berpandangan ketika mendengar kata-kata Morgan. Mereka berpikir, mereka harus gerak cepat untuk meminta bantuan Natly. Raka menelepon Ifan, memintanya untuk membawa Natly kerumah.

Sementara itu Rangga dan Widy berjalan-jalan di mall. Mereka berencana nonton film di bioskop yang ada di mall tersebut. Keduanya jalan seperti pasangan kekasih pada umumnya. Tak terlihat kalo diantara mereka sempat ada kesalahpahaman yang terjadi. Rangga begitu melindungi Widy. Namun saat sedang mengantri tiket nonton, Rangga melihat Dicky bersama seorang cewe yang ia sempat kenal, GC. Rangga kelimpungan mencari cara agar tak ia dan Widy tak terlihat oleh adiknya itu.

- TO BE CONTINUED -

Sunday, November 13, 2011

FFS - Akhir Cerita Cinta (Chapter 4)


- C H A P T E R 4: CINTA LAMA BELUM KELAR -

Pagi ini Widy meminta Rangga untuk menemuinya didepan kampusnya. Widy merasa Rangga tak menepati janjinya agar tak mengatakan kepada siapapun tentang hubungan mereka.

“ Kenapa kamu melanggar janji kita? Sekarang ini keluargaku jadi tau. Padahal, aku belum mau ngasi tau mereka “ tanya Widy pada Rangga saat mereka bertemu

“ Apa salah? Aku cuma cerita ke Dicky soal kita “ ucap Rangga

“ Astagaa.. Pasti Dicky bilang-bilang ke Morgan. Apa jangan-jangan Morgan juga yang ngasi tau Kevin?! “ ujar Rangga baru tersadar

“ Iya, walaupun Kevin nggak mau mengakuinya “ ujar Widy cuek karena masih sedikit marah

“ Wid, jangan marah dong.. Ini malah bagus kan buat hubungan kita kedepannya. Aku sayang kamu, aku ingin kita lebih serius “ ucap Rangga sambil menaruh tangannya diatas tangan Widy

“ Aku juga mau kita lebih serius lagi. Tapi, nggak saat dan secepat ini, Rangga.. Aku takut. “ ujar Widy pelan

“ Apa yang bikin kamu takut jalani ini semua? “ tanya Rangga

“ Banyak. Aku takut, kamu nggak diterima dikeluargaku. Kamu harus tau, orangtua aku bener-bener pemilih kalo udah memilih pasangan untuk anak-anaknya “ ucap Widy. Mendengar itu Rangga mendekap Widy dengan sayang. Widy merasa nyaman dalam dekapan itu.

“ Kamu nggak usah takut. Kita pasti akan jalani bersama-sama. Aku nggak akan biarin kamu bimbang sendiri. Jadi kalo ada apa-apa, kamu bisa cerita apapun ke aku “ ujar Rangga menenangkan Widy

“ Wid, hari ini papa aku baru datang dari Bali. Kapan kamu siap aku kenalin ke papa? “ tanya Rangga saat Widy sudah mulai tenang dari isak tangisnya

“ Kita masih baru. Jadi aku minta, jangan buru-buru ngambil keputusan. Aku ingin semua ngalir apa adanya “ ucap Widy sambil mengusap air matanya yang sempat terjatuh dipipinya. Rangga membelai rambut Widy dan memandang gadis itu dengan perasaan sayang dan tulus.

( Rangga – Widy sing a song: Penghujung Cintaku, by: Pasha dan Adelia )

Hari ini Angel berniat mencari tahu tentang Rangga. Maka tempat yang datangi pertama adalah komplek perumahannya yang dulu. Itu merupakan tempat pertamanya yang ada dalam benaknya. Ia mencarinya seorang diri. Ia ragu untuk meminta Bani menerimanya. Ia takut seandainya ia meminta orang lain menemaninya, orang itu akan menganggap Angel masih mengharapkan seorang Dewa kembali padanya. Angel mendatangi rumah ketua RT-nya. Namun, yang ia temui hanya anaknya, Ilham-yang juga temen masa kecilnya dan Rangga. Ilham masih mengingat Angel. Ilham menyuruh Angel masuk, kemudian mereka mulai mengobrol dan Angel langsung mengutarakan maksud kedatangannya.

“ Gue cuma mau tau, apa Dewa pernah dateng kesini lagi? Soalnya gue denger dia udah ada di Jakarta “ ujar Angel. Ilham tak langsung menjawab, ia terlihat seperti berpikir sesuatu.

“ Ilham?! “ sebut Angel lagi karena Ilham lama membisu

“ Gue nggak tau malah, kalo dia udah di Jakarta.. “ ucap Ilham kaget ketika Angel memanggilnya dengan nada penasaran

“ Lo nggak bohong kan sama gue?! “ tanya Angel yang sedikit curiga sama perkataan Ilham

“ Nggaklah.. Mana mungkin gw bohong.. Kalo lo nggak percaya, tunggu Herman pulang. Lo tanya langsung ke dia. Dia yang biasa bantu-bantu bokap soal warga “ ujar Ilham. Angel tertunduk diam. Entah apa yang dirasakannya. Mungkin perasaannya kacau. Tak lama setelah itu, Angel pamit pulang. Ilham mengantarnya sampe Angel menaiki mobilnya.

“ Maaf, Ngel.. Gue terpaksa bohong sama lo. Bener. Dewa memang ada di Jakarta. Tapi, dia mengganti namanya “ batin Ilham sambil memperhatikan mobil Angel yang mulai berjalan.

Selama dikampus, Widy nggak bisa berhenti dilemma. Ingin jujur terhadap keluarganya. Namun disisi lain, ketakutannya ditolaknya Rangga dalam keluarga menjadi semakin besar. Linzy dan PJ heran dengan perubahan sikap Widy yang tiba-tiba jadi diam. Mereka mencoba bertanya,namun Widy tak mau menjawabnya. Ia malah berlalu dari kedua sahabatnya. Linzy dan PJ hanya berpandangan tak mengerti.

( Widy sings a song: Takut, by: Vierra )

Widy berjalan melewati lapangan basket disaat tim basket sedang istirahat latihan. Reza melihat Widy sedang murung. Ia pun menghampiri Widy dan menanyakan sebabnya. Widy tetap tak mau bercerita. Walaupun Reza memaksanya untuk bercerita, Widy tetap enggan membuka mulutnya. Akhirnya Reza menyerah dengan keras kepala Widy dan kembali ke lapangan.

“ Nanti selese kuliah, kamu tunggu aku didepan kampus ya “ ucap Reza sebelum ia kembali latihan.

Widy tidak mengerti apa maunya. Ia memandangi Reza yang sedang lari-larian mengejar bola bersama yang lain. Kemudian ia beranjak dari tempatnya berdiri. Sepasang mata mengamati pemandangan itu dari kejauhannya. Orang itu tersenyum puas dengan apa yang dilihatnya. Widy menoleh ke arah orang itu. Ketauanlah siapa yang memata-matainya itu.

“ Kevin!! Lo ngapain sih ngutit gue mulu!! “ ucap Widy ketika memergoki Kevin mengikutinya

“ Apaan sih?! Siapa yang juga ngikutin lo.. Kayak gue kurang kerjaan aja.. “ elak Kevin terlihat gugup

“ Terus lo ngapain disini? “ tanya Widy masih curiga

“ Kebetulan gue cuma lewat sini kok.. Udah yaa, gue masuk dulu.. “ ujar Kevin belaga cuek

“ Eh, tunggu!! “ Widy menyetop Kevin, “ Gue heran, kenapa ya kok kayaknya lo muncul terus disekitar gue?! “ tanya Widy curiga

“ Lu GeeR banget sih.. Kita kan satu kampus dan seangkatan, jadi maklum kan kalo seiring ketemu.. “ sahut Kevin

“ Udah deh.. Lo tinggal jujur aja, susah banget “ paksa Widy. Kevin tetap tak bicara banyak. Ia justru meninggalkan Widy sendiri. Widy merasa ada yang disembunyikan oleh sepupunya itu.

Siang itu Morgan dan Dicky mendapat tugas menjemput ayah mereka di bandara. Kedatangan mereka bertepatan dengan pesawat Om Romi yang dari Denpasar landing. Usai melepas kangen dibandara sejenak, mereka langsung menuju rumah mereka. Saat dalam perjalanan, Om Romi menanyakan sesuatu hal yang sedikit susah dijawab baik oleh Morgan maupun Dicky.

“ Kenapa kalian nggak jawab? “ tanya Om Romi saat melihat kedua putranya saling berpandangan bingung

“ Ada yang udah punya pacar diantara kalian? Morgan? “ tanya Om Romi pada Morgan yang mengendarai mobil

“ Ngg.. Kalo yang udah punya pacar ada sih, Pa.. Tapi, masih baru banget “ jawab Morgan grogi sambil melirik Dicky yang disebelahnya

“ Siapa? Rangga? “ tanya Om Romi. Morgan dan Dicky saling berpandangan sebentar. Kemudian mengiyakan kata-kata ayah mereka.

“ Oh bagus.. Berarti dia menjalani tugas sebagai anak tertua dengan baik “ ujar Om Romi

“ Apa dia pernah membawa gadis itu kerumah? “ tanya Om Romi lagi

“ Tadi kan Morgan bilang, ini masih baru banget. Jadi Rangga belum mau ngenalinnya sebagai pacar, Pa.. “ ujar Morgan terus terang

“ Tapi Rangga janji, kalo papa kesini pasti akan dikenalin secepatnya “ ucap Dicky. Suasana menjadi hening sampai dirumah. Sambil menyetir mobil, Morgan meng-SMS Kevin. Yang isinya mengajak Kevin ke kampus Rangga untuk bertemu Bisma dan Tryan.
“ Kalo nggak bisa nyuruh langsung, ini satu-satunya cara “ ucap Morgan dalam hati

Sementara itu selese jam kuliah, Widy menunggu Reza ditempat yang dijanjikan. Reza berjanji akan membawa Widy ke tempat yang bisa membuat dara itu tenang. Untuk menempati janji Reza itu, Widy terpaksa berbohong pada Rangga dengan dalih ada kuliah tambahan, saat Rangga akan menjemputnya. Untunglah Rangga tidak curiga terhadapnya. Reza membawa Widy ke sebuah restoran dipinggir kota, yang sekelilingnya masih dipenuhi dengan hutan-hutan wisata.

“ Buat apa lo bawa gue kesini? “ tanya Widy ketika turun dari mobil

“ Gue liat lo lagi murung. Tempat paling bagus buat orang yang lagi badmood, ya disini. Gue yakin setelah lo dari sini, lo bakal ngerasa lebih tenang “ ujar Reza sambil mengunci mobilnya.

Widy duduk dikursi yang ada ditaman itu sambil tetap melamun. Reza menjauh dari Widy sebentar. Tak lama kemudian Reza muncul dihadapan Widy dengan membawa dua gelas teh hangat ditangannya.

“ Nih “ ujar Reza sambil memberikan satu gelas ke Widy

“ Orang bilang kalo ditempat sejuk seperti ini dan ditemani segelas teh, maka akan bisa ngelupain masalah yang sedang dihadapi. Widy mengambil gelas teh itu dari tangan Reza dan meminumnya sedikit demi sedikit. Reza duduk disamping Widy.

“ Sebenarnya kamu ada masalah apa? Keliatannya bikin kamu nggak nyaman? “ tanya Reza

“ Sebelum gue jawab. Boleh gue tanya sesuatu? “ tanya Widy. Reza mengangguk pasti.

“ Kenapa lo tiba-tiba jadi baik sama gue? Sebelumnya elo nggak pernah seperhatian gini kan sama gue? Apa lo ada hubungannya sama sikap anehnya Kevin ke gue? “ Widy mengintogerasi. Reza terkejut dengan pertanyaan dari Widy. Ia tidak menduga Widy akan menanyakan hal itu. Ia sempat kelimpungan untuk mencari jawabannya.

“ Memang salah ya kalo gue baik sama lo?! Lo kan sahabat manajer tim basket gue, jadi bolehlah gue baik sama lo.. Terus, soal Kevin.. Gue nggak ada hubungannya sama dia kok.. “ ujar Reza gugup

“ Bener? “ tanya Widy dengan mimik wajah tak percaya

“ Sumpaahh “ ucap Reza meyakinkan Widy. Dengan rasa setengah percaya dan setengah tidak Widy tak melanjutkan intogerasinya. Ia berpikir, mungkin dia memang tak tahu sekarang, tapi suatu saat dia pasti tau kebenarannya.

“ Wid, sekarang lo bisa cerita apa masalah lo ke gue? “ tanya Reza

“ Tapi, lo juga harus bantu gue cariin solusi buat gue “ ucap Widy memberi syarat. Reza menyanggupinya.

Widy menceritakan kebimbangannya pada Reza. Saat ditengah-tengah bercerita, Widy tersadar kenapa dia bisa bercerita semua ke Reza tanpa rasa canggung. Widy sempat berpikir rasa untuk Reza memang belum usai.

“ Kalo menurut gue, mungkin lo memang harus ngenalin cowo lo ke keluarga lo. Urusan dia diterima ato nggak, bisa jadi urusan belakangan. Apa lo mau backstreet terus-terusan? “ ucap Reza memberikan solusi untuk Widy. Dalam hati Widy membenarkan kata-kata Reza tersebut. Namun jauh dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia masih tetap merasa ragu.

Sementara itu, beberapa kilometer dari tempat Widy dan Reza terlihat 3 orang cowo yang sengaja memilih tempat itu untuk menjadi tempat Bisma, Tryan, dan Rangga nongkrong. Bisma dan Tryan sengaja membawa Rangga ke tempat itu agar Rangga melihat Widy bersama cowo lain. Dan terbakarlah api cemburu di hati Rangga. Lokasi itu memang menjadi lokasi yang sudah disepakati Kevin dan Reza. Rangga memang melihat Widy bersama Reza. Rasa tidak suka sedikit demi sedikit mengisi pikiran dan batinnya. Namun, ia tidak menunjukkan itu di hadapan Bisma dan Tryan. Walaupun sebenarnya keduanya juga sudah mengetahui gelagat cemburu Rangga, tapi mereka hanya diam.

“ Hei, balik yuk.. “ ajak Rangga pada kedua temannya

“ Kenapa buru-buru? Santai ajalah “ ucap Bisma santai sambil meneguk softdrink yang ada ditangannya.

“ Lo kenapa sih? Kok kayak nggak tenang gitu?! “ tanya Tryan

“ Tungguu.. Biar gue tebak.. Apa ada hubungan sama pasangan yang ada disebarang sana? Lo kenal sama mereka?“ ujar Tryan. Rangga tak dapat mengelak lagi. Memang ia harus menceritakan semua hubungannya kepada kedua sahabatnya itu.

“ Iya. Lo bener. Cewe itu, cewe yang pernah gue ceritain ke kalian. “ ucap Rangga sambil terus merhatiin Widy dan cowo yang disamping Widy itu

“ Jadi itu cewe lo yang belum lo kenalin ke kita? Siapa cowo yang disebelahnya? Lo kenal? “ tanya Bisma memastikan.

“ Gue nggak tau siapa dia. Mungkin itu sebabnya Widy nolak pas gue ajak pulang bareng tadi. “ ujar Rangga

“ Oh, jadi namanya Widy.. “ gumam Bisma seolah-olah baru mengerti persoalannya.

“ Kalian udah tau kan sekarang.. Udah yuk, cabut.. Males gue disini.. “ ajak Rangga sembari menyambar kunci mobilnya dari atas meja. Kemudian berjalan ke arah mobil. Bisma dan Tryan langsung mengikuti Rangga menuju mobil. Rangga cs melewati tempat Widy dan Reza. Saat itu Widy melihat mobil Rangga dan mengenali nomor polisinya. Ia langsung tersadar dan berpikir pasti Rangga juga melihatnya. Ia mencoba menelpon Rangga, namun Rangga membiarkan panggilan itu sampai deringnya mati sendiri. Menyadari hal itu, Widy makin mengira Rangga marah padanya. Ia pun mengajak Reza pulang saat itu juga.

Sementara itu dirumah Widy. Tante Risa sedang menagih janji Raka untuk membawa Rangga padanya, maksudnya untuk diperkenalkan pada keluarga. Raka yang belum tau kapan bisa melaksanakan janjinya pun berdalih menunggu sampai Widy mau mengenalkannya sendiri. Namun, sang mama sepertinya tak mau menunggu sedemikian lama. Wajarlah sebagai orang tua, pasti ingin tau siapa orang yang lagi dekat dengan anaknya. Apalagi bila itu menyangkut satu-satunya anak perempuan. Saat sang mama sedang berdiskusi dengan Raka, Ifan datang bersama Natly. Mereka sempat mendengar percakapan Tante Risa dengan Raka.

“ Tante, kalo nggak keberatan. Gimana kalo aku aja yang ngomong sama Widy “ usul Natly

“ Iya, Ma.. Waktu mama nggak dirumah, kan Natly yang jadi tempat sharing Widy. Mungkin kali ini kalo dia yang bicara, Widy mau denger “ Ifan mengiyakannya

“ Gimana, Ma? “ tanya Raka penasaran. Tante Risa memandangi Raka, Ifan, dan Natly secara bergantian sebelum menentukan keputusannya

“ Baik. Tante percayakan ini ke kamu. Karena sepertinya anak Tante sendiri nggak bisa dikasi kepercayaan ini “ ucap Tante Risa pada Natly sembari menyindir Raka yang langsung sibuk dengan HP-nya.

“ Iya, Tante. Akan kucoba “ jawab Natly sopan,

“ Widy ada, Tante? “ tanya Natly sesaat kemudian

“ Sepertinya dia belum pulang. Kalo mau, silahkan ditunggu aja. Biasanya jam segini udah pulang dia “ jawab Tante Risa sambil berdiri dan berjalan masuk ke kamarnya. Widy pulang dan mendengar namanya disebut-sebut.

“ Ada yang nyebut-nyebut namaku? “ tanya Widy ketika masuk ruang tengah

“ Kamu pulang sama siapa? “ tanya Raka mengangkat wajah dari keasyikan dengan HP-nya.

“ Sama Reza. Kenapa? “ tanya balik Widy

“ Dia udah pulang? “ ucap Raka. Widy mengangguk. Raka menghela nafas pasrah.

“ Kenapa sih? “ tanya Widy penasaran

“ Nggak apa-apa “ sahut Raka meninggalkan ruang tengah

“ Wid, aku mau ngomong sama kamu. Berdua “ ucap Natly

“ Boleh. Dilantai atas yuk “ ajak Widy. Widy dan Natly berjalan menuju lantai 2 depan kamar Widy. Natly pun langsung mengutarakan pertanyaannya.

***

“ Ada apa? “ tanya Widy

“ Kamu udah punya pacar? Mending kamu jujur aja sama aku. Aku juga udah denger soal itu. Raka dan Kevin udah cerita soal cowo kamu “ ucap Natly. Widy menunduk tanpa berkata-kata

“ Wid, kita disini nggak akan marahin kamu. Karena cinta itu bebas memilih. Tapi, kenapa kamu nggak bawa dia untuk dikenalin ke kita semua? “ ujar Natly lagi mengerti ketakutan Widy

“ Bukan aku nggak mau. Tapi, aku sama dia masih baru banget. Lagian aku takut. Kalo mama sama papa nggak bisa terima dia dikeluarga ini. Padahal aku sayang banget sama Rangga “ ujar Widy perlahan

“ Harusnya kalo kamu yakin sama pilihanmu, kamu nggak perlu takut sama apapun. Denger, kalo kalian memang jodoh dan ditakdirkan bersama, kalian pasti akan bisa melaluinya bersama tanpa rasa takut “ nasihat Natly

“ Tapi, mama orangnya pemilih.. Sampe setahun ini pun mama belum bisa ngerestuin Kak Raka dan Mezty. Mama cuma bisa nerima cewe kayak kamu aja “ ujar Widy keras

“ Itu wajar. Karena setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Sekarang aja Tante Risa udah bisa terima sama Mezty. Semua itu butuh proses “ jelas Natly. Widy terdiam merenungi semua nasihat Natly padanya

“ Kalo kamu memang belum siap ngenalin Rangga ke orang tua kamu, bisa kamu kenalin dia ke aku dan Ifan? Seenggak ada kakak kamu yang udah mengenalnya terlebih dahulu “ usul Natly. Widy terkejut dengan permintaan itu. Ia bingung harus menjawab apa. Karena ia masih merasa Rangga marah padanya setelah melihat dirinya dan Reza. Kemudian, Widy mengatakan kalo ia akan memikirkannya terlebih dahulu. Setelah itu Widy masuk ke kamarnya. Ifan naik ke lantai 2. Natly menceritakan obrolannya dengan Widy beberapa saat yang lalu. Dan mengatakan kalo Widy masih bersikukuh belum mau memperkenalkan Rangga kepada keluarga. Ifan berniat berbicara dengan Widy, namun Widy sedang tak mau berbicara dengan siapapun.

Didalam kamar, Widy mencoba menghubungi Rangga. Namun, Rangga tetap tak mengangkat teleponnya. Widy menjadi sedih. Ia merasa cobaan dalam percintaan ini begitu sulit ia hadapi. Belum masalah keluarga yang memaksa Widy mengenalkan Rangga selesai, sekarang Reza muncul menumbuhkan kembali rasa yang dulu sempat hilang dan memberi harapan yang sebenarnya harapan yang dulu diinginkan Widy.

Morgan dan Dicky sedang main ke komplek perumahan mereka dulu sebelum mereka pindah ke Bali. Komplek itu memang sudah sedikit berubah. Namun, ada beberapa kenangan yang tidak bisa mereka berdua lupakan. Mereka mengunjungi teman lama Morgan, Herman. Mereka bernostalgia cerita-cerita masa lalu. Kemudian, rumah Herman kedatangan tamu lagi. Teman sekolah Ilham-adik Herman. Ternyata teman Ilham itu adalah Grace, yang dipanggil GC, adik Angel. GC terkejut begitu melihat Morgan dan Dicky juga ada disitu.

“ Sejak kapan kalian di Jakarta? “ tanya GC pada Morgan dan Dicky

“ GC, kamu masih inget mereka? Kirain udah lupa. Waktu dulu kan kamu dan Dicky masih kecil “ ujar Herman

“ Jelas aku masih inget. Dulu kan kita sempat hampir jadi ipar “ ucap GC santai

“ Tolong ya, hal itu jangan diungkit-ungkit lagi. Itu cuma masa lalu “ ucap Morgan

“ Iya. Kita fokus aja sama yang sekarang “ lanjut Dicky

“ Kalian kenapa? Oh iya, boleh aku tau sesuatu. Sebenarnya Kak Dewa dimana sekarang? “ tanya GC. Morgan, Dicky, Herman, dan Ilham saling berpandangan heran. Herman dan Ilham memang sudah tau kalo Dewa mengganti namanya jadi Rangga. Karena Rangga udah pernah kesana, tepat sehari sebelum Angel menemui Ilham dirumah itu.

“ Buat apa kamu mau tau itu? “ tanya Morgan sesaat kemudian

“ Yaa mau tau aja. Nggak boleh? Kalo nggak boleh nggak apa-apa kok “ ujar GC

“ Oke. Tapi, tolong kamu jangan bilang ini ke Angel ato siapapun ya “ ucap Morgan,

“ Aku rasa belum saatnya dia tau soal ini “ lanjutnya lagi. GC berjanji tak akan memberitahu ke Angel. Sehingga, ia mendengar cerita Morgan cs tentang Rangga. Morgan juga menceritakan tentang Rangga dan Widy sekarang. Itu sebabnya Angel nggak boleh sampai tau dulu tentang ini. Mereka takut situasinya akan berdampak buruk untuk Widy.

- TO BE CONTINUED -

New baked post

A Book Review "Well, That Was Unexpected!" | #blogsocialdiary

Blurb: Mortified by her mother’s matchmaking. Sharlot Citra agrees to ONE date with George Clooney Tanuwijaya, son of the most famous family...