Skip to main content

Posts

FanFict Story (FFS) Akhir Cerita Cinta

Wah wah, lama juga ya aku gak nulis disini.. Lagi sibuk soalnya kemaren. Sibuk kuliah, dan sibuk nulis FFS (FanFict Story) dan cerpen. Oh iya, aku lagi nyari momen yg pas buat posting FFS terbaru aku. FFS itu judulnya Akhir Cerita Cinta. Karakternya menarik loh. Para personel Vierra dan SM*SH. Selain 2 grup/band itu, masih ada 2 lagi, Seventeen dan 7 icons. Yang baca FFS ini aku minta respect ya sama keempat grup/band itu. FFS ini aku bikin karena aku suka keempatnya (I'm real Vierrania and SMASHBlast). Selain itu, karena aku tau SMASHBlast dan Iconia sering bersebrangan, dengan FFS ini aku mau SB dan Iconia bersahabat kayak idola-idolanya. Yang merasa gak suka sama Seventeen, Anti Vierra, ANTIS, dan 7 icons haters mendingan gak usah baca yaa :) #Respect #PeaceUp #Love

Karena Aku Sayang Kamu

Sebenarnya matahari senja yang terlihat dari tempat aku duduk sangat mempesona mata. Bagaimana tidak, matahari yang hendak terbenam itu menampilkan gradasi warna yang indah antara merah, kuning, dan ke-orange-orange-an. Namun, aku tak bisa menikmatinya dengan tenang sore ini. Segelas capuccino kesukaanku yang ada dihadapanku pun tak bisa kuminum, hanya kuaduk-aduk saja dengan rasa kesal yang memenuhi relung hati. Ya, siapa yang tak kesal jika kita disuruh menunggu selama hampir lebih 90 menit tanpa kabar dari orang yang sudah membuat janji dengan kita. Itulah yang aku sesalkan sekarang. Cowo yang bernama William itu telah membuat aku menunggu sekian lama dari waktu yang disepakati untuk bertemu. Semalam, katanya ada yang ingin dibicarain denganku, maka jam 4 sore ia mengajak ketemuan. Secara, William adalah cowo yang kusuka, aku datang on-time hari ini. Tapi, nyatanya ia malah mengingkari janjinya sendiri. Huh! Cowo memang seenaknya. Pikirku. Kemudian aku membayar capuccino yang ak

Antara Fana dan Nyata

( Opening backsound: I Heat You, by: SM*SH ) Matahari sedang semangat menyinari bumi ini. Sehingga suasana hari ini sangat terasa panas. Meski begitu, Janet tetap melanjutkan misinya untuk mendapatkan satu majalah yang ada poster dari band favoritnya, The Coach. Sudah beberapa agen majalah yang didatangi, tapi selalu kehabisan. Kali ini ia mencari hingga ke daerah kampusnya, walaupun lumayan jauh dari rumahnya. Akhirnya, ia mendapatkannya juga. Betapa bahagianya hati itu, ia langsung pulang dan memajang poster itu di dinding kamarnya. Selesai memajang poster itu, Janet tak bisa mengalihkan pandangannya dari poster Jonathan itu barang sedetik. Tidak sampai mamanya memanggilnya. Terpaksalah ia melepaskan pandangannya. “ Janet, ada telepon dari Bella “ ujar sang mama memanggil putrinya itu “ Iyaa, Ma, sebentar “ sahut Janet dari kamar sambil membereskan peralatan, seperti: gunting, plester, lem, dan lain-lain yang digunakannya untuk menempel poster “ Halo “ ucap Janet me