Read into your languange

Thursday, May 18, 2023

My Favorite Badminton Team - Chinese Taipei 2022 [Part 2]

 Hai, aku kembali masih dengan postingan yang sama dengan sebelumnya. It is still about my badminton team country, Chinese Taipei part 2! Here we go! 


My Favorite Badminton Team - Chinese Taipei (part 2)

My Favorite Badminton team Chinese Taipei (part 1) - baca disini


Awal tahun 2023 ini Tim Bulutangkis Taiwan sedikit banyak membuat kejutan buat para Badminton Lovers (BL) dimanapun. Banyak sekali nama-nama pemain baru bermunculan diturnamen BWF World Tour. Buatku pribadi sih, nama-nama baru itu sudah tidak asing lagi. Tahun lalu mereka masih berjuang dilevel International Challenge, International Series, hingga Future Series demi bisa mendongkrak pengalaman, poin, dan ranking dunia mereka. Alhasil, tahun ini sebagian dari mereka itu seperti sudah layak mendapat "promosi" ke level turnamen yang lebih tinggi. Misalnya, disektor tunggal putri paling jelas menunjukan kemajuan tim mereka. Tai Tzu Ying tidak lama lagi bisa mendapat teman bertanding di-World Tour setelah Hsu Wen Chi menunjukkan perkembangan bagus tahun lalu. Terus, seperti yang kuesebut dipostingan sebelumnya Hsu Ya Ching dan Hu Ling Fang mulai dipisah dan dapat partner baru masing-masing. Hsu Ya Ching bersama Lin Wan Ching juga menunjukkan kemajuan berarti. Bolehlah Ya Ching/Wan Ching mulai bermain diturnamen level atas bersama Lee Chia Hsin/Teng Chun Hsun. 

Kata pengantarnya segini dulu ya? Mari masuk kedalam pembahasan inti. Check this out!

Lin Wan Ching, Hu Ling Fang, Hsu Wen Chi Australian tour 2022
(holding the camera: Lin Wan Ching; standing: Hu Ling Fang; sit: Hsu Wen Chi and their official team)
source: IG @wanchingwa

Sektor ganda putri bulutangkis Taiwan bisa dikatakan sektor paling lemah diantara empat sektor yang lain. Bisa jadi karena itulah federasi disana tengah fokus menggembleng pemain-pemain disektor itu. Mulai dari pertukaran partner hingga diturunkan dibanyak turnamen Future Series hingga International Challenge sehingga tim pelatih dan federasi mendapat kombinasi yang pas untuk dipatenkan dalam beberapa kurun waktu. Ada dua pasang ganda putri Taiwan yang cukup mendominasi diturnamen level dasar. Ada Lee Chia Hsin yang satu setengah tahun lalu masih belum menemukan pasangan tepat untuknya. Ditahun 2022 lalu Lee Chia Hsin bersama Teng Chun Hsun (22 tahun) berhasil menjuarai Slovak Open (Future Series), Austria Open (International Series), Bendigo International Challenge; menjadi Runner-up di Polish International Challenge. Chia Hsin/Chun Hsun juga mencapai babak Semifinal Australia Open (Super 300) setelah dikalahkan wakil China, Zheng Yu/Zhang Shu Xian dalam dua gim langsung, juga mencapai babak semifinal turnamen North Habour International Challenge, serta Bonn International Future Series. Hasil positif tahun lalu membuat Lee Chia Hsin/Teng Chun Hsun mulai turun di-World Tour Series BWF tahun 2023 ini.   

Teng Chun Hsun sendiri sampai dengan Kejuaraan Dunia Junior 2018 masih berpasangan dengan Li Zi Qing disektor ganda putri, dan pernah bermain dengan Ye Hong Wei dan Wu Guan Xun disektor ganda campuran. Dari informasi yang pernah kubaca lewat postingan Federasi Bulutangkis China Taipei dimedia Facebook, Li Zi Qing/Teng Chun Hsun menjuarai kompetisi nasional ditahun 2019

Masih dari sektor ganda putri. Hsu Ya Ching dengan notional point bersama Lin Wan Ching (27 tahun) bisa mengikuti beberapa turnamen World Tour Series, seperti Thailand Open Super 500 (sayangnya mereka hanya sampai dibabak awal), Malaysia Master Super 500, Singapore Open Super 500, di-Taipei Open Super 300 mencapai babak delapan besar, kemudian di Hylo Open Super 300 juga mencapai perempatfinal. Namun, diturnamen diluar World Tour Series, Hsu Ya Ching/Lin Wan Ching berhasil menjuarai Italian International Challenge dan Bonn International Future Series, serta menjadi Runner-up Nantes International Challenge. 


Sektor ganda berikutnya yang menunjukan tren positif tahun lalu adalah sektor ganda campuran. Ada dua pasang Mixed Double cukup bersinar di-layer menengah tim bulutangkis Taiwan: Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin; dan Chang Ko Chi/Lee Chih Chen. 

Ye Hong Wei (23 tahun) merupakan pemain ganda putra. Disektor ganda campuran Ye Hong Wei hanya baru bermain dengan Teng Chun Hsun (2018) dan Lee Chia Hsin (2022). Tahun lalu, bersama Lee Chia Hsin, Ye Hong Wei menjuarai Austria Open International Series dan Polish Open International Challenge. Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin juga tiga kali mencapai babak Semifinal: Nantes International Challenge, Bendigo International Challenge, dan North Habour International Challenge. Keduanya bermain bagus pada gelaran Taipei Open namun harus terhenti babak delapan besar setelah dikalahkan wakil Hong Kong China, Lee C H R/Ng Tsz Yau dalam tiga gim. 

Selanjutnya disektor ganda campuran ada Chang Ko-Chi dan Lee Chih Chen yang lumayan prospektif kedepannya (semoga saja mereka dipasangkan dalam waktu lama yaaa...). Ditahun 2022 Chang Ko-Chi/Lee Chih Chen menjuarai turnamen Bendigo Intercnational Challenge dan North Habour International Challenge. Kemudian mencapai babak Semifinal Sydney International Series dan Taipei Open Super 300. Chang Ko-Chi (27 tahun) dan Lee Chih Chen (24 tahun) mencapai babak delapan besar diturnamen Australia Open Super 300. 


Baca juga: Tim Bulutangkis China Taipei Uber Cup 2022


Menurutku, sektor ganda putra China Taipei tidak ada habisnya. Disetiap level turnamen seperti ada saja pemain yang menonjol. Sepertinya tahun 2022 lalu menjadi tahun-nya Ye Hong Wei dimana dia memiliki progres sangat bagus baik disektor ganda campuran maupun diganda putra bersama Su Ching Heng.

Su Ching Wei merupakan pemain senior berusia 30 tahun. Sebelumnya Su Ching Heng berpasangan dengan Liao Min Chun dan sempat menduduki peringkat 10 dunia sekaligus menjadikan pasangan ini sebagai MD2 setelah Lee Yang/Wang Chi-Lin. 

Tahun lalu Ching Heng/Hong Wei sudah konsisten mencapai (setidaknya) babak delapan besar hingga semifinal diturnamen Slovak Open dan Bonn International Future Series, Slovenia Open dan Austria Open International Series, North Habour International Challenge, bahkan diturnamen Polish International Challenge dan Italian International Challenge Su Ching Heng/Ye HongWei berhasil melaju kebabak final namun harus puas menjadi runner-up dikedua turnamen tersebut. 

Oh iya, selain Ye Hong Wei, ada satu lagi pemain putra Taiwan yang sama-sama cukup sukses menorehkan prestasi terbaiknya di-dua sektor, baik diganda putra maupun campuran. Dia adalah Chang Ko-Chi. 

Chang Ko-Chi dan Po Li Wei sudah cukup lama dipasangkan namun baru-baru ini nama keduanya mulai terdengar luas, atau aku bisa bilang setelah Federasi Bulutangkis China Taipei mengalami perubahan kepengurusan sehingga banyak nama-nama baru keluar ke kancah turnamen internasional.Ayo, kita lihat kilas balik hasil pertandingan Chang Ko-Chi/Po Li Wei ditahun 2022. 

 

Chinese Taipei European Belgian badminton tour 2022
Belgian International Challenge 2022 (Source: Wang Chi-Lin FB)


Chang Ko-Chi/Po Li Wei merupakan juara pertama turnamen Bendigo International Challenge, North Habour International Challenge, dan Belgia International Challenge. Ko-Chi/Li Wei juga mencapai babak empat besar diturnamen Sydney International Challenge. Namun, tidak ada hasil baik yang didapat Ko-Chi/Li Wei di-World Tour tournament tahun lalu. Aku juga masih sangat berrharap Chang Ko-Chi/Po Li Wei tetap dipasangkan ditahun ini. 

Tahun 2019 merupakan tahun pertama Chang Ko-Chi dipasangkan dengan Po Li Wei, dan keduanya berhasil memenangkan pertandingan final 54 Portuguese International Championship 2019 (International Series) setelah mengalahkan Christopher Grimley/Matthew Grimley dari Skotlandia dalam tiga set. Juga memenangkan titel disektor ganda campuran bersama Lee Chih Chen diturnamen yang sama setelah menyudahi perlawanan wakil Bulgaria, Alex Vlaar/Mariya Mitsova. 

Ditahun 2018 Chang Ko-Chi pernah dipasangkan dengan Lu Chia Pin sebagai ganda putra, dan dengan Cheng Chi-Ya disektor ganda campuran. Chang Ko-Chi/Lu Chia Pin bahkan mencapai babak Semifinal Macau Open 2018 Super 300 setelah mereka harus mengakui kehebatan ganda wakil Korea, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol dalam tiga gim. Sementara disektor ganda campuran bersama Cheng Chi-Ya, Chang Ko-Chi juga sempat mencapai babak Semifinal Akita Master Super 100 setelah dikalahkan ganda campuran asal Indonesia, Alfian Eko Prasetya/Angelica Wiratama, mencapai babak Semifinal Bangka Belitung Indonesia Master Super 100 setelah ditaklukan oleh wakil tuan rumah, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Masih digelaran Bangka Belitung Indonesia Master Super 100, disektor ganda putra Chang Ko-Chi/Lu Chia Pin menjadi merebut titel juara setelah mengalahkan Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol dengan straight set. 


Baca dan nyanyikan: English translation a song from Rossa (OST. Susi Susanti: Love All)


Selain sektor ganda campuran diatas, satu sektor lagi yang paling terlihat progres perkembangan didunia bulutangkis Taiwan adalah sektor tunggal putri. Seperti yang pernah kusebut dibeberapa postingan tentang Chinese Taipei Badminton Team sebelumnya, tidak lama lagi Tai Tzu Ying bakal punya teman berjuang diturnamen level Super 300 keatas. Dilayer tengah ini sepertinya Federaasi Chinese Taipei Badminton Association tengah menaikkan tiga pemain tunggal putri kelevel turnamen lebih tinggi dari sebelumnya. Mereka adalah Hsu Wen Chi, Sung Shuo Yun, dan Lin Hsiang Ti. 

Melihat tren postif Hsu Wen Chi sejak pertengahan hingga akhir tahun 2021, tahun lalu Hsu Wen Chi diikutkan beberapa turnamen World Tour Series. Sayang, tampaknya Wen Chi belum bisa melaju jauh diturnamen level elit tahun lalu. Pencapaian tertingginya tahun lalu adalah menjadi Semifinalis dirumah sendiri, Taipei Open Super 300 setelah masih harus mengakui keunggulan seniornya, Tai Tzu Ying dalam pertandingan dua set langsung. Sementara itu, Wen Chi juga mencapai babak delapan besar Hylo Open 2022. Ia dikalahkan oleh wakil Jepang, Nozomi Okuhara dalam pertandingan tiga set. Kemudian menjadi juara di Italian International Challenge, Ducth Open (International Challenge), juga menciptakan All Chinese Taipei Final diturnamen Nantes International Challenge dan Austria Open (International Series) bersama Sung Shuo Yun, pemain tunggal putri Taiwan lainnya yang sama-sama sedang dikenalkan kepada dunia luar oleh federasi. Oh iya, dikedua turnamen ini, Hsu Wen Chi keluar sebagai juara.

Sementara, prestasi Sung Shuo Yun belum bisa banyak berbicara dilevel BWF Word Tour. Sempat dikirim ke turnamen Singapore Open Super 500, Taipei Open Super 300, dan Australia Open Super 300, kenyataannya Sung Shuo Yun belum bisa menembus babak delapan besar. Akan tetapi, Sung Shuo Yun merupakan juara pertama Bendigo International Challenge dan Sydney International Series. Sung Shuo Yun juga berhasil mendarat sebagai runner-up diturnamen Austria Open International Series dan Bonn International (Future Series). 

Selain Hsu Wen Chi dan Sung Shuo Yun, satu lagi pemain putri Taiwan yang tengah dalam tren positif adalah Lin Hsiang Ti. Pemain tunggal putri kelahiran 20 November 1998 ini tahun lalu menjuarai Slovenia International Series. Dibabak Semifinal sebelumnya, Hsiang Ti menghentikan wakil pemain Indonesia, Ester Nurumi Tri Wardayo dalam tiga gim. Lin Hsiang Ti juga sampai bermain hingga babak final turnamen Croatia International (Future Series) namun harus puas menjadi runner-up setelah menciptakan All Chinese Taipei Final bersama Huang Ching Ping. Hsiang Ti juga mencapai babak Semifinal Austria Open namun dikalahkan oleh teman satu timnya sendiri, Sung Shuo Yun dalam dua gim langsung. Selain itu ia juga merupakan Semifinalis Denmark Master setelah dijegal oleh wakil Thailand, Pitchamon Optaniputh sebelum melaju ke babak final, serta Semifinalis Vietnam Series. Hasil ini diakhir tahun 2022 membawa Lin Hsiang Ti memasuki ranking dunia ke-79 sekaligus menjadikannya sebagai WS5 China Taipei. 

Tulisan lain tentang Hsu Wen Chi bisa dibaca disini 


Hsu Ya Ching, Lin Wan Ching Italian International Championship 2022
Hsu Ya Ching/Lin Wan Ching -  (IG @wanchingwa)

Mari beralih menelusuri calon-calon penerus Chou Tien Chen disektor tunggal putra nih. 

Wang Tzu Wei, Melvin Hsia event sportainment Taiwan
Wang Tzu Wei (FB: Wang Tzu Wei)


Disektor ini, khususnya pas gelaran World Junior Championship 2022, dunia per-BL-an cukup dikagetkan dengan menangnya wakil China Taipei dinomor tunggal putra setelah mengalahkan wakil junior India-S.Sankar Muthusamy Subramanian difinal, wakil Korea-Byung Jae Kim dibabak semifinal, hingga the future raising player of France, Alex Lanier dibabak perdelapan besar. Weeiittss, tapi agaknya kejauhan yaa kalau kita langsung bahas nama Kuo Kuan Lin di-layer atau part ini, sementara diatas Kuo Kuan Lin masih banyak pemain potensial melengserkan pemain MS2 Taiwan saat ini. 


Tampaknya Federasi Chinese Taipei Badminton Associarion sedang semangat-semangat-nya menerbitkan pemain yang satu ini. Sejak awal tahun lalu nama Lee Chia Hao sudah terdengar di Tur Eropa turnamen level International Challenge maupun International Series. Lee Chia Hao kini berusia 24 tahun dan menduduki peringkat MS4 China Taipei (WR54) dengan torehan prestasi menyabet juara perrtama Hungaria International Series setelah menciptakan All Chinese Taipei Final; menjadi Runner-up Norwegia International Series juga setelah melalui pertandingan sesama China Taipei melawan Lin Chun Yi. Lee Chia Hao juga menjadi Semifinalis diturnamen Slovenia International Series dan Austrian Open International Ssries, Indonesia Master Super 100 di Malang setelah dikalahkan oleh pemain Malaysia, Cheam June Wei dalam dua set langsung. Oh iya, dibabak Quarter Final sebelumnya Lee Chia Hao mengalahkan wakil tuan rumah, Christian Adinata dalam tiga set. Dalam gelaran turnamen Super 100 lainnya, di Orleans Master Lee Chiao Hao harus mengakui keunggulan tuan rumah, Christo Popov dalam pertandingan tiga gim dan penuh duece-point set dibabak delapan besar. Kemudian, di Vietnam Open, Lee Chiao Hao harus kalah dari Cheam June Wei dibabak Quarter Final. 

Selanjutnya, disektor tunggal putra Taiwan yang akhir tahun lalu sudah menduduki peringkat MS3 China Taipei (WR38) sekaligus kandidat paling mungkin dan dekat untuk menikung Wang Tzu Wei sebagai MS2 Taiwan. Sama seperti Lee Chia Hao, dibulan Oktober nanti Lin Chun Yi menginjak 24 tahun. Bersama Lee Chia Hao pula, keduanya menciptakan final sesama pemain China Taipei di-dua turnamen berturu-turut, 47th Victor FZ Forza Hungaria International Championship 2022 (International Series) dan FZ Forza Norwegian International 2022 (International Series) dimana dipertandingan yang kedua ini gantian Lin Chun Yi yang mengalahkan Lee Chia Hao. Ditahun 2022, Lin Chun Yi keluar sebagai juara diturnamen International Challenge lainnya: Monnis Mongolia International 2022 mengalahkan wakil Taiwan lainnya, Su Li Yang;  Yonex Bendigo International 2022 setelah mengulang pertandingan final sebelumnya dengan Su Li Yang juga dengan straight set; dan Yonex Belgian International 2022 mengelahkan wakil Denmark, Kim Bruun dalam dua gim langsung. Lin Chun Yi juga menambah kemenangan di Tur Australia dengan memenangi pertandingan Yonex Sydney International 2022 setelah mengalahkan wakil Singapura, Jia Wei Joel Koh dalam tiga set. Lin Chun Yi berhasil memasuki babak semifinal diturnamen rumahnya sendiri, Taipei Open, namun sayangnya disini ia harus mengakui kehebatan pemain muda wakil Jepang, Kodai Naraoka dalam dua set langsung. Dimana sebelumnya dibabak Quarter Final Taipei Open, Wang Tzu Wei harus mengakui keunggulan juniornya setelah bertanding dalam tiga set. 


Baca juga: Karakter sepupu yang mungkin kalian temui dikeluarga kalian 


Lin Chun Yi Denmark Master International Series 2022
Lin ChunYi (IG: @lin_chun-yi_88)

Lin Chun Yi, Lee Chia Hao Denmark Master International Series 2022
Lin Chun Yi, Lee Chia Hao (IG: @lin_chun_yi_88)

Lee Chia Hao in 2022
Lee Chia Hao (IG: @lee_chiahao604)


Naaahh, itu dia ringkasan turnamen-turnamen yang diikuti beberapa wakil China Taipei ditahun 2022 lalu. Mereka-yang kusebut diatas itu tahun lalu masih bermain dilevel Internatinal Challenge hingga International Series, namun beberapa dari mereka kini, ditahun 2023, mulai kita lihat permainannya dilevel World Tour Series. Semoga akhir tahun nanti aku bisa konsisten update progres performance pemain-pemain yang kini mulai mendekati layer utama bulutangkis Taiwan yaaa... 

Okay, see you in another blog post! ☺


Oh iya, hampir ketinggalan. Pemain Taiwan yang disebut diatas rata-rata sukses menjuarai kompetisi event nasional Taipei. Berikutnya foto-foto para juara: 

Chinese Taipei National Badminton 2022
(Men Doubles)

Chinese Taipei National Badminton 2022
(Mixed Doubles) 

Chinese Taipei National Badminton 2022
(Women Doubles)

Chinese Taipei National Badminton 2022
(Women Singles)



Credits: 

Photos: 

Sunday, March 19, 2023

My Favorite Badminton Team - Chinese Taipei 2022 [Part 1]

Hai, Teman-teman Pembaca! Selamat datang dipostingan pertama #blogsocialdiary tahun 2023. 


Taiwan Badminton Team
Image source: Badminton Photo

Sebagai postingan pembuka tahun ini aku mau menuliskan insight yang aku atau tepatnya para Badminton Lovers (BL) sekalian dapat ditahun 2022 lalu. Seperti yang diketahui kebanyakan warga BL pada umumnya, tim nasional bulutangkis Taiwan (dalam dunia olahraga mereka membawa bendera China Taipei) seringkali menjadi tim underdog dalam setiap turnamen BWF. Namun, belakangan timnas Taiwan tersebut mulai menunjukkan taringnya dikancah turnamen bulutangkis internasional. Kalau sebelumnya pebulutangkis dikenal luas sejak era pemain Chen Hung Lin. Hung Shihan, dan beberapa pemain Taiwan lain (yang aku sendiri belum kenal). Kemudian, beranjak ke era Chou Tien Chen, Tai Tzu Ying, hingga Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020. Lee Yang/Wang Chi-Lin. Kini dan kedepannya keuksesan Ah-Tien, Xiao Ying, serta Lee Yang/Wang Chi-Lin akan diikuti oleh nama-nama pemain yang akan kutulis dalam postingan ini. Simak sampai akhir ya, teman-teman. 


Taiwan Badminton next layer 2023
Yonex Badminton Belgia International Challenge 2022
(Photo's taken from Wang Chi-Lin's FB)
 

Silakan dibaca juga Chinese Taipei Mens Team Thomas Cup 2022


Pada awal tahun 2022 lalu, Taiwan masih berjuang keras memerangi pandemi Covid-19. Pemerintah Taiwan memberlakukan karantina ketat bahkan mengharuskan warga mereka yang baru melakukan perjalanan dari luar negeri melakukan karantina mandiri selama kurang lebih sepuluh hari. Itulah kenapa kita jarang sekali melihat pemain-pemain Taiwan dilapangan bulutangkis yang diadakan diselenggarakan BWF awal tahun 2022. Sehingga selepas kompetisi nasional awal tahun 2022 di Taiwan, aku melihat beberapa perubahan strategi oleh Ofisial federasi bulutangkis China Taipei. Contohnya dari sektor ganda putri (WD) pemain senior Hsu Ya Ching yang tidak lagi berpasangan dengan Hu Ling Fang. Hsu Ya Ching akan dipasangkan dengan Lin Wan Ching yang memiliki record permainan cukup bagus bermain disektor ganda campuran. Hu Ling Fang juga sudah ditetapkan akan berpasangan dengan Lin Xiao Min. Tetapi, tim China Taipei kelihatannya belum memiliki perubahan signifikan mengenai komposisi yang akan terlihat bermain dilevel Super 500 keatas. Kita masih melihat Chou Tien Chen dan Wang Tzu Wei dinomor tunggal putra; Tai Tzu Ying dan Pai Yu Po dinomor tunggal putri; Lee Yang/Wang Chi-Lin, Lu Ching Yao/Yang Po-Han, serta Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan dinomor ganda putra. Meskipun Hu Ling Fang dan Hsu Ya Ching tidak bermain bersama lagi dinomor ganda putri, keduanya masih menjadi andalan timnas dinomor ganda campuran dilevel turnamen tertinggi BWF bersama Yang Po-Hsuan dan Lee Jhe-Huei. 


Lee Jhe-Huei and Yang Po-Hsuan of Chinese Taipei
Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan Runner-up Hylo Open 2022

Hylo Open - All Chinese Taipei MD Final - Lu Ching Yao/Yang Po-Han - Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan
Podium Hylo Open 2022
(Photo's taken from Lee Jhe-Huei's FB)

Oleh karena timnas China Taipei melewatkan beberapa turnamen awal tahun (sampai sebelum event Thomas&Uber Cup 2022), tidak banyak hasil terbaik yang diperoleh para pemain dari level Super 500, Super 750 hingga Super 1000.Hanya Tai Tzu Ying meraih gelar Indonesia Open Super 1000 dan Thailand Open Super 500 setelah mengalahkan Chen Yufei dalam tiga gim. Selain itu, Tai Tzu Ying juga membawa medali emas di-Super 300 ketika menjuarai turnamen Taipei Open setelah mengalahkan pemain tunggal putri "calon penerus"-nya, Hsu Wen Chi dibabak semifinal dan Saena Kawakami dibabak final.

Medali emas dan gelar juara Super 300 lainnya didapat oleh ganda putra Lu Ching Yao/Yang Po-Han di Hylo Open setelah melewati pertandingan All Chinese Taipei Final melawan Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan. Oh iya, diturnamen ini Lee Yang sedang dipasangkan dengan pemain muda, Lu Chen karena Wang Chi-Lin sedang proses penyembuhan dari cederanya. Hasil terbaik yang diperoleh Lee Yang/Wang Chi-Lin adalah meraih runner-up diturnamen rumah sendiri, Taipei Open. Lee Yang/Wang Chi-Lin harus mengakui keunggulan pemain ganda Malaysia, Man Wei Chong/Kae Wun Tee. 


Baca juga Chinese Taipei Women Team Uber Cup 2022


Sementara disektor tunggal putra, Chou Tien Chen mampu bawa pulang medali dan gelar juara ke Taiwan. Saat itu Chou Tien Chen menjadi juara turnamen Super 300 Taipei Open setelah mengalahkan pemain muda Jepang, Kodai Naraoka dalam tiga set. Sebelumnya, Kodai Naraoka mengalahkan the future badminton star from Taiwan, Lin Chun Yi dalam tiga set dibabak semifinal. Selain itu, Chou Tien menjadi runner-up di Hylo Open Super 300, dan menjadi semifinalis di All England dan Badminton World Championship 2022. 


Chou Tien Chen, Tai Tzu Ying 2022
Chou Tien Chen and Tai Tzu Yin at World Tour Final 2022
(Photo's taken from Tai Tzu Ying's FB)

Badminton World Tour Series Final 2022
(Left-right) Fisioterapis Victoria Gao, Chou Tien Chen, Tai Tuz Ying, Pelatih Lai
(photo's taken from Tai Tzu Ying's FB)


Okay, sebelum menutup postingan Part 1 ini, aku mau ngasih informasi pertandingan paling mengesankan dari satu wakil sektor ganda campuran, Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang. Di Malaysia Master Super 500, Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang berhasil menembus babak semifinal. Sayangnya, mereka gagal melaju kebabak final setelah dikalahkan ganda campuran terkuat dari China, Zheng Siwei/Huang Ya Qiong lewat pertandingan tiga set dan penuh drama, 22-20, 16-21, 20-22. Kurasa ini merupakan penampilan terbaik Po-Hsuan bersama Ling Fang ditahun ini. 


Sampai bertemu dipostingan bagian selanjutnya. 


~Yang harus kalian baca setelahnya: 

The Chinese Taipei Sudirman Cup 2021 Squad 

Chinese Drama: Litter to Glitter 


~Bonus~ photos stream

Wang Chi-Lin, Lee Yang, Melvin Hsia, Wang Tzu Wei

Handsome Man Wang Tzu Wei

Wang Chi-Lin alih profesi jadi penyanyi Taiwan

Wang Chi-Lin

Wang Chi-Lin and Lee Yan in the Lee Yang's birthday party


~Credits: 

All data tournaments provide tournamentsoftware.com 

I do not own all photos above. I get them from the Facebook of Lee Jhe-Huei, Wang Chi-Lin, Wang Tzu Wei, Tai Tzu Ying


Wednesday, November 30, 2022

Job Switching

Hello, everyone! I have not posted something here in a long time. This month I have just started with another Indonesian-English lyric song translation. You can scroll down the page later to find it. I'll post a story in my native language, Indonesian. For foreigners, please turn on the translate tool in your browser.


Also, Read: Why you should keep your job? #2022Insight


Job Switching experience
My experience with job switching

Aku mau cerita sedikit soal job switching atau kata lainnya berpindah "haluan" pekerjaan (begitu nggak sih?! Hehe). Karena kebetulan tahun ini akupun memulai pekerjaan baru, jadi aku sekalian cerita saja persiapanku dalam menghadapi tantangan baru dipekerjaan baru ini. Siapa tahu, kan, ada yang sedang mengalaminya juga atau berpikir untuk pindah pekerjaan yang notabene pekerjaan itu sangat baru untuk kita semua.

 

Berdasarkan cerita yang kudengar dari sekelilingku maupun tulisan-tulisan kubaca dimedia daring, job switching atau berganti pekerjaan berbeda dari menjadi pekerjaan dibidang baru bagi kita. Pergeseran deskripsi pekerjaan ini bisa dipengaruhi oleh berbagai latar belakang. Bisa karena tuntutan pekerjaan sebelumnya diperusahaan. Misalnya, seorang Sales yang berpindah posisi sebagai Public Relation (PR) karena bagian PR tersebut sedang kekurangan orang; atau pimpinan ingin mengajarkan ilmu baru kepada Sales yang bersangkutan; bisa juga seorang Staf IT yang ingin mempelajari bagian Purchasing karena pasion yang berubah ditengah perjalanan karirnya. Jujur, aku pernah bahkan masih mengalami contoh kasus yang kedua. Posisi terakhirku dalam bekerja tahun lalu adalah Staf Keuangan karena aku berpikir terlalu idealis, seperti aku ingin berkarir sesuai dengan jurusan kupilih sewaktu kuliah dulu. Padahal aku tahu kok kenyataan tidak bisa berjalan se-lurus itu. Ada gelombang arus kehidupan yang harus kita ikuti demi membentuk pribadi kita menjadi lebih kuat. 

Sekarang aku mendapatkan pelajaran manajemen yang lebih kompleks dibandingkan tugas-tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) sewaktu kuliah dulu justru pada akhirnya membuatku semakin serius memperdalam ilmu personalia demi menjadi seorang Professional HR dimasa akan datang. Tujuanku saat itu (bahkan sampai saat ini) adalah aku tidak mau teman-teman baru ditempat kerjaku mengalami keterlambatan surat pengangkatan karyawan tetap maupun surat perpanjangan kontrak mereka seperti yang dialami teman-teman periode sebelumnya, pun mereka mendapatkan informasi pasti mengenai hak cuti mereka. That is very simple, isn't? And, I am satisfied enough to see them get it without any complain


Job switching experience
Image source: shuttertstock

 

Aku sadar untuk berpindah posisi atau pekerjaan tentu sangat perlu mempelajari kemampuan khusus yang dibutuhkan disetiap bidang baru yang akan kita tekuni selanjutnya. Maka dari itu, sebelum aku resmi selangkah lebih maju menjadi personel HR, aku mulai mencari info webinar maupun training kepersonaliaan supaya aku tidak terlalu buta ketika kelak teman-teman baru menanyakan perihal kepersonaliaan kepadaku. Tentunya aku sesuaikan juga dengan aturan main dan budaya perusahaan.

Dan, inilah beberapa hal yang aku lakukan untuk persiapkan diri dalam beralih pekerjaan:

- Mencari buku bacaan yang relevan dengan bidang baru akan kita geluti

Menurutku, ini merupakan hal paling dasar jika kita akan mempelajari ilmu baru. Sama seperti materi dibangku sekolah dahulu, referensi dari buku cetak pasti akan menjadi acuan pertama buat kita belajar awalnya. Karena dari setiap halaman buku yang kita baca, setidaknya kita sedikit dapat pemahaman baru mengenai bidang baru yang akan kita geluti. Ada dua judul buku tengah kubaca saat ini. Aku bermaksud membuat resume kedua dan aku bagikan di-blog ini ya?! Stay tune!

 

- Aktif mengikuti webinar atau pelatihan dibidang baru

Cara yang kedua ini juga bisa banget menambah pengetahuan tentang industri yang akan kita masuki berikutnya. Bagi yang kurang akrab dengan kata-kata didalam buku, sering mengikuti seminar luring maupun boothcamp pelatihan juga bisa membantu tambah pengetahuan kita. Dari webinar maupun boothcamp yang bisa kita temui banyak dimedia sosial (sesuaikan saja dengan waktu dan buget teman-teman, jika masih dibiayai sendiri), kita bakal dapat insight pelajaran dari ahlinya bahkan berdiskusi dengan peserta lain disesi diskusi maupun tanya jawab. Salah satu kelas maupun webinar yang bisa teman-teman ikuti bisa dilihat dilaman Glint – Expert Class. Ada satu-dua webinar mengenai HRM dari sana. Sekedar testimoni dari aku, event tersebut sangat menginspirasi untuk perbaikan karirku kedepannya karena pembicaranya dari kalangan professional sehingga pembahasannya sangat relate dengan keseharian kita. Try it on, gangs!

Job switching and online learning
Image source: Shutterstock


- Berdiskusi dengan teman yang se-pengalaman

Kalau teman-teman belum memiliki tema disekitar kalian memiliki pengalaman serupa dengan pekerjaan baru kalian, lewat poin nomor dua tadi kita bisa mendapatkannya. Kalau secara online, mungkin akan lebih sulit untuk bertukar kontak dibandingkan seminar dan workshop luring yang bebas saling bertukar pendapat bahkan usai acara tersebut. Maka, kita bisa manfaatkan sesi tanya jawab maupun diskusi antar peserta diforum. Kalau aku menambahinya dengan menyimak thread mengenai HR di-Twitter. Ya, sesekali bisa nimbrung. Lumayan juga untuk menambah insight kita  akan bidang baru yang akan kita masuki.

 

- Practice Makes Perfect

Tidak ada cara lebih cepat untuk membuat kita memahami dunia kerja yang baru selain praktik langsung pada tempatnya. Ya, dengan terjun langsung kedalam bidang baru tersebut, kita menjadi terbiasa dengan deskripsi pekerjaan itu sendiri nantinya. Memang tidak ada suatu hal baru yang dihasilkan langsung sempurna, pasti kita akan temukan lubang ketidaksempuranaan diakhirnya. Namun lubang itulah yang nanti akan membuat kita melihat celah bagaimana harus “menambalnya” hingga menjadi bagus kembali. 


Read here: A leader who you look for 


That's all I want to share with you about job switching. Hopefully, those things could inspire you.  See you in another blog post!

Thank you for visiting #blogsocialdiary! ☺


Wednesday, November 23, 2022

Kekasih Impian (The Dream Lover) - Indonesian-English Lyric Translation

Click here to see the beautiful love-life journey of Natta Reza and Wardah Maulina 💕


Lirik lagu Kekasih Impian - Natta Reza
Kekasih Impian (cover edited by Canva)


Original title: Kekasih Impian 
Translation: The Dream Lover 
Presented by Natta Reza



---

Aku tak pernah meminta

I never ask

Sosok pendamping sempurna

For a perfect companion

Cukup dia yang selalu sabar menemani dalam kekuranganku

She, who always be patient to accompany me in my incompleteness is enough

 

Namun Tuhan menghadirkan

But God presents to me

Kamu wanita terhebat

You are the amazing woman

Kuat tak pernah mengeluh

The enormous one, who never complain

Bahagiaku selalu bersamamu

My happiness is always being with you

 

(*)

Andai ada keajaiban

If there is a miracle

Ingin kuukirkan

I want to make an engraving

Namamu diatas bintang-bintang angkasa

Your name above the stars in the sky

Agar semua tahu

So, everyone will know

Kau berarti untukku

You are so mean for me

Selama-lama kamu milikku

You belong to me forever

 

Kini telah kubuktikan

Now, I have already proven that

Kamu pendamping setia

You are a faithful companion

Kuat tak pernah mengeluh

The strong woman, who is never to complain

Bahagiaku bersamamu

My happiness is being with you

 

Kembali ke (*)

Back to Kembali ke (*)

 

Namun kusadari diriku

However, I realize

Takkan mampu selalu

I am not as always could

Bahagiakan kamu

Make you are happy

Tapi akan kuperjuangkan

But I am going to struggle up

Untukmu yang terhebat

For you the amazing one

Kekasih impian

(My) dream lover

 

Kembali ke (*)

Back to Kembali ke (*)

Tuesday, November 01, 2022

Pernikahan Impian - Anandito Dwis, Anisa Rahma (Lirik)

Title: A Dream Wedding (Original tittle: Pernikahan Impian

Presented by Anandito Dwis and Anisa Rahma 

Translated by Alika Gustiari

Pernikahan Impian - Anandito Dwis, Anisa Rahma  the couple goal
Edited by Canva


Terjemahan lirik yang sudah diposting: Istirahatlah, oleh Abimanyu Bhakti


Mentari pagi tersenyum tenangkan hati

The sunshine smiles to calm the heart

Sebuah kisah akhirnya berakhir indah

Finally, a story ends beautiful

Doa rinduku terjawab karena hadirmu

My missing prayer has been answered because of your existence

Kita bersama melangkah bahagia

We are stepping together happily

Meski kita dipertemukan tak sengaja

Even though we met accidentally

Tapi kuyakin rencana-Nya yang terindah

But I am sure His planning is the worth

Untuk kita lewatinya

For us to through together

 

( * )

Aku menikahimu karena Allah mau

I am marrying you because Allah wants to

Telah lama kumenanti kehadiranmu dihati

I have waited so long for your presence in my heart

Aku menikahimu karena cinta sejati

I am marrying you because of true love

Ada dalam pernikahan impianku bersanding denganmu

There is my dream wedding to be with you

 

Kita ‘kan saling menguatkan

We are going to encourage each other

Bersama-sama membangun cinta

To build our love together

Meniti jalan ridho-Nya

To step forward and reach His blessing

 

Kembali ke (*)

Back to (*)


Also, Read: Favorite quote from Stephanie Zen's book

Monday, June 27, 2022

2022 Chinese Taipei Women Team Badminton Squad

 

Taiwan Women Team Badminton Team
Source: FB Chinese Taipei Badminton Association 


I am quite surprised with the squad of Chinese Taipei’s Women Team for the Uber Cup 2022 in Thailand early last month. I could predict the team would have Hsu Wen Chi (whether she would be set as the WS2 or WS3), Lee Chia Hsin with her new partner, Teng Chun Hsun, and Chang Ching Hui/Lee Chieh Chen who has good improvement in their last European international challenges/series tour.


Taiwan Uber Cup 2022
Source: IG of Hsu Ya Ching ( @hsu_yaching )


Of course, Tai Tzu Ying would play as the main WS or WS1. But, Pai Yu Po’s name wasn’t on the list. Therefore, Hsu Wen Chi would be the WS2 in the team. 

I think I don’t need re-write about Hsu Wen Chi’s profile since I have written herself in the other post. You can read it here. In earlier 2022, Hsu Wen Chi starts her tournament journey with pleasing results. She got a runner-up title in Slovak Open Future Series 2022 after Aditi Bhatt of India defeated her in the dramatic-three games: 21-19, 10-21, 23-25. Then, she became a winner in the 57 Portugal International Championship 2022 after defeating Yeung Sum Yee of Hong Kong representative in a straight-set. 

 

Next, Hsu Wen Chi is followed by Sung Shuo Yun, the girl who was born 25 years ago, would be played as WS3. Sung Shuo Yun’s last win was in FZ Forza Norwegian International Series 2019 after defeating Vietnam representative, Thuy Linh Nguyen: 21-16, 21-18. Also, she got a silver medal in Scottish Open International Challenge after being defeated by Qi Xuefei of French. Sung Shuo Yun was in the squad for Badminton Asia Team Championship (BATC) 2018. At that time, she was also played as the WS4.   


We move to the next player who was set as the WS4, Chen Su Yu.

Chen Su Yu’s last win was in Vietnam International Series 2016 when she was 19 years old. At the time, she defeated Lim Yin Fu of Malaysia, who had beaten Sung Shuo Yun in the semifinal round. In 2019, Chen Su Yu was chosen into the squad for Tong Yun Kai Cup in Hong Kong, and Sudirman Cup 2019 in China. Chen Su Yu was born on December 19th, 1997. And, she is the youngest WS among the others.

Even though Sung Shuo Yun and Chen Su Yu were absent from the international tournament, surprisingly they don’t lose their mental spirit on the court. They still fight against their opponents on the court. Especially, Shuo Yun was able to play in three games versus He Bing Jiao of China in the final group stage match.

 

Also, read: Taiwan Badminton Team for Sudirman Cup 2021


Taiwan Uber Cup 2022
Uber Cup Group B 



Taiwan Uber Cup 2022
Uber Cup Group B 


Taiwan Uber Cup 2022
Uber Cup Group B 


In the Women Double Dispicle, the Official of the Chinese Taipei Badminton  Association keeps Hsu Ya Ching to lead the girls in the team as the senior who already has lots of experience on the court. But, Hsu Ya Ching won’t be partnered up with Hu Ling Fang. As I guessed before, Hsu Ya Ching will play with her junior, Lin Wan Ching since they already are partnered up in the national tournament in early 2022.

Lin Wan Ching is five years younger than Hsu Ya Ching. She was born on January 11th, 1995. In 2019, Lin Wan Ching was partnered up with Kuo Yu Wen in WD disciple, and with Lu Chia Pin (recently is playing in MS disciple) in Mixed Double (XD) disciple. At the time, Lin Wan Ching was more successful in playing in Mixed Double with Lu Chia Pin. They became a champion in Maldives International Future Series 2019 after defeating The Malaysian pair, Velayutham Roobenraj/Venosha Radhakristan in a straight game: 21-10, 21-18. Still in Maldives International Future Series 2019, Kuo Yu Wen/Lin Wan Ching also became the champion after defeating the host representative, Thilini Pramodika Hendahewa/Kavidi Sirimannage in two games: 21-19, 21-18.


Hsu Ya Ching and Lin Wan Ching at Thomas&Uberr Cup 2022
Source : IG Lin Wan Ching ( @waxiwanchingla )

In the last 2021, in the post “Taiwan Badminton Team for Sudirman Cup 2021” I introduced you to the new pair in Women Double disciple who played as the alternate pair at the time. They are Chang Ching Hui and Lee Chieh Chen. You can read the article at the link above. After the event of Sudirman Cup 2021, Chang Ching Hui/Lee Chieh Chen’s best result is in YONEX Slovenia International Series 2022. However, they only reached the semifinal round after The Mexican pair defeated them in three games: 19-21, 21-18, 15-21.


Read: Our Cousins Characteristic (Based on Jurnal Risa’s Team)


Another Women Double that starts to renew the WD squad of the Taiwan badminton national team is the senior player, Lee Chia Hsin, who is partnered up with Teng Chun Hsun. It has been so long time since we haven’t seen Lee Chia Hsin play in Women Double. Also, I don’t think that Teng Chun Hsun would be separated from her previous partner, Li Zi Qing since Li Zi Qing and Teng Chun Hsun still has an okay result in lowered-level international matches, such international series or international challenge. I think Li Zi Qing/Teng Chun Hsun could be said to be the number #1 WD in Taiwan’s national badminton junior level.

In Yonex Italian Junior International Series 2018, with Li Zi Qing, Teng Chun Hsun became a champion. Not only that, Teng Chun Hsun and Wei Guan Xun (who recently plays in MD disciple) also became a champion in Yonex Italian Junior International Series 2018. In Yonex Slovak Future Series 2018, Li Zi Qing/Teng Chun Hsun got the gold medal after defeating the Thailand pair, Ruethaihanok Laisun/Supamart Mingchua in three games: 22-20, 19-21, 21-5. Next, Li Zi Qing/Teng Chun Hsun won 53 Portuguese International Championship 2018. In 2022, Teng Chun Hsun be partnered up with her senior, Lee Chia Hsin. They got some good achievements so far. 


Lee Yang and Lee Chieh Chen at Thomas&Uber Cup 2022
Source : IG Lee Chieh Chen ( @leebearbear )



Although the Taiwan Uber Cup Squad  has just stopped in the quarterfinal stage, I think, or everyone could see that they may have some promising players in the future who will follow their Queen, Tai Tzu Ying’s trend at the elite level. Those who played in Uber Cup 2022 have a good performance on the court. They only need some tournaments to make they are being consistent with their good performances.

 

Read: Get to know the shuttler from Indonesia, Yonatan Ramlie


Alright, that’s all that I want to share about the Taiwan Uber Cup Squad 2022. I hope I could share something good with them at the end of the year 2022. Let me make a summary of the boys and girls of Taiwan’s national badminton players this year later. It is quite interesting to share with you all.

 

Thank you for visiting #blogsocialdiary!

New baked post

A Book Review "Well, That Was Unexpected!" | #blogsocialdiary

Blurb: Mortified by her mother’s matchmaking. Sharlot Citra agrees to ONE date with George Clooney Tanuwijaya, son of the most famous family...